Xavier:
tolong cari tahu apa yang terjadi sama istri gue di kampus hari ini
Calvin membaca pesan dari Xavier. Dia baru saja kembali ke markas dan baru sadar mobil mereka sudah tidak ada disana.
"Parah si Xavier, udah bawa mobil pulang, sekarang malah ngasih tugas," gerutu Calvin.
Xavier sepertinya sudah kehilangan hati nuraninya membawa pulang mobil Calvin tanpa izin dulu pada pemiliknya.
"Tugas apa?" tanya Haikal melihat layar handphone Calvin, beruntung Calvin cepat mematikan layar handphonenya sehingga Haikal tidak sempat melihat isi chat Xavier.
"Bukan apa-apa," jawab Calvin membuat Haikal berdecak mendengarnya.
Padahal Haikal sudah menemani kebosanan atau kegabutan Calvin seharian ini. Bukannya mendapat ucapan terimakasih, Calvin malah kembali ke setelan pabriknya.
"Pinjem motor lo, gue ada urusan," ucap Calvin mengulurkan tangannya meminta kunci motor Haikal.
Haikal menatap uluran tangan Calvin tanpa berniat memberikan kunci motornya.
"Gue pulangnya gimana kalau motornya lo pake?" tanya Haikal menyembunyikan kunci motornya di belakang tubuhnya.
Masih belum ada orang yang datang ke markas selain mereka, bisa mati kebosanan kalau Haikal disana dan motornya dipakai Calvin.
"Sebentar doang elah, pelit amat sih lo!"
"Bukan pelit! tapi nanti gue pulangnya gimana?"
"Kan nanti gue balik lagi kesini."
"Beneran ya?" tatapan Haikal seolah meminta Calvin berjanji untuk kembali lagi ke markas.
"Iya, bener. Mana kuncinya," Calvin kembali mengulurkan tangannya dan dengan terpaksa Haikal memberikan kunci motornya pada Calvin.
"Awas ya kalau lo bohong! emang lo mau kemana sih?" tanya Haikal penasaran dengan tugas yang Xavier berikan pada Calvin.
Tidak biasanya Xavier memberikan tugas hanya melibatkan satu orang seperti ini.
"Ke kampus," jawab Calvin singkat, "udah ya, gue pergi dulu?"
Calvin menaiki motor Haikal dan melajukannya menuju kampus. Calvin berniat mengecek CCTV kampus untuk mencari tahu apa yang terjadi pada sepupunya di kampus hari ini.
Sebagai cucu dari donatur terbesar kampus, akan sangat mudah baginya untuk melakukan sesuatu di kampus, termasuk mengecek bagian CCTV kampus.
"Huft, yaudah deh, gue nunggu di dalem aja," gumam Haikal memasuki markas.
Haikal heran mengapa hari ini markas Orion sepi, bahkan orang-orang yang biasa menjadi penghuni markas mendadak tidak ada hari ini.
Motor yang dikendarai Calvin akhirnya tiba di kampus, dan banyak mahasiswi yang heboh melihat kedatangan Calvin. Kadang reaksi mereka itu sangat berlebihan dan membuat Calvin risih, tapi bagaimana lagi? resiko menjadi orang tampan dan kaya.
"Gue harus buru-buru cek CCTV, biar gue bisa cepet pulang dan main game," gumam Calvin melangkah cepat ke bagian CCTV kampus.
Sementara itu, di kampus yang sama namun di tempat yang cukup jauh dari tempat Calvin, ada pertandingan basket yang dipimpin oleh Nathan.
"Nathan sayang, semangat!"
"Nathan, kamu pasti bisa, semangat!"
"Ah Nathan, kamu keren banget!"
Teriak-teriakan seperti itu terdengar cukup heboh di tengah sengitnya pertandingan di lapangan. Banyak penggemar Nathan yang berteriak menyemangati Nathan dengan harapan Nathan semangat dan memenangkan pertandingan.
Saat bola terakhir yang menjadi penentuan siapa pemenangnya masuk ke dalam ring oleh tim Nathan, penonton kembali berteriak heboh karena bangga tim favorit mereka menang.
"Yeay, Nathan gue menang," sorak Clara.
Well, laki-laki yang disukai oleh ketua geng angel itu Nathan, bukan Xavier. Tapi Clara tidak membiarkan siapapun mendekati Xavier dan anggota inti Orion lain.
Alasannya, karena Amel dan Bunga menyukai anggota inti Orion yang lain. Clara lebih setuju Xavier atau anggota inti Orion lain bersama Amel ataupun Bunga, daripada perempuan lain.
"Gue mau ngasih minum dulu buat Nathan," ucap Clara pada Amel dan Bunga yang langsung diangguki oleh mereka.
Tapi, tepat saat Clara hampir tiba dihadapan Nathan, ada tangan yang mencegat perempuan itu. Calvin, laki-laki itu menahan tangan Clara dengan wajah yang terlihat emosi.
"Lepasin tangan gue!" bentak Clara, tapi nyali Clara seketika ciut melihat wajah datar Calvin saat perempuan itu membalikan tubuhnya.
"Calvin?" pekik Clara merasa terintimidasi oleh tatapan Calvin padanya saat ini.
"A-ada apa?" tanya Clara terbata-bata karena tidak biasanya Calvin seperti ini padanya.
"Lo apain sepupu gue?" tanya Calvin dengan nada yang terdengar menuntut Clara untuk memberikan penjelasan yang memuaskan hatinya.
Hal apapun yang menyangkut Namira harus jelas.
"Kenapa, Vin?" tanya Nathan menginterupsi mereka.
Nathan bingung melihat Calvin tiba-tiba datang dan mencengkram tangan Clara.
"Cewek ini udah berani ganggu sepupu gue," ucap Calvin menunjuk wajah Clara, menandakan kalau Clara sudah benar-benar membuat laki-laki itu emosi.
"Sepupu lo?" tanya Nathan memastikan.
Nathan dan anggota Orion lain tahu Calvin memiliki sepupu yang kuliah di kampus mereka, tapi Nathan tidak pernah bertemu atau sekedar tahu nama sepupu Calvin.
"Ya, tangan kotor cewek ini udah berani nyentuh tangan sepupu gue!" murka Calvin.
~ Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments