Yudha tersenyum ketika melihat beberapa orang berseragam pelayan menghampirinya juga yua di ruang keluarga.
Dengan cepat pria itu bangun dari duduk nya di ikuti yua.
"Mereka siapa?" lirih yua bingung.
Gadis cantik menatap setiap orang yang berada di depanya. Mereka semua menundukan kepala begitu hormat pada dirinya juga suaminya.
Di ujung kanan terdapat dua orang pria berseragam serba hitam yang juga menunduk penuh hormat.
"Kalian semua apa kabar?" Tanya yudha ramah.
"kami baik pak." Jawab mereka kompak.
Yudha tersenyum mendengar nya.
"Baiklah. perkenalkan ini Yuanita. dia istri saya." ujar yudha memperkenalkan istrinya pada orang orang tersebut.
Barisan manusia yang terdiri dari tujuh sosok itu tersenyum ramah menatap yua. Yua membalas nya dengan senyuman manis nya.
"baik. masa libur kalian selesai. Dan saya akan kembali pulang ke apartemen saya. tolong jaga rumah dengan baik." kembali yudha berkata.
Yua hanya diam mendengar ucapan suaminya. Dari kata kata yudha, Yua dapat mengerti siapa mereka. Yah, mereka adalah para pekerja di rumah mewah itu.
__
"Yudha, kenapa kamu meliburkan mereka saat ibu datang?" Tanya yua menatap suaminya.
"Ibu yang memintanya." jawab yudha tenang.
Yua mengangguk mengerti.
Dalam hatinya ia bertanya tanya seberapa kaya suaminya itu. Sepertinya hampir segalanya pria itu punya. Kekayaan, cinta ibu, kehormatan semuanya ia miliki.
Sekali lagi yua menatap suaminya.
ia tersenyum melihat yudha yang tampak begitu serius.
sungguh suaminya adalah sosok yang sempurna.
Tubuh tegap juga tinggi
Kulit putih bersih juga halus
Rambut hitam kecoklatan
Mata elang yang tajam namun menenangkan
Hidung mancung
Yua yakin tidak sedikit gadis gadis di luar sana yang sangat ingin bersanding dengan suaminya.
"Yu. Mau makan dulu nggak?" Tanya yudha melirik istrinya sekilas.
"Emmm. kita makan di rumah aja dech." jawab yua di sertai senyum nya.
Yudha mengangguk sebelum akhir nya kembali diam dan fokus dengan kemudinya.
Setelah amara kembali ke manado yudha kembali mengajak yua pulang ke apartemen mereka. Yudha merasa lebih tenang di sana. Menghabiskan waktu hanya bersama yua membuat nya nyaman. Sungguh yudha benar benar merasa sangat beruntung.
meskipun yua tidak mencintainya, tetapi yua mengurus segala keperluanya dengan baik.
"oh yudh. bisa kita ke super market terdekat? beberapa bahan makanan habis." kata yua memecahkan keheningan.
"ok." jawab yudha mantap.
Sesampainya di super market yua segera memilih beberapa bahan makanan yang di perlukanya.
Yudha yang tidak tau hanya mengikuti gadis itu dari belakang.
beberapa kali yudha mendapat sapaan ramah dari pada gadis yang berpapasan dengan nya juga yua. Bahkan sampai ada yang mengenalkan diri begitu percaya diri.
Yua yang melihatnya tertawa geli.
terlebih ketika menangkap ekspresi suaminya yang sangat tidak nyaman pada gadis gadis itu.
"Kenapa ketawa?" Tanya yudha bingung.
"Nggak. Ternyata jadi orang ganteng itu horor juga yah." kata yua masih tertawa.
Yua meraih brokoli kemudian memasukanya ke troli belanja nya dan berlalu meninggalkan yudha yang masih berdiri di tempat nya.
"Yudha !!"
Teriakan melengking seorang gadis berhasil membuat yudha urung melangkah menyusul istrinya.
perlahan yudha membalikan tubuh nya.
ia tertegun begitu melihat sosok tersebut.
Pandangan elang yudha terus mengawasi gerak gerik gadis itu.
perlahan dengan langkah terburu buru gadis itu mendekati yudha.
"Yudh. kamu disini juga?" Tanya sosok tersebut.
__
Yua membalikan tubuhnya karna di rasa yudha tidak berada di belakang.
Dan benar saja yudha tidak di belakang nya.
gadis cantik itu mengedarkan pandanganya dan mendapati suaminya sedang berbincang dengan wanita hamil besar.
Merasa penasaran akhir nya yua kembali melangkah menuju tempat suaminya.
"yudh."
Yudha menoleh saat yua memanggil nya. begitu juga wanita berperut buncit itu. Wanita itu tersenyum manis pada yua yang tentu saja di balas tersenyum juga oleh gadis cantik itu.
"oh iya. yu ini teman aku gabriela. Dan riel ini yua. istriku." ujar yua memperkenalkan keduanya.
"Hy. aku gabriel." sapa gabriela ramah dan mengulurkan tanganya.
"Yua." senyum yua menjabat tangan gabriela.
Yudha tersenyum menatap Dua sosok cantik di depanya.
Sepasang mata elang yudha menatap gabriela. Ada yang beda dari perasaan nya. tidak ada lagi rasa sesak di dadanya. tidak ada lagi rasa sayatan di hatinya.
Semuanya terasa berbeda.
***
Yudha keluar dari mobil nya.
Pria itu menurunkan kaca mata hitam yang sejak tadi bertengger di hidung mancung nya. pandanganya ia edarkan ke sekeliling tempat nya berada. perlahan tanganya merogoh saku celanan nya, membaca alamat yang beberapa hari lalu di berikan indra.
Kening nya mengeryit melihat bangunan ruko di depanya.
"Tempat makan?" lirih yudha merasa bingung.
Yudha menatap beberapa pengunjung di tempat makan tersebut yang terlihat ramai.
Deringan ponsel membuat yudha sedikit tersentak. Pria itu mengambil nya kemudian mengangkat nya.
"Gue udah di alamat yang lo kasih." kata yudha langsung.
"ok. Masuk yudh." jawab indra santai.
Yudha memutuskan sambungan telfon nya kemudian mulai melangkah memasuki tempat makan milik sahabat nya.
___
indra tersenyum melihat yudha masuk ke dalam tempat usahanya. pria itu melambai mengisyaratkan agar yudha menghampirinya.
"Duduk yudh." kata indra mempersilahkan.
Yudha mendudukan dirinya di depan indra. Tatapan pria itu masih terlihat bingung tidak mengerti akan maksud sahabat nya.
indra mengangkat sebelah tanganya memanggil pelayan yang segera di hampiri oleh pekerjanya.
"Mau apa yudh?" Tanya indra setelah pelayan berada di samping nya.
"oh emm. air putih aja." jawab yudha.
indra mengangguk kemudian segera menyuruh pelayanya mengambil air putih untuk sahabat nya.
"Gimana yudh?" tanya indra dengan mata berbinar.
"Gimana apanya?" Tanya yudha bingung.
indra menghela nafas
pria itu berdecak, tidak menyangka sahabat nya yang berotak cerdas itu bisa menjadi sebodoh itu.
"Masa lo nggak ngerti juga. gini yudh. ini tempat gue. gue mulai merintis usaha gue dari ini." jelas indra
"oohh"
indra melotot melihat reaksi sahabat nya.
gemas sekali rasanya.
"Selamat yah. apa lo butuh gue bantu?"
Ucapa yudha akhir nya membuat kejengkelan di hati indra hilang seketika.
pria itu menjawab tidak untuk bantuan yang di tawarkan sahabat nya.
"ini impian gue yudh. gue akan berusaha semaksimal mungkin." kata indra bangga.
"bagus. semangat ndra." senyum yudha memberi semangat.
"thank's yudh. lo emang sahabat gue."
Yudha tersenyum menanggapinya.
Mendadak dadanya kembali terasa sesak.
berbanding terbalik dengan bayanganya dulu.
dulu ia membayangkan rasa bangganya pada indra jika sahabat nya itu dapat menggapai apa yang di impikanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 454 Episodes
Comments
Ni Nengah Artini
knp lonct2 jd bingung bc.a
2021-01-10
0
Naoki Miki
haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss baca jan lupa tinggalkan jejaakk🤗
tkan prfil q aja yaaa😍
vielen danke😘
2020-10-14
2
Yustri Warni Warni
critanya lompat jauh
2020-06-03
6