Nathan menatap Calvin yang sedang asik bermain game. Setelah merusak mobil orang lain, Calvin masih bisa bersantai dengan bermain game online.
"Kenapa?" tanya Haikal melihat Nathan terus menatap Calvin, "gue perhatiin lo ngeliatin Calvin terus dari tadi?"
Nathan mengalihkan pandangannya dari Calvin dan menatap Haikal, "gak, gue heran aja temen lo bisa santai main game setelah merusak mobil orang."
"Emang Calvin habis merusak mobil siapa?" tanya Haikal karena Haikal tidak tahu apa yang terjadi di kampus. Bahkan alasan Calvin tiba-tiba pergi ke kampus saja Haikal masih belum tahu.
"Mobil Clara," Nathan menghela nafas sejenak, "sumpah, gue puas banget ngeliat Calvin labrak Clara tadi."
Nathan tidak berbohong, dia benar-benar puas melihat Calvin melabrak Clara.
"Perasaan tadi ada yang nahan gue dan nyuruh gue berhenti," Calvin menyahut, tapi matanya masih fokus pada handphonenya.
"Gue puas, tapi kasihan juga," jelas Nathan. Dia tidak mengelak sudah menyuruh Calvin untuk berhenti.
"Alah, lemah! kenapa lo harus kasihan sama cewek kayak Clara? dia aja udah ganggu hidup lo selama ini!"
Nathan tidak bisa menyangkal, dirinya lemah karena masih memiliki hati untuk tidak membuat perempuan seperti Clara menderita.
Seharusnya, Nathan bisa lebih kejam terhadap Clara. Tapi susah karena Clara perempuan.
"Tapi emang iya sih, Clara ganggu banget tahu gak? kalau gue jadi Nathan udah risih kali," Haikal setuju dengan pendapat Calvin tentang Clara.
Haikal benar-benar risih kalau harus terus di ganggu oleh nenek lampir seperti si Clara.
"Untungnya lo jomblo, kalau udah punya cewek ribut terus pasti," tambah Haikal.
Calvin melirik Nathan setelah mendengar ucapan Haikal. Karena tanpa Haikal dan yang lainnya tahu, Nathan sebenarnya sudah memiliki kekasih.
Nathan backstreet dengan kekasihnya, demi menjaga sang kekasih dari Clara. Nathan dan kekasihnya bahkan harus diam-diam bertemu supaya Clara tidak tahu hubungan mereka.
"Tunggu," Haikal melihat ada sesuatu dari wajah Nathan saat ini, "jangan bilang lo udah punya cewek? siapa? kok lo gak ngasih tahu kita?"
"Siapa yang punya cewek?" kedatangan anggota Orion lain mengalihkan perhatian mereka. Jevann, Dilan dan tiga anggota non inti Orion lain memasuki markas dengan wajah mereka yang sedikit terluka.
"Muka kalian kenapa?" Haikal membalikkan pertanyaan. Sebagai sahabat, tentu Haikal harus tahu siapa yang melukai Jevann dan yang lain.
"Gapapa, kita habis nolong orang jadi kayak gini," jawab Dilan mewakili semuanya.
"Tadi siapa yang punya cewek?" Jevann kembali mengulang pertanyaannya.
"Gak ada, si Haikal asal nebak," Calvin membantu Nathan menjawab.
"Oh," Jevann duduk disamping Nathan dan menatap wajah Nathan, "kirain lo punya cewek."
"Trauma kali si Nathan punya cewek, baru deket sama cewek aja, ayangnya udah berisik," timpal Dilan disusul dengan suara tawa yang lain.
Sudah menjadi rahasia umum kalau Nathan memiliki penggemar gila seperti Clara. Dan bukan rahasia juga kalau Nathan kadang pasrah dengan semua kelakuan perempuan itu.
"Oh ya, bos kita kemana? bukannya lo bilang ada bos di markas ya, Kal?" tanya Dilan pada Haikal.
Haikal sempat mengirim chat di grup dan memberi tahu yang lain kalau dirinya, Calvin dan Xavier ada di markas. Membosankan kalau hanya ada mereka di markas, jadi Haikal meminta yang lain datang, tapi yang lain baru datang sekarang.
"Udah balik tuh si Xavier," jawab Haikal.
"Tumben, cepet banget si bos di markas?" komentar Dilan karena biasanya bos mereka akan lama berada di markas. Bahkan bisa sampai seharian.
"Gak tahu, gue habis nganter Calvin jajan di SD, pas balik Xavier udah gak ada di markas," jelas Haikal.
Dilan mengangguk. Mungkin ada hal penting yang membuat bos mereka harus pergi dari markas, begitulah yang Dilan pikirkan. Dan nyatanya bos mereka memang memiliki hal penting di rumah, yaitu memastikan bahwa istrinya tidak kelayapan.
-
-
"Calvin udah ngelakuin yang gue suruh gak sih?" gumam Xavier yang dari tadi menunggu kabar dari Calvin. Sudah dari setengah jam yang lalu Xavier melihat room chat nya dengan Calvin, tapi Calvin masih belum memberikan kabar.
"Apa gue harus nyari tahu sendiri Namira kenapa? tapi itu pasti bikin orang lain curiga!" Xavier dilema antara mencari tahu sendiri atau menunggu kabar dari Calvin.
Tapi ayolah, kenapa Calvin lama sekali melakukan tugasnya? padahal ini menyangkut dengan sepupunya sendiri! apa Xavier benar-benar harus turun tangan dan mencari tahu sendiri?
"Sial, mana Namira ngurung diri di kamar lagi! gue harus apa sekarang?" Xavier heboh hanya karena khawatir ada sedikit perubahan di wajah Namira.
Padahal, Namira sedang tertidur pulas di dalam kamarnya. Bukan mengurung diri seperti dugaan Xavier terhadap perempuan itu.
~ Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Berarti Nathan benar2 BODOH dan LEMAH,Dengan Alesan Clara seorang cewek,Alesan basi, Sekarang Cewek lebih brutal dari cowok,Aku suka aja dgn Sikap Calvin dan Xevier yg tegas gak neko2..
2024-08-03
0