6

Akhirnya anak buah Jatmiko mendapatkan informasi tentang Lyn.

"Ini Tuan, informasinya."

"Baiklah sini berkasnya."

Tapi dengan cepat Jayden mengambil berkas itu, seketika Jastmiko mendengus.

"Ini ..."

"Seperti yang Tuan Jatmiko duga, remaja yang bersama Nyonya Lyn itu adalah anak Tuan Jayden."

Anak buah Jatmiko diam-diam mengambil rambut Jessvina di sekolah saat dia tertidur menggunakan bantuan murid disana.

"Sudah aku duga, Jay."

"Tapi kenapa waktu itu ..."

"Lyn bersama laki-laki lain."

"Itu maksudku."

"Apa kamu lihat mereka melakukan hubungan badan."

"Itu ..."

"Hanya sekedar foto, 'kan."

"Hemmm ..."

"Ya ampun Jay kamu bodoh sekali, kita harus menemui laki-laki dalam foto itu untuk membuktikan semuanya."

"Bagaimana caranya menemui laki-laki itu."

"Apakah otak kamu sudah tidak cerdas lagi Jay, dia karyawan kamu di perusahaan ingat itu."

"Astaga aku lupa."

"Hahh setelah menjadi duda sepertinya tidak hanya totongmu saja yang karatan tapi otakmu juga!"

"Kamu ingin aku bunuh Jatmiko."

"Kalau begitu berhentilah bersikap bodoh!"

"Cihh menyebalkan."

"Jangan mendumel terus ayo kita berangkat."

Jayden dan Jatmiko langsung menemui pria yang di sangka sebagai selingkuhan Lyn pada waktu itu.

Saat didepan rumahnya, laki-laki itu sangat terkejut.

"Tu-tuan Axander!"

"Hemmm."

"Boleh kami masuk," ucap Jatmiko.

"Si-silah-kan."

"Ayo Jay."

Jayden melihat sebuah foto pernikahan laki-laki itu dengan wanita lain dan ada foto lain dengan dua wanita.

"Itu foto keluargamu?" tanya Jayden.

"Benar Tuan," sahutnya."

"Kamu sudah menikah rupanya."

"Iya Tuan."

"Kamu seharusnya sudah tau kenapa saya kesini."

"Ya Tuan."

"Katakan dengan jujur, apa kamu pernah menyentuh Jesslyn dan kebenaran foto itu?"

Degh ...

Laki-laki itu tampak gelisah dan takut, Jatmiko bisa melihat itu.

"Jujur saja kalau tidak dua wanita dalam foto akan jadi mangsa yang empuk," ancam Jatmiko.

"Ja-jangan Tuan."

"Kalau begitu berkatalah dengan benar!"

Laki-laki itu mulai bercerita saat dirinya membutuhkan uang untuk persalinan istrinya kala itu.

Dan seorang wanita cantik telah menawarkan pekerjaan mudah.

"Siapa wanita itu?" tanya Jayden.

"Agneshh," sahut laki-laki itu.

"Apa! apa maksudmu Aghnesh yang ini?" tanya Jayden sambil membuka hape dan memperlihatkan foto Agneshh, Mamanya Kenzo.

"Iya, dia orangnya. Saya hanya diminta berfoto disebelah wanita cantik yang di ranjang hotel."

"Tapi kamu tidak menyentuhnya, 'kan?" tanya Jay lebih detail lagi.

"Saya tidak berani menyentuhnya, Tuan. Istri saya sedang berjuang waktu itu di rumah sakit tidak mungkin saya main perempuan."

"Baiklah, terima kasih penjelasannya."

"Sama-sama Tuan."

Jayden sangat menyesal dan frustasi karena dirinya salah sangka dan menuduh Lyn berbuat tidak-tidak.

"Aaaaaaaakhhh!" teriak Jay di markas.

Semua anak buah jadi takut mendengarnya, Jatmiko mengkode mereka untuk diam dan membiarkan bos mereka mengeluarkan emosinya.

'Bodoh kamu, Jay. Sekarang karma benar-benar mendatangiku, akibat menelantarkan anak dan istri tanpa nafkah sedikit pun.'

Jay terus membenturkan kepalanya di dinding dan itu dihentikan oleh Jatmiko.

"Berhenti bodoh!"

"Aku Daddy yang buruk, Jat."

"Sudahlah itu hanya masa lalu."

"Tapi aku malah menelantarkan anakku sendiri."

"Kamu hanya salah paham, Jay."

"Kesalahpahaman itu yang membuat aku tidak melihat tumbuh kembang anakku!"

"Makanya mulai sekarang kamu jangan bodoh lagi, aku sudah bilang dari awal jauhi Agnesh!"

Jayden yang tidak pernah menangis benar-benar mengeluarkan air matanya kali ini di hadapan Jatmiko dan semua anak buahnya.

"Apa yang harus aku lakukan, Jat?"

"Dekati mereka berdua, supaya kamu bisa mengikat mereka di pernikahan."

"Apa Lyn masih mau denganku."

"Anak Lyn itu masih di bawah 17 tahun dan kamu masih punya kesempatan untuk mengambil hak asuhnya jika Lyn menolak untuk rujuk sama kamu."

"Itu akan menambah kebencian dihati Lyn, Jat. Aku tidak mau dibenci untuk kedua kalinya."

"Aku hanya menyarankan saja, Jay."

Salah satu anak buah memberanikan diri untuk menyampaikan niatnya.

"Maaf Tuan Jay, boleh saya bicara."

"Apa?"

"Dulu saya juga dibenci anak karena masuk ke dalam Mafia tapi setelah saya berusaha mendekatinya mungkin sangat mustahil karena anak saya sudah mengibarkan bendera perang tapi dengan kasih sayang dan ketulusan yang saya berikan akhirnya dia luluh dan mau menerima saya lagi, mungkin Tuan Jay bisa memakai cara yang saya lakukan sebelumnya."

Jatmiko dan Jayden saling pandang.

"Itu pasti membutuhkan waktu yang lama," ucap Jatmiko.

"Benar Tuan, saya butuh 5 tahun untuk merebut hati anak saya dan sebentar lagi dia akan menikah."

"Ahh benarkah, waah selamat yah kawan." Beberapa anggota lain memberi selamat.

Jatmiko langsung berdehem untuk menenangkan suasana kembali.

***

Jass saat ini sedang makan di kantin dan ada murid perempuan tidak sengaja tersandung dan kuah baksonya tumpah ke baju Kenzo.

Murid perempuan itu sadar jika kuah baksonya yang panas mengenai pundak dan baju Kenzo langsung minta maaf dan ingin membersihkannya.

"Aku minta maaf tidak sengaja, biar aku bersihkan."

"Kenzo langsung menahan tangan perempuan itu dengan kuat dan tatapan mata yang tajam!"

"Ken, ja-jangan marah Ken dia gak sengaja," ucap teman Kenzo.

Kenzo yang sudah tidak baik moodnya sejak kemarin langsung melampiaskan amarahnya pada perempuan itu dengan mencengkeram kuat tangan perempuan itu sampai patah.

"Sa-sak-kit lepas," rintih wanita itu saat tangannya di cengkram Kenzo.

Lalu perempuan itu berusaha melepaskan tangannya tapi langsung didorong oleh Kenzo hingga wajah perempuan itu mebentur meja yang digunakan Jass.

"Akhhh," ringis perempuan itu memegangi dahinya yang kena ujung meja dan berdarah.

Kenzo kembali mendekati perempuan itu dan mencengkram kerah bajunya lalu menampar wajah dan pipi perempuan tadi sampai berdarah.

"Kenzo, cukup dia bisa mati!"

Kenzo tidak mendengarkan ucapan temannya dia terus menampar wajah perempuan itu yang sudah berdarah.

Dengan perlahan Jass berdiri dan menendang pinggang Kenzo sampai terhuyung.

"Kenzo!" panik mereka semua.

"Aduhh Jassvina," ucap salah satu teman yang mengkhawatirkan Jassvina.

"Yo, bukankah dia sudah minta maaf kenapa kamu hajar."

Kenzo yang sudah tersulut emosi langsung mengambil mangkok bakso yang masih penuh isinya dan melemparkannya pada Jassvina.

Dengan cepat Jassvina menghindar dan tangannya mengambil garpu lalu dia menusukkan garpu itu ke perut Kenzo.

"Aaaakhhh!" teriak semua murid yang melihat kejadian itu.

Kenzo saja sampai tidak bis membaca pola penyerangan Jass.

Perlahan seragam putih milik Kenzo mulai berdarah.

"Aku tau tadi dia tidak sengaja dan kuah baksonya mengenai pundakmu, dia juga sudah minta maaf bahkan ingin bertanggung jawab."

"Itu menurutmu tapi tidak denganku."

"Kamu boleh marah padanya jika dia tidak mau minta maaf dan melengos pergi."

"Jangan membuatku makin emosi."

"Kalau begitu berhenti saja jadi ketua osis dan kapten basket, kamu tidak pantas! sikap yang kamu tunjukkan tidak seperti ketua osis malah lebih terkesan orang bodoh, jangan hanya covernya saja yang memakai seragam sekolah tapi otaknya juga!"

Teman Jass langsung menutup mulutnya karena tidak percaya dengan apa yang dilakukan temannya itu pada Kenzo.

Jass langsung melepaskan tangannya dari garpu yang masih menancap di perut Kenzo.

Teman Jass langsung membantu murid perempuan tadi untuk berdiri.

"Ayo aku bantu berdiri."

Perempuan itu menutup wajahnya yang sudah bersimbah darah, Jass melirik murid perempuan tadi.

"Bawa dia ke uks!"

Teman Jass meminta bantuan pada teman lainnya untuk membawa perempuan tadi ke uks.

"Tolong bantu."

"Baiklah, sini kita ke uks."

"Ya ampun wajahmu kamu berdarah."

Semua orang mencibir Kenzo yang dinilai sangat agresif.

Teman Jassvina langsung mendekati Jass dan mengeluarkannya semua unek-uneknya pada Kenzo.

"Heh Kenzo, kamu tuh ganteng makanya aku suka dan menganggapmu pacar tapi kamu malah jahat seperti ini, kita putus!"

Teman Jass itu langsung menarik Jassvina untuk keluar dari kantin.

Kenzo melongo mendengar ucapan cewek tadi.

Bahkan sang teman langsung bertanya pada Kenzo.

"Kamu beneran pacaran sama gadis Clara."

"Sialan kamu, bicara sama dia aja gak pernah. Sudahlah jangan dipikirkan, ayo bawa aku ke uks."

"Ouh iya bisa jalan sendiri."

"Mana bisa bego!"

"Hehehe ..."

'Cewek yang menarik,' ucap Kenzo dalam hatinya sambil tersenyum tipis yang tidak dilihat dari jauh.

[][][]

NEXT

Terpopuler

Comments

Liswati Angelina

Liswati Angelina

lucu dan seru

2023-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!