Semenjak pertemuan mereka di rumah, di dalam mobil ataupun wajah jutek Sivanya. Hannah tak sekali pun memprotesnya. Mereka adalah bagian dari Zein sebelumnya. Dia juga tidak kepedean dengan merasa menjadi istri. Bisa saja sewaktu-waktu dia di usir sebagai istri saat El tak membutuhkannya.
Zein di ruangannya menatap paper bag yang sedari tadi menari-nari di pelupuk matanya. Dia tak tahu harus dia bagaimanakan paper bagnya itu. Namun suara Mahendra tiba-tiba saja mengagetkannya seketika.
" Woi ... ! Mentang-mentang yang udah sembuh gue di lupain," cerocos mahendra sambil memakan camilan di meja Zein.
" Mahen! Bagaimana aku mengatakan padanya?" tiba-tiba saja pertanyaan itu membuat Mahen bingung.
" Mengatakan apa? Ini paper bag isi apa Zein?" tanya Mahendra di buat bego' oleh sahabatnya sendiri.
" Hari ini ada acara rumah sakit aku ingin memberinYa kado ini agar dia pakai. Tapi aku tidak tahu bagaimana memulainya. Aku sungkan padanya," jawab Zein yang sontak saja membuat Mahendra melongo.
" Hallo! Tuan Zein ... Apakah kau waras??? Sejak kapan kau sungkan pada perempuan. Biasanya kau tak acuh bukan. Lakukan saja seperti biasanya! Toh, dia juga istrimu jadi bebaslah berkata apa saja," jawabnya dengan mengunyah camilannya.
" Kau ini!!! Bisanya makan saja ... Tidak memberikan solusi. Dasar psikolog payah!!!" kesal Zein. Mahendra jadi mengernyitkan alis.
" Apakah kau menyukai Zoya kedua Zein?" tanya Mahendra terpaksa mengatakan itu. Dia sangat penasaran sekali.
" Tidak Mahen. Aku hanya menghargainya sebagai istri. Dia pun tak pernah mengeluhkan apapun," jawab Zein tidak tahu harus memberikan alasan apa.
" Kalian tinggal satu kamar?" tanya Mahendra menebak dengan baik.
" Tentu saja! Dia istriku memangnya harus ku letakkan dimana??" jawabnya ngawur membuat Mahendra terkekeh.
" Barang kali Zein di taruh mana! Memangnya mana ada orant tak cinta tapi di bawa ke kamar ngaco kamu!!!" protes Mahendra. Zein terdiam sejenak meresapi kata-katanya.
" Aku di buat sungkan oleh keluarganya. Terutama Umma-nya rasanya meskipun Ummanya tak di sini namun auranya begitu kuat. Aku jadi tidak sanggup memperlakukan putrinya dengan tidak baik," jelas Zein pada sang sahabat.
" Ya, bagus kalau begitu. Berarti ada kemungkinan bagimu untuk membuka lembaran baru bersamanya Zein. Aku mendukungmu! Hidup harus berjalan," jawabnya dengan meyakinkan Zein. Zein masih saja terdiam saat ini.
" Katakan padaku Mahen! Apakah aku perlu memberikan dia ini???" tanya Zein pada Mahen.
" Berikan saja! Sudha terlanjur di belikan kan? Ya sudah berikan," jawab Mahen tak mau ambil pusing," jawab Mahendra dengan tersenyum. " Akan ku panggilkan dokter Hannah untukmu," goda zein sambil berjalan keluar. Zein tak merespon apapun.
Beberapa saat kemudian ...
Seseorang mengetuk pintu Ruangannya. Zein yang melamun jadi di buat bingung.
Itu pasti Hannah! Apa yang harus ku katakan padanya. Ini paper kenapa aku membelinya. Ah, merepotkanku saja pada akhirnya.
" Masuklah!!!" seru Zein sambil kembali menatap Laptopnya mengecek hasil scan pasien.
" Anda memanggilku pak?!" seru Hannah sambil mendekat perlahan.
" Bawalah paper bag ini bersamamu! Gunakan untuk acara nanti malam," serunya tanpa menatap wajah Hannah sama sekali karena gengsi.
" Terika kasih dokter! Oh, iya tadi Siva mencari anda di depan. Tapi ... Tapi ... Saya mendahulukan panggilan anda," jawab Hannah tanpa berbohong.
" Biarkan saja! Kami tidak ada kunjungan bersama Han. Oh, iya gunakanlah dress itu biar nampak sangat cantik," ucap Zein tak ingin membahas Siva.
" Saya permisi! Sekali lagi terima kasih," ucap Hannah sebelum membalikkan badan.
" Sama-sama! Jika butuh bantuan jangan sungkan meminta tolong. Jangan membuatku terkesan sangat bengis!!" seru Zein. Hannah tersenyum dan mengangguk.
" iya pak," jawabnya singkat dan keluar dari rumah ini.
Hannah pun segera menutup pintu. Tidak hanya sampai di sana dia melihat Siva sudah bersindekap apalagi Hannah membawa paper bag keluar dari ruang rawat Zein. Gadis itu sungguh tak nampakkan jiwa-jiwa persahabatan lagi.
" Permisi!" pamit Hannah padanya.
Namun gadis jutek itu tetap diam tak menanggapi apapun lagi. Hannah juga sudah kembali ke ruangannya.
...Jangan lupa likeeee ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Mika Saja
Zein...,ayo BK lmbran Bru sprti yg diblng dr Mahendra,, Hannah orang baik jd km SDH selayaknya jg memperlakukan dengan baik jg,BKN berarti km skrng tdk baik Zein,,tp terimalah Hannah lahir batinmu,,,mba Anna 👍🥰🥰,
2023-10-18
1