"kita mau kemana yudh?" Tanya yua bingung.
"Kita belanja." jawab yudha santai.
"Belanja?"
Yudha mengangguk dan tersenyum menatap yua sekilas. pria itu kemudian memasuki mobil nya yang langsung di ikuti yua.
Hari minggu adalah hari libur pria tampan itu. karena merasa sedikit bosan berdiam diri di rumah akhir nya yudha memilih mengajak yua berbelanja.
"Tapi yudh, bukanya bahan makanan masih banyak."
ucapan yua membuat yudha menghela nafas.
"Memang kamu tidak ingin berbelanja keperluan kamu?" tanya yudha malas.
Yua tertawa kecil.
Apa yang di katakan yudha benar. semenjak menyandang status sebagai istri yudha ia memang tidak pernah memikirkan nya. Tapi sekarang, untuk pertama kalinya semenjak bersama yudha mengajak nya berbelanja.
"Baiklah. akan ku bengkak kan tagihan mu bulan ini." ujar yua semangat.
Yudha tertawa mendengar nya.
pria itu menggeleng mendemgar ucapan istrinya.
Mobil yudha sampai di parkiran sebuah mall yang cukup dekat dengan tempat tinggalnya. Pria itu keluar dari mobil nya di ikuti yua.
sejenak yudha terdiam, pria itu membenarkan letak kaca mata yang bertengger di hidung mancung nya sebelum akhir nya menggandeng tangan yua dan melangkah memasuki mall itu.
Yua tersenyum menatap tangan yudha yang menggandeng lembut tanganya. Tidak ada lagi rasa canggung seperti kemarin malam. toh yudha tidak mungkin menanyakan perihal ia memeluk pria itu.
"Mau makan dulu?" Tanya yudha menatap yua lembut.
Yua mendongak menatap wajah yudha yang juga menatap nya. gadis itu menggeleng menjawab pertanyaan suaminya.
"lalu?" tanya yudha lagi.
"Emmm, aku pengin beli sesuatu." jawab yua manja.
Yudha mengeryit menatap gadis itu.
Yua bersikap manja kepadanya saat ini. sungguh yudha merasa sangat gemas dengan istrinya.
"Apa itu?" kembali yudha bertanya.
Yua merasakan pipinya memanas. Harus kah ia mengutarakan keinginanya pada yudha. rasanya tidak mungkin. yudha mungkin saja tidak mau menemaninya.
Sebenarnya gadis itu ingin membeli beberapa set pakaian dalam.
"Katakan saja. Apapun itu aku akan temani." yudha kembali berkata.
Yua terdiam.
gadis itu tampak berpikir membuat yudha menunggu jawaban nya.
Namun akhir nya dengan cepat yua menarik tangan yudha untuk mengikutinya.
Begitu sampai di tempat yang di inginkanya yua tersenyum pada suaminya.
Sedangkan yudha, pria itu terdiam menatap toko di depanya.
pria itu menoleh kearah yua yang ternyata sedang tersenyum menatap nya.
"yu. kamu mau aku temenin kamu kesini?" Tanya yudha syok.
Yua mengangguk.
Dengan cepat gadis itu menarik pergelangan tangan suaminya.
Yudha tidak dapat menolak, ia hanya pasrah. Sangat malu rasanya. Terlebih para pekerja di toko itu banyak yang melirik nya. bahkan ada yang diam diam menertawakan nya.
Setelah berkeliling dan berbelanja banyak keperluan yua. Yudha mengajak gadis itu untuk makan siang sebelum akhir nya pulang ke rumah.
Yua tersenyum melirik yudha yang begitu fokus dengan jalanan ramai di depanya. Tidak terasa hari sudah mulai petang. Hari ini yudha benar benar memanjakan nya. pria itu membelanjakan nya beberapa potong baju, tas, sepatu dan beberapa aksesoris yang di inginkan gadis itu.
"Makasih ya yudh." ujar yua
"Nggak usah sungkan gitu. gimanapun kamu istri aku. udah kewajiban aku kan memenuhi kebutuhan kamu." saut yudha tanpa menatap istrinya.
***
Sudah seminggu setelah kepergian indra yua sering menghabiskan waktu nya bersama yudha. pria itu sering mengajak nya sekedar makan di luar, jalan jalan malam, bahkan mengunjungi taman hiburan.
Yua benar benar merasa sangat bahagia bisa menghabiskan waktunya bersama yudha.
Yua meraih ponselnya
tidak ada pesan atau panggilan dari indra semenjak pria itu pergi.
karna penasaran akhir nya yua mencoba menghubungi kekasih nya itu namun indra sama sekali tidak bisa di hubungi.
"kok nggak nyambung sih." dumel yua.
"kenapa yu?"
Suara yudha membuat perhatian yua teralih. Gadis itu menghela nafas kemudian meletakan ponselnya di nakas samping ranjang nya. Di tatapnya yudha yang sudah duduk di tepi ranjang mereka.
"indra yudh. Udah seminggu dia nggak ada kabar." keluh yua.
Yudha terdiam.
pria itu menghela nafas. Rasanya sedikit sebal mendengar yua menyebut nama sahabat nya.
"Mungkin dia sibuk yu." kata yudha menenangkan istrinya.
"hhmm mungkin." saut yua lesu.
Yudha bangkit dari duduknya.
pria itu melangkah mengitari ranjang nya kemudian naik ke atasnya dan duduk tepat di samping yua.
Yudha mengerti perasaan yua. Bagaimanapun indra kekasih nya. gadis itu pasti merindukan indra.
"Sudah malam. istirahat aja. besok coba hubungi indra lagi." Saran yudha.
Yua mengangguk setuju.
perlahan yua membaringkan tubuh nya, menutup tubuh nya dengan selimut kemudian mencoba memejamkan matanya.
Yudha tersenyum melihatnya.
pria itu mematikan lampu kemudian melakukan seperti yang di lakukan istrinya.
___
"Hati hati"
Yua melambaikan tangan nya ketika mobil yudha melaju menjauhinya. Gadis itu tersenyum saat melihat mobil suaminya mulai keluar dari pekarangan rumah orang tuanya.
Setelah mobil yudha benar benar tidak terlihat yua berbalik dan mulai melangkah memasuki kediaman orang tuanya.
Pagi ini yudha memang mengantar nya dulu ke rumah orang tuanya sebelum berangkat ke kantor.
Namun kali ini bukan yua yang memintanya.
pria itu sendiri yang menyarankan agar yua mengunjungi orang tuanya untuk mengusir rasa jenuh nya.
"hy mah."
Yua menyapa mamah nya yang sedang berkutat di dapur. wanita cantik itu terlihat sedang mengupas beberapa buah pisang.
"eh hy sayang." senyum mamah yua meletakan buah pisang di tanganya kemudian memeluk yua yang sudah ada di samping nya.
"Yudha mana?" Tanya mamah yua melepaskan pelukanya.
"yudha berangkat kerja mah. tapi nanti pulang kesini kok mah. kita mau menginap disini." jelas yua.
"Gitu dong. sering sering lah yu menginap. mamah sama papah merasa sepi loh."
Yua tersenyum mendengar ucapan mamah nya. Gadis cantik itu meraih pisang yang sudah di kupas ibunya yang berada di dalam wadah. Melihat beberapa bahan makanan di depanya yua tau apa yang akan di buat oleh mamah nya.
"Yua bantu ya mah." kata yua mulai menghaluskan buah pisang dengan menekan nekan dengan sendok.
"ok." jawab mamah yua menyetujui.
Kedua nya begitu kompak saling membantu membuat bolu pisang kesukaan papah yua. sesekali mereka tertawa jika di rasa ada obrolan yang menurut mereka lucu.
Setelah selesai mencampurkan semua bahan hingga menghasilkan adonan lembut, mamah yua menuang adonan tersebut ke dalam loyang dan memasukanya ke oven.
Yua meraih beberapa wadah kotor yang mereka gunakan tadi dan mencucinya. Sedangkan mamah yua mengelap meja membesihkan nya dari taburan tepung yang tidak sengaja tertumpah saat yua menuana nya.
"mamah kenapa nggak nyari asisten rumah tangga aja. kan sekarang nggak ada yua yang bantuin mamah beres beres setiap hari."
Mamah yua tersenyum mendengar ucapan anaknya. wanita itu meletakan lap yang di pegang nya kemudian mencuci tanganya.
"Mamah fine kok yu. Kalo mamah nyari ART nanti mamah ngapain dong? Lagian yu, nih mamah kasih tau. seorang suami itu akan sangat bangga jika setiap hari memakan masakan istrinya. Mengurus rumah tanggakan sudah jadi kewajiban mamah." jelas mamah yua panjang lebar.
Yua tersenyum mendengar nya.
inilah yang membuat nya sangat bangga pada wanita yang melahirkan nya. Dia wanita terhebat yang yua punya.
Mamah nya tidak pernah mengeluh mengurus rumah sebesar itu sendiri. Senyum lembut selalu ia ulas guna menyambut kepulangan suaminya yang seharian bekerja.
Yua sangat ingin bisa seperti mamah nya. melayani dan mengurus suaminya dengan sepenuh hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments