Di Kamar

Malam ini Hannah ingin merebahkan tubuhnya yang sangat lelah. Lebih lelah dari pekerjaannya sebagai dokter. Hannah masuk ke kamar tanpa memperhatikan sekitar. Wajah lesunya sudaj terbit sejak masuk kamar. Dia berjalan begitu saja menuju kamar mandi.

" Ya Allah lelahnya .... Eh, tidak boleh mengeluh kata Umma. Tapi yang benar saja aku memang sangat lelah," gerutunya tanpa bisa menemukan jawaban.

Hannah membasuk wajahnya dengan skincare miliknya serta mengoleskan Serum serta Cream malam seperti biasanya. Perlengkapan alat make up miliknya. Hannah keluar dari kamar mandi tanpa hijab. Dia lupa jika ini kamar orang lain.

" Kau baik - baik saja?? Wajahmu nampak muram," suara seseorang mengagetkan Hannah yang tak menggunakan hijab. Hannah mematung di tempat. Dia tak menjawab pertanyaan itu.

" Apakah pendengaranmu kurang baik? Atau suaraku yang tidak jelas," tanya Zein sekali lagi. Hannah akhirnya menjawab namun jawaban itu membuat Zein memggelengkan kepala sempurna.

" Aku belum menggunakan kerudungku," Hannah kembali masuk ke kamarnya.

" Ck. Kau ini ... Sekalipun kau tak memasang apapun itu pun tidak haram ku pandang," gumam Zein yang kemudian kembali membaca buku medis yang ada di tangannya.

Hannah di kamar mandi mengutuk dirinya karena sudah lupa bahwa dia saat ini satu kamar dengan zein semenjak kemarin. Hannah yang sudah memasang hijabnya kembali keluar. Namun pemuda bernama zein itu malah membuat lelucon yang sama sekali tidak lucu.

" Hei ... Nona Hannah! Kancing bajumu apakah tidak di pasang," seru Zein tanpa melihat ke arah Hannah.

" Iya benarkah? Yang bagian mana?" Hannah kembali di buat bingung karena ada yang kurang lagi. Dia melihat bajunya ke sana kemari mencari yang belum dia pasang.

Zein kemudian berdiri menghampiri istrinya itu. Dia menatap Hannah yang sibuk mencari kancing yang terbuka. Zein tak tersenyum sama sekali tapi dia melangkah mendekat. Sesampainya di depan Hannah dia menunduk sambil mengatakan yang membuat Hannah membeo dan merasa di kerjai oleh Zein.

" Sekali pun kau lupa memakai bawahan tak akan pernah dosa. Ck. Kau ini merapatkan semua kain memangnya aku akan berbuat apa padamu," Bisiknya kemudian berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnua di sana. " Jangan mematung di sana! Besok ikutlah pergi bekerja agar Mama Zoya tak lagi memarahimu," ucapnya sebelum memejamkan mata dengan rapat.

Ya Allah bolehkah aku memukul kepalanya! Dia jahil sekali apakah ini sikap aslinya. Menyebalkan sekali. Pakaian ini? Apakah aku terlalu merapatkan bajuku? Ini masih wajar.

Hannah melangkah ke ranjang dan ikut merebahkan tubuhnya di sana. Hannah masih menatao langit - langit rumah Zein. Hannah maaih belum percaya jika saat ini dia menikah dengan cara seperti ini.

" Tidurlah! Jangan memikirkan hal yang tidak perlu," suara serak Zein kembali menyapa telinganya yang masih saja peka hingga jam malam.

" Iya," jawab Hannah sekenanya.

Tanpa aba-aba lagi Hannah memejamkan matanya. Dia hari ini lelah namun candaan Zein yang agak garing tadi membuatnya sedikit terhibur. Setidaknya zein tak seperti suami yang ada di novel - novel yang ikut kejam pada istri pengganti untuk anaknya.

...----------------...

" Selamat pagi! Saya tunggu di bawah," sapa Zein pada Hannah yang baru bangun tidur.

" Pagi. Iya," jawabnya lagi-lagi singkat padat jelas.

Hannah segera melipir ke kamar mandi. Zein yang sudah siap dengan pakaian dinasnya turun ke bawah tanpa mengatakan apapun lagi. Dia menemui putranya yang sudah segar dan harum.

" Hallo putra Papa! Udah ganteng aja nih. Cium dong papa," rayu Zein padanya. Baby El langsung memeluk sang papa.

" El ... Cayang papa," jawabnya.

" Papa juga boy! Oh ... Iya boy boleh gak papa pinjam bundanya buat kerja?" tanya Zein sambil tersenyum. El diam tak menyahut. Namun tak lama kemudian jawaban El membuat Zein agak sakit tapi dia ikuti dengan senyuman.

" Boleh pa ... Tapi bawa bunda kembali ke yumah ya! Coalnya kalau di yumah cacihan pa ... Di mayahi omah teyus," jawabnya dengan lancar. Zein tersenyum mendengarnya.

" Tentu Boy ... Papa akan jaga bundanya kamu! Janji laki -laki pasti bisa di pegang," peluk Zein pada putranya. Maid yang melihat tersenyum. Setidaknya tuan Zein mereka sudah bisa kembali tersenyum.

" Ciap papa gantengnya El!" serunya dengan semangat.

Bagaimana bisa ma aku mengabaikan keinginan cucumu sendiri. Aku tahu kalian menyayangi El. Tapi El belum nyaman bersama Sivanya. Aku pun khawatir tak bisa memenuhi permintaannya ma. Maafkan Zein.

" Kak Zein! Kak Zoya pasti bahagia kita bersatu apalagi untuk merawat putranya bersama. Kita tinggal belajar saling mencintai saja. Pasti aku bisa membuat kakak bahagia kembali," ucap Sivanya kala itu.

" Tidak Siva ... Aku belum siap membahagiakan siapapun kecuali putraku. Zoya adalah sumber kebahagiaanku. Aku khawatir tak bisa membahagiakanmu. Maka Menikahlah dengan orang yang mencintaimu! Sekali lagi Terima kasih sudah memikirkan El," jawab Zein kala itu pula.

" Pikirkanlah sekal lagi kak!" jawabnya sivanya kembali.

...Jangan lupa likeeeee...

Terpopuler

Comments

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

suka banget celotehan cadel gini☺

2023-10-15

1

Mika Saja

Mika Saja

kak Anna lanjut penasaran akhirnya nih,meskipun ini br awalan 🤭

2023-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Zein dan Zoya
2 Pernikahan Zein - Zoya
3 Sadar
4 Paksaan
5 Nikah
6 Sah
7 Demam
8 Kelemahan Hannah
9 Kedekatan El - Hannah
10 Di Kamar
11 Sentuhan Pertama
12 Visit
13 Tatapan Zein
14 Perayaan Hari Jadi RS
15 Pagi ini
16 Hadiah pertama
17 Berdebar
18 Menggandeng
19 Dansa
20 Manjanya Siva
21 Weekand
22 Mundur salah Maju salah
23 First Kiss
24 Makan Bersama
25 Senyuman Bahagia
26 Senyuman Memudar
27 Kamar Pengantin
28 Manis
29 Bucin
30 Zein POV
31 Perhatian Zhafran
32 Drama Baru
33 Tersenyum Walau Tercubit
34 Bicara Dengannya
35 Pergi untuk Kembali
36 Mematung
37 Cinta Zein
38 Terlambat Tahu
39 Titip El
40 Perhatian Penuh
41 Berbincang dengan Hafla
42 Ketegasan Zein
43 Bernego dengan El
44 Bertanya sekali lagi
45 Mual - Trimester awal
46 Zein Pov
47 Tremor
48 Jatuh Cinta lagi
49 Senyum Zein
50 El Kecil Vs Alia Kecil
51 Syndrom Baby Blues
52 Mulai lagi
53 Ikhlas
54 Aku
55 Menghabiskan Malam
56 Bertemu Adik Ipar
57 Mengungkap
58 Rindu
59 Aqiqah
60 Ketahuan
61 Honeymoon
62 Ala - Ala Zein
63 Madu
64 Jatuh Cinta Lagi
65 Cemburu
66 Melamar
67 Salah Paham
68 Ngambek
69 Tatapan Tajam
70 Sesama Pria
71 Gladis
72 Jelang Ramadhan
73 Mode On
74 Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75 Memori
76 ZH Versi Muda
77 Seven Day -1
78 Seven Day - 2
79 Tatapan Mengintimidasi
80 Aku Mencintaimu
81 Langit Senja
82 Kelucuan Zein
83 El - Mom - Alia
84 Perjodohan
85 Jodoh Allah yang atur
86 El! Tumben ...
87 Doa El
88 Haru
89 Bahagia
90 Adam El Kautsar
91 Babak Baru
92 Babak terakhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Zein dan Zoya
2
Pernikahan Zein - Zoya
3
Sadar
4
Paksaan
5
Nikah
6
Sah
7
Demam
8
Kelemahan Hannah
9
Kedekatan El - Hannah
10
Di Kamar
11
Sentuhan Pertama
12
Visit
13
Tatapan Zein
14
Perayaan Hari Jadi RS
15
Pagi ini
16
Hadiah pertama
17
Berdebar
18
Menggandeng
19
Dansa
20
Manjanya Siva
21
Weekand
22
Mundur salah Maju salah
23
First Kiss
24
Makan Bersama
25
Senyuman Bahagia
26
Senyuman Memudar
27
Kamar Pengantin
28
Manis
29
Bucin
30
Zein POV
31
Perhatian Zhafran
32
Drama Baru
33
Tersenyum Walau Tercubit
34
Bicara Dengannya
35
Pergi untuk Kembali
36
Mematung
37
Cinta Zein
38
Terlambat Tahu
39
Titip El
40
Perhatian Penuh
41
Berbincang dengan Hafla
42
Ketegasan Zein
43
Bernego dengan El
44
Bertanya sekali lagi
45
Mual - Trimester awal
46
Zein Pov
47
Tremor
48
Jatuh Cinta lagi
49
Senyum Zein
50
El Kecil Vs Alia Kecil
51
Syndrom Baby Blues
52
Mulai lagi
53
Ikhlas
54
Aku
55
Menghabiskan Malam
56
Bertemu Adik Ipar
57
Mengungkap
58
Rindu
59
Aqiqah
60
Ketahuan
61
Honeymoon
62
Ala - Ala Zein
63
Madu
64
Jatuh Cinta Lagi
65
Cemburu
66
Melamar
67
Salah Paham
68
Ngambek
69
Tatapan Tajam
70
Sesama Pria
71
Gladis
72
Jelang Ramadhan
73
Mode On
74
Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75
Memori
76
ZH Versi Muda
77
Seven Day -1
78
Seven Day - 2
79
Tatapan Mengintimidasi
80
Aku Mencintaimu
81
Langit Senja
82
Kelucuan Zein
83
El - Mom - Alia
84
Perjodohan
85
Jodoh Allah yang atur
86
El! Tumben ...
87
Doa El
88
Haru
89
Bahagia
90
Adam El Kautsar
91
Babak Baru
92
Babak terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!