Xavier tidak bisa fokus. Pikirannya terus tertuju pada Namira yang 'mungkin' diam-diam sudah bertemu dengan Daffa di fakultas ekonomi dan binis.
Xavier ingin menanyakannya langsung pada Namira, tapi egonya tidak membiarkan itu dan malah membuat pikirannya sendiri tersiksa.
"Xavier kenapa sih?" bisik Haikal pada teman-temannya yang lain.
Sekarang, mereka sedang berada di markas. Setelah menyaksikan Clara ditangkap polisi, Xavier, Haikal, Calvin, Dilan, serta anggota non inti Orion lain memutuskan untuk pergi ke markas.
Niat awal mereka ke markas untuk merayakan kebebasan karena perempuan yang menghalangi jodoh mereka ditangkap polisi, tapi setibanya di markas mereka justru melihat bos mereka galau.
"Gak tahu, galau kali Clara ditangkap polisi," jawab Calvin asal. Padahal sebenarnya Calvin yang paling tahu Xavier kenapa.
Xavier pasti kepikiran alasan Namira berada di fakultas ekonomi dan bisnis. Apalagi, mantan Namira juga berada di fakultas itu.
"Masa sih? emang Xavier suka sama Clara?" tanya Haikal tidak percaya itu alasannya.
"Gak mungkin bos suka sama si Clara, gue aja ogah sama Clara," ucap Dilan menimpali. Mereka saling berbisik, tapi Xavier masih bisa mendengarnya.
"Kalian bisa diem gak sih?" tanya Xavier pusing mendengar teman-temannya terus mengoceh.
Xavier tipe manusia yang ketika banyak pikiran atau suasana hatinya tidak baik akan marah-marah dan melampiaskan emosinya pada orang di sekitarnya.
"Santai, bro. Lo kenapa sih?" Haikal akhirnya memberanikan diri bertanya langsung pada Xavier, "lo galau Clara ditangkap polisi atau gimana?"
Meskipun pertanyaan itu akan mengancam nyawanya, tapi Haikal tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya hal itu pada Xavier.
Haikal benar-benar berpikir bahwa mungkin Xavier memang galau karena perempuan yang disukainya -Clara -ditangkap oleh polisi.
"Ck!" Xavier yang malas bicara dengan temannya beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari markas.
Sepertinya Xavier harus bertanya pada Namira supaya pikirannya tenang, itu yang Xavier pikirkan sekarang.
"Menurut yang biasa terjadi di film, kalau udah kayak gini bakal berujung gelut di kasur," ucap Calvin tersenyum menatap punggung Xavier.
"Hah?" Haikal menatap Calvin curiga, "lo ngomong apa barusan? siapa yang gelut di kasur?"
Semua ikut menatap Calvin karena mereka juga mendengar yang Calvin katakan barusan.
"Gue gak ngomong apa-apa," jawab Calvin tidak berniat memberitahu yang lain apa maksud dari ucapannya.
"Gue jelas denger tadi lo ngomong gelut di kasur! lo bilang di film, kan? jangan bilang lo nonton film dewasa?" tanya Haikal menatap Calvin tidak percaya.
Orion memang anggota geng yang ditakuti, tapi mereka tidak pernah menonton film dewasa. Mereka lebih tertarik menonton kartun, daripada menonton film dewasa.
"Gak lah, anjir! geli gue ngeliat orang anu-anu, mendingan juga main game kemana-mana," ucap Calvin membela dirinya.
Calvin tidak berbohong, dia tidak suka melihat film dewasa atau menyaksikan pasangan yang memadu kasih dalam film. Calvin nakal, tapi nakalnya beda.
"Ya, terus? maksud lo apaan tadi, anjir?" Haikal tidak mau kalah dan masih berpikir sahabatnya menonton film dewasa.
"Gue asal ngomong aja."
"Gak mungkin lo asal ngomong!"
"Terus kalau gak asal ngomong apa, hah?"
"Kenapa malah nanya sama gue?"
Calvin dan Haikal tidak berhenti adu mulut sampai akhirnya Nathan masuk ke dalam ruangan itu. Setelah Xavier, sekarang Nathan juga terlihat galau.
"Lo kenapa, Nat?" tanya Dilan pada Nathan dan mengalihkan perhatiannya dari dua orang yang sedang adu mulut karena melihat Nathan yang sepertinya sedang galau.
"Gapapa," jawab Nathan berbaring diatas sofa dan menutup matanya.
"Tadi Xavier, sekarang lo galau?" tanya Haikal menghentikan adu mulutnya dengan Calvin.
"Hari ini kalian pada kenapa sih? heran banget gue!" Haikal tidak habis pikir ada dua sahabatnya yang galau, padahal kekasih saja mereka tidak punya.
"Oh, atau jangan-jangan lo galau juga karena Clara ditangkap sama polisi?" tebak Haikal asal karena hanya itu yang bisa Haikal pikirkan sekarang.
"Gak mungkin, yang ada Nathan seneng kali Clara ditangkap polisi," Dilan tidak menyetujui pendapat Haikal karena tahu frustasinya Nathan menghadapi kelakuan Clara selama ini.
"Terus kenapa Nathan gayaan galau kalau bukan karena itu?"
~ Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments