Happy reading ❤🩹
•
•
•
Flashback on
Laki-laki berseragam SMA tengah berdiri di ambang pintu, tadinya dia diminta oleh sahabat kekasihnya untuk menemui Dira, karena gadis itu tidak masuk sekolah dengan alasan sakit.
Tapi apa sekarang, Darren menatap miris dua orang yang sangat dia kenal, saling menautkan bibirnya mesra, bahkan kekasihnya sangat menikmati perlakuan dari laki - laki itu.
Sahabat dan kekasihnya menghianati dirinya, Darren dengan langkah lebar menuju dua sosok yang tengah membelakanginya, menarik kerah baju sahabatnya, tanpa aba - aba meninju wajah tampan laki-laki itu.
"Bangs*t." Darren memberi bogeman beberapa kali hingga laki-laki itu tidak dapat melawan, sedangkan Dira mencoba melerai setelah sadar dari keterkejutannya.
"Darren stop please..!" teriakkan itu tidak membuat Darren memberhentikan tinjuannya. Hingga beberapa saat dia berhenti segera melepaskan cengkramannya dari sosok itu, mendorong sahabatnya yang sudah sangat lemas, Bibirnya sobek dan pelipisnya mengeluarkan darah.
"Dar-ren dengerin penjelasan a-ku, galang yang ci-um aku dulu.. " lirihnya Dira, mencoba menjelaskan kepada Darren.
Darren mengalihkan wajahnya menghadap Dira, "Dan lo mau?"
"Dia paksa aku Darren." Isakkan gadis itu terdengar, Dira menyesal ,kenapa dia bisa tergoda oleh Galang.
"Gue gak semudah itu buat percaya, apa yang gue lihat udah jelasin semuanya."
"Bahkan gue ga berani nyentuh lo sama sekali dir, karena gue gak mau ngerendahin lo.. tapi sahabat gue, sahabat yang selalu gue percaya dengan berani nyentuh lo."
Galang menegakkan tubuh ringkihnya, "Ma-afin gu-e ren.. gue bener - bener sa-lah."
"Kalian sama - sama munafik, Dira..gue mau kita putus!" lanjut Darren.
Darren segera pergi , dia tidak mau berlama - lama di rumah itu. Dira yang mendengar ucapan Darren menggeleng kan wajahnya tanda menolak, dia terus mengikuti langkah lebar mantan kekasihnya, mencoba meraih tangan laki-laki itu.
" Ma-afin aku.."
Darren menaiki motor kesayangannya tanpa memperdulikan Dira yang terus memohon, laki-laki itu melenggang pergi begitu saja.
Dengan kecepatan tinggi, Darren mencoba memendam tangisannya, dia sudah mencoba untuk tidak menangis tapi air mata mengalir begitu saja, dia laki-laki biasa, dia juga bisa menangis.
Penghianat yang dilakukan Galang dan Dira, membuat Darren yang dulunya sosok laki-laki yang hangat, berubah sebaliknya.
flashback off
......................
Hampir 7 tahun Darren memutuskan hubungannya dengan Dira dan di tempat ini Darren bertemu dengan gadis itu lagi, sebenarnya dia sangat malas untuk menemuinya tapi karena Dira selalu mencoba menghubunginya, bahkan gadis itu mengancam untuk mendatangi Darren di kantor.
Anindira Aiza, sudah sangat lama tidak bertemu dengan pria itu, dia menatap wajah Darren yang menurutnya semakin tampan dan menggoda.
Tatapan yang dulu selalu lembut kepada gadis itu sekarang berubah menjadi tatapan benci, dan Dira sadar akan itu.
"Ada apa?" tanya Darren. Karena gadis itu tak kunjung berbicara.
"Em.. gimana kabar kamu?"
"Baik," Jawab Darren singkat.
"Maaf...buat perlakuan jahat aku dulu ke kamu." Gadis itu menunduk tidak berani menatap Darren.
Tak ada jawaban dari Darren, Dira memberanikan diri menatap pria itu yang tengah menyipitkan mata guna memperjelas pandanganya.
"Ara..." lirih Darren pelan.
Darren beranjak dari kursinya, tanpa memperdulikan Dira, bahkan panggilan dari gadis itu tidak di gubris sama sekali.
Langkah Darren tertuju pada Ara, hingga tiba dihadapan gadis itu, Darren hanya diam menunduk menatap Ara.
"Loh bang Darren kapan disini?" Devina mengerutkan dahinya bingung, kapan abangnya itu datang, dia tidak menyadari sama sekali.
"Baru saja.. saya boleh ngobrol dengan Ara?" tanya Darren kepada dua gadis itu.
Kedua gadis itu mengangguk mengiyakan tanpa meminta persetujuan dari Ara.
Darren segera meraih jemari Ara, menggenggam tangan mungil gadis itu, sedangkan Ara.. jangan ditanya lagi, perasaan gadis itu campur aduk antara senang dan kaget.
Ara menatap genggaman tangan itu dengan perasaan berbunga-bunga, ia mengikuti langkah lebar Darren.
Setelah sampai diparkiran, Darren membawa Ara ke mobil miliknya, menuntun gadis itu untuk duduk disampingnya.
Darren melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sedangkan Ara menatap pria yang disampaikan, selalu tampan.
"Ara..." panggil Darren yang tetap fokus menyetir, tanpa mengalihkan pandangannya sekalipun.
"Iya kak?"
"Saya tidak ada apa-apa dengan wanita itu Ara, "jelas Darren.
Tidak tahu kenapa, di hati kecil Darren dia ingin menjelaskan semuanya kepada gadis itu, tapi dia bingung harus mengatakannya.
"Hanya mengenalnya...tidak lebih," lanjut pria itu.
Ara dapat melihat wajah keraguan dari Darren, sepertinya pria itu menyembunyikan sesuatu. Tetapi Ara tidak boleh egois, dia tidak akan memaksa Darren.
Bibir Ara melengkung membentuk senyum simpul," iya kak aku ngerti kok."
Darren berubah kikuk,"kamu jangan ke geer an...saya seperti ini bukan karena saya mulai menyukai kamu."
Ara tersenyum menggoda, "terus apa?"
"Ada lah," jawab Darren cepat menghindari tatapan dari gadis itu.
Sedangkan Ara mati - matian untuk tidak tertawa, Darren sangat menggemaskan, akhirnya setelah sekian lama dia bisa menggoda Darren.
......................
Halo apa kabar?
Makasi untuk kalian yang masih setia sama cerita aku...
Dan tolong banget buat kalian yang baca, tolong buat vote, komen dan likenya biar aku makin semangat.
komen next dong kalo kalian selalu nunggu cerita aku
oh ya.. follow akunku juga ya
terimakasih❤🩹❤🩹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments