Hannah kini sudah beralih bersama sang putra angkat. Dia menyuapi El dengan telaten. Sedangkan sang suami masih sibuk dengan rekan bisnisnya. Hannah juga tanpa rasa malu mendampingi El untuk menikmati jamuan ini itu. Semenjak pindah bersama El dia tak kembali bergabung dengan dokter lain.
Saat dia sedang asik menyuapi El seseorang datang menghampirinya dan memberikannya sebuah suapan.
" Makanlah sesuatu .... Bukalah mulut!" serunya membuat Hannah menoleh dan dia mendapati suaminya itu berdiri di sana.
" Aku bisa melakukannya sendiri setelah ini," jawab Hannah sungkan alias tidak enak jika di suapi.
" Tidak! Kau pasti melewatkan makan siang dan malammu sekaligus. Makanlah! Aku tidak ingin mengambil resiko. Ayo kau menyuapi El biarkan aku menyuapimu!" pinta Zein pada Hannah. Pemuda itu seperti tanpa punya rasa malu meminta Hannah membuka mulutnya.
Hannah malas berdebat. Hannah tahu saat zein sudah mengatakan A maka hal itu tidak akan pernah beeubah sedikit pun. Jadi, hannah lebih baik membuka mulutnya daripada perdebatan itu akan terdengar lain.
Zein nampak tak sungkan menyuapi hannah. Perlakuan Zein yang seperti itu tak luput dari sorot mata Sivanya. Gadis itu nampak geram saat melihat adegan live ini. Semua orang di sana yang melihat jadi ikut tersenyum.
" Sudah mas cukup!" jawab Hannah. Rasanya sudah sangat oenyang sekali saat ini.
" Baiklah!" jawabnya.
Dengan rasa tidak jijik dia melanjutkan suapan itunke mulutnya. Hannah menghentikannya. Hannah tidak mau Zein makan sisa makannya.
" Tidak jangan di makan itu sisaku mas! Ambillah yang baru jangan ini," Hannah menggelengkan kepalanya. Zeij menghela nafasnya.
" Tidak boleh membuang nasi Han. Tadi aku sengaja mengambil banyak agar kita bisa makan bersama," jawab Zein enteng tanpa peduli memasukkan suapan itu.
Semua orang di sanaa di buat takjub oleh seorang Zein Abdul Malik. Dia bahkan rela menyuapi istrinya dan makan dari piring yang sama. Zein tak peduli tatapan mereka sedang Hannah masih menatap suaminya itu.
" Mas lain kali jangan seperti ini ... Aku bisa makan sendiri. Jangan membuatku sungkan!" lirihnya pada sang suami. Lagi -lagi menjawab dengan entengnya.
" Terserah kau saja," jawabnya dengan asal bicara.
Dari kejauhan Mc sedang mengatakan sesuatu tapi Zein tak begitu mempedulikanya. Dia hanya fokus pada makanan yang tinggal satu suap. Setelahnya dia mendengar berdansa bersama. Bukan sampai di sana Zein mendnegar namanya dan juga Hannah di sebutkan dengan jelasnya.
" Oke rekan-rekan dokter! Untuk penutup malam ini biarkan kami memberikan penutup yang spesial!!! Malam ini kita berdansa dengan pasangan masing-masing .... Siap semuanya????? Eiiittssss ... Ya termasuk dokter Zein dan Dokter Hannah. Mereka juga akan ikut bergabung di dalam berdansa kali ini. Tepuk tangan yang meriah dong untuk pasangan kita malam ini!!!!" Mc itu berteriak dengan sangat hebohnya sekali. Hannah mematung di tempat seketika begitu pula Zein.
" Bunda cama Papa bica main dulu!!! El icut om Mahen," si kecil berlari ke araj mahendra yang sudah di depan mereka.
Mahendra memukul pundak sahabatnya untuk membuyarkan keterdiamannya yang entah kenapa.
" Bro ... El ku bawa jalan-jalan di taman dekat ballroom agar dia tak bosan. Dansalah dengan istrimu!" serunya. Zein hanya mengangguk dan mengatakan terima kasih.
" Oke terima kasih," jawabnya agak bingung.
Hannah nampak berdiri dan ingin menaruh piring makanan El dan milik suaminya itu. Tapi Zein malah mencekal pergelangan tangannya.
" Kita dansa di depan!" ajaknya dengan nada paling rendah. Hannah menatap suaminya sambil menggeleng.
" Aku tidak bisa mas! Kau akan malu ... Aku tidak terbiasa menari atau dansa. Aku tidak pernah melakukannya," ujar Hannah dengan memohon.
Zein yang tak ingin di tolak mengambil alih pring yang di bawah Hannah itu. Dia segera menaruh di keranjang kotor dan kembali pada Hannah. Zein kini memeluk Hannah dan berbisik sesuatu membuat Hannah menggeleng namun Zein mengangguk.
" Aku akan mengajarimu Han," bisiknya di depan keramaian ballroom malam ini. Hannah tak yakin tapi tatapan Zein begitu sangat meyakinkan.
Zein kemudian meraih tangan Hannah dengan romantisnya. Semua orang terpukau dengan perlakuan Zein. Hannah hanya mencoba tersenyum untuk semua itu.
Zein membawanya berdansa dengan pasangan lainnya di tengah para tamu undangan. Mereka bersorak rame. Hannah hanya bersembunyi di balik dada bidang milik sang suami. Rasanya sangat malu apalagi dia tak pernah melakukan hal ini.
Dengan sabarnya Zein mengajari Hannah. Mulai dari membuka sedikit kaki jenjang gadis itu yang berbalut dress panjang agar dansanya itu tidak kesulitan. Serta meletakkan kakinya di atas kaki Zein agar bisa mengikuti gerak kakinya. Bahkan zein tak sungkan meraih pinggang Hannah dengan mesra sekali. Hannah juga di minta menaruh kedua tangannya pada leher Zein. Sebab, ini akan menyulitkan Hannah yang sebagai pemula.
" Maafkan aku sudah menginjak kakimu," bisik Hannah. Zein hanya tersenyum mendengar ucapan hannah.
" Tidak masalah. Lain kali makanlah yang banyak agar tubuhmu berisi ini sangat ringan sekali!" jawabnya tapi terdengar mengejek.
Sumpah demi apapun! Apakah dia mengejekku? Jika bukan di tengah kerumunan sudah aku tendang ayahnya El ini.
" Jangan mengumpatku terdengar dari sini!" serunya membuat Hannah diam seribu bahasa.
...Jangan lupa likeeee ya!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
my name
sepertinya zein mulai jatuh cinta tp dia belumlah menyadari
2023-12-11
0
Mika Saja
wes byknkemajuan mba Anna Zein SM Hannah,,,,lanjut
2023-10-28
1
Uswatul Khasana
lanjutt
2023-10-25
1