Yudha menghampiri yua yang tengah duduk santai di ruang tamu dengan sebuah majalah di tanganya. Pria itu tersenyum menatap istrinya yang begitu serius membaca majalah nya.
"Serius banget." ujar yudha
Yua menoleh kemudian tertawa ringan menyahuti ucapa yudha.
"Oh iya yu. besok ikut aku ke bandara yah." ujar yudha santai.
"ngapain yudh?" Tanya yua bingung.
"Emm kan aku udah bilang keluargaku akan datang kemarin pas masih di rumah mamah." jelas yudha tersenyum.
Yua terdiam
Ternyata apa yang di ucapkan yudha saat itu bukan hanya untuk menutupi keraguan mamah nya.
"Emmm yudh. kamu kasih tau keluarga kamu tentang pernikahan kita? bukankah kita hanya menikah sementara.?" Tanya Yua ragu.
Yudha tersenyum mendengar pertanyaan yua.
Jangankan yua, dirinya pun tidak berpikir panjang saat itu. Padahal jelas tujuanya menikahi yua apa.
Yudha tertawa
Ia menertawakan kebodohanya sendiri.
Dan sekarang ia tidak tahu harus bagaimana.
"Untuk me yakinkan mamah sama papah yu." jawab yudha tenang.
Yua mengangguk mengerti.
"Tapi yudh. besok aku ada janji sama indra." kata yua menatap suaminya.
"Baiklah. kamu bisa pergi. Biar aku yang jemput mereka." jawab yudha tersenyum.
"ok." senang yua.
Yudha menghela nafas.
Pria itu tersenyum sekilas sebelum akhirnya berlalu meninggalkan yua yang masih duduk di tempat nya semula.
"Kenapa dadaku sesak sekali." batin yudha sembari melangkah menuju kamar nya.
Beberapa kali yudha menarik nafas nya kemudian menghembuskanya perlahan mencoba meredakan rasa sesak yang dirasakanya.
Ketika sampai di kamar nya pandangan yudha langsung tertuju pada keranjang tempat baju kotor nya berada.
ia mengeryit melihat tidak ada satupun baju kotor nya. padahal ia beeniat membawa baju kotor nya yang ia yakini sudah sangat menumpuk itu ke laundrian.
Perlahan yudha melangkah menghampiri keranjang tersebut.
"Kenapa yudh?"
Suara yua berhasil membuat perhatianya teralih.
"Baju kotor nya. Apa kamu memindahkanya?" Tanya yudha tanpa menatap yua.
"Oh. sudah aku cuci." jawab yua tersenyum.
Yudha melotot mendengar jawaban yua.
Sungguh ia tidak bermaksud yua benar benar berperan menjadi istrinya.
Selama dua hari tinggal di apartemen yang baru di belinya itu yua terlihat begitu sibuk.
Tidak hanya menyiapkan makanan untuk nya, tapi juga membersihkan rumah.
Gadis itu mengerjakan nya sendiri tanpa mengeluh capek kepadanya.
"Yu. kamu tidak perlu melakukan nya. Aku bisa membawanya ke laundrian." kata yudha
"Jangan lupakan bahwa aku istrimu sekarang" jawab yua tenang.
"Tapi yu"
"Sstt biarkan aku mengerjakan apa yang seharusnya aku kerjakan." kata yua memotong ucapa yudha.
Yudha menghela nafas mendengarnya.
Namun perlahan seulas senyum terukir di bibir nya melihat istrinya berjalan menuju ranjang besar mereka.
"selamat beristirahat." kata yua membaringkan tubuh nya di atas ranjang seraya menutup separuh tubuh nya dengan selimut.
***
indra tersenyum ketika mendapati kekasih nya turun dari mobil yudha.
Yua terlihat begitu cantik dengan dress biru langit nya. rambutnya yang lurus halus terurai membuat nya selalu terpesona melihat kecantikan alami gadis itu.
indra bangkit dari duduknya ketika yua sampai tepat di depanya. Dengan lembut pria itu memeluk tubuh ramping kekasih nya. mencium pundak yua, menghirup aroma menenangkan gadis itu.
"Aku kangen kamu." Ungkap indra.
Yua tersenyum mendengar ungkapan kekasih nya. kemudian melepas pelukan indra.
Sejenak yua menatap mobil yudha yang masih di tempat nya hingga akhir nya mobil itu mulai melaju meninggal area taman tempat indra menunggu yua.
"duduk yu." ajak indra.
Yua mengangguk kemudian mendudukan dirinya tepat di samping indra.
Perlahan indra meraih tangan yua, menggenggam nya lembut. Yua lagi lagi hanya tersenyum mendapat perlakuan manis dari kekasih nya.
"Yu. yudha tidak melakukan yang macem macem kan?" Tanya indra menatap yua serius.
"nggak kok. Yudha baik sama aku." jawab yua seadanya.
"Syukur lah." kata indra lega.
sesaat keduanya terdiam.
indra sesekali melirik yua yang sedikit berbeda menurut nya.
biasanya gadis itu akan sangat manja kepadanya. Tapi tidak dengan sekarang.
Yua cenderung diam
ia hanya beberapa kali melempar senyum manis kepadanya.
"Yu, kenapa kalian tidak tinggal di kediaman keluarga yudha?" tanya indra penasaran.
Yua mengeryit bingung.
yang gadis itu tau yudha terbiasa tinggal di apartemen nya seorang sendiri.
"Keluarga yudha? maksud nya?" bingung yua.
"Memangnya yudha tidak mengajak kamu ke rumah nya?" kembali indra bertanya.
Yua menggeleng menjawab nya.
"ya sudah. lupakan. Mungkin yudha tidak ingin keluarganya tau tentang pernikahan kalian." kata indra tersenyum.
Yua tersenyum kecil.
indra salah menyangka nya.
jelas jelas yudha sedang menjemput keluarganya saat ini.
pria itu tidak menutupi perihal pernikahan mereka.
"indra. aku lapar." rengek yua.
indra tersenyum geli.
dengan gemas pria itu mengacak acak rambut yua membuat gadis itu memanyunkan bibir nya sebal.
"baiklah. ayo kita makan." senyum indra.
Keduanya melangkah berlalu dari taman menuju sepeda motor indra yang tidak jauh dari tempat mereka duduk tadi.
***
Yua keluar dari mobil yudha.
dahi gadis cantik itu mengerut bingung, ia menoleh ke arah yudha yang sudah berdiri di samping nya.
"ini dimana??" tanya yua menatap yudha bingung.
"Rumah ku." jawab yudha
Yua terkesiap
Ia mengedarkan pandanganya ke sekeliling.
halaman yang sangat luas.
Serta bangunan megah yang begitu klasik elegan juga mewah.
sungguh sangat mengagumkan pria tampan satu ini.
Tin tinnnnn
Suara klakson mobil membuat yua juga yudha menoleh. di depan gerbang sudah ada mobil kedua orang tuanya. Yudha benar benar mempertemukan orang tuanya.
tidak berselang lama seorang laki laki berseragam serba hitam membukakan gerbang tersebut.
Mobil papah yua kembali melaju dan berhenti tepat di samping mobil yudha.
"Mamah, papah." senyum yua ketika kedua orang tuanya keluar dari mobil.
"hy sayang." balas papah yua menghampiri putrinya.
Yua segera berhambur memeluk papah nya ketika pria baya itu berada tepat di depanya.
"miss you papah." kata yua mengeratkan pelukanya.
"miss you too dear." balas papah yua.
Setelah beberapa saat yua pun melepaskan pelukan nya. Gadis itu beralih memeluk mamah nya, rasanya sudah begitu lama ia tidak bertemu dengan kedua orang tuanya.
Yudha yang melihat keharmonisan keluarga barunya tersenyum bahagia. Jujur saja, yudha sangar tidak menyangka akan sosok istrinya. Satu sisi yua terlihat sangat manja. Tapi di sisi lain yua juga bisa menjadi sosok dewasa yang tidak pernah terpikirkan oleh nya.
Mungkin ini yang membuat indra sangat mencintai gadis itu.
__
"Kami minta maaf sebelum nya pak. saat yudha memberitahu akan kabar pernikahanya kami sedang berada di luar kota. Terlebih anak itu memberi kabar sangat mendadak. Jadi sangat di sayangkan sekali kami tidak bisa hadir." Ujar seorang wanita cantik yang tidak lain adalah ibu yudha.
Amara wijaya
Seorang wanita cantik yang begitu sangat mandiri. Wanita cantik berdarah manado itu memang terlihat sangat berkelas dari segi penampilan maupun cara bicaranya. Wanita hebat yang mampu membesarkan seorang yudha wijaya seorang diri setelah kepergian suaminya.
"Oh tidak apa apa. kami maklum ko' jeng." jawab mamah yua.
Ibu yudha beralih menatap yua yang duduk di samping putranya, ia tersenyum melihat menantunya yang terlihat malu malu itu.
"Eemm, ngomong ngomong ibu belum mengenal menantu ibu lebih dekat sepertinya"
Ucapan ibu yudha membuat yua tertawa kikuk. gadis cantik itu mengerti akan maksud ibu mertuanya, segera bangkit dari duduk nya dan beralih duduk di samping wanita cantik tersebut.
Yudha yang sejak tadi terus bungkam tersenyum geli melihat tingkah istrinya. sungguh ia merasa gemas dengan tingkah istrinya yang terlihat canggung berada dekat dengan ibunya.
Malam nya kedua keluarga itu mengadakan makan malam bersama. bahkan demi membangun keharmonisan mereka memasak semua menu makan malam bersama sama.
beberapa kali yua dan yudha di desak untuk segera memberikan cucu pada mereka. bahkan mereka sempat berdebat tentang jenis kelamin calon cucu mereka.
Yudha dan yua hanya bisa tertawa melihat tingkah orang tuanya yang menurut nya sangat kekanak kanakan.
"Mamah papah hati hati di jalan." kata yudha saat mengantar kedua mertuanya memasuki mobil.
pria tampan itu dengan sangat sopan membukakan pintu untuk mamah yua. bahkan yua yang melihat nya terlihat sangat bahagia.
Pasangan pengantin baru itu tersenyum melihat mobil orang tuanya yang mulai keluar dari pekarangan rumah yudha.
Yap
setelah acara makan malam bersama selesai kedua orang tua yudha berpamitan untuk pulang.
Awalnya ibu yudha melarang hingga meminta orang tua yua menginap. namun dengan halus baik mamah maupun papah yua menolak nya.
"Yudha bisa kita bicara sebentar?"
Pertanyaan yua membuat yudha menoleh kepadanya. sebelah alis yudha terangkat, merasa bingung mendengar nada suara istrinya yang sedikit berbeda.
Yudha mengangguk kemudian mengajak yua menuju taman belakang rumah nya.
"jadi??"
Yudha langsung mengutarakan rasa penasaranya ketika sampai di taman.
Yua menghela nafas
gadis itu melangkah menuju kursi putih berukiran bunga kemudian mendudukan dirinya disana.
kedua mata indah gadis itu menyapu seluruh pemandangan di depan matanya. sepertinya suaminya memang sangat hebat. pikir gadis itu.
"Kenapa kamu nggak pernah ajak aku ke rumah ini?" Tanya yua menatap yudha penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments
Firchim04
Hai author semangat😊
Salam dari "Dosenku Sahabatku" dan "Suamiku Adik Kelasku"
2020-09-22
2
Nana Oshina
Semua dsini pada aneh, si yua juga aneh, selalu bialng ini tugas n kewajiban dia sebagai istri tp jalan sama mantannya, kok aku yg bingung, ga dapet karakternya sbnrnya kyk apa sih
2019-11-29
6