Untuk yang kesekian kalinya yua mencoba gaun pengantin yang di sarankan oleh sang disainer namun setiap kali ia menunjukanya pada yudha, yudha selalu memintanya untuk mencari yang lebih bagus.
"Semoga dengan gaun yang ini pak yudha setuju nona."
Yua tidak menjawab.
Ia hanya pasrah ketika disainer itu membantunya mengenakan gaun putih yang menurutnya sangat berlebihan itu.
"Mbak, jika calon suami saya masih juga tidak suka dengan gaun ini bagaimana?" Tanya yua ragu menatap pantulan dirinya di cermin besar yang berada di sekeliling nya.
"Entahlah nona, selera pak yudha sangat susah di tebak. Tapi mungkin kali ini dia suka. anda terlihat sangat cantik nona."
Yua tersenyum mendengar penuturan wanita cantik di depanya. Mungkin wanita yang tidak ia tau namanya itu hampir seumuran dengan mamah nya.
Ketika yua akan melangkahkan kakinya keluar dari ruang ganti ponselnya berdering membuat nya urung keluar.
Gadis cantik itu tersenyum ketika nama indra terpampang di layar ponsel nya.
"Halo.."
"Yua, kamu sedang apa dan dimana sekarang? merindukanku atau tidak?"
Yua tertawa kecil mendengar beberapa pertanyaan yang langsung di lontarkan kekasih nya dari seberang telfon. Gemas rasanya.
"Ekhem. Ok, jadi kamu mau aku jawab pertanyaan kamu yang mana dulu?"
Tidak langsung menjawab yua justru balik bertanya kepada indra seraya tertawa meledek. Dan itu berhasil membuat indra menghela nafas kesal.
"Nona pak yudha menunggumu." Ucap wanita disainer tersebut mengingatkan yua.
Yua tersenyum dan mengangguk tanda mengerti sebelum wanita itu berlalu meninggalkanya sendiri di dalam ruangan.
"Aku sedang di butik bersama yudha. dan maaf indra aku sibuk sekarang. Aku tutup ya. Love you"
Yua kembali terdiam.
ia menatap nanar ponsel yang masih berada dalam genggamanya. Pandanganya kembali tertuju pada pantulan dirinya di cermin.
"Gaun yang cantik" pikir gadis itu.
Tanpa ia sadari air mata menetes membasahi pipinya.
Andai saja pria yang sedang menunggunya di luar adalah indra mungkin ia akan sangat bahagia sekarang.
Ia yakin indra akan selalu memujinya jika melihat penampilanya sekarang. Pria itu memang senang sekali memujinya.
Yua menghela nafas kemudian menyeka pelan air matanya. Ia tidak mau membuat yudha menunggu lama. Yua tersenyum pada pantulan dirinya memberi semangat pada dirinya sendiri sebelum akhirnya melangkah keluar menemui yudha.
"Bagaimana dengan yang ini yudh?"
Suara lembut yua berhasil mengalihkan perhatian yudha kepadanya.
pria tampan itu terpaku melihat penampilan gadis cantik yang akan menjadi istrinya itu. yudha tidak menjawab pertanyaan yua, pria itu terus menatap sosok cantik di depanya dengan kagum.
Yua yang mendapat tatapan seperti itu dari yudha merasa sedikit risih. sungguh ia sangat tidak nyaman dengan tatapan calon suaminya.
Terlebih gaun yang ia pakai menurutnya sedikit terbuka. Bagaimana tidak, Belahan dada gadis itu terlihat jelas.
"Yudha !"
Yudha terkesiap mendengar teriakan yua. di tatap nya kembali gadis itu.
ya tuhan
yudha benar benar merasa sangat bodoh sekarang. bagaimana bisa ia begitu terpesona melihat yua yang jelas jelas adalah kekasih sahabatnya.
lihatlah sekarang gadis itu menatapnya horor dengan kedua tangan yang terus menutupi bagian dadanya.
"oh maaf. baiklah yang itu bagus. kita pulang sekarang."
Yua melotot mendengar perkataan yudha.
setelah membuat nya takut sekaligus malu dengan sangat gampang pria itu bilang maaf. Dan lagi, dia berlalu begitu saja tanpa mendengarkan nya dulu.
dia pikir siapa dia.
Hening
tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir yua sejak keluar dari butik.
sesekali yudha melirik gadis itu yang terus membuang muka.
"ekhem. yua aku masih ada beberapa urusan di kantor. kamu mau aku antar pulang?" tanya yudha memecah keheningan.
"terserah kamu saja." jawab yua cuek.
yudha mengangguk
sepertinya gadis itu benar benar marah kepadanya.
"baiklah." pasrah yudha.
**
indra tersenyum miris menatap undangan pernikahan yang baru saja di berikan oleh kekasihnya. jarinya menyentuh lembut undangan tersebut.
disampul undangan itu tertulis nama yudha dan yua dengan huruf yang indah.
indra tau yudha bukan orang sembarangan.
sahabat nya sudah kaya sejak lahir bahkan mungkin sebelum di dalam kandungan ibunya.
Dan lagi sahabatnya juga orang yang gigih, pekerja keras. tidak hanya tampan dia juga ramah dan baik hati.
"Harusnya nama gue yang tertulis disini." lirih indra menyentuh nama yudha yang tertera pada undangan itu.
"andai gue mampu yu, gue nggak akan biarin lo nikah sama orang lain meskipun itu yudha." lanjut indra tersenyum miris.
"tapi gue yakin yu suatu saat kita akan bersama. yudha nggak akan mungkin ambil lo dari gue."
indra menghela nafas kemudian bangkit dari duduknya. ia mengambil kuas kemudian mulai memoles warna demi warna yang ia sukai.
Melukis sudah menjadi salah satuhobinya.
Sedang untuk cita cita nya indra sangat ingin menjadi pengusaha seperti sahabat nya yudha.
**
Tidak jauh berbeda dengan indra, yua pun merasakan hal yang sama.
tanggal pernikahanya tinggal menghitung hari.
undangan sudah di sebar.
bahkan persiapanya pun sudah hampir 100%.
Harus nya saat ini ia sangat bahagia karna sebentar lagi ia akan melepas masa lajang nya. meninggalkan kesendirian nya dan menyandang status sebagai seorang istri.
"Harus nya kamu ndra yang menjadi suami aku." lirih nya dengan suara bergetar.
yua menyeka air matanya yang menganak sungai di pipinya.
hatinya sungguh sesak
gadis itu tidak menyangka hari yang sangat membahagiakan itu tidak bisa ia tempuh bersama orang yang di cintainya.
siapapun pasti hanya ingin menikah sekali seumur hidup bersama orang tercinta. Tapi dirinya harus bersandiwara dengan orang yang justru adalah sahabat kekasih nya. yang lebih menyedihkan lagi kekasihnya lah yang membuat keadaanya serumit itu.
"yua."
yua buru buru menyeka air matanya ketika sang mamah masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
"mamah." kata yua berusaha mengukir senyum nya.
"Kamu nangis?" Tanya mamah yua khawatir.
wanita cantik itu membelai lembut rambut panjang putrinya. senyum manis terus terukir di bibirnya.
yua hanya menggeleng menjawab pertanyaan mamahnya. dengan manja ia memeluk ibunya. mencium aroma menenangkan sang mamah.
"rasanya baru kemarin mamah lahirin kamu yu. tapi sekarang kamu sudah tumbuh dewasa bahkan kamu sudah akan menikah." ujar lembut sang mamah.
Yua semakin mengeratkan pelukanya. ia memejamkan matanya merasakan belaian lembut mamah nya.
"yu. kamu sudah akan bersuami. jadilah istri yang baik. layani suamimu dengan baik juga. karna saat kamu sudah menikah tanggung jawab mamah papah sudah tidak lagi ada. kamu sepenuhnya tanggung jawab suamimu."
"iya mamah." senyum yua tenang.
mamah yua melepaskan pelukanya.
ia menatap wajah cantik anaknya. tersenyum lembut kemudian mengecup lama kening putri semata wayang nya itu.
"berjanjilah sama kamu akan bahagia." lirih mamah yua.
yua tersenyum haru mendengarnya.
lagi lagi air matanya menetes.
kata demi kata yang di ucapkan mamah nya membuat dadanya semakin sesak.
bagaimana mungkin ia akan bahagia jika pria yang akan ia nikahi bukanlah pria yang ia cintai.
***
"Tersenyumlah istriku. aku jamin semua akan baik baik saja."
Yua menatap wajah tampan yudha yang juga menatapnya. perlahan ia mengukir senyum manis nya kemudian mengangguk pasti.
tidak ada pilihan sekarang.
karna percaya pada yudha bukanlah pilihan melainkan keharusan.
Pandangan yua beralih pada setiap tamu undangan yang hadir dalam acara resepsi pernikahanya saat ini.
pesta yang sangat meriah, elegan juga mewah.
Yua kembali melirik suaminya.
pria itu sungguh sangat tampan malam ini.
tidak hanya tampan ia juga sosok yang hebat. pengusaha muda yang terkenal cerdas, jenius dan juga ramah pada setiap orang.
Tidak heran seluruh tamu undanganpun bukan orang biasa. hampir semuanya adalah kolega bisnis suaminya.
indra tersenyum menatap kekasih nya yang kini bersanding dengan sahabat nya.
tidak tanggung tanggung ia juga menjadi saksi peresmian keduanya menjadi sepasang suami istri.
mati matian indra menahan sakit juga sesak di dadanya melihat yua mencium tangan yudha yang kini berstatus sebagai suami sah yua.
"Maafin aku yu. Aku janji ini tidak akan lama." lirih indra terus menatap yua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments
ohana
payah
2022-02-25
0
Maria Binawati
hanya dinovel ya yudha nikahi pacar sahabatnya terus kepriye
2021-04-10
0
Ni Nengah Artini
apapun alsnny shrusny indra trus trng,bkn jd pngcut kek gini.
2021-01-10
1