Seekor goblin menyerang tanpa berfikir, menggunakan pedang berkarat dia mengarahkan serangannya padaku tentu aku bisa melihat bahwa meski penampilannya seperti itu, goblin ini memiliki level 15 dan terkesan kuat.
Sebelum serangan tersebut mengenaiku Karina menahannya kemudian memantulkannya ke belakang, di momen tersebut dia memberikan tebasan ringan tanpa menggunakan skillnya.
Aku memperhatikan bari bar HP goblin yang berkurang, ketika tinggal sedigit baru aku menyerang. Aku menggunakan skill [Slash] dan terdengar "Tung" hingga akhirnya goblin tersebut menghilang menjadi pecahan kaca. Aku bisa mendengar suara naik level dariku sebesar dua level.
"Efeknya terdengar lucu barusan," kata Mofu namun mau bagaimana lagi aku hanya memiliki pedang kayu.
Sebenarnya aku juga merasa heran karena bisa mengalahkan satu goblin dengan ini. Setelah seharian penuh aku mendapati diriku telah mencapai level 20 yang menjadikannya akhir dari pertarungan melelahkan ini. Siapa diduga bahwa Mofu juga memiliki skill serangan dari main jobnya yang merupakan mage.
Setiap monster memberikan Exp dan juga material yang bisa kami tukarkan dengan uang nantinya, walau Exp tidak berpengaruh terhadap kedua rekanku mereka masih bisa mendapatkan cukup uang untuk digunakan nantinya.
Malam harinya kami menghabiskan waktu di sebuah bar yang dijalankan oleh penginapan yang kami sewa, ini bukan penginapan yang terbakar sebelumnya melainkan penginapan baru.
Insiden itu telah terselesaikan dengan ganti rugi yang membuatnya semua baik-baik saja, untuk pencegahan aku dan Karina harus sering mengawasi Mofu Mofu saat dia melakukan aktivitas apapun.
Baso yang dia hendak tusuk kini terbang dan jatuh di kepala seseorang.
Mari pura-pura tidak tahu.
Sekarang kami mulai mendiskusikan soal langkah kami berikutnya, sejak fakta kami terjebak di dalam game beberapa orang telah menciptakan beberapa fraksi untuk mengalahkan menara ini.
Ada dua yang cukup menarik perhatian, pertama fraksi kesatria dan juga fraksi petualang.
"Walau kita terjebak semua orang jelas mulai tidak memikirkannya lagi, asal game ini bukan game kematian mereka bisa melakukan semuanya dengan tenang," ucap Karina menyeruput teh olongnnya yang mendapatkan reaksi dari Mofu.
"Lalu bagaimana dengan kita?"
"Kita tidak akan bergabung dengan siapapun, kita akan melakukannya hanya dengan kelompok ini."
"Boleh aku tahu alasannya?"
Aku yang menjawabnya.
"Menurut Karina jika hanya kita bertiga yang mengalahkan bos maka exp yang masih kita terima akan tetap besar, itu cara terbaik untuk kita bisa mencapai level Max."
Bos di game ini hanya muncul satu kali, ketika dikalahkan maka bos tersebut tidak akan bisa dikalahkan lagi.
Meski begitu jika mini bos itu masih muncul dan jumlahnya sangatlah banyak.
"Kita benar-benar mengincar hal itu?"
Karina mengangguk mengiyakan.
"Jika tidak demikian akan mustahil untuk kita bisa keluar dari permainan ini, apapun itu kurasa mudah untuk dikatakan dan sulit dilakukan."
Kami mulai menikmati berbagai olahan yang telah kami pesan, aku bisa merasakan bahwa saat aku memesan daging kepiting ini benar-benar kepiting sesungguhnya.
Game ini semakin nyata dari hari ke hari.
Keesokan paginya kami menjual material ke tempat khusus, ini bukan guild melainkan toko khusus material monster, yang mengelolanya NPC yang tergabung dengan bank-bank yang diciptakan di game ini.
"Silahkan semuanya sekitar 30 koin emas."
Itu jumlah yang cukup banyak untuk kami.
"Kalian bisa memutuskan untuk menyimpannya juga, dijamin keamanannya sangat ketat."
"Kami sedang butuh uang saat ini mungkin lain kali."
"Aku menantikan kunjungan kalian berikutnya."
Pertama yang kami butuhkan adalah peralatan, pada akhirnya aku juga perlu mengganti semua yang aku kenakan sekarang.
Aku membeli pedang besi serta armor sederhana yang tidak begitu kuat, Mofu membeli tongkat baru yang jauh lebih kuat sementara Karina dia memilih untuk membelanjakan uangnya demi makanan.
Lagipula dia Beta test peralatannya lebih kuat dari kami sejak awal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments