Waktu menunjukan pukul 00:30 WIB.
waktu dimana sebagian besar makhluk hidup memejamkan mata mengistirahatkan tubuh nya.
Namun kali ini tidak berlaku untuk yua.
beberapa kali gadis itu membolak balikan tubuh nya gelisah.
Gadis itu masih terjaga meski malam sudah sangat larut.
Yudha yang sudah terlelap mulai terusik karna pergerakan yua. Pria itu membuka matanya perlahan. ia mengucek matanya kemudian menatap yua dan sesekali menguap.
"Kamu kenapa yu?" Tanya yudha dengan suara khas orang bangun tidur.
Yua menghela nafas.
Dengan pelan gadis cantik itu mengubah posisinya menjadi duduk bersandar. sekilas ia menatap yudha yang berada tepat di samping nya.
"Yudh, apa mungkin kita bisa mempertahankan semua ini?" tanya yua memeluk lutut nya yang tertutup selimut.
Rasa kantuk yudha musnah seketika.
pria itu hampir lupa dengan apa yang di dengar nya sesaat sebelum makan malam bersama.
ingatanya kembali memutarkan adegan dimana yua menangis di dalam pelukan mamah nya.
"Apa mungkin kita bisa tetap menjadi suami istri? sedangkan aku, aku mencintai indra. bukan kamu."
Yudha merasakan berat, sakit, sesak di dadanya secara bersamaan mendengar ucapan istrinya.
ia menelan ludah nya.
Rahang nya mengeras menahan rasanya.
Matanya terasa panas dengan pandangan mengabur.
Dengan cepat yudha berpaling menyembunyikan air matanya yang hampir menetes.
Yua yang merasa aneh dengan sikap suaminya menoleh. dalam cahaya remang remang di tatap nya punggung lebar yudha dengan tatapan bingung. pria itu membelakanginya.
"Aku. aku nggak tau yu. aku cuma sedang berusaha menjadi yang terbaik. baik untuk kamu maupun indra." jawab yudha berusaha tenang.
Yua terdiam mendengar jawaban suaminya.
sejujur nya dia tidak tau dengan kata baik yang di maksud suaminya.
"lalu bagaimana dengan kamu?" Tanya yua terus menatap punggung lebar yudha.
"Aku tau apa yang harus aku lakuin yu." jawab yudha tegas.
Yua kembali terdiam.
Gadis cantik itu menundukan kepalanya sedih.
Pengorbanan yudha terlalu besar untuk nya juga indra.
Merasakan pergerakan kasur nya yua menegakan kepalanya. dilihatnya yudha bangkit dari duduk nya kemudian berlalu keluar meninggalkan yua sendiri di dalam kamar.
__
Yudha menghempaskan tubuh nya di sofa keluarga. Dalam gelap pria itu menghela nafas frustasi. pernyataan yua tadi benar benar membuat nya sakit. Gadis itu seolah menghempaskan yudha ke dalam jurang yang penuh dengan bambu runcing di bawah nya.
Rasa sakit nya jauh lebih sakit dari luka yang bercucuran darah.
Yudha *** rambut coklat nya. Tanpa sadar ia meneteskan air matanya. ia sendiri tidak tau kenapa bisa sesakit ini rasanya.
Yudha bahkan tidak pernah berpikir akan berpisah dengan gadis itu. Selama ini ia terlalu terlena dengan sikap yua padanya. ia terlalu menganggap yua.
"Apa yang terjadi sama gue." lirih nya dengan rahang mengeras.
Rasanya yudha ingin sekali berteriak. Bahkan mungkin memukul apa saja yang berada di dekat nya. Rasa sakit nya benar benar tidak pernah yudha rasakan sebelum nya.
Yudha mengepalkan kedua tanganya mencoba meredam emosinya.
ia tidak ingin membuat kekacauan yang berakibat fatal. terlebih jika sampai kedua orang tua yua tau.
Yudha memejamkan kedua matanya. pria itu menghempaskan punggung nya di sandaran sofa. ia menghirup nafas dalam dalam kemudian menghembuskan nya perlahan. ia harus tetap tenang dan bersikap sewajar nya di depan yua.
***
"Maaf pak, non. pak yudha sudah tidak tinggal disini lagi semenjak menikah."
Gabriela mengangkat sebelah alis nya bingung. perempuan mungil itu tidak tau sama sekali tentang perpindahan yudha. Gabriela melirik suaminya yang sedang menggendong putra mereka, kemudian kembali menatap pekerja di rumah yudha.
"ya sudah. kalau begitu kita permisi." Ujar gabriela tersenyum ramah.
Alif ikut tersenyum sebelum gabriela mengajak nya berlalu. pria itu menyerahkan anak nya pada gabriela sebelum memasuki mobil nya.
Gabriela terdiam di dalam mobilnya. dan itu membuat alif merasa cukup terganggu. alif menghela nafas kemudian melirik putranya yang begitu tenang terlelap di gendongan gabriela.
"kamu coba hubungi indra saja. barang kali indra tau alamat yudha yang baru." kata alif menyarankan.
"indra lagi nggak bisa di hubungi." jawab gabriela lirih.
Alif kembali menghela nafas.
ia merasa sikap istrinya terlalu berlebihan kepada yudha.
"Riel, menurut aku kamu terlalu berlebihan." jujur alif.
Gabriela menatap suaminya bingung.
ia merasa suaminya sedang cemburu padanya dan juga yudha.
"Berlebihan? Maksud kamu?" Tanya gabriela bingung.
"Ya maksud aku. kamu terlalu khawatir berlebihan sama yudha. Menurut aku ekspresi yudha saat datang itu wajar. Dan tentang istrinya yang tidak ikut serta. mungkin saja memang benar, yua tidak bisa ikut karna ada suatu alasan tertentu." jelas alif tanpa menatap gabriela.
"Kamu jangan telalu ikut campur lah yu. kalian sudah punya kehidupan masing masing. tidak baik kalau kamu terlalu ingin tau tentang masalah rumah tangga yudha dan istrinya." ujar alif melanjutkan.
Gabriela terdiam.
Apa yang di ucapkan oleh suaminya memang benar. ia memang terlalu mengkhawatirkan sahabat nya.
Tetapi menurut gabriela sangat wajar jika ia khawatir pada yudha.
Mungkin gabriela tidak akan sekhawatir sekarang jika saat itu ia tidak melihat yua dan indra jalan berdua.
flashback
Siang itu gabriela sedang asyik memilih beberapa baju untuk putra pertamanya. ia di temani oleh asisten rumah tangganya yang menggendong putranya saat itu.
Ketika berbalik dan ingin menanyakan model terbaru nya kedua matanya tidak sengaja menangkap sosok yang sangat di kenal nya.
Karna penasaran akhir nya gabriela mendekat.
Alangkah terkejut nya gabriela setelah dengan jelas melihat sosok tersebut. ia tidak salah melihat nya.
Di depan sebuah toko aksesoris yua dan indra jalan berdua dengan tangan saling bergandengan.
Dan yang membuat nya semakin yakin ada sesuatu yang tidak di ketahuinya adalah kedatangan yudha yang mengunjunginya tanpa yua di samping nya.
"Lif, sepertinya ada sesuatu antara yua dan indra." kata gabriela sendu.
***
Yua membuka pintu apartemenya.
Gadis itu membawa sekarung sampah yang akan di buang nya. tepat saat pintu terbuka yudha muncul dengan penampilan sedikit berantakan.
"Kamu mau kemana?" Tanya yudha menatap yua.
"Aku mau buang sampah." jawab yua tersenyum.
Yudha mengangguk mengerti.
kedua matanya menatap sosok yua yang melangkah menjauh dengan sekarung sampah di tanganya.
setelah meletakan sampah tersebut di dalam tempat sampah, yua berbalik dan melangkah cepat menghampiri yudha yang menunggunya di depan pintu apartemen nya.
"Sini."
Yua mengambil alih tas yudha kemudian melangkah mendahului suaminya memasuki apartemen mereka.
Yudha mengikuti istrinya dari belakang. Tanganya bergerak mengendurkan dasi yang mengikat leher nya.
"Kamu mandilah dulu. kita makan sama sama." kata yua tersenyum menatap yudha.
Yudha tersenyum dan mengangguk.
pria tampan itu melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya.
Yua terus menatap punngung yudha. Gadis cantik itu sepertinya tidak akan bisa berpisah dengan yudha. Yudha sudah terlalu dalam masuk ke dalam hidup nya. Memenuhi pikiran juga hari hari yua setiap saat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments
Heny Ekawati
udah lah thor jgn belit2 ceritax
2020-07-27
4
Arum Iyan
cerita x begini sih berbelit2,....
2020-06-01
4
Roose Rosida
satukan thor
2020-03-30
2