Kelemahan Hannah

Hannah menyesal tentu karena menerima tawaran menikah ini. Tapi senyuman Umma sangat berarti baginya. Pemuda yang bernama zein itu sudah membuat Hannah berharap padanya.

Ting.

Panggilan masuk pada ponsel Zein. Pemuda itu segera mengangkatnya khawatir ada pasien urgent.

" Ya ... Selamat malam dengan dokter Zein di sini," jawab Zein.

" Assalamualaikum nak. Ini Umma ... Bagaimana kabar Hannah nak Zein? Umma tidak bisa tidur," jawabnya membuat hati Zein seperti tersiram air es.

" Umma ... Hannah d kamar mandi. Sepertinya dia merindukan Umma sampai mengabaikan makannya," canda Zein pada sang mertua.

" Nak ... Hannah pernah ada masa lalu memyakitkan. Umma harap saat bersamamu dia akan lebih bahagia. Umma tutup dulu besok pagi Umma telpon kembali," jawab Umma.

" Iya Umma. Umma jaga kesehatan,"Ucap Zein sebelum menutup telponnya.

Entah mengapa pembawaan Umma Hannah yang bersahaja itu membuat Zein sungkan ketika memberlakukan putrinya dengan tidak baik di rumahnya sendiri. Sungguh seperti ada yang memantau begitu saja.

Dengan langkah sedikit tidak nyaman Zein pun melangkahkan kakinya menuju tempat Dimana Hannah saat ini berada. Zein menatap kamar mandi yang pintunya tertutup rapat. Dia mencoba mengetuk pintunya dan mencari alasan agar perempuan itu keluar.

" Han ... Keluarlah! Aku harus bersiap ke kantor," panggil Zein dari luar kamar mandi. Hannah kemudian membilas wajahnya yang basah karena air mata. Dia tak peduli bagaimana bentuk wajahnya saat ini rasanya sudah lemas sekali.

kenapa jadi selemah ini? Masalahnya hampir sama Han. Kenapa terlihat tak sanggup.

Hannah memegang dinding agar tidak terpeleset. Saat dia membuka pintunya Zein langsung menangkap tubuh Hannah yang akan terhuyung.

Buuugh.

Tubuhnya limbung dan terpaksa memeluk Zein yang ada depannya. Zein pun menangkapnya sebab tidak mungkin dia membiarkan Hannah tersungkur ke lantai.

" Kau baik - baik saja?!" tanya Zein sedikit panik melihat wajah istrinya yang pucat.

" Maafkan aku ... Sudah lancang menyentuhmu," lirihnya dengan nada yang sudah lemas sekali. Zein mengangguk paham.

" Biarkan aku membantumu!" serunya dengan menggendong sang istri.

Walau bagaimana pun dia bukan suami gila yang membiarkan Hannah jatuh dan dia tak membantu dengan teganya. Hannah yang mendengarkan ucapan Zein hanya diam. Rasanya lemas sekali seperti kekurangan cairan. Kulit Hannah yang bersentuhan dengan Zein pun sangat panas. Zein pun menidurkan kembali di ranjang mereka.

" Han ... Aku infus. Tubuhmu tidak bisa di biarkan begini," ujarnya. Hannah hanya mengangguk pasrah saja.

Entah kenapa? Hatinya masih sakit saat melihat wajahnya mirip dengan istri pertama Zein. Rasanya dia ingin mengutuk dirinya sendiri kenapa wajahnya harus mirip. Sungguh menyebalkan sekali wajah ini. Karena wajah ini dia harus terjebak dalam situasi yang dia tak inginkan.

" Sudah. Ayo makanlah aku bantu sarapan!" seru Zein dengan sabar. Rupa-rupanya atmosfer Umma mengalir dalam darah Zein.

" Tidak terima kasih. Aku sedang tidak lapar," tolaknya dengan lirih.

" Ucapanku adalah sebuah perintah. Kamu tidak punya hak menolak," jawabnya dingin sekali. Zein menyodorkan sendok ke mulut Hannah. Gadis itu memalingkan muka karena kesal.

" Aku akan melakukan hal yang tidak kamu bayangkan jika kamu tidak mau makan," ancam Zein. Dengam mengambil nafas panjang Hannah pun mulai membuka mulutnya.

" Aku makan sendiri," pinta Hannah. Namun Zein tak menjawab apapun lagi. Dia hanya fokus pada piringnya serta akan menghabiskannya.

................

" Istirahatlah Han ... Maaf jika mami Zoya ikut menyakitimu! Aku akan berusaha baik padamu," lirihnya sambil menatap sang istri.

Likeeeee

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

mantan mertua jht bngett sih,, buang aja kelauuttt,,,

2023-12-30

2

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

itu knp mantan mertua kok sok sokan

2023-11-09

2

Mika Saja

Mika Saja

mba Anna kurang panjang🤭 berada br baca SDH habis aja,,,,lanjut LG ya 🥰🥰

2023-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Zein dan Zoya
2 Pernikahan Zein - Zoya
3 Sadar
4 Paksaan
5 Nikah
6 Sah
7 Demam
8 Kelemahan Hannah
9 Kedekatan El - Hannah
10 Di Kamar
11 Sentuhan Pertama
12 Visit
13 Tatapan Zein
14 Perayaan Hari Jadi RS
15 Pagi ini
16 Hadiah pertama
17 Berdebar
18 Menggandeng
19 Dansa
20 Manjanya Siva
21 Weekand
22 Mundur salah Maju salah
23 First Kiss
24 Makan Bersama
25 Senyuman Bahagia
26 Senyuman Memudar
27 Kamar Pengantin
28 Manis
29 Bucin
30 Zein POV
31 Perhatian Zhafran
32 Drama Baru
33 Tersenyum Walau Tercubit
34 Bicara Dengannya
35 Pergi untuk Kembali
36 Mematung
37 Cinta Zein
38 Terlambat Tahu
39 Titip El
40 Perhatian Penuh
41 Berbincang dengan Hafla
42 Ketegasan Zein
43 Bernego dengan El
44 Bertanya sekali lagi
45 Mual - Trimester awal
46 Zein Pov
47 Tremor
48 Jatuh Cinta lagi
49 Senyum Zein
50 El Kecil Vs Alia Kecil
51 Syndrom Baby Blues
52 Mulai lagi
53 Ikhlas
54 Aku
55 Menghabiskan Malam
56 Bertemu Adik Ipar
57 Mengungkap
58 Rindu
59 Aqiqah
60 Ketahuan
61 Honeymoon
62 Ala - Ala Zein
63 Madu
64 Jatuh Cinta Lagi
65 Cemburu
66 Melamar
67 Salah Paham
68 Ngambek
69 Tatapan Tajam
70 Sesama Pria
71 Gladis
72 Jelang Ramadhan
73 Mode On
74 Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75 Memori
76 ZH Versi Muda
77 Seven Day -1
78 Seven Day - 2
79 Tatapan Mengintimidasi
80 Aku Mencintaimu
81 Langit Senja
82 Kelucuan Zein
83 El - Mom - Alia
84 Perjodohan
85 Jodoh Allah yang atur
86 El! Tumben ...
87 Doa El
88 Haru
89 Bahagia
90 Adam El Kautsar
91 Babak Baru
92 Babak terakhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Zein dan Zoya
2
Pernikahan Zein - Zoya
3
Sadar
4
Paksaan
5
Nikah
6
Sah
7
Demam
8
Kelemahan Hannah
9
Kedekatan El - Hannah
10
Di Kamar
11
Sentuhan Pertama
12
Visit
13
Tatapan Zein
14
Perayaan Hari Jadi RS
15
Pagi ini
16
Hadiah pertama
17
Berdebar
18
Menggandeng
19
Dansa
20
Manjanya Siva
21
Weekand
22
Mundur salah Maju salah
23
First Kiss
24
Makan Bersama
25
Senyuman Bahagia
26
Senyuman Memudar
27
Kamar Pengantin
28
Manis
29
Bucin
30
Zein POV
31
Perhatian Zhafran
32
Drama Baru
33
Tersenyum Walau Tercubit
34
Bicara Dengannya
35
Pergi untuk Kembali
36
Mematung
37
Cinta Zein
38
Terlambat Tahu
39
Titip El
40
Perhatian Penuh
41
Berbincang dengan Hafla
42
Ketegasan Zein
43
Bernego dengan El
44
Bertanya sekali lagi
45
Mual - Trimester awal
46
Zein Pov
47
Tremor
48
Jatuh Cinta lagi
49
Senyum Zein
50
El Kecil Vs Alia Kecil
51
Syndrom Baby Blues
52
Mulai lagi
53
Ikhlas
54
Aku
55
Menghabiskan Malam
56
Bertemu Adik Ipar
57
Mengungkap
58
Rindu
59
Aqiqah
60
Ketahuan
61
Honeymoon
62
Ala - Ala Zein
63
Madu
64
Jatuh Cinta Lagi
65
Cemburu
66
Melamar
67
Salah Paham
68
Ngambek
69
Tatapan Tajam
70
Sesama Pria
71
Gladis
72
Jelang Ramadhan
73
Mode On
74
Khasanah ( Kisah Cinta Zein )
75
Memori
76
ZH Versi Muda
77
Seven Day -1
78
Seven Day - 2
79
Tatapan Mengintimidasi
80
Aku Mencintaimu
81
Langit Senja
82
Kelucuan Zein
83
El - Mom - Alia
84
Perjodohan
85
Jodoh Allah yang atur
86
El! Tumben ...
87
Doa El
88
Haru
89
Bahagia
90
Adam El Kautsar
91
Babak Baru
92
Babak terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!