"Jadilah ibunya!" seru Zein dengan wajah datar di ruangannya. " Aku akan bayar berapapun asalkam kamu bisa membahagiakan putraku!" lanjutnya membuat hati Hannah seketika ingin marah pada pemilik rumah sakit ini.
" Anda pikir pernikahan adalah lelucon tuan? Andanya jangan bercanda dengan perihal sakral ini. Janji kita pada Tuhan itu benar adanya bukan seperti mainan anak kecil," jawabnya dengan geram. Dengan tatapan nanar pun Zein membalasnya dengan raut wajah tak suka.
" Apakah aku mengatakan akan menikahimu? Tidak bukan? Aku hanya mengatakan jadilah ibunya. Aku pun tidak sudi menikahimu aku bahkan sangat mencintai istriku," jawab Zein dengan kasarnya.
Dengan kemarahan membuncah di dada Hannah berdiri dari duduknya. Jika kemarin pernikahannya gagal bukan berarti dia boleh lagi di sakiti oleh makhluk yang bernama pria. Ini tidak benar. Sungguh ini harus berhenti saat ini juga. Dengan mengusap air mata penghinaan atas dirinya Hannah berdiri dan menyiramkan air putih pada gelas di meja Zein ke mukanya.
" Jangan harap! Aku akan mau menjadi ibu untuk putramu. Jika kamu mencintai istrimu maka panggillah dia untuk datang! Surat resign-ku besok akan segera sampai di meja anda tuan! Terima kasih sudah menghinaku hari ini dengan cukup puas!" marah Hannah kemudian pergi begitu saja tanpa melihat ke arah Zein lagi. Pemuda itu hanya mengusap wajahnya dengan seperti tak terjadi apapun.
Zein nampak menghela nafas. Dia tidak mungkin mengatakan pada Hannah bahwa dia mencintainya bukan. Itu adalah hal bodoh jika sampai dia melakukannya. Cintanya pada zoya tak akan pernah terkikis. Hanya saja putranya itu mulai tertarik pada Hannah. Wajahnya yang hampir saja mirip dengan Zoya membuat putranya nyaman.
Hannah berlari keluar ruangan Zein dengan kesal. Dia tidak mau tersakiti kembali. Jika dia menerima tawaran Zein maka Umma akan tersakiti. Hannah tak mungkin menipu semua orang di sana hanya demi seorang anak kecil yang baru saja dia kenal.
" Apapun itu carilah alamat rumah Hannah! Lamarkan dia untukku," perintah Zein pada Mahendra.
" Zein dia putri seorang pemilik pesantren. Jika kamu benar -benar serius maka mintalah dia sendiri. Dia putri orang terhormat," Nasehat Mahendra.
" Baiklah ... Terima kasih Mahen," jawabnya biasa saja.
Setelah hari dimana Hannah mengundurkan diri. Dia tak lagi kelihatan dimana - mana. Bahkan putranya selalu menanyakan keberadaan ibunya. Mama dan Papa Zein sudah meminta putranya untuk diam saja jangan menceritakan apapun. Hal itu sungguh menyiksa batin Zein saat putranya sangat merindukan sosok ibunya.
...----------------...
Zein memutuskan ke pesantren dimana Hannah di besarkan. Zein benar - benar memberikan dedikasi terbaiknya untuk mendapat restu kedua orang tua Hannah. Belum lagi Kakaknya yang sangat keras bagi Zein. Namun hal itu tak menyurutkan nyalinya untuk membawa Hannah di kediamannya.
" Maafkan saya ... Putra saya membutuhkan putri kalian! Tapi saya tidak bisa membawanya dalam keadaan tidak halal. Maka ijinkan saya mempersuntingnya," ucap Zein benar - benar gila tanpa basa basi lagi.
" Jangan gila! Kamu pikir pernikahan mainan!" teriak Hagla dengam sarkas. Zein menanggapinya santai dan menjawabnya sebisa mungkin dan masuk akal.
" Tapi saya mencintainya! Jika tidak mana mungkin saya jauh-jauh datang kemari hanya untuk menikahinya," jawabnya membuat Umma Flo terharu. Ada seseorang yang sangat mencintainya.
Setelah suara Hagla meninggi di susul dengan suara bariton Hannah dari belakang. Bahkan hal itu membuat senyum Umma memudar. Bahkan Zein pun terdiam dan menutup matanya. Dia tahu ini akan terjadi. Hannah memang membencinya. Itulah yang sebenarnya terjadi bukan saling mencintai.
" Pulanglah Tuan Zein! Saya tidak mencintai anda!!!" serunya dengan mengusir ayah baby El itu.
Semua orang di sana melongo atas penolakan Hannah pada laki - laki tampan itu. Umma yang tadinya tersenyum kini malah memudarkan senyum di raut wajahnya.
...Wah, jadi nikah gak sih ini???? Jangan lupa like, komen, subscribe, vote. Makasihhhh....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Uswatul Khasana
lanjut
2023-10-07
0
Anna Kusbandiana
Benci dan cinta itu jaraknya sangat tipis, soo awas aja ada yg bucin...😘😁😁😁
2023-10-07
1