"Di sini tempatnya," atas perkataan Karina kami semua memiringkan kepala, bagaimana kamu melihat di depan kami hanya sebuah bongkahan batu tanpa apapun. Namun, saat Karina berjalan ke arahnya dia mampu menembusnya membuatnya tidak terlihat lagi.
"Trik yang bagus," kataku mengikuti yang lainnya, kami muncul di sebuah gua cukup luas di mana di depannya lagi merupakan sebuah gerbang yang dibuat menakutkan sedemikian rupa. Ada peraturan yang bertuliskan dimana hanya orang-orang berlevel 50 ke atas yang bisa masuk.
Kami saling memandang satu sama lain lalu sama-sama memutuskan untuk masuk.
"Apapun yang terjadi mari lakukan."
Gerbang terbuka dan kami berjalan memasukinya... sejak saat itu kami hanya terus bertarung tanpa henti. Beberapa bulan kemudian aku duduk di pinggir pulau melayang dan menemukan bahwa diriku telah semakin kuat.
Suara Karina muncul dari arah belakangku.
"Di sini sudah selesai, mari kembali."
"Iya."
Aku berdiri untuk mengikutinya. Ada Rebecca dan Mofu juga di sana yang tampak sudah lelah dengan semua yang telah kami lalui.
Itu bisa dimengerti karena sejauh yang kami lawan hanyalah bos-bos tertentu.
"Aku ingin mandi, Rebecca mari kita pergi bersama ke pemandian umum."
"Kedengarannya menarik."
"Kalian berdua tidak mengajakku."
"Meski kami tidak mengajakmu, Karina pasti akan ada di sana bukan."
"Rasanya seperti kalian sudah tahu apa yang ingin aku lakukan."
Ketiganya tertawa bersama, enaknya menjadi gadis.
Aku perlu menjual material jadi aku akan pergi setelah itu.
Di bangunan khusus yang terlihat seperti pusat perbankan, seorang resepsionis melihatku dengan tatapan terkejut.
"Kamu, bukannya kamu pria yang waktu itu? Aku pikir kamu sudah berhenti berpetualang atau sebagainya."
"Banyak hal terjadi, tapi bisakah aku menjual material sekarang."
"Tentu saja bisa."
"Aku pikir perlu ruangan luas untuk mengeluarkan semuanya."
Resepsionis memiringkan kepalanya tidak mengerti, namun ketika aku mengeluarkan materialnya wajahnya memucat.
"Berapa banyak lagi?"
"Sangat banyak."
Aku tidak bisa menjualnya sekaligus hingga akhinya hanya bisa 10 persen dari kapasitas penyimpananku saja.
Aku melihat statusku dimana sekarang aku sudah mencapai level 300 yang merupakan level maksimal. Jika seseorang tahu mereka pasti akan terkejut, lantai yang berhasil dibuka hanya baru 50an tapi seorang sudah mencapai level maksimal. Itu jelas akan menjadi kericuhan dan lebih buruk bahwa mereka juga akan memaksa kami mengatakan dimana kami leveling, dungeon yang ditunjukkan oleh Karina hanya bisa dilalui satu kali karenanya bahkan ketika kami menunjukannya mereka tidak benar-benar akan naik level sama dan itu hanya akan membuat kemarahan terhadap kami.
Aku kembali ke penginapan dan bertemu ketiga orang yang sudah selesai mandi.
"Bagaimana soal materialnya?"
"Cukup memakan waktu terlebih hanya sepuluh persen saja yang bisa kita jual selama tiga hari sekali."
"Kurasa aku juga merasa bersalah terhadap resepsionis walaupun mereka hanya NPC."
"Karina untuk pertama kalinya peduli."
"Apa maksudmu itu Mofu?"
"Sesuai yang diharapkan dari pemain nomor satu, ia sangat peduli pada orang lain," puji Rebecca dan dalam hati aku jelas tidak menerimanya.
Kami berfikir untuk menggunakan uang demi kepentingan bersama, membeli rumah di lantai tertentu adalah hal yang terlintas pertama kali.
"Mari temui agen perumahan dan lihat mana yang cocok untuk kita berempat."
Semua orang sepakat untuk memilih rumah kayu di pegunungan di lantai 30 yang jarang dihuni siapapun. Yang terbaik dari tempat ini adalah rumah yang menghadap ke arah danau.
Entah perasaanku tapi sepertinya kami semua tidak suka terlalu keramaian hingga tinggal seolah sedang mengasingkan diri atau sebagainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Frando Kanan
njirr udh lvl 300 ternyata si MC ini...tpi bknny max lvl 350?
2024-01-12
0