Bram kini berada di Singapore, dan menyelesaikan tugasnya di sana bersama damar selama dua hari.
"Apa kabar hubungan mu dengan Wina Bram ?" tanya damar saat berada di apartemen.
"Baik.. semua berjalan apa adanya dan aku sudah melamar nya " jawab bram santai seraya merebahkan punggungnya di sandaran sofa
"What.... !!! serius, gila.. berita apa yang aku lewatkan Bram, kalian berdua baru dua minggu kenal dan kamu langsung melamar nya " ucap Damar tidak percaya
"Brisik .. gendang telinga ku ini tidak aku asuransi kan " jawab bram dan melempar batal ke arah damar
"Berlebihan kamu Bram, aku hanya terkejut mendengar pernyataan mu yang sudah melamarnya , dan kapan kamu melamarnya dan kenapa kamu tidak mengundang ku hah " ucap damar sedikit kesal
"Semalam, waktu pergantian tahun baru " jawab bram santai.
"kapan kalian akan menikah? " tanya damar
"Belum tahu Dam.. seperti nya Wina juga masih ragu dengan ku, terlihat dari sorot matanya " ucap Bram menatap langit-langit apartemen.
"Mungkin Bram, tapi wina memang sulit untuk membuka hatinya, selama ia kerja di kantor, aku melihat begitu banyak yang mendekatinya,bahkan hanya sekedar menggoda nya, Namun Wina tetaplah Wina yang prinsipnya begitu kuat. Kamu tahu dias, bagian keuangan, sampai frustasi dan putus asa mendekati Wina''jelas Damar membayangkan Wina
"Seberapa banyak kamu tau tentang wina"? selidik bram
"Tidak banyak, yang aku tahu dia seorang singel parent, wanita tangguh walau banyak yang mencibir nya selagi tidak menyangkut pautkan anak nya ia akan diam, tapi saat nama anak nya di sebut, dia berubah menjadi singa, tidak perduli sedang ada di mana, yang dia tahu ia harus menjaga putri dan nama baik keluarga almarhum suaminya dan ternyata suaminya dulu q anak om Herman pantas saja dia seperti itu "
"Memang nya kamu pernah melihat nya marah? "
"Pernah, waktu itu aku kurang tahu masalah nya apa , yang jelas staf kantor membawa bawa nama anaknya , dari situ aku baru tau sisi Wina, cara nya melindungi anak nya, terlihat dia sangat menyayangi anak nya " jelas damar, Bram hanya menyimak penjelasan damar
"Hati ku pilu melihat dia membesarkan syasa seorang diri'' ucap bram yang sudah berkaca kaca membayangkan Wina
" Yah.. jika dia mau sebenarnya dia tidak perlu repot membesarkan syasa seorang diri, mengingat mertua nya kaya raya, tapi seperti nya Wina tidak mau itu semua, justru dia memilih untuk mendiri "
"Aku sudah tidak sabar ingin menikahinya, " ucap bram penuh keyakinan
"Lebih cepat lebih baik Bram, karena janda lebih menggoda " bisik damar di kalimat terakhir nya
"Brengsek kamu dam.. " ucap bram lalu melempar bantal sofa pada damar, lalu di iringi gelak tawa kedua nya
🍁
3 hari kemudian
3 hari berlalu Bram pun sudah kembali ke tanah air bersama Damar, dan hari ini adalah hari peresmian usaha catering Wina, teman sahabat tetangga dan orang tua Bram serta mertua Wina pun turut di Undang. namun sang mertua tidak dapat hadir karena ada pekerjaan di luar negeri. tempat catering Wina kini sudah di penuhi para tamu undangan untuk meresmikan tempat usaha nya.
"Aku tidak menyangka kamu menantu pengusaha kaya dari jakarta win.. " ucap tiyas merasa tak percaya jika sahabat nya adalah menantu pengusaha yang wajahnya selalu terlihat di majalah bisnis.
"Kamu berlebihan Tiyas.. biasa saja " ucap Wina merendah sambil meminum minuman nya
"Kami menjadi segan dengan mu Wina.? " ucap Rudi
"Kku tidak bisa berkata apa apa , kamu sulit di tebak " saut doni menimpali dan semua pun tertawa
"Kalian semua berlebihan , tidak perlu segan dengan ku aku masih sama seperti yang dulu , sahabat kalian eum.. " jawab Wina santai dan tersenyum
Tamu undangan tidak begitu banyak hanya tetangga komplek,dan teman teman kerja wina. dan para pegawai wina Yang berjumlah 10 orang ,ketiga sahabat Wina kini sudah mengetahui siapa wina sebenarnya, namun mereka tidak mengetahui jika Wina sudah di lamar bos mereka. saat pemotongan pita, tiba tiba bram hadir di tengah-tengah para undangan.
"Apa kamu tidak menunggu ku " ucap bram yang berdiri di antara para tamu. Wina yang mendengar suara Bram pun menjadi gugup dan malu pada teman temannya terutama pada Tiyas, Rudi dan Doni. mereka semua terkejut dan tak percaya jika Bram akan menghadiri acara peresmian usaha cateringnya, karena yang Wina tahu Bram masih di Singapore
"Mas..?aku kira kamu tidak datang?'' jawab Wina gugup dan menahan malu serta melihat ketika sahabat nya yang terperangah melihat Bram dan wina
"Mas..?" ucap tiyas dalam hati
Bram mendekat, dan memeluk wina serta mencium keningnya, Tiyas makin melebarkan matanya sedangkan rudi dan doni diam dan melihat tak berkedip
" Ayo potong pitanya " ucap bram saat melepas pelukan nya . lalu wina memotong pita dan akhirnya resmi sudah usaha catering nya,suara tepuk tangan bergemuruh, banyak yang ngucapkan selamat padanya
"Selamat ya win semoga sukses usaha nya " ucap mita sambil menggendong syasa.
"Terima kasih mbak " jawab Wina dan tersenyum, lalu Bram menggendong syasa dan menciumi pipi nya
Kalian bertiga sampai kapan diam berdiri disitu, apa kalian tidak memberi selamat pada teman mu" ucap bram pada ketiga sahabat wina.
"i..iya pak " jawab mereka serentak.
"Selamat ya win,semoga sukses " ucap Tiyas
"Selamat ya win " ucap doni
" Selamat ya win "ucap rudi
wina yang mendapat ucapan dari ketiga sahabat nya itu masih canggung dan gugup. apa lagi tatapan tiyas seakan meminta penjelasan tentang hubungan nya dengan bram.
Semua tamu undangan sedang asyik menyantap hidangan yang di sediakan wina, banyak yang memuji makanan Wina begitu enak dan lezat,
Syasa kini sudah bermain bersama Mita dan suaminya, Bram menghampiri Wina yang duduk dengan ketiga sahabat nya itu.
"Sayang aku lapar?'' ucap bram pada Wina
"Tunggu di sini, aku akan mengambilkannya untuk mu " jawab Wina lalu bergegas mengambilkan makanan untuk Bram
Bram yang mengetahui tatapan tiyas yang seolah menutut penjelasan pada wina pun hanya duduk santai,dan tersenyum.
"Apa kalian bertanya tanya tentang hubungan ku dengan wina. " ucap bram melihat mereka bertiga yang menunduk begitu bram bersuara.
"Wina calon istri ku, saya sudah melamar nya ,kalian puas " ucap bram lalu tersenyum
"Sisanya biar wina yang menjelaskan pada kalian nanti ,sekarang saya lapar ingin makan berdua dengan calon istri ku " ucap bram santai
Doni yang sadar akan ucapan Bram langsung menyenggol lengan Rudi untuk pergi, mereka berdiri namun Tiyas masih duduk dan masih bingung akan penjelasan Bram . Rudi menarik tangan tiyas agar segera pergi .
''Mas jantung ku mau lepas ,melihat tatapan mas" ucap Wina saat selesai Mengambilkan makanan untuk bram lalu duduk di dekatnya
"Kamu takut dengan mereka? " tanya bram yang mulai memakan makanan nya
"Bukan begitu aku hanya takut mereka berfikiran macam macam, "
"Maksud mu? "
"Mas bayangkan sendiri, mas tiba-tiba datang ke kantor, dan menggantikan om Bima, lalu 15 hari kemudian aku mengundurkan diri , dan sekarang mereka mengetahui aku menjadi calon istri mu, mereka pasti mempunyai pikiran yang macam macam terlebih mereka tahu status ku "
"Pemikiran mu terlalu berlebihan sayang, sahabat sejati tidak akan pernah berfikir buruk tentang kehidupan sahabat nya, " ucap bram lalu memandang wina dan tersenyum
🍁🍁🍁🍁
vote like komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Aqiyu
bingung tahu.....
mereka bukan dah nikah dihotel waktu itu disini kok ......
asle nga mudeng.....
2022-10-10
0
Faj
mantap..bram
2020-09-23
3
Wati_esha
Bram .... cakeeeep nasihatnya.
2020-09-10
3