Berdebar

Seusai kepergian Mahen dari ruangan itu. Zein mengirimkan pesan singkat kepada Hannah. Dia sebelum mengirimkannya membacanya berulang-ulang tak kunjung mengirim.

" Di kirim apa tidak? Jadi, serba salah ... " gumamnya dengan perlahan sambil membolak balikkan penanya.

Datanglah ke ruanganku sebentar!

Dengan perasaan yang campur aduk. Dia mengotak-atik ponselnya. Hingga satu jam berlalu begitu saja. Tanpa sengaja jemarinya itu menekan tombol kirim.

beberapa menit kemudian ...

" Permisi!" ijinnya untuk masuk ke ruangan sang suami.

" Masuklah," Jawab Zein yang nampak tadi menyender pada kursinya. Dia membenahi posisi kacamatanya itu.

" Maaf ... Tadi ada visit siang sebentar. Ada apa dokter?" tanya Hannah dengan tidak enak karena pesan wa dari Zein itu masuk sudah sekitar 30 menit yang lalu. Zein manggut - manggut. Dia tahu bahwa semua dokter di rumah sakit ini profesional dalam bidangnya.

" Ini bawalah ke ruanganmu. Gunakanlah untuk acara nanti! Kita lembur sampai sore jadi mandilah di rumah sakit," pinta Zein. Hannah mengambilnya dengan tersenyum.

" Sudah? Apakah hanya karena paper bag ini aku di panggil kemari?" tanya Hannah dengan tersenyum. Bukan bahagia karena di beri hadiah tapi hatinya sedang di landa kebahagiaan siang ini. Zein jadi menatap wajah Hannah yang tersenyum di hadapannya pertama kali.

" Apa? Kenapa tersenyum? Apakah aku memintamu tersenyum dan apakah ada hal lain yang terlihat bahwa aku ingin mengatakan sesuatu lagi padamu?" Zein mempertanyakan beberapa Hal yang membuat Hannah tertawa renyah.

" Hahahahhahahaha. Kau ini ... Serius sekali! Untung saja pasienku hari ini manis jadi hatiku tak akan sebal dengan kata-katamu itu. Baiklah aku permisi," Hannah keluar dengan tawanya yang riang sedang Zein masih mematung di tempat dan menatap istri yang baru dia nikahi beberapa hari lalu.

Deg.

Tawanya itu membuatku menghangat. Apakah tadi dia menggodaku??? Gadis itu sedikit bermain-main denganku.

Zein membatin Hannah yang sudah keluar ruangannya. Kemudian beberapa saat kemudian suara riang Siva masuk ke dalam ruangannya. Dia menodong zein dengan pertanyaan yang malas dia jawab.

" Kakak! Jawab Siva sekarang," manjanya pasa zein.

" Apalagi? Katakan dengan jelas. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku Siva," jawab Zeij menatap adik Zoya itu.

" Kak! Kamu membelikan dia hadiah. Tidakkah aku harusnya mendapatkannya juga!" protes Siva pada kakak iparnya itu. Zein merasa malas berdebat dengan siva.

" Aku lupa membelinya untukmu! Belilah sendiri sesuka hatimu. Ini untukmu pergilah!" ujar Zein dengan memberikan beberapa lembar uang. Siva menatap kakak iparnya itu sebal.

" Bukan ini kak! Tapi hadiah," manyun siva.

" Sivanya please! Kakak sedang sibuk. Hentikan sifat kekanakanmu kakak lupa membeli dua. Jadi, pergilah sendiri ke butik oke! Cukup. Sekarang keluarlah aku harus bekerja lagi," ucap Zein kemudian fokus kembali ke laptopnya.

Dengan langkah gontai dia keluar ruangan dan membawa uang pemberian kakak iparnya tanpa mengatakan terima kasih karena lupa. Dia kesal karena kakaknya itu sudah mulai perhatian pada Istri barunya.

Di ruangan lain Hannah menghubungi Maid ...

" Mbak ... Nanti antarkan El ke rumah sakit ya! Kami ada acara pesta. Bajunya sudah saya siapkan di gantungan," ujarnya di sambungan seluler.

" Baik nyonya ... Saya antarkan jam 17.00. Terima kasih sudah mengabari kami," jawabnya sopan.

" Sama-sama mbak," jawabnya dengan ramah.

Tuan ... Kami yakin Nyonya Hannah akan menjadi istri terbaik anda dan Bunda yang baik untuk putramu. Dia benar-benar memperhatikan kebutuhan kalian semua. Istri idaman Tuan.

Sore hari jam kunjungan sudah usai semua petugas sudah oper kembali. Nanti akan ada 2 sift untuk kebahagiaan hari ini. Namun petugas yang berjaga malam hanya meminta jatah makanan pestanya saja.

" Pak kami tidak usah datang ke Restoran! Kami di sini saja tapi jangan lupa di kirimi heheheheh," jawab beberapa petugas malam.

Zein yang mendengarnya jadi terkekeh. Inilah yang membuat Zein merasa mendapatkan kebahagiaan. Karena petugas rumah sakit ini bukan sekedar bertugas akan tetapi jiwa mereka terpanggil untuk bertanggung jawab atas rumah sakit ini.

" Tentu akan saya kirimkan untuk kalian! Sekaligus bonusnya," seru Zeij dengan tersenyum pada Mereka semua.

" Alhamdulillah terima kasih pak! Semoga segera di beri momongan kembali dan sehat selalu untuk Nyonya Zein," jawab Mereka membuat Zein tersenyum kaku. Hannah hanya menggelengkan kepalanya perlahan.

Bagaimana bisa hamil? Bos kalian saja enggan mepet sama istrinya. Meskipun sampai tahun Ya' jangan harap hamil. He. Tampan sih bos kalian tapi sifat dan sikapnya bikin ilfeel kalau gak di imbangi dengan hati yang riang.

" Ayo kita berangkat!" ajak Zein pada Hannah.

" oke! El ... Come on sayangnya bunda," ajak Hannah pada putra semata wayang Zein. Pemuda kecil itu memeluk Hannah. Tanpa sungkan atau malu hannah menggendongnya.

Zein berjalan beriringan dengan Hannah. Dia khawatir Hannah kepleset atau sebagainya sebab dia menggendong El.

Jika perempuan lain mungkin tidak akan melakukan ini. Apalagi sudah memakai baju pesta.

...Jangan lupa likeeee...

Terpopuler

Comments

Sulistyowati

Sulistyowati

blm up thor

2023-10-23

0

Mika Saja

Mika Saja

itulah kelebihan Hannah Zein MK beruntunglah kau dan anaknu akan bahagia bersama Hannah,,,kak Anna kurang🤭🤭🥰🥰🥰

2023-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 Zein dan Zoya
2 Pernikahan Zein - Zoya
3 Sadar
4 Paksaan
5 Nikah
6 Sah
7 Demam
8 Kelemahan Hannah
9 Kedekatan El - Hannah
10 Di Kamar
11 Sentuhan Pertama
12 Visit
13 Tatapan Zein
14 Perayaan Hari Jadi RS
15 Pagi ini
16 Hadiah pertama
17 Berdebar
18 Menggandeng
19 Dansa
20 Manjanya Siva
21 Weekand
22 Mundur salah Maju salah
23 First Kiss
24 Makan Bersama
25 Senyuman Bahagia
26 Senyuman Memudar
27 Kamar Pengantin
28 Manis
29 Bucin
30 Zein POV
31 Perhatian Zhafran
32 Drama Baru
33 Tersenyum Walau Tercubit
34 Bicara Dengannya
35 Pergi untuk Kembali
36 Mematung
37 Cinta Zein
38 Terlambat Tahu
39 Titip El
40 Perhatian Penuh
41 Berbincang dengan Hafla
42 Ketegasan Zein
43 Bernego dengan El
44 Bertanya sekali lagi
45 Mual - Trimester awal
46 Zein Pov
47 Tremor
48 Jatuh Cinta lagi
49 Senyum Zein
50 El Kecil Vs Alia Kecil
51 Syndrom Baby Blues
52 Mulai lagi
53 Ikhlas
54 Aku
55 Menghabiskan Malam
56 Bertemu Adik Ipar
57 Mengungkap
58 Rindu
59 Aqiqah
60 Ketahuan
61 Honeymoon
62 Ala - Ala Zein
63 Madu
64 Jatuh Cinta Lagi
65 Cemburu
66 Melamar
67 Salah Paham
68 Ngambek
69 Tatapan Tajam
70 Sesama Pria
71 Gladis
72 Jelang Ramadhan
73 Mode On
74 Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75 Memori
76 ZH Versi Muda
77 Seven Day -1
78 Seven Day - 2
79 Tatapan Mengintimidasi
80 Aku Mencintaimu
81 Langit Senja
82 Kelucuan Zein
83 El - Mom - Alia
84 Perjodohan
85 Jodoh Allah yang atur
86 El! Tumben ...
87 Doa El
88 Haru
89 Bahagia
90 Adam El Kautsar
91 Babak Baru
92 Babak terakhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Zein dan Zoya
2
Pernikahan Zein - Zoya
3
Sadar
4
Paksaan
5
Nikah
6
Sah
7
Demam
8
Kelemahan Hannah
9
Kedekatan El - Hannah
10
Di Kamar
11
Sentuhan Pertama
12
Visit
13
Tatapan Zein
14
Perayaan Hari Jadi RS
15
Pagi ini
16
Hadiah pertama
17
Berdebar
18
Menggandeng
19
Dansa
20
Manjanya Siva
21
Weekand
22
Mundur salah Maju salah
23
First Kiss
24
Makan Bersama
25
Senyuman Bahagia
26
Senyuman Memudar
27
Kamar Pengantin
28
Manis
29
Bucin
30
Zein POV
31
Perhatian Zhafran
32
Drama Baru
33
Tersenyum Walau Tercubit
34
Bicara Dengannya
35
Pergi untuk Kembali
36
Mematung
37
Cinta Zein
38
Terlambat Tahu
39
Titip El
40
Perhatian Penuh
41
Berbincang dengan Hafla
42
Ketegasan Zein
43
Bernego dengan El
44
Bertanya sekali lagi
45
Mual - Trimester awal
46
Zein Pov
47
Tremor
48
Jatuh Cinta lagi
49
Senyum Zein
50
El Kecil Vs Alia Kecil
51
Syndrom Baby Blues
52
Mulai lagi
53
Ikhlas
54
Aku
55
Menghabiskan Malam
56
Bertemu Adik Ipar
57
Mengungkap
58
Rindu
59
Aqiqah
60
Ketahuan
61
Honeymoon
62
Ala - Ala Zein
63
Madu
64
Jatuh Cinta Lagi
65
Cemburu
66
Melamar
67
Salah Paham
68
Ngambek
69
Tatapan Tajam
70
Sesama Pria
71
Gladis
72
Jelang Ramadhan
73
Mode On
74
Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75
Memori
76
ZH Versi Muda
77
Seven Day -1
78
Seven Day - 2
79
Tatapan Mengintimidasi
80
Aku Mencintaimu
81
Langit Senja
82
Kelucuan Zein
83
El - Mom - Alia
84
Perjodohan
85
Jodoh Allah yang atur
86
El! Tumben ...
87
Doa El
88
Haru
89
Bahagia
90
Adam El Kautsar
91
Babak Baru
92
Babak terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!