Saat tengah hari entah bagaimana kami bisa menjual banyak, memang ada sisanya akan tetapi kami bisa membelinya seperti yang sudah direncanakan.
Karina tertawa lebar yang tidak sesuai dengan wajah cantiknya.
"Yah, ini mudah sekali... aku hanya perlu mengancam mereka dan mereka akan membeli apelnya."
"Oi."
Aku melirik ke arah Mofu dan dia menggelengkan kepalanya beberapa kali seolah dia memberitahukan bahwa dirinya tidak melakukan cara yang sama.
"Aku hanya menjualnya dan berkata bahwa apel ini mempunyai khasiat untuk membantu pria di malam hari."
"Rasanya itu sama saja seperti penipuan dan ngomong-ngomong apa maksudnya?"
Aku mengabaikan bagaimana kami menjualnya yang jelas semuanya berjalan lancar.
"Kalian bisa menjual semuanya, benar-benar luar biasa.. kalian mungkin terlahir sebagai penjual apel berbakat, aku kagum," katanya dengan mata berbinar.
Di dunia ini bahkan NPC juga bisa melawak.
"Bagaimana Yuto jika begini terus pekerjaan kita sebagai pelawak akan diambil oleh NPC?"
"Sejak kapan kita jadi pelawak!" teriakku demikian, sebagai misi selanjutnya kami mengantar gadis ini pergi ke toko obat.
"Maafkan aku tapi karena bahannya sudah habis, aku kekurangan bahan untuk membuat obatnya."
Sudah aku duga jadi seperti ini.
Aku menerima kembali misi berikutnya, yaitu mengumpulkan tanaman herbal yang tentu aku terima.
"Begitu, aku akan menuliskan bahan-bahan yang harus kalian kumpulkan.. jangan khawatir bahannya cukup mudah hanya saja tidak ada hanya satu jadi masih membutuhkan waktu yang lama."
Kami menerima daftarnya sebelum bergegas untuk mencarinya di luar kota. Beberapa tanaman hidup di padang rumput, di dalam sungai serta di tebing-tebing curam.
Benar-benar merepotkan meski begitu kami menyelesaikannya. Dua jam untuk mengumpulkan tanaman dan 30 menit untuk menyelesaikan ramuannya.
"Ini dia, kuharap nenekmu bisa sembuh."
"Terima kasih Dok."
Jendela kembali muncul dan selanjutnya kami diharuskan mengantar gadis ini ke rumah neneknya di dalam hutan, sebelum misi ini diselesaikan kami jelas tidak bisa berhenti di tengah jalan, maka dari itu kami melanjutkannya kembali.
Kumpulan serigala mulai mengejar kami tepat saat memasuki hutan. Aku menggendong gadis tersebut untuk lari bersama Mofu dan juga Karina.
Jumlah mereka benar-benar sangat banyak, alih-alih kami akan berhasil, MP kami jelas akan habis lebih dulu.
"Ke sini," kata Karina memimpin jalan sementara Mofu menggunakan sihir yang bisa membuat percikan cahaya untuk mengaburkan penglihatan para serigala.
Kami bersembunyi di dalam pohon rapuh, berkat aroma lumpur serta bau dedaunan kami bisa menyembunyikan aroma kami, di jendela kami waktu serangan serigala terus bergulir, ketika waktunya mencapai nol maka itu artinya kami bisa bergerak kembali.
Kami kembali ke jalanan setapak dan menemukan rumah tunggal di dalamnya.
"Nenek?"
Orang yang dipanggil gadis kecil tersebut muncul untuk membuka pintu.
"Kamu sudah pulang. Mereka semua?"
"Mereka telah membantuku untuk sampai kemari."
"Benarkah? Mereka sangat baik, aku harus berterima kasih untuk itu.. masuklah, baru saja aku memanggang beberapa kue."
Kami jelas menerimanya. Nenek tersebut awalnya terlihat pucat dan sesekali terbatuk-batuk akan tetapi saat dia meminum ramuannya hal itu telah menghilang dalam sekejap.
Walau hanya NPC dalam hatiku tetap merasa lega.
"Rasanya aku telah sehat lagi, dengan ini aku pasti bisa hidup seratus tahun lagi."
Kami bertepuk tangan atas hal itu sembari menikmati kue buatannya yang sangat enak, di saat yang sama jendela ucapan misi berhasil pun muncul termasuk bonus yang kami terima.
Aku tercengang saat tahu levelku telah naik cukup cepat.
Nama : Yuto
Level : 25
Main Job : Sword Master
Sub Job : Belum ditentukan.
Skill : - Slash
Peralatan: Pedang satu tangan rendah, armor sedang, cincin rendah.
Statistik:
HP : 3000
MP : 2500
STR : 150
VIT: 201
AGI: 195
INT: 100
DEX : 200
LUCK : 100
Jelas statusku juga ditingkatkan tanpa perlu menambah poin dari naik level. Ini tidak terlihat seperti seorang yang berada di level 25.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments