Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
Keesokannya Elvia masuk kuliah, karena sebelumnya dia sudah meminta izin pada Alvian. Karena bagaimana pun Elvia harus masuk kuliah dan segera menyelesaikan pendidikannya.
"Eh lu katanya mau nyerahin skripsi lu sama Pak Budi." ucap Sandra memulai percakapan.
"Iya gue mau nyerahin sekarang, soalnya kemarin-kemarin kan gue gak masuk, ada masalah sama ibu gue." jelas Elvia.
"Emang ada masalah apalagi sih? gue heran deh sama ibu lo suka banget nyiksa lu." ucap Mitha.
"Gue juga gak tau kenapa ibu gue sering nyiksa dan maki-maki gue?? dua hari yang lalu itu puncak semuanya gue di usir dari rumah dan gue gak boleh balik kesana atau nganggep dia ibu gue lagi." jelas Elvia dengan wajah sendu. Karena bagiamana pun ibunya, bagi Elvia dia tetaplah ibunya.
"Udah gak usah sedih lagi kan masih ada kita, kita bakal selalu ada buat lo kok." ucap Sandra memberi dukungan untuk Elvia.
"Iya, Mitha yang cantik ini juga selalu ada buat lo 24 jam kalo perlu." timpal Mitha dengan nada cerianya dan percaya dirinya.
"Lu udah kayak operator aja 24 jam." ejek Sandra pada Mitha.
"Ish,, lu tuh seneng banget sih ngejekin gue, gue kan cuma mau ngehibur Via aja." ucap Mitha sambil mendengus sebal.
"Iya Mitha yang cantik makasih ya, makasih karena kalian selalu ada buat gue disaat suka maupun duka." ucap Elvia tulus.
"Iya sama-sama kita kan sahabat, jadi gak ada kata maaf atau makasih oke." ucap Sandra.
"Iya Via, bener tuh kata San San, kita itu sahabat jadi nggak ada kata maaf atau makasih," timpal Mitha yang membenarkan ucapan Sandra.
"Ck,, elu mah ganti-ganti nama anak orang seenaknya aja, lu pikir nyokap bokap gue ngasih nama gak mikirin artinya apa??" ucap Sandra sambil berdecak dengan muka yang ditekuk.
"Hahaha, gue bercanda kali San, uluh uluh anak cantik jangan cemberut gitu dong kayak bebek lu kalo kayak gitu." ucap Mitha sambil meledek Sandra. Elvia hanya menahan tawa karena dia tahu jika dia ikut tertawa maka Sandra akan ngambek pada mereka.
"Ish,, lu ya bukannya ngehibur malah ngeledek terus." ucap Sandra mendengus.
"Iya,,iya gue cuma bercanda kok." ucap Mitha sambil mengangkat dua jarinya.
"Udah deh kalian berdua jangan kayak anak kecil." ucap Elvia sambil tersenyum, karena kehadiran kedua sahabatnya membuat dia melupakan sedikit masalahnya.
"Eh, tapi btw lu tinggal dimana sekarang?? kan tadi lu bilang lu di usir sama ibu lo." tanya Sandra penasaran.
"Panjang deh ceritanya yang jelas, gue sekarang tinggal di rumah orang yang gue tolong waktu dia dikeroyok preman." jelas Elvia panjang lebar.
"Cewek atau cowok??" tanya Mitha.
"Cowok." jawab Elvia singkat.
"Ganteng gak? tajir gak? udah punya pacar atau istri?" tanya Mitha bertubi.
"Ya kali Via mau tinggal disana kalo dia udah punya istri Mit." ucap Sandra yang heran mendengar pertanyaan sahabatnya itu.
"Cowok ganteng sih, kalo dibilang tajir itu jelas orang dia pengusaha muda terus dia gak punya pacar atau istri karena setahu gue dari asisten rumah tangganya dia punya trauma sama masa lalunya." terang Elvia.
"Wah sikat aja kalo gitu Vi, kalo elu gak mau buat gue aja deh." ucap Mitha.
"Lu pikir dia WC main sikat-sikat aja, lagian mana mau dia sama lu kalo dia mau pasti udah kecantol sam Via lah secara dia cantik pinter lagi." ucap Sandra.
"Ish,, lu tuh suka banget bikin gue drop." ucap Mitha kesal.
"Hahahha, kan emang bener." ledek Sandra. Elvia yang melihat pertengkaran kedua sahabatnya hanya bisa menggelengkan kepala.
"Ya udah gue balik duluan ya." ucap Elvia berlalu pergi. Dan hanya di angguki kedua sahabatnya.
Elvia berlalu meninggalkan kampusnya untuk pulang. Saat Elvia masuk ke rumah ternyata Alvian sudah ada di ruang tamu.
"Kamu kok baru pulang sih?" tanya Alvian sambil cemberut karena dia sengaja pulang lebih awal agar bisa bersama Elvia tapi ternyata Elvia baru pulang.
"Aku kan harus nyerahin skripsi terus ngobrol sebentar sama sahabat ku." jawab Elvia.
"Iya kamu kan bisa kabarin aku, biar aku bisa jemput kamu." ucap Alvian.
"Aku kan gak tau kalau kamu pulang lebih awal." ucap Elvia.
"Hemm, iya deh. Aku belum makan tau dari siang." ucap Alvian.
"Loh, kenapa kamu gak makan? emang Bi Mina gak masak?" tanya Elvia.
"Aku maunya makan sama kamu." ucap Alvian.
"Ya udah aku temenin kamu makan." ucap Elvia sambil tersenyum.
"Ayukk, aku udah laper juga nih." ucap Alvian sambil berjalan menuju Elvia dan menggenggam jemari Elvia agar Elvia mengikuti langkahnya ke meja makan.
Elvia hanya menurut saja karena dia sudah terbiasa dengan sikap Alvian yang berbeda jika bersama dengan dirinya, seperti bukan Alvian yang dingin, tapi seperti anak kecil yang manja terhadap ibunya.
Setelah sampai di meja makan, Elvia mengambilkan makanan untuk Alvian.
"Nih kamu makan." ucap Elvia memberikan makanan pada Alvian.
"Aku maunya kamu yang suapin." ucap Alvian manja. Elvia hanya menatap heran.
"Ok." ucap Elvia singkat. Elvia pun menyuapi Alvian sampai makanannya bersih tak tersisa.
Elvia berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri, karena saat dia pulang dia harus menyuapi bayi besarnya.
Alvian juga membersihkan dirinya di kamar mandi, karena hari sudah mulai petang.
Mereka sudah ada di ruang tamu, mereka sedang menonton acara tv.
Ting nong,, ting nong.
"Biar aku aja yang buka pintunya." ucap Elvia sembari bangkit dari sofa. Dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.
"Loh, kok bidadari ada disini??" tanya sang tamu ternyata Andi sahabat sekaligus Asisten Alvian di kantor.
" I,, iya, silahkan masuk." jawab Elvia gugup dan mempersilahkan Andi masuk.
Dari ruang tamu Alvian bertanya sambil sedikit berteriak.
"Siapa yang datang sayang??" tanya Alvian sengaja menggoda Elvia.
Andi dan Elvia pun terkejut mendengar ucapan Alvian.
"Jadi beneran dia tunangannya Alvian?? tapi kok gue bisa gak tau ya." batin Andi penasaran.
Andi masuk dan menghampiri Alvian yang tengah duduk di ruang tamu. Sedangkan Elvia berjalan ke dapur untuk membuatkan minum dan cemilan.
"Ngapain lo kesini?" tanya Alvian dengan tatapan tidak suka, karena Andi sudah mengganggu waktunya bersama Elvia.
"Emangnya kenapa?? biasanya juga gue kesini." jawab Andi santai.
"Lu sama bidadari gue tinggal bareng ya??" tanya Andi yang sudah penasaran sedari tadi.
"Enak aja lu ngaku-ngaku pakek nyebut Elvia bidadari lu lagi." jawab Alvian kesal.
"Lu tinggal jawab aja berbelit-belit banget sih." sungut Andi yang sudah sangat penasaran.
"Gue sama Elvia emang tinggal bareng, apa masalahnya sama lo?" ucap Alvian santai.
"Gila lo gak takut di grebek Pak RT sama warga sini apa?" tanya Andi bersungut.
"Ya gak lah, lagian kalo di grebek ya tinggal nikah aja kok repot." jawab Alvian masih dengan gaya santainya.
Sedangkan Andi sudah dibuat menganga mendengar penuturan sahabatnya itu.
"Lu sehat kan?" tanya Andi sambil menyentuh dahi Alvian.
"Ya sehat lah, emang lu gak waras" ucap Alvian sambil menepis tangan Andi dari dahinya. Andi hanya bisa mendengus kesal mendengar perkataan Alvian yang blak-blakan.
Elvia yang sudah membuat minuman dan cemilan untuk Andi pun langsung mengantarnya ke ruang tamu.
"Silahkan diminum." ucap Elvia sembari memberikan minumannya.
"Kamu ngapain capek-capek bikin minum buat dia sih biarin aja dia ambil sendiri, biasanya juga ambil sendiri." ucap Alvian pada Elvia sambil menarik tangan Elvia agar duduk di sampingnya.
"Dasar pelit, lagian kan Elvia sendiri yang buatin bukan gue yang suruh, tapi btw makasih ya El minuman sama cemilananya." ucap Andi sambil tersenyum pada Elvia. Alvian yang melihat itupun merasa tidak suka dan segera menutup mata Elvia menggunakan tangannya.
"Udah gak usah diliat senyum dia yang pahit itu." ucap Alvian pada Elvia. Elvia hanya tersenyum karena dia suda terbiasa menyaksikan keduanya adu mulut.
"Enak aja senyum gue udah kayak dilan gini dibilang pahit, lu pikir senyum gue jamu apa??" ucap Andi kesal dengan wajah yang dibuat dramatis.
"Cihh, jijik gue liat muka lu." ucap Alvian berdecih.
Bersambung
Jangan lupa like, coment dan vote ya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
kopi pahit
seru Thor, Andi ama gue aja sini
2020-10-25
0
F I T R I A
like
2020-10-23
0
Erlina Khopiani
like
2020-10-10
0