Sentuhan Pertama

Setelah mengantarkan El ke lembaga PAUD mereka langsung pergi ke rumah sakit karena Zein ada jadwal kunjungan pagi ini. Dia tidak ingin pasiennya menunggu terlalu lama. Selama perjalanan menuju rumah sakit Hannah tak berkata sepatah kata pun. Hanya saja Hannah melirik Zein memegangi lehernya sedari tadi. Namun Hannah tak memiliki keberanian untuk mengatakan sesuatu akhirnya dia memilih diam. Sesampainya di rumah sakit.

Zein yang baru turun langsung di hampiri oleh seorang gadis cantik yang masih muda. Dia nampak seperti anak magang di rumah sakit ini.

" Kak! Pasiennya sudah menunggu," ujarnya sambil melirik ke arah Hannah yang mengulas senyum namun tak berbalas.

" 30 menit lagi temui aku di depan ruangan!" serunya membuat gadis itu memberikan jempol kemudian pergi tanpa menyapa Hannah.

" Han ... Ikutlah ke ruanganku sebentar!" seru Zein pada sang istri. Hannah hanya mengangguk dan mengikuti langkah Zein.

Saat mereka memasuki gedung rumah sakit. Semua mata memandang. Termasuk perawar senior dan dokter senior. Hampir semua dari mereka Hannah mengenalnya. Mereka melambaikan tangan dan tersenyum. Hannah juga membalas senyuman itu. Sayangnya, dia masih belum bisa bertegur sapa karena harus mengikuti Zein ke ruangan.

" Weh! Pujaan hatiku kerja kembali," seru Dokter Mada membuat Zein menoleh untuk memastikan siapa yang mengatakan itu.

" Ck. Kekanakan," lirihnya saat mendengar sahabatnya Mada mengatakan hal itu.

Saat berada di ruangan prakteknya. Hannah menghela nafas saat mengingat ruangan ini saksi pertengkaran mereka berdua kala itu.

" Han ... Bantu aku sebentar! Kepalaku agak berat tolong pijatkan bagian sini!" serunya membuat lamunan Hannah buyar.

" Iya ... Dokter minta apa baru saja!" serunya Formal sekali.

" Bantu pijatkan leherku sebentar Han! Kepalaku berat sekali," jawabnya mengulang. Hannah mengangguk dia tahu ini hak suaminya meminta apapun. Meskipun pernikahannya sungguh tidak di dasari cinta atau apapun itu.

Hannah memijatnya dengan tulus dan ikhlas. Zein pun tak memprotes pijatan Hannah. Dia merasa kepalanya berat sedari tadi. Hannah nampak melihat gurat lelah dalam wajah suaminya itu.

" Jika lelah ambillah cuti. Di sini banyak dokter hebat yang bisa di andalkan," ujar Hannah yang mungkin hampir tak bisa di dengar oleh Zein. Namun indera pendengarannya itu sedang bagus-bagusnya.

" Apakah kamu ingin mengaturku? Ataukah sedang perhatian," jawab Zein dengan mata terpejam.

" Aku tidak tahu," ucapnya kemudian.hannah melepaskan tangannya.

" Terima kasih," jawab Zein. Hannah akan pergi kemana bingung namun Zein mengerti gerak tubuh istrinya itu. " Ruanganmu di sebelah ruanganku. Pergilah sekarang!" serunya. Hannah mengangguk dan pergi menuju pintu keluar ruangan Zein. Namun dia kembali berbalik.

" Terima kasih sudah baik," jawabnya kemudian menghilang dari pintu. Zein masih mematung di tempat duduknya.

Kenapa zein? Kenapa jika padanya kamu melunak. Dia bukan Zoya Zein sadarlah. Dia orang lain. Sivanya saja tidak mampu mengendalikan emosimu. Kenapa Hannah yang baru saja kamu kenal membuat Hatimu porak poranda. Bahkan kamu tidak bisa melihatnya di sakiti siapapun?? Zein mungkin kamu salah. Dan pagi ini sentuhan pertamanya itu pun kamu yang meminta. Ck. Zein Abdul Malik kamu memalukan.

Zein pun segera beranjak saat sudah cukup puas menghina dirinya sendiri. Dia memakai jas kebanggaannya kembali. Dia akan memeriksa pasien yang melakukan operasi Caesar kemarin. Namun saat akan pergi ponselnya berbunyi. Umma Hannah kembali menelponnya.

" Iya Umma ... " Usai salam Tanpa basa basi dia menanyakan perihal apa yang membuat Umma telpon.

" Baru saja Umma menelpon Hannah. Dia bilang kamu kurang sehat. Istirahatlah nak Zein ... Jika kamu sakit bagaimana dengan Putramu dan Hannah. Siapa yang menjaga mereka kami jauh," ujar Umma sedih.

" Umma ... Percayalah! Zein baik - baik saja. Hannah terlalu berlebihan," jawab Zein tidak enak jadinya.

" Maafkan Putri Umma jika tidak bisa menjadi istri yang baik untukmu Nak. Lain kali akan Umma nasehati," nada suara Umma nampak sedih. Zein tersenyum bingung.

" Umma .. Hannah sudah menjadi istri yang baik. Meskipun kami masih harus beradaptasi," jawab Zein membela Hannah.

" Kamu panda berbohong menantuku! Ya sudah silahkan lakukan kunjunganmu. Umma tutup," jawab Umma kemudian mengakhiri panggilannya.

Ini mertuaku tahu darimana aktivitasku? Kenapa suaranya sangat sedih? Kenapa juga menpertanyakan kebaikan Hannah. Nanti akan ku pikirkan lagi. Ini sudah 25 menit dari yang ku janjikan. Pasti Siva sudah menungguku untuk visit.

Zein pun segera pergi keluar. Di luar dia berpapasan dengan Hannah dan dokter Mada yang tersenyum padanya. Zein tak menggubrisnya dan segera berlalu.

...Likeeeeee....

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

kudoain zain bucin sama hannah

2024-07-01

1

Mika Saja

Mika Saja

mba Anna kurang🤭🤭tau krna cerita nya bgs jd kurang trs bacanya,,. dobel up ya🤭🤭🙏 Zein ayo sadar BK hati mu,klo km ada rasa simpati SM Hannah,,,biar Hannah jg bs BK hati biatvkm,,mulai lembaran baru,klo perlu pindah rumah biar kenangan SM Zoya tdk terngiang2,BKN untuk dilupakan tp ckp dikenang disisi hati,

2023-10-14

1

Uswatul Khasana

Uswatul Khasana

lanjut

2023-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Zein dan Zoya
2 Pernikahan Zein - Zoya
3 Sadar
4 Paksaan
5 Nikah
6 Sah
7 Demam
8 Kelemahan Hannah
9 Kedekatan El - Hannah
10 Di Kamar
11 Sentuhan Pertama
12 Visit
13 Tatapan Zein
14 Perayaan Hari Jadi RS
15 Pagi ini
16 Hadiah pertama
17 Berdebar
18 Menggandeng
19 Dansa
20 Manjanya Siva
21 Weekand
22 Mundur salah Maju salah
23 First Kiss
24 Makan Bersama
25 Senyuman Bahagia
26 Senyuman Memudar
27 Kamar Pengantin
28 Manis
29 Bucin
30 Zein POV
31 Perhatian Zhafran
32 Drama Baru
33 Tersenyum Walau Tercubit
34 Bicara Dengannya
35 Pergi untuk Kembali
36 Mematung
37 Cinta Zein
38 Terlambat Tahu
39 Titip El
40 Perhatian Penuh
41 Berbincang dengan Hafla
42 Ketegasan Zein
43 Bernego dengan El
44 Bertanya sekali lagi
45 Mual - Trimester awal
46 Zein Pov
47 Tremor
48 Jatuh Cinta lagi
49 Senyum Zein
50 El Kecil Vs Alia Kecil
51 Syndrom Baby Blues
52 Mulai lagi
53 Ikhlas
54 Aku
55 Menghabiskan Malam
56 Bertemu Adik Ipar
57 Mengungkap
58 Rindu
59 Aqiqah
60 Ketahuan
61 Honeymoon
62 Ala - Ala Zein
63 Madu
64 Jatuh Cinta Lagi
65 Cemburu
66 Melamar
67 Salah Paham
68 Ngambek
69 Tatapan Tajam
70 Sesama Pria
71 Gladis
72 Jelang Ramadhan
73 Mode On
74 Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75 Memori
76 ZH Versi Muda
77 Seven Day -1
78 Seven Day - 2
79 Tatapan Mengintimidasi
80 Aku Mencintaimu
81 Langit Senja
82 Kelucuan Zein
83 El - Mom - Alia
84 Perjodohan
85 Jodoh Allah yang atur
86 El! Tumben ...
87 Doa El
88 Haru
89 Bahagia
90 Adam El Kautsar
91 Babak Baru
92 Babak terakhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Zein dan Zoya
2
Pernikahan Zein - Zoya
3
Sadar
4
Paksaan
5
Nikah
6
Sah
7
Demam
8
Kelemahan Hannah
9
Kedekatan El - Hannah
10
Di Kamar
11
Sentuhan Pertama
12
Visit
13
Tatapan Zein
14
Perayaan Hari Jadi RS
15
Pagi ini
16
Hadiah pertama
17
Berdebar
18
Menggandeng
19
Dansa
20
Manjanya Siva
21
Weekand
22
Mundur salah Maju salah
23
First Kiss
24
Makan Bersama
25
Senyuman Bahagia
26
Senyuman Memudar
27
Kamar Pengantin
28
Manis
29
Bucin
30
Zein POV
31
Perhatian Zhafran
32
Drama Baru
33
Tersenyum Walau Tercubit
34
Bicara Dengannya
35
Pergi untuk Kembali
36
Mematung
37
Cinta Zein
38
Terlambat Tahu
39
Titip El
40
Perhatian Penuh
41
Berbincang dengan Hafla
42
Ketegasan Zein
43
Bernego dengan El
44
Bertanya sekali lagi
45
Mual - Trimester awal
46
Zein Pov
47
Tremor
48
Jatuh Cinta lagi
49
Senyum Zein
50
El Kecil Vs Alia Kecil
51
Syndrom Baby Blues
52
Mulai lagi
53
Ikhlas
54
Aku
55
Menghabiskan Malam
56
Bertemu Adik Ipar
57
Mengungkap
58
Rindu
59
Aqiqah
60
Ketahuan
61
Honeymoon
62
Ala - Ala Zein
63
Madu
64
Jatuh Cinta Lagi
65
Cemburu
66
Melamar
67
Salah Paham
68
Ngambek
69
Tatapan Tajam
70
Sesama Pria
71
Gladis
72
Jelang Ramadhan
73
Mode On
74
Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75
Memori
76
ZH Versi Muda
77
Seven Day -1
78
Seven Day - 2
79
Tatapan Mengintimidasi
80
Aku Mencintaimu
81
Langit Senja
82
Kelucuan Zein
83
El - Mom - Alia
84
Perjodohan
85
Jodoh Allah yang atur
86
El! Tumben ...
87
Doa El
88
Haru
89
Bahagia
90
Adam El Kautsar
91
Babak Baru
92
Babak terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!