Love Scenario
Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
"Dasar gadis tidak tau diri, kau hanya pembawa sial," ucap Siska.
"Kau yang menyebabkan ayahmu pergi meninggalkan kita demi wanita lain." lanjutnya.
"Maafkan aku Bu, tapi apa salahku bahkan aku tidak tahu bagaimana wajah Ayah sampai sekarang." ucap Elvia.
"Yang jelas itu semua karena kesalahanmu, kau hanya pembawa sial dalam hidupku. Mulai sekarang jangan pernah menganggap aku ibumu dan pergilah dari rumah ini sekarang juga." ucap Siska.
"Baiklah, sekarang aku akan pergi dari rumah ini dan aku tidak akan menginjakkan kakiku dirumah ini lagi hiks hiks." ucap Elvia
Akhirnya Elvia pergi dari rumah ibunya dan berjanji tidak akan pernah menginjakkan kakinya disana lagi. Karena dirumah itu terlalu banyak kenangan buruk dan penyiksaan yang dilakukan ibunya, hanya karena kesalahan yang tidak pernah jelas penyebabnya.
"Mulai sekarang aku harus tegar dan kuat dalam menjalani hidup meskipun tanpa orang tua." batin Elvia
Dari kejadian itu Elvia mulai menata hidupnya, dia bertekad akan bekerja dari siang dan malam agar bisa menjadi orang sukses. Karena Elvia tidak punya uang sepeser pun jadi dia mencoba mencari pekerjaan.
Saat dia sedang mencari pekerjaan dia tidak sengaja melihat seorang pemuda dikeroyok oleh preman.
"Hei, berani sekali kalian main keroyokan jika kalian berani maka lawan aku." ucap Elvia lantang.
"Hai cantik! kenapa kamu ikut campur? ucap preman bertato.
"Cih.. tenyata kalian hanya sampah, berani sekali kalian keroyokan kalau berani lawan aku sekarang jangan banyak omong." ucap Elvia.
"Ternyata selain cantik kamu berani juga, lebih baik kita bersenang-senang saja kamu terlalu cantik Sayang." ucap preman satunya.
Bug bug bug... tanpa banyak kata Elvia menyerang preman-preman itu dengan membabi buta.
"Cihh.. hanya itu kemampuan kalian, dasar pecundang lebih baik kalian enyah dari hadapan ku sebelum ku hajar sampai kalian tinggal nama." ucap Elvia.
Dan para preman pergi meninggalkan tempat itu. Elvia melihat pemuda yang dikeroyok oleh preman tadi dan segera menolongnya.
"Sepertinya lukanya lumayan parah." batin Elvia.
"Hei Tuan bangun.. bangun." ucap Elvia sambil menepuk pipinya pelan.
Karena pemuda itu tidak bangun Elvia segera mencari bantuan dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dan setelah sampai di rumah sakit Elvia langsung meminta pertolongan Perawat.
"Tolong teman saya baru saja mengalami pengeroyokan." ucap Elvia.
"Baik Dik, tunggu sebentar pasien harus segera ditangani." ucap Perawat.
"Semoga aja dia gak pa pa." batin Elvia.
Selang beberapa waktu dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana Dok keadaan teman saya?" ucap Elvia.
"Pasien tidak apa-apa hanya saja pasien penuh luka lebam, tapi sekarang kondisinya cukup membaik dan bisa ditemui." ucap Dokter.
"Terima kasih Dok." ucap Elvia lagi.
"Iya sama-sama." ucap Dokter.
Setelah Dokter pergi Elvia masuk ke dalam ruangan pemuda yang ditolongnya tadi. Dan ternyata pemuda itu sudah siuman dari pingsannya.
"Apa Tuan tidak apa-apa?" tanya Elvia.
"Dimana ini?" tanya pemuda itu.
"Tuan sekarang ada di rumah sakit karena tadi Tuan dikeroyok para preman itu." ucap Elvia lagi.
"Kamu siapa?" tanya pemuda itu lagi.
"Saya orang yang menolong anda Tuan, nama saya Elvia." jawab Elvia.
"Jadi yang menolong ku seorang gadis cantik sepertinya." batin pemuda itu.
"Terimakasih sudah menolong saya, perkenalkan nama saya Alvian Atmaja." ucap pemuda itu yang ternyata bernama Alvian seorang pengusaha muda sukses dan tampan.
"Sama-sama Tuan." ucap Elvia.
Flashback
Alvian seorang pengusaha muda sukses dan tampan banyak di idam-idamkan kaum wanita, tapi karena trauma masa lalunya Alvian tidak tertarik dengan wanita apalagi yang hanya mengharapkan kekayaannya.
Siang itu Alvian bertemu dengan kliennya di salah satu restoran. Setelah keluar dari restoran dia bergegas kembali ke kantor. Tapi sebelum dia sampai dia diberhentikan di pinggir jalan yang sepi oleh para preman dan dikeroyok.
Dan dari kejadian itulah Alvian bertemu dengan Elvia seorang gadis cantik yang seperti malaikat penolong yang menolongnya.
Flashback off
"Kalau begitu saya pergi dulu Tuan." ucap Elvia.
"Jangan panggil saya Tuan, saya belum tua panggil Alvian saja." ucap Alvian.
"Baiklah Alvian." ucap Elvia datar.
"Kamu mau kemana? sepertinya kamu butuh tempat tinggal?" tanya Alvian.
"Saya harus segera pergi mencari pekerjaan dan tempat tinggal karena saya sudah tidak punya tempat tinggal." jawab Elvia.
"Memangnya kenapa kamu mencari tempat tinggal?" tanya Alvian lagi.
"Maaf saya tidak bermaksud untuk ikut campur masalah kamu, tapi akan lebih baik jika saya tahu mungkin saya bisa membantu kamu." lanjutnya.
"Saya diusir ibu saya dari rumah." jawab Elvia sambil menunduk.
" Emm, kalau begitu bagaimana kalau kamu tinggal di rumah saya dan kalau kamu mau bekerja kamu juga bisa bekerja di tempat saya." ucap Alvian
"Kalau kamu mau kamu bisa ikut saya pulang ke rumah, anggap saja itu sebagai ucapan terima kasih saya kepada kamu." lanjutnya.
"Apa tidak merepotkan jika saya ikut pulang ke rumah Anda?" tanya Elvia.
"Tentu saja tidak, tolong jangan terlalu formal dan sungkan terhadap saya." jawab Alvian cepat.
"Oke, aku ikut kamu." ucap Elvia dengan senyum samar.
Setelah semua administrasi sudah dibayar dan Alvian diperbolehkan pulang oleh dokter. Alvian segera menelfon sopirnya karena mobilnya masih berada di tempat kejadian tadi.
Selang berapa lama sopirnya sampai di rumah sakit.
"Tuan, kenapa dengan wajah Tuan sampai lebam-lebam seperti itu?" tanya Pak Salman sopirnya Alvian.
"Saya tadi mengalami sedikit masalah saja Pak." jawab Alvian
"Silahkan masuk Tuan dan Nona... ucap Pak Salman dengan bingung.
"Oh, perkenalkan ini Elvia tadi dia yang sudah menolong saya." ucap Alvian yang tahu wajah bingung Pak Salman.
"Wah ternyata Nona Elvia yang sudah menolong Tuan." ucap Pak Salman.
"Iya Pak." ucap Elvia singkat.
Dalam perjalanan Elvia hanya menatap jendela keluar mobil, sedangkan Alvian tertidur karena masih sedikit pusing. Dan tanpa sadar mereka sudah sampai di depan rumah mewah Alvian. Sebelum turun dari mobil Elvia berniat membangunkan Alvian yang masih tertidur dengan lelapnya.
"Ternyata dia ganteng juga, tapi aku harus fokus dengan tujuan awalku." batin Elvia bergejolak.
" Al bangun ini udah sampai depan rumah kamu." ucap Elvia dengan menepuk pelan pipi Alvian. Dan Alvian mengerjapkan matanya saat ada yang menepuk pipinya pelan.
"Astaga dia cantik banget kalau dari deket." batin Alvian karena terpesona dengan wajah cantik dan alami Elvia tanpa sadar.
"I.. iya aku udah bangun." ucap Alvian terbata karena gugup.
Mereka segera turun dari mobil dan masuk ke rumah Alvian. Elvia mengekori Alvian dan terperangah karena melihat ke dalam rumah Alvian yang sangat mewah.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan karena ini novel pertama saya.
Jangan lupa like, coment dan Vote ya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
haii Thor Ifi, ceritamu bagus juga ternyata...
2023-04-24
3
Dhina ♑
Ifi.......
2022-10-06
1
Doraemon
kak ifiii undang ana
2022-09-09
1