DARREN

Happy reading!

"Permisi pak Darren," Sapa seorang wanita itu dengan sopan. Setelah mengetuk pintu ruangan beberapa kali.

"Ada apa?" ucap Darren tanpa menoleh, masih sibuk dengan dokumen - dokumen didepannya.

Wanita dengan baju kurang bahan,melangkahkan kakinya menuju sosok tampan di depannya.

Angel,sekertaris Darren tersenyum manis melihat sosok pria yang tampak memeriksa dokumen yang sudah ditanda tanganinya.

Sungguh pemandangan indah dimata Angel.

Darren Alexander Smith, kakak dari Devina Alexa Smith.Sosok tampan, Berwajah tegas, bertubuh atletis dan berwatak dingin.

Siapa yang tidak menyukai Darren,banyak wanita yang terang - terangan menunjukkan perasaan didepan Darren bahkan sahabat adiknya saja menyukai dirinya.Tapi hanya penolakan yang mereka dapatkan.

"Pak meeting akan segera dimulai, "ucap Angel yang hanya dijawab deheman dari sang empu yang sedang menatapnya.

Sekejap Angel terpesona, bosnya itu tetap tampan meskipun dengan raut wajah tanpa ekspresi. Namun tak berlangsung lama setelah mendengar suara bariton menginterupsinya.

"Ngapain kamu masih disitu? cepat siapkan keperluan untuk meeting, " Titah Darren.

Angel tersadar dari lamunannya dan dengan cepat keluar dari ruangan Darren.

......................

Ara sibuk berkutat dengan benda pipih di genggamannya, sibuk menghubungi seseorang. sepertinya ayah dari gadis itu lupa untuk menjemput dirinya.

"Masih belum bisa dihubungi?" Tanya Devina. Yang ikut resah melihat kebingungan sahabatnya. Tumben sekali Ayah Ara terlambat menjemput putrinya.

"Kayanya bokap gue ketiduran deh." Pernyataan Ara membuat Devina mendengus pelan.

"Lagian kenapa gak mau ikut gue aja sih?" pinta Devina. Waktu juga sudah semakin sore ,lebih baik ikut dirinya saja kan dari pada menunggu lama ayah dari gadis itu.

Ara menggelengkan kepalanya dan kembali menghubungi ayahnya. "Gue gak mau ngerepotin lo lagi."

"Tumben lo mikir begitu?" Devina menatap gadis disebelahnya heran. Jarang sekali Ara seperti itu, biasanya dulu dia selalu semena - mena kepadanya.

Ara hanya menatap Devina tanpa minat, malas membalas pertanyaan dari gadis itu.

Devina tersenyum jahil," Lo gak kangen abang gue ra? dah lama lo gak ketemu tuh orang." lanjut Devina.

"Males gue sama abang lo.. gue mau move on hehe." Ara tersenyum miris, dia sudah sangat lelah menyukai pria itu,sudah berbagai cara dia lakukan dan dia dapatkan hanya penolakan saja.

"Lo udah beberapa kali bilang kaya gitu ra, sampe enek gue." Devina kesal sangat kesal, Ara sudah mengucapkan kalimat keramat itu berulang kali, tapi masih saja gadis itu mengejar Darren.

"Ya namanya masih belajar move on dev." Jawab Ara dengan tegas.

" Iya deh." Devina memutar bola matanya, malas menanggapi gadis itu lagi.

" Yaudah sekarang lo ikut gue balik aja deh." Menarik tangan Sahabatnya dengan sedikit paksaan. Mau tidak mau Ara mengikuti perintah gadis tersebut.

kedua gadis itu melangkah kakinya menuju mobil Devina,yang sudah ada pak ujang, supir Devina menunggu mereka.

......................

Mobil putih bermerek alphard memasuki halaman rumah mewah dua lantai, segera pak satpam melaksanakan tugasnya untuk membuka gerbang anak pemilik rumah.

Segera Dua gadis itu turun dari Mobil yang mereka tumpangi, Ara tersenyum ramah kepada pak dadang yang menyapanya.

"Eh non Ara, tumben baru kesini non?" Tanya pak dadang, satpam keluarga Devina.

"Iya pak baru sempet kesini... bapak gimana kabarnya?" Tanya Ara ramah. Ara sangat deket dengan orang tua Devina, bahkan orang orang yang tinggal di rumah ini sudah sangat akrab dengan gadis itu, jadi tidak ada sungkan sama sekali.

"Alhamdulillah baik non," Jawab pak dadang dengan senyum lebar. Ara hanya membalas dengan senyum manisnya.

" kita kedalam dulu ya pak," pamit Devina, pak dadang mengangguk setuju. Ara mengikuti langkah kecil sahabatnya.

" Duduk dulu ra, gue mau minta tolong bibi buatin minum." Devina melangkah menuju dapur, Sedangkan Ara menuju sofa disampingnya dan mendaratkan pantatnya dengan pelan.

Sambil menunggu Devina, Gadis itu mengamati ruangan disekelilingnya. Orang tua Devina sepertinya tidak ada disini,sangat sepi sekali, pikir Ara.

"Bokap nyokap gue lagi dinas diluar kota," jawab Devina,sepertinya gadis itu mengetahui isi pikiran Ara. Orang tua devina sudah hampir 2 hari diluar kota.

Ara hanya mengangguk setuju.

Devina menuju kearah Ara dengan membawa dua gelas air, dan ikut duduk disamping gadis itu.

Baru saja Ara ingin bertanya lagi, terdengar suara langkah kaki seseorang, membuat dua gadis itu menoleh. Darren dengan pakaian yang sedikit acak acakan, dan otot tubuh yang tercetak jelas,membuat Ara terduduk kaku dan wajah sedikit merona.

Sepertinya pria itu baru pulang dari kantor.

Darren menatap Ara sebentar,membuat wajah gadis itu semakin merah,dan dengan cepat Ara menundukkan kepalanya.

Devina yang disamping gadis itu menatap heran. Apakah efek dari pesona kakaknya sangat berpengaruh untuk Ara.

......................

SEMOGA KALIAN SUKA YA SAMA CERITA AKU❤️‍🩹❤️‍🩹

Bantu vote dan komentarnya ya temen temen, mungkin ada bahasa atau alur yang kurang, kalian bisa kasih saran ke aku, terimakasih.

Terpopuler

Comments

Efvi Ulyaniek

Efvi Ulyaniek

sejauh ini aman..masih asik Alur maupun penulisan dibanyakin aja up nya 😀🤭

2024-01-12

1

RidhoSaef193

RidhoSaef193

kak, mau tanya btw kalau pake visual gambar ngak papa kah? Aku belum tau soalnya?

2024-01-04

0

Lilis Ilham

Lilis Ilham

semangat thor

2023-12-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!