"Lo ngoceh mulu daritadi, Kal," Calvin angkat bicara karena tahu kalau Nathan memang galau, bukan sok galau seperti yang Haikal bicarakan.
Nathan sudah berpura-pura dekat dengan perempuan dan kemungkinan besar Nathan bertengkar dengan kekasihnya. Calvin tahu karena mereka sempat membahas hal itu tadi pagi.
Calvin dan Xavier sempat akan mengubah rencana dan tidak melibatkan Nathan dalam rencana mereka. Karena mereka tidak ingin membuat masalah dalam hubungan Nathan dengan kekasihnya.
Tapi, Nathan sendiri yang menyetujuinya. Bukan semata-mata hanya untuk menjebloskan Clara ke dalam penjara dan membantu sahabatnya, Nathan melakukan itu supaya hidupnya juga bisa tenang setelah Clara di penjara.
Nathan bukan hanya memberikan keuntungan, dia juga mendapatkan keuntungan dengan terbebas dari perempuan gila seperti Clara Anastasya itu. Sayangnya, hal itu tidak bisa diterima oleh kekasih Nathan dan berujung mereka bertengkar.
"Mending lo mabar sama gue deh," karena Nathan tipe orang yang tidak bisa diganggu saat ada masalah, Calvin mengajak Haikal untuk bermain game daripada nanti Haikal membuat masalah.
Nathan anggota Orion yang paling tenang, tapi tidak ada yang tahu dibalik ketenangannya. Setiap orang memiliki jiwa iblisnya masing-masing, begitupun dengan Nathan.
Percayalah, Nathan bukan lemah tidak membuat Clara menderita, lebih tepatnya jiwa malaikat Nathan masih lebih mendominasi daripada jiwa iblisnya. Dan saat iblis dalam diri Nathan keluar, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.
"Males gue kalah mulu," tolak Haikal. Dia tidak terlalu pro bermain game online, lebih jago berada di arena untuk balapan.
"Main game doang gak bisa lo!" cibir Calvin yang langsung mendapat decakan dari Haikal.
"Yaudah, ayo mabar. Ngeremehin banget sih lo jadi orang," Haikal yang tidak mau diremehkan akhirnya setuju untuk bermain game bareng.
"Ayo, gue juga ikut main," ucap Dilan bersemangat.
Dan akhirnya, mereka bermain game bersama. Tidak hanya bertiga, anggota Orion lain pun ikut bermain game, kecuali Nathan yang malah tidur di tengah berisiknya orang-orang yang sedang bermain game.
Sementara itu, mobil Xavier baru saja tiba di rumah dan Xavier berusaha meyakinkan dirinya untuk bertanya apa yang Namira lakukan di fakultasnya. Xavier tidak berharap, tapi mungkin saja Namira ke fakultasnya untuk menemuinya, bukan untuk bertemu Daffa.
"Udah pulang?" kalimat pertama yang Xavier dengar saat memasuki rumah, "Calvin mana? kenapa gak pulang bareng?"
"Di markas," jawab Xavier singkat. Xavier ingin segera menanyakan hal yang dari tadi mengganggunya, tapi entah kenapa rasanya Xavier tidak bisa.
"Kenapa?" tanya Namira menyadari ada sesuatu yang ingin Xavier katakan.
"Lo ngeliatin gue terus dari tadi, kenapa? lo mau ngomong sesuatu?" tanya Namira tidak nyaman Xavier terus menatapnya.
"Gak, gue ke kamar," tanpa mengatakan apapun lagi Xavier pergi ke kamarnya dan melupakan tujuannya pulang ke rumah.
Namira yang melihat itu hanya berdecak, ada ya orang tidak jelas seperti Xavier? setelah tadi Xavier terus menatapnya, sekarang Xavier pergi begitu saja?
-
-
Calvin tersenyum. Bukan karena menang bermain game, tapi dia membayangkan Xavier dan Namira sedang membuat keponakan untuknya sekarang. Calvin sudah tidak sabar ingin bermain bayi saat keponakannya lahir nanti.
"Lo kenapa senyum-senyum, anjir?" tanya Haikal ngeri melihat senyuman Calvin.
"Lo gak kesambet kan, Vin?" tanya Haikal lagi khawatir sahabatnya benar-benar kesambet oleh makhluk halus sampai senyum-senyum seperti itu.
"Bukan apa-apa nih ya, tapi senyuman lo senyuman psikopat, ngeri gue ngeliatnya," ucap Haikal jujur.
Namun, sepertinya hanya Haikal yang berpikir demikian karena yang lain terlihat biasa-biasa saja. Maklum, selama ini Haikal memang kadang suka berlebihan ketika berhadapan dengan sesuatu.
"Lo kali yang psikopat," balas Calvin sinis. Tapi tidak lama Calvin kembali tersenyum karena masih membayangkan Xavier dan Namira benar-benar memberinya keponakan.
"Akhirnya di ACC juga," gumam Calvin dengan senyuman aneh.
Kening Haikal berkerut, "di ACC apaan? lo dapet kontak cewek atau gimana?" tanyanya bingung.
"Bukan urusan lo! kenapa lo berisik banget sih?" balas Calvin tidak tertarik menjawab pertanyaan Haikal.
"Ya, lagian lo aneh banget daritadi! udah bahas gelud di kasur, sekarang bilang di ACC," balas Haikal tidak terima disalahkan "jangan bilang lo dapet kontak cewek yang mau diajak gelud di kasur ya?"
Dan anggota Orion lain tahu apa yang akan terjadi diantara mereka selanjutnya.
~ Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments