Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
Ternyata mereka adalah orang tua James yang sengaja datang untuk melihat James di kantornya, karena Papa James sudah pensiun sejak dua tahun ke belakang.
"Maafkan kami Tuan, jika kami mengganggu," ucap Alvian sopan.
"Tidak apa-apa Tuan Alvian, mereka orang tua saya yang baru datang dari luar negeri," ucap James sambil sesekali melirik ke arah Elvia yang berada di samping Alvian.
"Robert, siapkan semuanya," ucap James tegas.
"Sepertinya kami mengganggu, jika seperti itu lebih baik kami pulang saja," ucap Papa James.
"Tidak apa-apa Tuan, kami yang salah karena datang lebih awal," ucap Alvian.
"Tidak masalah, memang seharusanya kami pulang," ucap Papa James.
Berbeda dengan Mama James, ia melihat Elvia dengan tatapan yang sulit diartikan. Bahkan tanpa sadar ia melangkah mendekat ke arah Elvia, dan memeluknya erat.
Elvia yang mendapat pelukan secara tiba-tiba pun terkejut, tidak hanya Elvia tapi semua orang yang berada di ruangan James pun merasa terkejut.
"Maafkan saya, yang tiba-tiba memeluk Nona..." ucap Mama James menggantung setelah melepaskan pelukannya.
"Ah, nama saya Elvia, Nyonya," ucap Elvia gugup dan juga merasa aneh karena saat Mama James memeluknya ia seolah merasakan pelukan hangat seorang ibu terhadap anaknya.
"Jangan terlalu sungkan, panggil saya Tante dan suami saya Om saja. Jadi nama kamu Elvia," ucap Mama James.
"Iya Tante," ucap Elvia sambil tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu ya, oh iya nanti malam jangan lupa Nak Elvia dan tuan Alvian, kami mengundang kalian untuk makan malam di rumah kami," ucap Mama James karena sejak pertama kali melihat Elvia ia seolah merasakan jika Elvia adalah anaknya yang selama ini hilang.
"Tentu, kami merasa terhormat bisa di undang oleh Nyonya Geraldine," ucap Alvian.
"Tidak masalah." ucap Mama James.
"Ya sudah kami pamit pulang ya," ucap Mama James sambil memeluk Elvia erat seolah tidak ingin melepaskannya dan mencium kening Elvia.
Elvia dan yang lainnya pun terkejut sekaligus bingung melihat perlakuan Nyonya Geraldine terhadap Elvia.
Setelah kedua orang tua James berlalu keluar dari ruangan James, James mempersilahkan mereka untuk duduk.
"Silahkan duduk, Tuan Alvian dan Nona Elvia," ucap James.
"Sebelumnya saya minta maaf atas perlakuan Mama saya yang lancang memeluk Nona Elvia," sambung James.
"Tidak apa-apa Tuan James," ucap Elvia.
"Mama saya melakukannya karena terlalu merindukan adik saya yang diculik saat dia baru lahir," ucap James.
"Oh, maafkan saya jika saya curhat masalah pribadi keluarga saya," ucap James lagi.
"Tidak masalah Tuan, saya berdo'a agar adik Tuan bisa segera ditemukan," ucap Elvia tulus.
Elvia pun merasa iba pada keluarga James, terlebih Mama James yang terlihat sangat merindukan anak perempuannya.
"Apa kalian mau datang untuk memenuhi undangan Mama saya?" tanya James karena ia tidak mau Mama nya kecewa.
"Tentu saja Tuan, kami akan datang." ucap Elvia.
"Terimakasih." ucap James sambil tersenyum manis ke arah Elvia.
"Ck,, menyebalkan kenapa dia harus senyum gitu sama Elvia." ucap Alvian dalam hati.
Setelah mengobrol, mereka mulai membahas proyek yang akan mereka kerjakan. Setelah selesai, James mengajak keduanya untuk makan siang, karena jam sudah menunujukkan waktunya makan siang.
"Ini sudah waktunya makan siang, lebih baik kita makan siang saja." ajak James.
"Maaf, kami tidak ingin merepotkan dan juga kami harus segera kembali ke kantor." ucap Alvian menolak ajakan James secara halus karena ia tidak ingin James mendekati Elvia.
"Ah, kalau begitu tidak masalah, saya tahu Anda pasti sibuk. Tapi nanti malam tolong datang ke rumah saya karena itu permintaan Mama saya." ucap James.
"Baik Tuan, nanti kami akan datang ke rumah Anda." ucap Alvian.
"Kalau begitu, kami permisi dulu." ucap Alvian.
"Iya silahkan." ucap James, Elvia hanya tersenyum dan berlalu pergi mengikuti langkah Alvian.
Alvian dan Elvia meninggalkan kantor James, dan kembali menuju kantornya. Tapi sebelum itu mereka menyempatkan untuk makan siang terlebih dahulu.
Akhirnya mereka sampai di restoran pilihan mereka, selesai makan siang mereka langsung bergegas menuju kantor. Karena hari ini hari yang melelahkan banyak pekerjaan yang harus dikerjakan sekarang juga.
Alvian dan Elvia sudah berada di tempat mereka masing-masing. Dan mulai fokus untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Jam sudah menunujukkan waktu pulang, Elvia yang sudah selesai dengan pekerjaannya langsung mengetuk pintu ruangan Alvian.
* Tok,, tok,, tok *
"Masuk." sahut Alvian dari dalam ruangannya.
"Mas, kita pulang yuk ini udah waktunya kita pulang." ucap Elvia.
"Iya Sayang, sebentar ya Mas beresin ini dulu." ucap Alvian.
"Iya Mas, mau aku bantuin?" ucap Elvia.
"Gak usah Sayang, Mas bisa sendiri kok." ucap Alvian.
Elvia menunggu Alvian membereskan berkas-berkasnya.
"Sayang, kita pulang yuk." ajak Alvian setelah selesai.
"Ya udah yuk Mas." ucap Elvia.
Alvian dan Elvia bergegas untuk pulang, di dalam mobil Elvia yang merasa lelah pun tertidur sambil menyenderkan kepalanya pada bahu Alvian. Alvian yang melihat itu hanya tersenyum, sembari membelai mengelus rambut panjang Elvia.
"Kamu cantik banget sih Sayang, bahkan saat kamu tidur kayak gini." ucap Alvian dalam hati.
Dan tanpa terasa mereka sudah sampai di depan rumah, Alvian yang tidak tega membangunkan Elvia langsung menggendongnya ala bridal style.
Pak Salman membantu Alvian dengan membukakan pintu, bi Mina yang melihat Alvian menggendong Elvia merasa khawatir jika terjadi apa-apa pada Elvia.
"Tuan, kenapa sama Non Elvia?" tanya Bi Mina dengan wajah khawatir.
"Gak pa pa kok Bi, Elvia cuma lagi tidur." ucap Alvian dengan suara pelan karena ia takut membangunkan Elvia.
"Oh, Bibi kira kenapa?" ucap Bi Mina lega.
"Ya sudah saya bawa Elvia masuk dulu, dan nanti kami akan makan di rumah rekan bisnis saya jadi Bibi gak usah masak buat kami." ucap Alvian.
"Iya Tuan." ucap Bi Mina.
Alvian bergegas berjalan menuju kamar Elvia, dan membaringkan Elvia di ranjangnya.
Alvian segera keluar dari kamar Elvia, dan bergegas mandi di kamar mandinya.
Ternyata Elvia sudah mulai mengerjapkan matanya, dan baru menyadari jika ia sudah berada di kamarnya. Elvia yang merasa lengket karena ia belum mandi, Elvia langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi.
Alvian yang sudah selesai mandi, segera bersiap dan berniat membangunkan Elvia. Saat Alvian memasuki kamar Elvia, ternyata Elvia sudah bangun dan sedang mandi karena Alvian mendengar gemericik air dari kamar mandi Elvia.
Saat Alvian ingin keluar kamar, ternyata Elvia juga sudah selesai mandi dan membuka pintu kamar mandi. Elvia keluar hanya menggunakan handuk yang melingkar sebatas dada.
Alvian yang melihat pemandangan itu, hanya bisa menelan ludahnya. Elvia yang baru menyadari keberadaan Alvian pun teriak.
"Aaaaaaaaa...." teriak Elvia.
"Kamu kenapa Sayang?" ujar Alvian khawatir.
"Aku gak pa pa, aku cuma kaget aja lihat kamu. Kenapa kamu ada di kamar ku?" tanya Elvia sembari menyilangkan tangannya di dada.
"Aku tadi cuma mau bangunin kamu, terus waktu aku mau keluar ternyata kamu juga baru keluar dari kamar mandi jadi aku gak sengaja lihat kamu." ucap Alvian.
"I,,iya udah sekarang kamu keluar dulu Mas, aku mau ganti baju." ucap Elvia gugup karena ia merasa malu pada Alvian.
Bersambung
Jangan lupa like, coment dan vote ya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Erlina Khopiani
lanjut
2020-10-24
0
Ismi Kawai
like like like
2020-10-08
0