2 bulan kemudian
Yua membuka pintu kamar nya perlahan.
Gadis cantik itu tersenyum melihat seisi kamar nya yang terus terawat.
kamar itu tampak sangat rapi. Yua yakin mamah nya tidak absen membersihkanya.
Yua melangkahkan kakinya menuju ranjang empuk milik nya.
Sungguh yua sangat merindukan suasana tenang di kamar nya.
Tidak terasa wakrtu begitu cepat berlalu.
2 bulan sudah gadis cantik itu meninggalkan rumah orang tuanya mengikuti yudha suaminya.
Yua merebahkan tubuh nya.
Pandangan matanya tertuju pada langit langit kamar.
Seulas senyum terukir di bibir nya.
orang tuanya tidak merubah hal secuil apapun di kamar nya.
Menghela nafas yua mulai memejamkan kedua matanya.
"Yua."
panggilan sang mamah berhasil membuat yua membuka kedua matanya. perlahan gadis cantik itu bangkit dan mendudukan dirinya di tepi ranjang.
"Mamah." senyum yua.
Mamah yua mulai melangkahkan kakinya menghampiri putri semata wayang nya.
Setelah sampai, mamah yua memposisikan dirinya duduk tepat di samping gadis itu.
"Apa kamu bahagia?"
Pertanyaan mamah yua berhasil membuat kening gadis itu mengerut bingung. ia membalas tatapan lembut wanita cantik di depanya yang selalu berhasil menenangkanya.
"Tentu mamah." jawab yua mantap.
Mamah yua tersenyum lega kemudian meraih tubuh ramping putrinya memeluknya penuh rasa rindu dan sayang nya.
"Syukur lah sayang. saat mamah melihat suamimu untuk pertama kalinya mamah yakin dia pria yang baik. Mamah juga yakin dia mampu membuatmu bahagia." ucap mamah yua panjang lebar.
Yua mengangguk sembari tersenyum.
Gadis itu sangat sependapat dengan mamah nya. Yudha memang pria yang baik. Alangkah bahagia nya orang yang akan menjadi istri sungguhan nya kelak.
Dengan lembut mamah yua melepaskan pelukanya. wanita itu membelai lembut wajah cantik putrinya.
"Apa yudha akan pulang kesini?" tanya nya.
Yua menganggukan kepala sebagai jawaban.
yah
sebelum berangkat ke kantor nya pria itu memang mengatakan agar yua menunggunya. Yudha memang sengaja mengantar yua ke rumah orang tua gadis itu sebelum berangkat bekerja.
Itu semua karna yua meminta nya dengan alasan sudah sangat merindukan kedua orang tuanya.
Yudha langsung menuruti permintaan nya tanpa protes apapun membuat yua sangat merasa beruntung memiliki suami seperti dirinya.
"Kalau begitu ayo kita siapkan untuk makan malam." ujar mamah yua.
"ok." jawab yua mantap.
Kedua nya segera bangkit kemudian melangkah keluar dari kamar yua menuju dapur untuk menyiapkan makan malam nanti.
***
"Sudah berapa lama kamu kerja disini?" Tanya yudha dingin.
Seorang perempuan berbaju serba hitam itu menundukan kepalanya takut. Sesekali ia membenarkan letak kaca mata min nya. Sungguh tubuh nya sangat kaku di tempat nya berdiri sekarang.
Tatapan atasanya seakan sedang mengulitinya.
ini pertama kalinya ia melihat sang atasan semarah ini padanya.
"hampir 5 tahun pak." jawab perempuan berkacamata itu dengan suara bergetar.
"Hampir 5 tahun? kalo begitu kenapa seperti ini hasil kerja kamu?" tanya yudha melempar map warna biru tepat di depan karyawan nya.
Nada suara yudha begitu dingin.
Tatapan nya begitu tajam dan mengintimidasi. siapapun yang melihat nya saat ini tidak akan percaya jika yudha bisa bersikap demikian.
"Ma maaf pak. saya akan memperbaikinya."
"Baik. saya beri waktu sampai lusa. jika hasil nya tetap seperti ini. silahkan mengundurkan diri dari perusahaan saya."
Ucapan yudha berhasil membuat mata perempuan itu membulat sempurna. Untuk pertama kali membuat kesalahan dan langsung terancam di PHK. Dengan takut perempuan tersebut menelan ludah nya.
"keluar."
Buru buru perempuan berkacamata itu berlalu. Tidak lupa ia mersih map berisi laporan yang di buat nya.
__
Yudha menghela nafas kasar setelah kepergian karyawan nya.
Entah apa yang membuat nya emosi akhir akhir ini.
Jika di pikir kembali yudha sedikit merasa bersalah pada karyawan tadi.
Mengenai laporan tadi, hanya ada sedikit kesalahan sebenar nya. Tapi entah kenapa tiba tiba saja ia bisa sangat marah bahkan sampai berkata sekasar itu.
Yudha menghempaskan punggung nya di sandaran kursi. Sungguh kacau pemikiranya saat ini.
"Sedikit lagi yudh gue bisa meraih nya."
Tiba tiba ucapan indra beberapa hari yang lalu terngiang kembali di telinganya.
pria itu memejamkan kedua matanya.
Setelah mendengar perkataan itu yudha memang merasa emosinya naik turun. bahkan pria itu pernah sampai mendiamkan istrinya tanpa sebab.
"Apa yang terjadi sama gue." lirih nya frustasi.
Ting !!
Bunyi suara ponsel membuat yudha mengalihkan perhatianya.
Di tatapnya ponsel yang berada tepat di samping tumpukan berkasnya, perlahan pria itu meraihnya.
Yuanita
Cepat pulang
kita makan malam bersama mamah papah.
Seulas senyum mulai terukir di bibir yudha setelah membaca isi pesan singkat dari istrinya.
Tiba tiba saja emosi yang sedari tadi menyelubungi hati dan pikiranya buyar seketika. Rasanya berganti sebuah kehangatan di hati dan juga pikiran pria itu.
Hanya sebuah pesan singkat mampu mengubah suasana hatinya.
Yudha pun merasa bingung dengan perasaan nya akhir akhir ini. Yua, gadis itu seperti mampu membolak balikan hati yudha.
Yudha kembali meletakan ponselnya.
Sepasang mata elang nya menatap lurus ke depan, Namun tiba tiba sekelebat bayangan wajah cantik yua membuat nya terkesiap.
Sebegitu hebat nya kan pengaruh gadis itu padanya.
"Apa mungkin aku mulai mencintainya." lirih yudha.
***
Indra menghempaskan tubuh nya ke atas ranjang. Pria itu menghela nafas.
Ternyata menggapai impian nya memang benar benar butuh kesabaran juga tenaga yang ekstra.
Tetapi indra sudah bertekad apapun yang twrjadi impian nya harus benar benar menjadi kenyataan.
indra mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru kamar nya. Menatap setiap apa ya g bisa di tatap nya, hingga tatapan nya berhenti pada sebuah bingkai photo yang menempel di dinding di seberang ranjang nya.
Perlahan indra bangkit kemudian melangkah mendekati photo tersebut.
Diraih nya bingkai photo itu kemudian membawanya ke atas tempat tidur nya.
"Yua." lirih indra.
Di belainya lembut photo itu.
Itu photo yua yang sedang tersenyum manis. indra tersenyum mengingat saat ia mengambil gambar yua.
Saat itu indra mengajak yua ke sebuah taman bunga. yua terlihat sangat bahagia kala itu hingga menghadiahkan sebuah kecupan lembut di pipi indra.
"Demi kita yu. apapun akan aku lakukan." Ujar indra tersenyum lembut.
indra sungguh merasa sangat menjadi orang kali ini. ia bisa menggapai keinginanya sedikit demi sedikit. Apa yang ingin ia punya mulai ia miliki saat ini.
Perjuanganya tidak sia sia.
selama dua bulan ini bahkan pria itu menyibukan dirinya sampai jarang menghubungi ataupun menemui kekasih nya.
semua itu ia lakukan demi keinginanya ingin segera bersama dengan yua.
ia yakin bagaimanapun keadaanya yua akan terus mencintainya begitu pula sebalik nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments
Winarni J. Ryadi
Kau slh besar indra kau anggap pernikahan sebuah permainan
2020-06-02
10