Perayaan Hari Jadi RS

Malam ini meskipun sudah sampai di rumah Zein masih saja melakukan video call bersama para petinggi rumah sakit. Hannah tak ingin mengganggunya dia memilih menemani El di ruang keluarga bermain sambil menonton televisi.

" Bunda ... Cini! Aku punya cerita," manja El pada sang Bunda. Hannah tersenyum dan memeluk putra sambungnya itu.

" Apa sih ceritanya? Bunda mau tahu dong nak! Sini bunda sayang dulu kayaknya baunya harum," ucap Hannah dengan penuh kasih sayang.

Mereka pun saling berpelukan seperti ibu dan anak sesungguhnya. Hannah mengajak El bermain dan belajar nama-nama hewan bersama. Dengan telaten Hannah mengajari putra Zein yang sangat cerdas itu.

" Bunda ... Ini apa cih? Kenapa bentuknya aneh," bingungnya.

" Sayangku ... El ini namanya kuda laut sayang. Lain waktu kita akan melihatnya secara jelas. Oke ... El sayang kita harus pergi istirahat sekarang! Ayuk ... Ayuk ... " ajak Hannah pada putranya itu.

Hannah mengajak putranya El ke kamar untuk istirahat. Hannah menidurkannya dengan sangat mudah sekali. Dia yang lelah kembali ke kamarnya dan membuka kado untuknya dari keluarga Umma-nya di pakistan.

" Ini ... Apa? Pakaian jenis apa?" tanya Hannah menatap baju di hadapannya. Dia lalu menelpon sang Umma untuk mengetahui jawabannya.

" Umma! Ini baju apa? Kenapa modelnya begini," protes Hannah. Umma nampak tersenyum.

" Itu pakaian Pakistan ala India sayang. Cobalah pasti kau sangat cantik menggunakannya," jawab Umma aneh sekali. Memangnya pakaian seperti ini mau di gunakan kemana coba.

Hannah mencobanya dengan optimal sekali. Dia sangat cantik. Umma juga menyuruh merias dirinya sesuai request Umma. Cantik sekali Hannah bagi Ummanya.

" Cantik sekali nak! Jangan di lepas dulu," ujar Umma. Hannah mengernyitkan alis.

" Umma ... Hannah mau istirahat! Please ... " keluh Hannah.

Saat ibu dan anak itu berbincang pintu kamar terbuka lebar. Zein melongo saat melihat punggung Hannah terekspos dengaj mulusnya. Hannah segera berpamitan pada Ummanya.

" Umma sudah ya cukup! Ada ayahnya El!" seru Hannah menutup ponselnya. Dia menelan ludahnya sendiri. Sedangkan Hannah tersenyum kecut dan berjalan minggir.

" Maaf ... Aku tidak berniat apapun! Umma memintaku mencobanya. Ini pemberian saudaraku," jelas Hannah. Zein yang melongo segera menetralkan matanya yang lancang itu. Zein segera menutup pintu dan menguncinya.

" Ehm ... Tidak masalah jika kau suka! Gunakanlah ... Itu cukup cantik. Tapi tidak ku ijinkan di gunakan keluar kamar!" Zein duduk di tepi ranjang. Dia meremas sprei putih itu. Hatinya sedikit terganggu dengan Hannah.

Hannah yang dia kira tak akan memudarkan cintanya pada Zoya. Kini malah membuka lembaran baru dalam hidupnya. Dia memiliki pesonanya sendiri. Hannah merasa tidak enak pada Zein dia pun memutuskan untuk menggantinya. Tak ada niat baginya menggoda sang suami.

" Jangan di lepas biarkan saja seperti itu Hannah! Kau nampak cantik dengan Hadiah itu. Kemarilah duduk di sampingku akan aku beri informasi tentang acara besok!" pinta Zein pada Hannah. Hannah mengangguk mengiyakan.

Hannah naik ke ranjang dan duduk di samping suaminya itu. Zein tersenyum menatap Hannah. Ini adalah kali pertamanya dia bersikap sangat manis pada Hannah. Hannah hanya tersenyum kikuk.

" Han ... Besok adalah ulang tahun rumah sakit! Kami petinggi rumah sakit mengadakan pesta perayaan pukul 18.00. Ikutlah bersamaku besok!" serunya dengan menata Hannah.

" Bagaimana? Dengan El. Bukankah waktu kita dengannya hanya malam?" tanya Hannah. Zein menatap kembali Hannah.

" Dia akan ikut jika kau mau Han! Kita bisa pergi bersama," jawab Zein dengan entengnya.

Hannah ingin berganti baju saja saat ini. Dia berdiri dari sana. Dan kesalnya selendangnya itu tersangkut dia arloji Zein yang masih belum terlepas dari pergelangan tangannya.

" Aaahhhh... !" teriak Hannah.

Zein yang kaget dan khawatir orang lain salah paham akhirnya Zein memilih membekap istrinya itu dengan tangannya sendiri. Pandangan mata mereka bertemu. Deru nafas Hannah dan Zein saling berpacu satu sama lain.

" Maaf ... Ku mohon jangan berteriak. Aku tidak menarik selendangmu! Aku hanya tidak tahu kenapa selendangmu tersangkut di arlojiku," bisik zein. Hanya mengangguk itulah yang Hannah mampu katakan saat ini.

zein masih tak beranjak dari atas tubuh Hannah. Suasana ini jadi berasa Aneh sekali. Atmosfernya jadi sangat panas meskipun sudah menggunakan AC seperti biasanya.

" Minggirlah mas! Aku akan berganti baju," lirih Hannah tidak enak. Zein segera beranjak dari sana.

" Oh ... Maafkan aku," jawabnya gugup. Zein segera melepas kain yang tersangkut itu.

Setelahnya Hannah berlari ke kamar mandi dan menguncinya. Jantungnya seakan ingin keluar dari tempatnya. Sungguh kedekatan ini membuat rasa yang sangat canggung sekali.

Zein yang di luar pun juga ikut merasakan jantungnya tidak aman. Dia lagi-lagi terhipnotis oleh maha karya kecantikan Hannah. Hannah dan Zoya memiliki kadar kecantikannya masing-masing. Zein pun memilih untuk memejamkan mata.

Tidak. Aku harus bisa mengontrol kedekatan ini. Kami masih punya banyak waktu untuk bersama. Aku berharap Hannah tak marah padaku. Aku yang memaksanya menikah dan aku pula yang membuatnya di benci oleh ibu Zoya. Maafkan aku Han ..

...Likeeeeeee. Vote. Kasih bintang makasihhhhh hee...

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

zein aneh masa takut sm mntan mertua jahat,,, diakan laki nikah nggk dosa kan istrinya meninggal

2023-12-30

2

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

apa hak mantan mertuanya marah dan masih mengatur hidup zein

2023-11-09

3

Mika Saja

Mika Saja

Zein...ketulusan Hannah yg akan menuntunku secara tulus untuk Hannah ntinya,,ibu zoya ntinya jg pasti akan kagum dengan sdrinya tanpa paksaan akan menerima Hannah dengan keikhlasan,,,Zein ayo tuntun Hannah agar jd makmummu yg sesungguhnya,,kak Anna kurang❤️❤️❤️❤️

2023-10-16

2

lihat semua
Episodes
1 Zein dan Zoya
2 Pernikahan Zein - Zoya
3 Sadar
4 Paksaan
5 Nikah
6 Sah
7 Demam
8 Kelemahan Hannah
9 Kedekatan El - Hannah
10 Di Kamar
11 Sentuhan Pertama
12 Visit
13 Tatapan Zein
14 Perayaan Hari Jadi RS
15 Pagi ini
16 Hadiah pertama
17 Berdebar
18 Menggandeng
19 Dansa
20 Manjanya Siva
21 Weekand
22 Mundur salah Maju salah
23 First Kiss
24 Makan Bersama
25 Senyuman Bahagia
26 Senyuman Memudar
27 Kamar Pengantin
28 Manis
29 Bucin
30 Zein POV
31 Perhatian Zhafran
32 Drama Baru
33 Tersenyum Walau Tercubit
34 Bicara Dengannya
35 Pergi untuk Kembali
36 Mematung
37 Cinta Zein
38 Terlambat Tahu
39 Titip El
40 Perhatian Penuh
41 Berbincang dengan Hafla
42 Ketegasan Zein
43 Bernego dengan El
44 Bertanya sekali lagi
45 Mual - Trimester awal
46 Zein Pov
47 Tremor
48 Jatuh Cinta lagi
49 Senyum Zein
50 El Kecil Vs Alia Kecil
51 Syndrom Baby Blues
52 Mulai lagi
53 Ikhlas
54 Aku
55 Menghabiskan Malam
56 Bertemu Adik Ipar
57 Mengungkap
58 Rindu
59 Aqiqah
60 Ketahuan
61 Honeymoon
62 Ala - Ala Zein
63 Madu
64 Jatuh Cinta Lagi
65 Cemburu
66 Melamar
67 Salah Paham
68 Ngambek
69 Tatapan Tajam
70 Sesama Pria
71 Gladis
72 Jelang Ramadhan
73 Mode On
74 Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75 Memori
76 ZH Versi Muda
77 Seven Day -1
78 Seven Day - 2
79 Tatapan Mengintimidasi
80 Aku Mencintaimu
81 Langit Senja
82 Kelucuan Zein
83 El - Mom - Alia
84 Perjodohan
85 Jodoh Allah yang atur
86 El! Tumben ...
87 Doa El
88 Haru
89 Bahagia
90 Adam El Kautsar
91 Babak Baru
92 Babak terakhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Zein dan Zoya
2
Pernikahan Zein - Zoya
3
Sadar
4
Paksaan
5
Nikah
6
Sah
7
Demam
8
Kelemahan Hannah
9
Kedekatan El - Hannah
10
Di Kamar
11
Sentuhan Pertama
12
Visit
13
Tatapan Zein
14
Perayaan Hari Jadi RS
15
Pagi ini
16
Hadiah pertama
17
Berdebar
18
Menggandeng
19
Dansa
20
Manjanya Siva
21
Weekand
22
Mundur salah Maju salah
23
First Kiss
24
Makan Bersama
25
Senyuman Bahagia
26
Senyuman Memudar
27
Kamar Pengantin
28
Manis
29
Bucin
30
Zein POV
31
Perhatian Zhafran
32
Drama Baru
33
Tersenyum Walau Tercubit
34
Bicara Dengannya
35
Pergi untuk Kembali
36
Mematung
37
Cinta Zein
38
Terlambat Tahu
39
Titip El
40
Perhatian Penuh
41
Berbincang dengan Hafla
42
Ketegasan Zein
43
Bernego dengan El
44
Bertanya sekali lagi
45
Mual - Trimester awal
46
Zein Pov
47
Tremor
48
Jatuh Cinta lagi
49
Senyum Zein
50
El Kecil Vs Alia Kecil
51
Syndrom Baby Blues
52
Mulai lagi
53
Ikhlas
54
Aku
55
Menghabiskan Malam
56
Bertemu Adik Ipar
57
Mengungkap
58
Rindu
59
Aqiqah
60
Ketahuan
61
Honeymoon
62
Ala - Ala Zein
63
Madu
64
Jatuh Cinta Lagi
65
Cemburu
66
Melamar
67
Salah Paham
68
Ngambek
69
Tatapan Tajam
70
Sesama Pria
71
Gladis
72
Jelang Ramadhan
73
Mode On
74
Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75
Memori
76
ZH Versi Muda
77
Seven Day -1
78
Seven Day - 2
79
Tatapan Mengintimidasi
80
Aku Mencintaimu
81
Langit Senja
82
Kelucuan Zein
83
El - Mom - Alia
84
Perjodohan
85
Jodoh Allah yang atur
86
El! Tumben ...
87
Doa El
88
Haru
89
Bahagia
90
Adam El Kautsar
91
Babak Baru
92
Babak terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!