Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
Andi terperangah karena mendengar ucapan sang sahabat yang tidak lain adalah Alvian. Karena Alvian tidak pernah sekalipun dekat dengan perempuan apalagi sampai berbicara manis seperti barusan.
Andi mendekat pada Alvian dan menyentuh dahi Alvian dengan punggung tangannya.
"Elo gak pa pa kan Bro??" tanya Andi dengan wajah terheran.
"Apaan sih gue masih sehat.. elu kali yang gak waras??" tuding Alvian pada Andi sambil melepaskan tangan Andi pada dahinya.
"Enak aja lu kalo ngomong, gue tuh cuma heran aja sama lu soalnya gak biasanya lu ngomong kayak gitu apalagi sama cewek." cerocos Andi panjang lebar.
"Gue gak pa pa kok, emang apa salahnya kalo gue baik sama El?" tanya balik Alvian pada Andi.
"Ya gak pa pa cuma aneh aja, atau jangan-jangan kalian pacaran ya??" tanya Andi penasaran.
"Kami gak pacaran kok Pak, iya kan Pak Alvian??" tanya Elvia pada Alvian agar membantunya menjawab pertanyaan Andi.
Muncullah ide jahil Alvian yang ingin menjahili Elvia.
"Kita emang gak pacaran tapi lebih tepatnya kita mau tunangan." ucap Alvian dengan percaya diri dan merangkul bahu Elvia dengan mesra. Dan sekali lagi Andi dibuat terperangah bahkan mulutnya menganga lebar.
Bukan cuma Andi yang cengo, tapi Elvia juga bahkan sampai matanya tidak berkedip sama sekali. Alvian yang melihat ekspresi kedua orang itupun tertawa terbahak.
"Hahaha, gila muka kalian berdua lucu banget..hahaha." ucap Alvian dengan tawanya yang menggelegar di ruangannya.
Kedua orang yang dimaksud Alvian pun akhirnya tersadar dengan kebodohan mereka, dan dengan geram Andi melempar bantal sofa pada Alvian yang langsung ditangkap oleh Alvian.
"Elo ngeselin banget sih, dasar kutil onta." ucap Andi dengan segala sumpah serapahnya.
"Ye itu mah elu nya aja yang ****." ucap Alvian tidak mau kalah.
Elvia pun hanya diam menyaksikan pertengkaran kedua sahabat itu yang seperti orang idiot, bukan seperti seorang atasan dan bawahan. Elvia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka yang terus berdebat tidak mau mengalah.
"Astaga kenapa gue harus ketemu sama orang-orang aneh ini sih." batin Elvia sambil menggelengkan kepala.
Alvian yang sadar jika Elvia hanya diam sambil menggelengkan kepala pun bertanya pada Elvia.
"Kamu kenapa El? kamu sakit?" tanya Alvian bertubi-tubi dengan nada khawatir. Alvian pun mendekat ke meja Elvia dan menyentuh dahi Elvia.
"Aku gak pa pa kok cuma agak pusing aja." kilah Elvia karena tidal mungkin jika dia harus bilang yang sejujurnya, kalau dia sedang menjelekkan orang yang ada didepannya itu.
"Kalau gitu kita ke rumah sakit aja ya El." ucap Alvian dengan nada khawatir.
"Gak usah kan cuma pusing aja." ucap Elvia gugup.
"Ya udah tapi kalau kamu pusingnya makin parah kamu bilang sama aku, ok." ucap
Alvian yang hanya di angguki oleh Elvia karena ucapan Alvian membuat Elvia yang tadinya tidak merasa pusing pun harus merasakan pusing.
Dan lagi-lagi Andi dibuat cengo, karena melihat perlakuan sahabatnya yang dingin tidak tersentuh tapi bisa perhatian terhadap Elvia.
"Wow, ini bener-bener kejadian langkah. Seorang Alvian bisa perhatian sama cewek." ucap Andi dengan keterkejutannya.
"Berisik banget sih lu Bunglon." ketus Alvian.
"Kutil Onta, seenaknya aja elu kalo ngomong." ucap Andi yang tak trima diberi julukan bunglon.
Karena Elvia merasa geram dengan kelakuan dua makhluk idiot itu, Elvia pun mulai membuka suara.
"Bisa diem gak sih kalian berdua ini?? ini kantor bukan pasar jadi gak usah banyak omong karena sekarang waktunya kerja bukan ribut." kesal Elvia sambil menggebrak mejanya.
"Amazing juga nih cewek berani marahin elu Bro." ucap Andi yang mendengar ocehan Elvia.
"Itu sih belum seberapa, namanya juga singa betina pasti suka marah-marah mulu." bisik Alvian dengan pelan karena takut terdengar Elvia yang sedang marah.
"Ngeri gue lihatnya." ucap Andi bergidik ngeri.
Andi pun keluar dari ruangan Alvian setelah memberikan beberapa laporan yang harus di tanda tangani oleh Alvian.
Waktu menunjukkan pukul 12 siang waktunya untuk makan siang, Elvia pun bangkit dari kursinya dan mendekat ke arah meja Alvian.
"Kita makan yuk Al, inikan udah waktunya makan siang." ajak Elvia pada Alvian yang masih berkutat dengan berkas-berkasnya. Alvian pun mendongak dan tersenyum pada Elvia.
"Iya tapi aku masih harus nyelesaiin ini jadi kalau kamu mau makan kamu makan duluan aja." ucap Alvian.
"Aku gak akan makan, kalau kamu gak mau makan. Gimana kalau aku pesen go fo*d aja biar kita bisa makan bareng?" tanya Elvia.
"Ya udah terserah kamu aja." jawab Alvian sambil tersenyum.
"Kamu makan apa? biar aku yang pesenin." tanya Elvia lagi.
"Apa aja aku gak pemilih kok orangnya." jawab Alvian cepat.
"Ya udah." ucap Elvia dan berlalu.
Selang beberapa waktu makanan yang mereka pesan pun datang, dan mereka makan bersama.
"Kamu kalau makan kayak anak kecil aja sih El." ucap Alvian sambil membersihkan noda makanan yang menempel pada ujung bibir Elvia.
"Emm.. makasih." ucap Elvia gugup karena sentuhan tiba-tiba itu menyebabkan jantungnya berdegub kencang, deg,, deg,, deg.
"Kayaknya Alvian emang bahaya buat kesehatan jantung gue deh." batin Elvia sambil merasakan degub jantungnya yang berubah kencang.
"Astaga kenapa sih sama jantung gue?? kayaknya gue harus cek ke Dokter." batin Alvian yang merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Elvia.
Setalah selesai makan siang, mereka kembali fokus dengan pekerjaan masing-masing. Sampai mereka tidak menyadari waktu menunjukkan pukul 4 sore waktunya untuk pulang.
Alvian yang sudah menyelesaikan pekerjaannya pun melihat jam ternyata sudah waktunya pulang, dia melihat ke arah Elvia yang masih fokus dengan pekerjaannya. Alvian pun menghampiri meja Elvia.
"El ini udah waktunya pulang, kita pulang yuk." ajak Alvian pada Elvia.
"Oh iya Al, aku sampek lupa waktu karena terlalu fokus." ucap Elvia sambil melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya.
Mereka pun keluar dari ruangan Alvian dan berjalan beriringan. Banyak mata memandang mereka, ada yang menatap kagum ada juga yang menatap iri. Karena melihat bos mereka bisa berdekatan dengan perempuan.
Berbeda halnya dengan kedua orang yang sedang diperhatikan, justru terlihat tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Mereka pun berlalu pergi meninggalkan kantor dan masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil pun hanya ada keheningan, Elvia sudah tertidur karena kelelahan. Alvian yang melihat Elvia tertidur pun membenarkan posisinya agar lebih nyaman. Dengan posisi Elvia bersandar di bahu Alvian dan tangan Alvian yang merangkul bahu Elvia. Mereka terlihat seperti pasangan serasi yang saling mencintai, tanpa mereka sadari mereka sudah saling mencintai. Hanya takdir yang akan menyatukan mereka dalam ikatan yang suci.
Elvia pun mulai terbangun dari tidurnya. Dan melihat posisinya dan Alvian yang sangat dekat.
"Kenapa gue sama Alvian posisinya deket banget??" batin Elvia.
Alvian pun terbangun saat ada pergerakan dari Elvia. Sontak itu membuat ide jahilnya muncul.
"Kamu ngapain deket-deket sama aku?" tanya Alvian dengan nada menggodanya.
"Ihh,, siapa juga yang mau deket-deket sama kamu gak usah ge'er deh." jawab Elvia cepat dan berlalu keluar dari mobil meninggalkan Alvian yang tersenyum penuh arti.
"Tunggu dulu dong El, lagian aku kan cuma nanya gak usah marah gitu dong." ucap Alvian sambil menautkan alisnya.
"Iya tapi kamu itu dari kemarin sukanya godain aku mulu." ucap Elvia sembari cemberut.
Alvian pun makin bersemangat untuk menggoda Elvia.
"Tuh tuh tuh,, itu bibir bisa gak sih gak usah di maju-majuin gitu?? mau aku cium ya??" tanya Alvian dengan menggodanya.
"Ish,, gak gitu Al. Dasar nyebelin." ucap Elvia sambil mendengus sebal mendengar penuturan yang keluar dari mulut Alvian barusan.
Elvia berlalu pergi meninggalkan Alvian yang mengekor di belakangnya. Elvia pun masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat.
Bersambung
Jangan lupa like, coment dan vote ya 😊🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Dian Anggraeni
5 jempol dulu kak mahgrib dulun😊👏👏👏👍👍👍👍
2020-12-21
0
Minny
baru mulai bawa ni... membaca nya takut kal al dan el itu saudara deh
2020-10-20
3
Baranzha_Putri
aku mampir kak semangat ya 😉
2020-10-15
0