BAB 10 HANYA KAMU

Pagi harinya Bram bangun lebih dulu. Karena seseorang mengetuk pintunya. Ia berjalan menuju pintu untuk membukanya.

“Dini, ada apa?” tanya Bram saat tahu yang datang adalah pengasuh anak tirinya.

“Maaf tuan, saya di suruh ambil Non Syasa sama Nyonya besar.”

“Oh ... tapi Syasa masih tidur.”

“Boleh di bangunkan tuan, soalnya ini sudah jam sarapan pagi buat Non Syasa.”

“Masuklah. Dia ada di tempat tidur. Mamanya masih tidur di sofa.”

“Baik, tuan. Maaf.” Dini masuk dengan sopan lalu menuju tempat tidur. Sekilas ia melihat Wina yang tidur nyenyak di sofa besar.

Dini mengusap rambut Syasa dengan lembut agar Syasa bangun. Syasa bangun dengan bujukan Dini, awalnya ia tidak mau lalu Bram mendekatinya.

“Sayang ... bangun ya. Mandi dulu. selesai mandi sarapan. setelah itu nanti jalan-jalan sama Oma dan opa.”

“Papa gak ikut?” Syasa melihat Bram tersenyum padanya. Bram begitu bahagia mendengar dirinya di panggil Papa oleh Syasa.

“Ikut dong. Tapi Papa sama Mama, mandi dulu. Syasa juga harus mandi. Baju Syasa ... kan ada di kamar Syasa. Sama Mbak dini dulu ya.” Bram memeluk Syasa lalu mencium pipinya. Baru Syasa mau ikut dengan Dini.

Bram menutup pintu kamarnya saat Dini dan Syasa sudah keluar dari kamar. Ia menghampiri Wina dan mencium keningnya.

“Aku akan selalu menjagamu dengan caraku.” Bram kembali mencium kening Wina.

Wina yang merasa ada yang menciumnya membuka matanya. Ia melihat Bram tersenyum padanya. Ia pun tersenyum.

“Mas ....”

“Hm ....”

“Syasa masih tidur?” tanya Wina mulai bangkit.

“Syasa di ambil sama Dini. Mama yang nyuruh!”

“Oh!” Wina kembali berbaring.

“Kenapa tidur lagi?” tanya Bram tertawa kecil.

“Masih ngantuk. Mas sih tadi subuh minta lagi.” Keduanya tertawa kecil seolah sudah sangat kenal lama.

“Kan, kamu istriku. Terus ... kalau gak sama kamu, minta sama siapa?Hem.” Wina merangkul Bram membawa ke pelukannya.

Wina menciumi pipi Bram membuat gelak tawa keduanya.

“Mas belum bilang cinta sama aku. Terus ... kenapa mau menikah denganku. Aku, kan janda anak satu. Mas bisa mendapatkan lebih dari aku,” ujar Wina melihat wajah bahagia suaminya.

“Aku jatuh hati sama kamu, saat kamu jatuh di pinggir jalan. Dan selama beberapa minggu satu kantor sama kamu. Aku semakin jatuh cinta sama kamu, karena kamu berbeda sendiri. Untuk status kamu ... Mas gak masalah. Asal orang itu baik. Tidak ada yang lebih baik selain kamu sayang. Aku menerima perjodohan kita, karena aku yakin Papa pasti sudah tahu calon ku seperti apa. Terus ... Kenapa kamu menerima perjodohan ini?”

“Aku di ancam!”

“Hah?”

“Dengar dulu. Kalau aku gak mau menerima perjodohan ini, Syasa akan di bawa ke Jakarta dan aku gak mau itu. Intinya semua demi Syasa. Aku juga gak tau kalau Mas yang mau di jodohkan sama aku. Mas benar ... orang tua kita pasti mempertimbangkan semunya.” Wina masuk ke dalam pelukan Bram.

“Untuk ke depannya, buat aku jatuh cinta lebih dalam lagi sama kamu, Mas!” Bram melihat Wina dan tersenyum.

“Memangnya kamu sudah jatuh cinta sama, Mas?”

“Sedikit! Setelah tadi malam. Mas ...,” balas Wina yang malu melanjutkan kalimatnya dan tertawa di pelukan Bram.

“Tidak apa-apa. kedepannya hanya kamu yang aku cintai. Aku harap kita saling melengkapi. Sama-sama belajar.” Wina mengangguk lalu mencium pipi Bram.

“Ya udah, Aku mandi dulu . Hari ini ke kantor atau tidak! Aku sudah minta izin sama Bu Rika kemarin. Minta cuti tiga hari ada keperluan keluarga.”

“Hari ini Mas gak ke kantor. Ada Damar, hari ini kita mengurus berkas ke KUA dan rapat keluarga, kapan pesta resepsi pernikahan kita akan di adakan."

“Baiklah...,” balas Wina lalu ia menuju kamar mandi.

Saat menunggu Wina mandi, Bram menghubungi petugas hotel untuk mengantarkan sarapan. Setelah itu Bram membuka pintu balkon kamarnya.

Dirinya masih tidak percaya sudah menjadi seorang suami dan Ayah bagi putri sambungnya. Rasanya semua perubahan pada dirinya begitu cepat dan tidak pernah terlintas di benaknya.

“Mas ...!” Panggil Wina. Bram menolah ke arah sumber suara.

“Sudah selesai?”

“Hm ... ya sudah, Mas mandi. Aku siapkan baju buat, Mas.”

Bram mengangguk lalu berjalan ke kamar mandi. Sekilas ia mencium pipi Wina saat sebelum memasukinya kamar mandi.

Wina menyiapkan baju Bram dan keperluan lainnya seperti jam tangan dan dompetnya,. Ia meletakkannya di atas tempat tidur. setelah itu ia mengganti baju. Wina mengenakan baju santai yang di belikan mertuanya yang hampir senada dengan suaminya. Baju yang menurutnya kurang bahan. Demi menghormati pemberian mertuanya, Wina tetap memakainya.

Wina berhias seperti biasanya. Dengan dandanan tipis dan tidak begitu mencolok, tetapi tetap elegan. Ia juga tidak lupa menutupi bekas tanda merah di leher ciptaan suaminya dengan foundation yang senada dengan kulitnya.

Setelah selesai ia melihat Sofa yang tadi malam menjadi saksi pertempuran mereka. Apa lagi di ronde pertama, Bram begitu ganas membuat Wina tersenyum malu.

Tak lama terdengar pintu kamar mandi terbuka. Bram rupanya selesai mandi dan keluar hanya melilitkan handuk di pinggangnya. Ia berjalan menuju tempat tidur dan tersenyum semua yang ia butuhkan sudah Wina siapkan.

Wina bangkit dari duduknya dan menuju sofa. Ia memunguti baju, bantal sofa yang terjatuh di lantai. Setelah itu ia mengambil sepatu Bram dan sepatunya tak lupa ponsel serta tasnya sendiri.

“Oh ya. Mas sudah pesan sarapan. Mungkin sebentar lagi datang!” ujar Bram. Tak lama pintu kamar ada yang mengetuk. Wina bergegas menuju pintu dan benar saja, pegawai hotel mengantarkan makanan.

“Selamat pagi, Nyonya. Ini pesanan atas nama tuan Bram,” ujar pegawai hotel sopan.

“Oh, iya. letakkan saja dimeja itu.” Wina bergeser agar petugas hotel bisa masuk dan meletakkan sarapannya di meja yang tidak jauh dari pintu masuk.

“Permisi, Nyonya. Selamat menikmati.” Pegawai. itu keluar dengan senyum ramahnya dan mendapat balasan dari Wina.

Wina menutup pintunya kemudian membawa Sarapannya di meja yang ada di dalam. meja yang tidak begitu lebar, seperti meja makan mini.

“Mas ... sarapan sudah datang. Ayo sarapan.”

“Hm!" Bram menghampiri Wina.

“Kenapa gak sarapan di restoran, Mas?” tanya Wina saat Bram mulai duduk di kursi.

“Lebih enak di kamar. Di restoran ada banyak mata melihat kamu dan belum lagi si pengacau Damar.” Keduanya tertawa kecil lalu mereka mulai sarapan.

“Setelah ini rencana kamu apa?” tanya Bram disela makannya.

“Menghabiskan kontrak kerja di perusahaan Mas menjadi OG, lalu fokus ke suami, anak dan pekerjaan di kantor Papa Herman. Kita setiap hari akan terus bertemu, Mas. Dan kamu tidak akan bisa melirik wanita genit di luar sana.” Bram tertawa kecil mendengar kalimat Wina yang terdengar posesif. Sepertinya sang istri seorang pencemburu.

Terpopuler

Comments

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

hebat thor salut padamu😘

2023-01-24

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

gak pulang bareng lagi...

2021-02-19

1

Neng Alifa

Neng Alifa

eh tp bos ku sering makan di pantry bareng OG dan karyawan lain. lebih rame katanya 😀😀

2020-12-16

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 WINA WIJAYA
2 BAB 2 GELANG
3 BAB 3 PENDAMPING
4 BAB 4 PENASARAN
5 BAB 5 DIJODOHKAN
6 BAB 6 SEMAKIN PENASARAN
7 BAB 7 JANDA JUGA MANUSIA.
8 BAB 8 SYARAT KEDUA
9 BAB 9 TAHU KEWAJIBAN
10 BAB 10 HANYA KAMU
11 BAB 11 KESINISAN RATIH
12 BAB 12 MENGUNGKAP JATI DIRI
13 BAB 13 MENCOBA SALING MENCINTAI
14 BAB 14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15 BAB 15 NEGOSIASI
16 16. Mengundurkan diri
17 17.panggil aku mas
18 18.Menikahlah dengan ku
19 19.Jangan diteruskan
20 20.Lebih menggoda
21 21.Calon istri ku
22 22.Keraguan Wina
23 23.Fitting kebaya
24 24.Ziarah
25 25.Lima anak
26 26.Hari pernikahan
27 27.Malam pertama
28 28.Minta kado
29 29.Pulang
30 30. Wartawan
31 31. Rencana bulan madu
32 32.Bulan madu
33 33. Janji
34 34. Demam
35 35.Morning kiss
36 36. Gagal jalan jalan
37 37. Lanjut
38 berpisah
39 aku harap
40 lebih tampan
41 di dekat mu
42 manis
43 sosis goreng
44 Pizza
45 tidak bisa
46 hamil
47 bonus
48 kembar
49 kesempatan
50 yang pasti
51 astaga
52 selalu ada untuk ku
53 Lamaran ( damar dan tiyas)
54 Mona
55 istri ku hebat
56 siapa yang menjebak
57 cantik
58 masa lalu
59 pernikahan ( damar dan tiyas )
60 60.Hanya berdua
61 61. Wanita lain
62 62.Malam pertama ( tiyas - damar)
63 63.Janji selamanya
64 64.Dermawan
65 empat bulanan
66 wina dalam bahaya
67 mila hospital
68 satu ruangan
69 Aku merindukan mu mas
70 siuman
71 sekarang aja
72 laki laki dan perempuan
73 masa depan ( damar - tiyas)
74 anak muda
75 temani istirahat
76 klik
77 flashback boy ~ Arin
78 boy ~ Arin
79 Konsep
80 will you merry me (boy -Arin)
81 episode 81
82 syasa demam
83 lima hari
84 kiss dulu
85 I love you
86 NO
87 Lepas
88 bermuka dua
89 good job boy
90 bodoh !
91 pendarahan
92 Episode 92
93 pernikahan boy -Arin
94 omelet
95 Lahiran
96 tiyas hamil,
97 keturunan sanjaya
98 poligami ?
99 tiga bulan
100 Linda
101 pemimpin
102 khawatir
103 Burhan joker
104 Asisten?
105 om satya
106 Reni
107 kakak kelas
108 makan siang
109 bete
110 ketemu ibu
111 flashback satya
112 kesedihan doni
113 gendong
114 nyatakan perasaan mu
115 ren.. will you merry me
116 cari mami
117 hot daddy
118 Baper
119 parfum
120 es kelapa muda
121 punya adik
122 manja
123 pernikahan doni - reni
124 ganas
125 pengantin baru
126 model ?
127 terlihat manis
128 Tuan putri
129 Gani
130 bella dan Daniel
131 aku berharga
132 puas banget
133 papa brewok
134 candaan
135 beda rasa
136 kandidat
137 ketagihan
138 Oh.. no..
139 siapa dia
140 em.. ?
141 reni, nindi hamil
142 wina hilang
143 membunuh
144 Bunglon
145 bakso
146 belanja
147 pura pura
148 gertakan
149 selidiki
150 wanita ku
151 malaikat tak bersayap
152 melahirkan
153 Abimanyu sanjaya
154 jamu
155 meeting
156 meredam emosi
157 Terima kasih
158 mengerikan
159 masih sanggup
160 program
161 lima tahun kemudian
162 hamil lagi
163 kelilingi dunia
164 merindukan mu
165 menjaga ( TAMAT)
166 pengumuman
167 pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
BAB 1 WINA WIJAYA
2
BAB 2 GELANG
3
BAB 3 PENDAMPING
4
BAB 4 PENASARAN
5
BAB 5 DIJODOHKAN
6
BAB 6 SEMAKIN PENASARAN
7
BAB 7 JANDA JUGA MANUSIA.
8
BAB 8 SYARAT KEDUA
9
BAB 9 TAHU KEWAJIBAN
10
BAB 10 HANYA KAMU
11
BAB 11 KESINISAN RATIH
12
BAB 12 MENGUNGKAP JATI DIRI
13
BAB 13 MENCOBA SALING MENCINTAI
14
BAB 14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15
BAB 15 NEGOSIASI
16
16. Mengundurkan diri
17
17.panggil aku mas
18
18.Menikahlah dengan ku
19
19.Jangan diteruskan
20
20.Lebih menggoda
21
21.Calon istri ku
22
22.Keraguan Wina
23
23.Fitting kebaya
24
24.Ziarah
25
25.Lima anak
26
26.Hari pernikahan
27
27.Malam pertama
28
28.Minta kado
29
29.Pulang
30
30. Wartawan
31
31. Rencana bulan madu
32
32.Bulan madu
33
33. Janji
34
34. Demam
35
35.Morning kiss
36
36. Gagal jalan jalan
37
37. Lanjut
38
berpisah
39
aku harap
40
lebih tampan
41
di dekat mu
42
manis
43
sosis goreng
44
Pizza
45
tidak bisa
46
hamil
47
bonus
48
kembar
49
kesempatan
50
yang pasti
51
astaga
52
selalu ada untuk ku
53
Lamaran ( damar dan tiyas)
54
Mona
55
istri ku hebat
56
siapa yang menjebak
57
cantik
58
masa lalu
59
pernikahan ( damar dan tiyas )
60
60.Hanya berdua
61
61. Wanita lain
62
62.Malam pertama ( tiyas - damar)
63
63.Janji selamanya
64
64.Dermawan
65
empat bulanan
66
wina dalam bahaya
67
mila hospital
68
satu ruangan
69
Aku merindukan mu mas
70
siuman
71
sekarang aja
72
laki laki dan perempuan
73
masa depan ( damar - tiyas)
74
anak muda
75
temani istirahat
76
klik
77
flashback boy ~ Arin
78
boy ~ Arin
79
Konsep
80
will you merry me (boy -Arin)
81
episode 81
82
syasa demam
83
lima hari
84
kiss dulu
85
I love you
86
NO
87
Lepas
88
bermuka dua
89
good job boy
90
bodoh !
91
pendarahan
92
Episode 92
93
pernikahan boy -Arin
94
omelet
95
Lahiran
96
tiyas hamil,
97
keturunan sanjaya
98
poligami ?
99
tiga bulan
100
Linda
101
pemimpin
102
khawatir
103
Burhan joker
104
Asisten?
105
om satya
106
Reni
107
kakak kelas
108
makan siang
109
bete
110
ketemu ibu
111
flashback satya
112
kesedihan doni
113
gendong
114
nyatakan perasaan mu
115
ren.. will you merry me
116
cari mami
117
hot daddy
118
Baper
119
parfum
120
es kelapa muda
121
punya adik
122
manja
123
pernikahan doni - reni
124
ganas
125
pengantin baru
126
model ?
127
terlihat manis
128
Tuan putri
129
Gani
130
bella dan Daniel
131
aku berharga
132
puas banget
133
papa brewok
134
candaan
135
beda rasa
136
kandidat
137
ketagihan
138
Oh.. no..
139
siapa dia
140
em.. ?
141
reni, nindi hamil
142
wina hilang
143
membunuh
144
Bunglon
145
bakso
146
belanja
147
pura pura
148
gertakan
149
selidiki
150
wanita ku
151
malaikat tak bersayap
152
melahirkan
153
Abimanyu sanjaya
154
jamu
155
meeting
156
meredam emosi
157
Terima kasih
158
mengerikan
159
masih sanggup
160
program
161
lima tahun kemudian
162
hamil lagi
163
kelilingi dunia
164
merindukan mu
165
menjaga ( TAMAT)
166
pengumuman
167
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!