Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
Flashback
Saat Elvia dan Alvian berjalan keluar dari Mall, James sudah berada di mobilnya bersiap membuntuti mobil Alvian. Dan sampailah ia di restoran tempat Alvian dan Elvia makan siang.
James sangat geram melihat kemesraan Elvia bersama Alvian, ia benar-benar akan berusaha untuk merebut Elvia dari Alvian.
Pria yang mengirim pesan kepada Elvia adalah James, James mendapat nomor Elvia dari anak buahnya yang disuruh untuk mencari informasi tentang Elvia.
Flashback off
Alvian dan Elvia yang sudah selesai makan, segera keluar dari restoran.
Elvia yang ingat jika dirinya ada janji bertemu dengan Sandra, langsung memberitahu Alvian dan meminta izin untuk menemui Sandra.
"Mas, aku baru inget kalau aku udah janjian ketemu sama Sandra, aku ketemu sama Sandra dulu ya Mas. Kamu pulang aja duluan." ucap Elvia.
"Mas anterin aja ya Sayang?" ucap Alvian.
"Gak usah deh Mas, aku bisa sendiri kok. Kamu pulang aja duluan." ucap Elvia.
"Ya udah, tapi nanti kalau kamu mau dijemput kamu telfon Mas aja ya." ucap Alvian.
"Iya Mas." ucap Elvia.
"Ya udah, Mas pulang duluan ya kamu jangan sampai larut pulangnya." ucap Alvian.
"Iya Mas, bye." ucap Elvia.
"Eh, tunggu dulu." ucap Alvian menarik Elvia ke dalam pelukannya.
* Cup,, cup,, cup *
Alvian mengecup kening, pipi dan bibir Elvia.
"Ihh Mas, malu tau ini di tempat umum." ucap Elvia malu.
"Hahaha, ya udah bye Sayang." ucap Alvian berjalan menuju mobilnya. Elvia hanya melambaikan tangannya dan berlalu pergi untuk menemui Sandra.
Di Kafe xxxxx, terlihat Sandra sedang menunggu Elvia sambil meminum minumannya.
Elvia yang sudah sampai di tempat janjiannya dengan Sandra langsung masuk dan mencari keberadaan Sandra.
"Hei San! sorry ya gue lama." ucap Elvia.
"Gak pa pa kok Via, btw lo mau pesen apa?" ucap Sandra.
"Gak usah deh, gue juga baru makan sama Mas Alvian. Terus lo mau ngomong penting apa?" tanya Elvia penasaran.
"Gini Vi, kemarin gue gak sengaja lihat ibu lo waktu gue sama Mitha makan di restoran. Terus gue lihat ibu lo pergi ke toilet, gue ikutin dong karena gue penasaran." ucap Sandra menjelaskan.
Sandra menceritakan semuanya pada Elvia.
*************
Flashback
Kemarin saat Sandra dan Mitha makan di restoran, Sandra tidak sengaja melihat Siska yang tidak lain ibu Elvia.
Sandra yang merasa curiga dengan gerak-gerik Siska langsung mengikutinya saat Siska masuk ke dalam toilet.
"Ngapain ibunya Via kesini?" ucap Sandra dalam hati.
Saat pergi masuk ke dalam toilet Sandra sengaja memakai masker agar tidak dikenali oleh Siska.
Dan saat masuk ternyata Siska sedang menerima telfon dari seseorang. Sandra yang penasaran langsung menguping pembicaraan Siska dan seseorang di telfon itu.
📞
"Apa kau sudah mencari informasi keberadaan Henry?" tanya Siska di telfon.
............
📞
"Dasar bodoh, aku membayar mu untuk mencari informasi bukannya bersenang-senang." ucap Siska marah.
..............
Siska langsung mematikan telfonnya.
"Ck,, bodoh. Bahkan dia tidak bisa menemukan keberadaannya. Aku harus segera menemukan Elvia terlebih dulu, setelah itu aku bisa memulai rencana ku. Gadis pembawa sial itu harus menderita, karena dia adalah anak dari Henry dan wanita yang merebut Henry dariku. Lihat saja Henry, kau akan tau arti dari penderitaan karena aku akan menyiksa putrimu yang aku culik dulu saat dia baru lahir, hahhahaha." ucap Siska sambil tertawa jahat.
Sandra yang mendengar semua ucapan Siska sangat terkejut mengetahui fakta jika sahabtanya bukan anak kandung dari orang yang di anggapnya ibu.
Sandra pun berlari kecil meninggalkan tempat itu, dan segera mengajak Mitha pulang.
Flashback off
*************
"Jadi gitu ceritanya Vi." ucap Sandra pada Elvia yang sudah berkaca-kaca.
"Jadi gue hiks bukan anak hiks kandung Ibu, hiks, hiks." ucap Elvia terbata sambil menangis mengetahui jika dirinya bukan anak kandung wanita yang selama ini dipanggil Ibu olehnya.
"Yang gue denger sih gitu Vi, elo yang sabar aja ya. Pantesan aja dia selalu nyiksa elo." ucap Sandra menenangkan dan juga geram mengingat perlakuan Siska pada Elvia.
"Gue gak nyangka aja San." ucap Elvia yang mulai sedikit tenang.
"Tapi, justru bagus kalo elo bukan anaknya jadi elo gak usah balik ke rumah yang kayak neraka itu lagi." ucap Sandra.
"Ya udah, gue balik dulu ya San. Thanks udah ngasih tau semuanya dan juga udah selalu ada buat gue." ucap Elvia tulus.
"Iya, elo gak usah ngucapin makasih sama gue, inget dalam persahabatan gak ada maaf atau makasih." ucap Sandra mengingatkan.
"Ya udah gue balik duluan ya." ucap Elvia.
"Iya, tapi lo harus hati-hati apalagi sama Bu Siska, kan sekarang elo udah tau elo bukan anaknya dan jangan sampai dia nemuin elo." ucap Sandra.
"Iya tenang aja, gue balik duluan ya." ucap Elvia beranjak pergi meninggalkan kafe tersebut.
Elvia langsung naik taksi yang sudah di pesannya tadi, ia hanya ingin segera pulang.
Dalam perjalanan Elvia hanya menatap keluar jendela mobil, karena ia merasa dipermainkan oleh takdir.
"Jadi itu alesannya kenapa selama ini Ibu jahat sama gue, ternyata gue bukan anaknya." ucap Elvia dalam hati sembari mengeluarkan cairan bening yang mengalir membasahi pipinya.
Setelah beberapa menit, Elvia sudah sampai di depan rumah Alvian, Elvia segera turun dari taksi dan membayarnya.
Elvia langsung masuk ke dalam, ternyata Alvian sedang menerima tamu yang tak lain adalah sahabat-sahabat Alvian.
Alvian yang melihat Elvia masuk ke dalam rumah, langsung melihat kondisi Elvia yang seperti habis menangis karena matanya sedikit merah dan sembab.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Alvian berjalan menghampiri Elvia.
Sedangkan Andi dan Adrian hanya melihat saja, karena tidak ingin terlalau ikut campur.
"A,,aku gak pa pa kok Mas." ucap Elvia terbata.
"Gak mungkin kamu gak pa pa, tapi kamu habis nangis kayak gini." ucap Alvian.
Elvia yang memang menahan tangisnya sejak di restoran tadi, meskipun dia sempat menangis tapi itu belum bisa meluapkan semuanya.
Elvia segera menghambur ke pelukan Alvian dan menangis tersedu-sedu.
"Hiks,, hiks,, hiks,, hiks." tangis Elvia pecah.
Alvian yang mendengar tangisan Elvia hanya bisa mengelus punggung Elvia agar bisa menenangkan Elvia, Alvian ikut merasakan sakit yang di alami Elvia saat melihat Elvia menangis dipelukannya seperti saat ini.
Elvia yang mulai tenang, langsung Alvian tuntun ke sofa untuk duduk dan memberinya minum.
Setelah Elvia tenang, Alvian langsung menanyakannya pada Elvia.
"Kamu kenapa Sayang? cerita sama aku jangan dipendam sendiri." ucap Alvian.
Alvian memang sudah mengetahui jika Elvia di usir dari rumah oleh ibunya, tapi dia tidak tahu kenapa Elvia menangis seperti ini setelah bertemu dengan Sandra.
"Tadi, Sandra bilang sama aku kalo dia gak sengaja ketemu ibu di restoran kemarin waktu dia lagi makan sama Mitha...." ucap Elvia menceritakan semuanya.
Elvia menceritakan semuanya pada Alvian, sedang Andi dan Adrian hanya mendengarkan saja. Mereka tidak menyangka jika Elvia memiliki cerita hidup yang berat.
"Udah ya Sayang, kamu tenang aja Mas akan selalu ada buat kamu. Kalau kamu mau Mas bisa nyuruh orang buat nyari keberadaan orang tua kandung kamu." ucap Alvian sambil memeluk Elvia dari samping.
"Makasih ya Mas." ucap Elvia dengan isakan kecil.
"Iya." ucap Alvian.
"Udah El, lu gak usah sedih lagi kalo perlu gue juga bantuin elo nyari orang tua kandung lo." ucap Andi yang hanya di angguki oleh Adrian.
"Iya, makasih ya Kak." ucap Elvia sambil tersenyum kecil.
Bersambung
Jangan lupa like, coment dan vote ya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Erlina Khopiani
next
2020-10-24
0
OP_PRO
semangat terus kak , lanjut ceritanya yah...
aku punya rekomendasi cerita menarik nih judulnya psikopat cantik dan mencintai bayangan..
jangan lupa kasih like komen dan rate 5 yah
2020-10-24
1
Hannah
Boomlike sampe sini dulue...😁😁
2020-10-17
0