Happy reading 😊
Jangan lupa RATE nya ya!
Setelah keluar dari kamar Alvian, Elvia segera bergegas ke meja makan. Alvian yang baru selesai ganti pakaian pun keluar dari kamarnya dan bergegas menyusul Elvia ke meja makan.
"Tumben Bi Mina masak banyak sekali?" tanya Alvian dengan wajah datar.
"Ck... kenapa wajahnya datar sekali seperti papan cucian?" batin Elvia terheran dengan wajah Alvian yang datar tanpa senyuman.
"Iya Tuan, tapi yang masak tadi Non Elvia Bibi cuma bantu sedikit." jawab Bi Mina cepat.
"Oh.. jadi ini semua kamu yang masak El??" tanya Alvian dengan senyumannya.
"Iya Al ini aku yang masak, tapi bibi juga bantuin kok. Kalau gitu ayo kita makan keburu makanannya dingin." jawab Elvia.
"Baiklah ayo kita makan." ucap Alvian masih dengan senyumannya.
"Kenapa dengan orang ini tadi sama Bi Mina datar banget jawabnya, eh.. sekarang sama gue manis banget jawabnya pakek senyum lagi??" batin Elvia yang masih heran dengan sikap Alvian.
"Ternyata enak juga masakan Elvia, udah cantik, baik, pinter masak lagi. Eh.. kenapa gue jadi muji-muji dia??" batin Alvian.
Mereka makan malam dengan keheningan yang ditemani suara dentingan sendok dan garpu. Tanpa ada satu kata pun, mereka menyelesaikan acara makan malam itu.
"Ya udah aku ke ruang kerja dulu karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan." ucap Alvian.
"Iya, jangan tidur malem-malem kamu kan masih belum pulih." ucap Elvia perhatian. Tanpa sadar pipinya memerah karena baru pertama kalinya dia perhatian dengan seorang laki-laki.
Alvian yang melihat itu pun tersenyum dan menggoda Elvia.
"Kenapa kamu takut kangen ya kalau aku tinggal lama-lama??" ucap Alvian dengan nada menggoda.
"Iya aku gak akan tidur malem-malem, udah sana mending kamu istirahat aja di kamar kamu. Atau kamu mau istirahat di kamar aku??" goda Alvian.
Sontak Elvia membulatkan matanya karena tidak percaya jika seorang Alvian yang datar bisa menggodanya seperti itu. Dan lagi-lagi pipi Elvia bersemu merah.
"Ihh.. Alvian kamu tuh ya bisanya cuma godain aku terus." ucap Elvia sambil mencubit pelan pinggang Alvian.
"Aduh.. sakit.. sakit, maaf aku juga nggak tau kenapa tapi kayaknya sekarang godain kamu itu hobi aku." ucap Alvian sambil meringis karena cubitan Elvia yang lumayan sakit.
"Dasar..kamu tuh ya. Maaf ya karena aku berani cubit kamu abis kamu ngeselin." ucap Elvia sambil cemberut.
"Iya deh iya aku maafin, aku juga minta maaf karena udah berani godain singa betina." ucap Alvian terkekeh dan berlari dari amukan Elvia.
"ALVIANNNNNN." teriak Elvia karena dirinya diberi julukan singa betina oleh Alvian.
Alvian yang sudah berada di ruang kerjanya pun tertawa terbahak karena berhasil menggoda Elvia. Dan entah kapan tapi Alvian bisa tersenyum bahkan tertawa jika berada dekat dengan Elvia. Tanpa disadarinya dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Elvia.
"Deg..deg.. deg, kenapa sama jantung gue??, nggak mungkin kan kalau gue sakit jantung?" batin Alvian.
Sementara ditempat lain, yang tidak lain di kamar Elvia pun tersenyum sendiri karena mengingat dirinya yang digoda Alvian.
"Ish.. ngapain sih gue mikirin Alvian?? Gue harus fokus sama tujuan awal gue kalau gue harus bisa jadi orang sukses." batin Elvia.
Kini Elvia pun terlelap masuk ke dalam mimpinya, sedangkan Alvian masih harus berkutat dengan beberapa tumpukan kertas karena ada beberapa pekerjaannya yang belum selesai.
Jam menunjukkan pukul 12 malam, Alvian pun mulai merasakan matanya yang berat karena mengantuk.
"Udah lama juga gue kerjanya." ucap Alvian sambil membereskan tumpukan kertas-kertas itu dan meregangkan otot-ototnya yang lelah karena bekerja.
Alvian pun keluar dari ruang kerjanya dan kembali ke kamarnya karena terlalu mengantuk dia langsung merebahkan tubuhnya. Dan mulai terlelap ke dalam mimpinya.
Waktu menunjukkan pukul 5 pagi, Elvia mulai mengerjapkan matanya dan mulai bangun dari tidurnya. Elvia memutuskan untuk membersihkan dirinya di dalam kamar mandi, dan bergegas untuk memasak sarapan.
Elvia turun dan langsung ke dapur, ternyata Bi Mina sudah ada di dapur dan bersiap untuk memasak.
"Bi udah bangun duluan, lagi masak apa Bi?" tanya Elvia pada Bi Mina yang sedang asyik memasak dan Bi Mina kaget karena Bi Mina memang orangnya sedikit latah.
"Eh copot copot, aduh Non Bibi jadi kaget. Ini Bibi lagi masak nasi goreng aja yang simple." jawab Bi Mina.
"Hihihi, maafin aku ya Bi. Aku gak bermaksud buat kagetin Bibi, ya udah aku bantuin masak ya Bi." ucap Elvia.
"Iya Non." ucap Bi Mina
Setelah masakan Elvia dan bi Mina matang, Elvia berniat membangunkan Alvian di kamarnya.
"Tok tok tok, Al udah bangun apa belum? Aku masuk ya." ucap Elvia.
Dan saat Elvia memasuki kamar Alvian ternyata Alvian masih terlelap dalam tidurnya, dan tidak menyadari jika Elvia sudah ada di dalam kamarnya.
Elvia berusaha membangunkan Alvian dengan menggoyangkan tubuh Alvian pelan, tapi ternyata cara itu pun tidak berhasil jadi Elvia memutuskan untuk menepuk pipi Alvian pelan. Tapi saat tidak sengaja memegang dahinya Alvian, Elvia merasakan suhu badan Alvian yang panas karena demam.
"Astaga ternyata dia lagi sakit." batin Elvia.
Dan Elvia pun turun ke dapur untuk mengambil air dan handuk kecil untuk mengompres Alvian. Saat di dapur ternyata bi Mina masih berada disana dan bi Mina pun bertanya pada Elvia.
"Loh Non kok bawa-bawa air buat apa emangnya?" tanya Bi Mina yang penasaran.
"Oh, ini buat ngompres Alvian Bi,kasihan dia lagi demam." ucap Elvia dengan raut wajah khawatir.
"Iya Non, kalau gitu Bibi bikinin bubur dulu buat Tuan." ucap Bi Mina.
"Iya Bi." ucap Elvia cepat dan berlalu pergi meninggalkan dapur.
Elvia bergegas ke kamar Alvian untuk mengompres Alvian yang demam.
Alvian mengerjapkan matanya yang berat, dan merasakan di dahinya ada sesuatu dan mengambilnya ternyata handuk kecil yang digunakan Elvia untuk mengompresnya tadi. Saat dia menengok ke samping dia menemukan Elvia yang tertidur sambil memegang tangannya.
"Jadi Elvia yang ngerawat gue sampek ketiduran gini." gumam Alvian sambil tersenyum karena merasa senang dengan perhatian Elvia padanya. Alvian menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Elvia. Merasa ada sentuhan Elvia terbangun, dia melihat jika Alvian yang sudah bangun dan masih memandang wajahnya sambil tersenyum.
"Syukurlah, ternyata udah turun panasnya." ucap Elvia sambil memegang dahi Alvian dengan punggung tangannya.
"Iya, aku udah gak pa pa kok mukanya nggak usah khawatir gitu dong." goda Alvian.
"Iih, dasar kamu tuh ya.. suka banget sih godain aku terus." ucap Elvia sambil cemberut.
"Tuh bibir kenapa di maju-majuin gitu pengen di cium ya." goda Alvian lagi.
"Alviannnn nyebelin banget sih padahal masih sakit juga." ucap Elvia yang masih cemberut.
"Kan kalau aku sakit ada kamu yang ngerawat aku." goda Alvian dengan wajah tengilnya. Sangat berbeda Alvian yang biasanya dengan wajah datarnya dan yang saat ini sedang menggoda Elvia.
"Ogah, kan ada Bi Mina kenapa harus aku yang ngerawat kamu??" tanya Elvia dengan nada ketusnya dan jangan lupakan bibirnya yang seperti bebek.
"Kalau ada kamu kenapa harus orang lain, lagian aku maunya kamu yang ngerawat aku." goda Alvian.
Sontak mendengar perkataan Alvian barusan, Elvia merasakan pipinya yang memanas karena tersipu malu. Dan berlalu pergi meninggalkan Alvian yang sedang tertawa karena dia berhasil menggoda Elvia lagi.
"Lucu banget sih mukanya sampek merah gitu pipinya." gumam Alvian sambil tersenyum penuh arti.
Bersambung
Jangan lupa like, coment dan vote ya 😊🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Hahaha 😁 dapat cubitan juga kan si Alvian 😂
2022-06-25
1
Anggita Azwina
sudah kasih like di setiap episode yg kk singgahi. nanti sambung lg bacanya.
2020-11-29
0
🅰🅽🅰 Ig: meqou.te
like
2020-10-22
0