Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
Alvian dan Elvia sudah ada di ruangan Alvian, karena tadi Alvian ingin menyampaikan sesuatu pada Elvia. Dia sudah menunggu berhari-hari untuk mengungkapkan pada Elvia.
Sebenarnya Alvian ingin mengungkapkannya tadi di Restoran sampai-sampai dia sudah memesan tempat VIP, tapi berhubung ada pengganggu jadi tidak jadi.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu El, mungkin ini terlalu cepat buat kamu tapi aku juga gak tau sejak kapan perasaan ini ada buat kamu. Bahkan aku udah mikirin ini berhari-hari karena aku harus ngeyakinin hati aku dulu, kalau aku emang suka bahkan udah jatuh cinta sama kamu sejak awal kita jumpa." ucap Alvian tulus sambil menatap Elvia yang terkejut mendengar ucapan Alvian, karena dia sebenarnya juga mempunyai perasaan yang sama terhadap Alvian.
"Aku mau kamu jadi pacar aku, ah bukan maksud aku." ucap Alvian menjeda perkataannya.
Alvian berlutut di depan Elvia dengan satu tangan memegang tangan Elvia dan satu tangan mengambil kotak kecil dari sakunya.
"Maukah kamu menghabiskan waktu bersamaku,menjadi istriku sekaligus ibu dari anak-anak kita nanti, dan menua bersama sampai maut memisahkan kita??" ucap Alvian tulus menatap mata Elvia yang sudah berkaca-kaca bahkan sudah meneteskan air matanya.
"Iya aku mau." jawab Elvia sambil tersenyum.
"Beneran?" ucap Alvian masih tidak percaya jika dia sudah diterima oleh Elvia.
"Iya aku mau jadi istri kamu, ibu anak-anak kita nanti dan menua bersama kamu." ucap Elvia. Alvian pun langsung mengambil cincin dan memakaikannya pada jari manis Elvia. Dan beranjak dari berlututnya lalu memeluk Elvia erat. Elvia juga membalas pelukan hangat pria yang dicintainya itu.
"Udah dong jangan nangis, inikan hari bahagia kita Sayang." ucap Alvian sambil menyeka air mata Elvia.
"Aku cuma terharu aja Al, karena selama ini aku gak pernah merasa di cintai dan di hargai." ucap Elvia.
"Iya kan sekarang udah aku Sayang jadi kamu gak usah sedih, aku udah tau semua tentang kamu. Maaf sebelumnya aku cari tau tentang kamu tapi gak izin dulu sama kamu." ujar Alvian yang menyuruh orang untuk mencari tau tentang kehidupan Elvia yang berat.
"Gak pa pa kok Al, emang seharusnya aku cerita sama kamu tapi karena kamu udah tau ya udah." ucap Elvia sambil tersenyum manis ke arah Alvian.
"Sekarang jangan panggil Al lagi dong, sekarang kamu calon istri ku jadi kamu harus panggil Mas, Sayang juga boleh atau Honey." ucap Alvian memberi pilihan.
"Ish,, gak mau. Aku panggil kamu Mas aja ya." ucap Elvia sambil mencubit pelan pinggang Alvian.
"Kamu udah berani cubit-cubit ya sekarang." ucap Alvian yang bersiap-siap menggelitiki pinggang Elvia.
"Ihh,, geli Mas, hahahha udah geli tau." ucap Elvia cemberut.
"Iya maaf ya Sayang." ucap Alvian sambil mengecup kening Elvia lembut.
Tanpa disadari mereka berdua ada orang yang menyaksikan keromantisan pasangan baru yang di mabuk asmara itu.
Siapa lagi kalau bukan Andi, karena dia orang yang sangat ingin tahu urusan orang lain terlebih sahabatnya itu.
Andi yang fokus mengintip pun tidak tahu jika pintunya dibuka oleh Elvia yang akan keluar dari ruangan Alvian.
"Aaaaaaa." teriak Elvia karena kaget. Alvian yang mendengar Elvia berteriak pun segera menghampiri Elvia.
"Kamu kenapa Sayang?" tanya Alvian khawatir.
"Ck,, seharusnya yang elu tanya kayak gitu itu gue." sahut Andi yang terjatuh di depan pintu karena tidak tahu jika pintu dibuka oleh Elvia.
"Lagian elo ngapain disitu?" ujar Alvian sambil melingkarkan tangannya di pinggang ramping Elvia.
"Udah deh gak usah banyak tanya, tolongin gue dulu." jawab Andi sambil meringis memegangi pantatnya.
"Hahaha rasain lu, mangkanya jangan jangan kepo jadi orang." ucap Alvian tertawa sambil mengulurkan tangannya untuk menolong Andi.
"Ck,, eh tapi btw tadi ada yang ngelamar seseorang tapi dia lupa sama sahabatnya ini." sindir Andi.
"Emang lu pantes dilupain." jawab Alvian cepat.
"Udah deh sekarang traktiran dong, masa hari bahagia lu ga kasih apa-apa gitu ke gue." ucap Andi yang sudah duduk di sofa ruangan Alvian.
"Mau minum apa Kak?" tawar Elvia.
"Gak usah Sayang kamu duduk sini aja." ucap Alvian lembut sambil menarik Elvia agar duduk di sampingnya.
" Dasar Bos pelit." ucap Andi.
"Udah gak pa pa kok Mas." ucap Elvia lembut.
"Kamu juga mau minum apa biar aku buatin?" ucap Elvia lagi.
"Aku minum teh hangat aja, kalo lu mau minum apa?" ucap Alvian.
"Gue minum orange juice aja, makasih ya lu emang beda sama calon lu yang pelit itu." ucap Andi yang menyindir Alvian. Yang disindir hanya mengendikkan bahu acuh.
Elvia keluar dari ruangan Alvian dan menuju pantry untuk membuat minuman untuk kedua sahabat itu.
Di ruang Alvian.
"Gila lu kayak bukan orang yang gue kenal, seorang Alvian yang terkenal dengan wajah datar dan sikap dinginnya sama cewek berubah lembut gini kalo sama Elvia." ucap Andi yang masih tidak percaya melihat perubahan sikap Alvian yang mendadak.
"Bisalah namanya juga cinta, gue udah jatuh cinta sejak pandangan pertama sama Elvia." ucap Alvian.
"Geli gue dengernya, kalo lo yang ngomong kayak gitu kenapa gue ngerasa merinding ya." ucap Andi bergidik ngeri.
"Itu karena lo belum pernah ngerasain apa yang gue rasain sekarang, tapi suatu saat pasti elo juga ngerasain hal yang sama itupun kalo elo belum jadi kakek-kakek." ujar Alvian bijak sambil meledek Andi.
"Sialan lu." umpat Andi.
Pintu ruangan Alvian dibuka oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan Elvia yang sedang membawa minuman dan makanan kecil.
"Silahkan di minum." ucap Elvia sopan.
"Makasih, lo udah mau jadi istri yang punya perusahaan tapi elo tetep aja sopan sama bawahan calon suami lu." ucap Andi kagum dengan sikap Elvia yang rendah hati.
"Ck,, gak usah kagum calon bini gue kayak gitu." decak Alvian yang kesal karena Andi secara tidak langsung mengagumi calon istrinya.
"Masih calon juga, sebelum janur kuning melengkung Elvia masih milik bersama." ucap Andi.
Pletak
"Enak aja lu kalo ngomong Elvia cuma milik gue inget itu." ucap Alvian sambil menjitak dahi Andi.
"Hahaha, astaga kalian ini kenapa berantem terus sih??" ucap Elvia diselingi dengan tawa. Karena merasa lucu dengan keduanya yang tidak pernah akur.
"Sayang, jangan ketawa di depan cowok lain, semua yang ada di kamu cuma milik aku." ucap Alvian sambil meraih tangan Elvia dan menggenggamnya lembut. Elvia hanya tersipu malu.
"Ck,, dasar posesif." ucap Andi berdecak.
"Udah deh mending lu habisin minuman lu terus keluar dari ruangan gue, ganggu gue lagi berduaan aja lu." usir Alvian pada Andi.
Andi mendengus kesal dan segera menghabiskan minumannya lalu bergegas keluar dari ruangan Alvian, karena ia tidak mau dijadikan obat nyamuk.
"Aku kerja dulu ya Mas." ucap Elvia lembut.
"Kamu kerjanya di ruangan Mas aja ya Sayang, Mas gak mau kalo jauh dari kamu." ucap Alvian lebay.
"Ish,, Mas aku kan kerjanya juga di depan ruangan kamu." ucap Elvia sembari melepaskan pelukan Alvian.
"Gak boleh pokoknya kamu harus kerja disini sama Mas." ujar Alvian.
Elvia menghela nafas pelan, dan hanya bisa menuruti kemauan Alvian.
"Ya udah, aku ambil berkas-berkasnya dulu ya Mas." ucap Elvia.
"Ok Sayang, mau Mas temenin?" ucap Alvian.
"Gak usah Mas, lagian deket juga kok." ucap Elvia.
"Ok, kalau gitu kamu ambil dulu berkas-berkasnya, Mas tunggu disini." ucap Alvian sambil mengecup bibir manis Elvia dengan lembut. Elvia yang terkejut hanya bisa memelototkan matanya.
"Hehehe, Mas butuh vitamin Sayang." ucap Alvian terkekeh.
Bersambung
Jangan lupa like, coment dan vote ya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Anggita Azwina
aku mampir bawa 7 like. cerita nya bagus ifi. besok kk baca lg ya.
salam manis dari gadis bermata bening itu istriku...
2020-12-05
0
Erlina Khopiani
like
2020-10-24
0
Farida Ariani Syuhada
10 like dulu ya...
mampir juga ya 😀🙏 ini
2020-10-17
0