Namira terlihat fokus mendengarkan materi yang sedang dijelaskan oleh dosen di depan sana. Dibandingkan yang lain, Namira satu-satunya yang sepertinya tidak merasa bosan dengan penjelasan sang dosen.
Dosen menjelaskan tentang sejarah kostum, dan sebagian besar orang tidak terlalu suka dengan yang namanya sejarah.
Namira kuliah jurusan fashion desain. Dan menjadi satu-satunya anggota keluarga diamond grup yang tidak mengambil jurusan bisnis. Katanya, Namira tidak terlalu suka bisnis dan memiliki impian lain.
Beruntung papah maupun kakek Namira bukan orang yang suka memaksakan kehendak dan mengizinkan Namira untuk mengambil jurusan yang diinginkannya.
Alasan Namira tidak bisa menolak dijodohkan, karena itu pertama kalinya kakeknya meminta sesuatu dari Namira dan Namira tidak mungkin mengecewakan kakeknya.
"Baik, sampai disini kelas kita hari ini. Sampai bertemu dipertemuan berikutnya," ketika dosen mengucap kalimat penutup yang berarti kelas sudah berakhir, teman sekelas Namira banyak yang bernafas lega.
"Akhirnya, pelajaran membosankannya berakhir juga," ucap salah satu dari mereka.
Namira yang tidak terlalu akrab dengan mahasiswa lain di kelasnya langsung membereskan barangnya dan pergi begitu saja dari kelas.
"Lihat? teman kita yang satu itu mentang-mentang kaya gak pernah mau gabung sama kita!" sindir salah satu mahasiswi pada Namira, tapi Namira tidak terlalu mendengarkannya.
Peduli dengan asumsi orang lain hanya akan melukai diri sendiri sehingga Namira tidak pernah peduli dengan apapun yang dikatakan orang lain. Siapa Namira, siapa mereka, biarkan Tuhan saja yang tahu.
"Cih, benar-benar sombong!" geram mahasiswi itu saat melihat Namira pergi begitu saja.
Namira hanya tersenyum mendengarnya. Ucapan seperti itu sama sekali tidak menyakitinya.
"Kita gak kenal, bagaimana bisa gue dibilang sombong?" gumamnya.
Namira berjalan di koridor. Rencananya Namira akan pergi ke perpustakaan setelah ini, tapi seseorang tiba-tiba saja menarik tangannya dan membawanya ke tempat sepi.
"Mau apa kalian?" tanya Namira menatap tiga perempuan yang sekarang berada di hadapannya.
Namira mengenal tiga perempuan ini, mereka adalah geng angel -geng kampus yang sering membuat masalah setiap kali ada mahasiswi yang berusaha untuk mendekati anggota inti Orion.
"Tenang, nona Namira. Saya cuma mau tanya sesuatu," salah satu dari mereka memainkan rambut Namira dan langsung Namira tepis.
Namira tidak suka ada orang yang sembarangan memainkan rambutnya seperti itu.
"Saya benar-benar hanya ingin bertanya, kenapa anda panik sekali?" kekeh perempuan yang tadi memainkan rambut Namira.
Perempuan itu adalah ketua geng yang sangat terobsesi dengan anggota inti Orion, terutama Nathan. Setiap ada yang mendekati anggota inti Orion, perempuan ini akan mengajak kedua temannya untuk membully nya.
"Kemarin saya melihat anda naik mobil bersama Xavier, kalian memiliki hubungan?" tanyanya.
Sekarang Namira tahu alasan dirinya dibawa ke tempat sepi, mereka ingin menginterogasi Namira karena ketahuan naik mobil bersama Xavier.
Namira seketika lega menolak tawaran Xavier untuk diantarkan ke kampus tadi pagi. Namira tidak takut pada orang-orang ini, tapi dia tidak terlalu suka kehidupannya diusik seperti sekarang.
"Tapi bisa aja Calvin yang minta Xavier jemput nona Namira, mereka kan sepupuan."
"Iya, bener. Lagian gak mungkin nona Namira dan Xavier punya hubungan. Tahu sendiri kan Xavier gimana?"
Sang ketua mulai terpengaruh mendengar ucapan teman-temannya. Ya, benar. Bisa saja Calvin meminta Xavier untuk menjemput sepupunya disuatu tempat karena Calvin tidak bisa menjemputnya.
Semua anggota Orion berteman baik, Xavier pasti tidak bisa menolak kalau Calvin meminta tolong untuk menjemput sepupunya.
Semua masuk akal, tapi Clara masih belum berniat untuk melepaskan Namira begitu saja.
"Lo harus inget, nona Namira cucu diamond grup, mending kita jangan nyari masalah, Clara," Clara -si ketua geng angel menghela nafas karena bisikan temannya.
"Ya lo bener, Bunga," Clara akhirnya terpengaruh dengan ucapan temannya.
Bunga dan satu lagi teman mereka yang bernama Amel akhirnya bernafas lega karena mereka tidak harus berurusan dengan salah satu pewaris diamond grup.
Masalahnya, Papah Bunga dan Amel bekerja di salah satu perusahaan diamond grup, kalau mereka mencari masalah dengan salah satu pewarisnya, bisa saja Papah Bunga dan Amel dipecat dari pekerjaan mereka.
Bagi perusahaan besar seperti diamond grup, memecat dan mengganti karyawan adalah hal yang sangat mudah karena banyak sekali orang yang ingin bekerja disana.
Bunga dan Amel bisa berani membully orang lain yang mendekati anggota inti Orion karena papah mereka bekerja di diamond grup, bagaimana bisa mereka macam-macam dengan pewarisnya?
"Ayo, mending kita pergi aja," ajak Amel pada Clara, takut ada yang memergoki mereka sedang melabrak Namira dan melaporkannya pada Calvin.
"Lo kenapa sih takut banget sama Namira?" kesal Clara. Tidak, bukan karena Clara tidak takut. Tapi kenapa Amel harus berlebihan takutnya?
"Nathan lagi main basket lo gak mau nonton?" Bunga membantu Amel supaya mereka bisa cepat pergi dan tidak membuat masalah dengan Namira.
~ Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments