Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
Andi dan Adrian sudah pulang, Elvia dan Alvian istirahat di kamar mereka masing-masing.
Elvia masih meratapi nasibnya yang buruk, bahkan dia yang tidak mengetahui masalah yang terjadi antara kedua orang tuanya dan Siska harus menjadi korban.
Elvia mulai memejamkan matanya untuk melupakan masalahnya sejenak.
*****************
Di bandara, James sedang menunggu kedatangan kedua orang tuanya, saat menunggu James masih tetap memandangi foto Elvia yang jadi wallpaper ponselnya.
Tanpa disadari kedua orang tua James sudah tiba dan berjalan menghampiri James.
"Main ponsel sampai gak tau kalau kami udah datang." ucap sang papa.
James mendongakkan kepalanya dan melihat kedua orang tuanya sedang ada di depannya. James langsung berhambur ke dalam pelukan sang Mama dan Papa nya.
"James kangen banget sama Mama." ucap James manja.
"Oh, jadi kamu cuma kangen sama Mama aja?" ucap sang Papa.
"Gak gitu juga Pa." ucap James.
"Udah jangan lama-lama peluk istri Papa." ucap Papa James.
"Dasar posesif, udah tua juga Pa." ucap James.
"Mangkanya kamu cari cewek terus nikah, biar kamu ngerti." ucap Papa James. James memberengut kesal mendengar ucapan papanya.
"Udah-udah kalian ini kalau ketemu pasti gak pernah akur." ucap Mama James menengahi.
"Ya udah, sekarang kita pulang yuk Ma, Pa pasti kalian capek." ucap James.
James dan kedua orang tuanya pulang menuju Mansion mereka.
James dan kedua orang tuanya sudah sampai di mansion mewahnya.
James masih memikirkan cara untuk mendapatkan hati Elvia, dan membuat Elvia menjadi miliknya seutuhnya. Karena jika ia sampai salah langkah pasti Elvia akan membencinya seumur hidup, maka dari itu James memikirkan cara yang aman.
"Kamu mikirin apa?" tanya Mama James.
"Gak kok Ma," ucap James.
"Kamu jangan bohong sama Mama, kamu itu anak Mama jadi Mama tau kalau kamu lagi nyembunyiin sesuatu," ucap Mama James.
"Emm, sebenernya aku suka bahkan mungkin cinta sama cewek yang baru aku kenal beberapa hari ini Ma," ucap James jujur.
"Oh jadi anak Mama ini lagi jatuh cinta," goda Mama James.
"Iya tapi kayaknya gak mungkin deh Ma," ucap James.
"Loh kenapa gak mungkin?" tanya Mama James.
"Soalnya dia udah punya tunangan," ucap James dengan wajah muram.
"Selama janur kuning belum melengkung masih bisa maju kamu," ujar Papa James.
"Ihh, Papa ini gimana sih? masa anaknya disuruh ngerebut tunangan orang," ucap Mama James.
"Kan gak pa pa Ma, lagian gak ada salahnya, siapa tau mereka jodoh," ucap Papa James.
"Udah deh Pa, jangan aneh-aneh," ucap Mama James yang tidak ingin anaknya mengikuti perkataan suaminya.
"Tapi boleh juga sih Pa, aku juga udah mikir mau ngerebut Elvia gimanapun caranya," ucap James bersemangat.
"Oh jadi namanya Elvia, nama yang cantik orangnya pasti kayak orangnya," ucap Papa James.
"Pasti cantik dong Pa," ujar James sambil tersenyum membayangkan wajah cantik Elvia.
"Eh malah senyum-senyum, udah kamu gak usah dengerin omongan Papa kamu. Mending kamu cari cewek yang masih single belum ada yang punya," ucap Mama James.
"Elvia kan juga belum ada yang punya Ma," ucap James.
"Kata kamu tadi dia udah punya tunangan," ucap Mama James.
"Iya, tapi kan masih tunangan belum nikah juga Ma," ucap James.
"Terserah kamu lah, tapi Mama cuma mau ingetin kamu jangan pernah ngerusak hubungan orang," ucap Mama James.
"Oh iya, gimana pencarian adikmu?" tanya Papa James.
"James masih belum bisa nemuin dia Pa, sekarang dia pasti udah dewasa," ucap James menghelah nafas.
"Tapi, Papa sama mama tenang aja James gak akan pernah nyerah buat nyari adik James," ucap James meyakinkan karena ia tahu jika sudah membahas sang adik pasti mamanya sedih.
Karena hari sudah larut, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat.
*********************
Keesokan paginya Elvia dan Alvian sudah bersiap pergi ke kantor.
Alvian dan Elvia sudah masuk mobil, karena hari ini hari yang sibuk jadi Alvian tidak menyetir sendiri. Jadi hari ini pak Salman yang menyetir, mereka sudah sampai di kantor.
Alvian dan Elvia turun dari mobil, Alvian mengenggam tangan Elvia mesra. Saat mereka berdua memasuki lobi kantor, banyak mata yang memandang kagum ada juga yang memandang iri.
Tapi seperti biasanya mereka tidak memperdulikannya, mereka bergegas ke ruangan mereka di lantai 9.
* Tok,,tok,,tok *
"Masuk." sahut Alvian dari dalam ruangannya.
"Permisi Pak." ucap Elvia sopan.
"Hari ini jam 9 Bapak ada pertemuan dengan Tuan James di kantornya." sambung Elvia.
"Iya, nanti kamu ikut juga," ucap Alvian.
"Baik Pak, permisi," ucap Elvia keluar dari ruangan Alvian.
Sebelum jam 9 mereka sudah bergegas pergi menuju kantor James. Selang beberapa saat akhirnya mereka sampai di kantor James.
Mereka sudah di G.E Company, mereka memasuki lobi kantor.
"Permisi Mbak." ucap Elvia sopan pada Resepsionis, tapi sang Resepsionis justru sedang menatap Alvian sampai tidak berkedip. Elvia yang melihat itupun geram, dan memanggil sang resepsionis untuk menyadarkannya.
"Mbak, maaf ya Mbak kami kesini ingin bertemu tuan James Geraldine dan kami sudah memiliki janji." ucap Elvia tegas.
Sang Resepsionis pun menyembunyikan keterkejutannya dan bersikap seolah tidak terjadi sesuatu.
"Iya, baik Mbak akan saya sampaikan pada Asisten Tuan James terlebih dahulu." ucap Resepsionis sopan sambil sesekali melirik ke arah Alvian, yang dilirik tidak peduli, Alvian hanya menatap Elvia dan menggenggam tangannya karena ia tahu tunangannya sedang cemburu.
"Silahkan ke lantai 8 Pak dan Mbak sudah ditunggu Tuan James." ucap Resepsionis sambil melirik ke arah tangan Alvian dan Elvia yang bertautan.
Sebelum pergi Alvian sengaja bersikap manis pada Elvia di depan sang Resepsionis, agar dia tahu Elvia adalah tunangannya.
"Ayo Sayang." ajak Alvian sambil melingkarkan tangannya di pinggang ramping Elvia.
"Iya Mas." jawab Elvia dengan senyum penuh kemenangan.
Tapi sebelum benar-benar pergi, Elvia sengaja memberi peringatan pada sang Resepsionis.
"Lain kali Mbaknya kalau kerja yang fokus, jangan cuma fokus sama tunangan orang, permisi." ucap Elvia berlalu pergi.
Saat di dalam lift Alvian yang mengetahui jika tunangannya sedang cemburu, langsung memeluk erat Elvia.
"Sayang, kan dia yang lihatin Mas bukan Mas yang lihatin dia. Jadi jangan ngambek kayak gini, lagian kamu sama dia gak ada apa-apanya. Lebih cantik kamu kok, jadi gak usah cemburu ya." ucap Alvian menenangkan.
"Iya Mas, tapi aku gak suka aja dia lihatin kamu segitunya." ucap Elvia.
"Iya aku tau, tapi Mas kan cuma milik kamu, Sayang." ucap Alvian.
"Iya Mas." ucap Elvia tersenyum senang.
Alvian dan Elvia sudah sampai di lantai 8, lantai ruangan James berada.
Mereka pun disambut oleh Robert dan mempersilahkan Alvian dan Elvia masuk.
"Silahkan masuk Tuan dan Nona." ucap Robert asisten James.
"Iya, terimakasih." ucap Elvia.
Dan saat masuk ruangan James mereka terkejut karena ternyata disana juga ada pria dan wanita paruh baya, tapi meski begitu wajah mereka tetap terlihat awet muda.
Bersambung
Jangan lupa like, coment dan vote ya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Serli Widyawati
Elva adik james
2020-11-07
0
Erlina Khopiani
up
2020-10-24
0
Little Peony
suka banget sama tulisan author 😍😍
2020-10-19
0