Pagi pagi sekali wina sudah sampai di kantor dan menuju ruang HRD dan hendak menyerahkan surat pengunduran dirinya
"Ada apa wina.. pagi pagi sudah ada di ruangan ku" tanya Rika kepala bagian HRD, yang sedang duduk di kursi kerjanya sedangkan wina duduk di kursi di depan meja kerja nya
"Maaf bu.. maksud kedatangan saya kemari, saya ingin memberikan surat pengunduran diri saya " jelas Wina tanpa ragu dan menyerahkan surat pengunduran dirinya
''Ada masalah apa..kenapa kamu mengundurkan diri?" tanya bu Rika penasaran
" Tidak ada masalah apa apa bu, hanya saja saya mau mencoba buka usaha sendiri.. " jelas wina
"Oh.. begitu.. ok, sukses ya.. " ucap bu Rika lalu tersenyum .
Rika memang orang yang tidak begitu ingin tau urusan orang lain, dan kehidupan orang lain makanya ia hanya ber oh ria setelah tahu alasan Wina mengundurkan diri. dan hanya memberi semangat. tiba tiba bu Rika mendapat panggilan dari Bram
"Halo rika.. Apa OG yang bernama Wina sudah ada di ruangan mu? " tanya bram di sebrang telepon
"Ada pak, apa ada masalah " ucap Rika
"Tidak ada masalah apa apa, dan suruh dia ke ruangan saya sekarang " perintah Bram
"Baik pak " ucap Rika lalu menutup telepon nya masing-masing
"Pak Bram memanggil mu " ucap Rika memberi tau Wina lalu tersenyum
"Baik bu " jawab wina sopan lalu bergegas ke ruangannya Bram
"Tok.. tok.. " suara ketukan pintu
"Masuk... " ucap bram yang masih sibuk di depan leptob nya.
"Permisi pak.. bapak memanggil saya. " ucap Wina yang sudah berdiri di depan meja kerja Bram.
"İya.. " jawab Bram singkat lalu melihat wina
"Ada perlu apa pak? " tanya wina
"Benar hari ini kamu mengundurkan diri seperti apa yang kamu katakan lewat pesan tadi malam " tanya bram lalu menghampiri wina yang berdiri didepan meja kerja nya
"İya pak.. " jelas wina
"Lantas apa rencana mu "
"Saya mau membuka usaha catering pak " jawab wina santai
"Sudah kamu pikirkan baik baik " tanya bram lagi
"Pak bapak bertanya atau menginterogasi saya, kesan nya saya tidak boleh mengundurkan diri, dan bapak senang jika saya selamanya menjadi OG" jawab wina tanpa jeda, Bram pun hanya tertawa
"Ternyata kamu memang cerewet seperti Syasa " ucap Bram sambil menarik pergelangan tangan wina dan mengajak nya duduk di sofa wina pun mengerucutkan bibir nya
"Kapan kamu ingin memulai usaha mu? " tanya Bram sambil menatap mata wina
"Mungkin saya akan mencari tempat terlebih dahulu pak, mungkin mulai besok saya akan mencari nya karena hari ini saya terakhir bekerja menjadi OG di kantor bapak " jelas Wina yang membalas tatap bram
"Baiklah, aku akan membantu mu, jadwalku satu minggu ke depan tidak terlalu padat, untuk sementara Damar yang akan mengaturnya " balas Bram lalu tersenyum.
"Tidak perlu pak, jika bapak sibuk lebih biak biar saya sendiri saja, saya sudah banyak merepotkan Bapak " jawab wina sungkan
"Tidak.. aku tidak merasa di repot kan oleh mu, ingat wina om herman menitipkan diri mu pada ku, jadi ini juga tanggung jawab ku " jelas Bram
"Terserah bapak saja, berdebat dengan bapak tidak ada gunanya " jawab wina lalu mengerucutkan bibirnya
"Anak baik " jawab Bram di iringi tawa
"Kalau begitu saya permisi pak, saya harus kembali bekerja, hari terakhir saya bekerja di sini " ucap wina lalu berdiri dan melangkah keluar, namun saat melewati Bram, Bram menahan pergelangan tangannya
"Tunggu.. buatan aku kopi " pinta Bram
"İya .'' jawab Wina namun Bram masih memegangi pergelangan tangannya.
''Bagaimana saya bisa membuatkan bapak kopi jika bapak memegang tangan saya " ucap wina dan berusaha menarik tangan nya dari genggam bram, dan melihat sorot mata bram lalu perlahan bram melepaskannya dan masih saling bertatapan.
"Permisi, saya akan membuat kan kopi untuk bapak " ucap wina yang langsung ke luar dan menuju pantry dan membuatkan kopi untuknya
"Wina.. kamu serius ingin resign dari perusahaan ini " tanya Tiyas pada wina yang sedang membuatkan kopi
"İya yas, aku ingin membuka usaha catering yas, mertua ku tidak lagi mengizinkan ku bekerja menjadi OG, jika aku memaksa papa mertuaku akan membawa Syasa ke Jakarta, dan aku tidak mau itu " jelas wina yang matanya sudah berkaca kaca
"Sabar ya win.. aku doakan usaha mu lancar, " ucap Tiyas memberikan semangat.
"Terima kasih yas kalau begitu aku mau mengantarkan kopinya pak bram" ucap wina lalu mengantarkan kopinya
Tidak terasa hari semakin sore , wina berpamitan pada semua temen kerja nya karena ini adalah hari terakhir nya bekerja menjadi OG. setelah nya ia pun pulang, saat wina menuju parkiran ia mendapat telepon dari bram
"Halo.. ya pak,ada apa?" tanya Wina
"Aku menunggu mu di parkiran "
"apa.? " ucap wina terkejut lalu menutup mulut nya sendiri takut Tiyas mendengar jeritan nya
wina pun bergegas ke parkiran,dan melihat laki laki lengkap dengan masker menutupi hidung dan mulut nya serta menggunakan helm dan jaket hitam duduk di atas motornya.kemudian melambai ke arah wina, berlahan wina mendekati laki laki tersebut dan mengamati sorot mata nya
"Pak bram! " ucap wina yang langsung menutup mulut nya takut ada yang mendengar ia menyebut nama atasannya lalu tanpa izin wina, Bram mengambil kunci motor wina dan langsung mengeluarkan motor nya dari parkiran
"Ayo naik " ucap bram, wina pun terpaksa naik motor di belakang bram lalu bram menarik gas motor nya dan menuju jalanan
Sepanjang jalan wina hanya terdiam begitu juga Bram hingga Bram membuka membuka pembicaraan
"Wina ikut dengan sebentar ke taman, " ucap Bram di atas motor
''Tidak mau pak, Syasa sudah menunggu " jawab Wina
"Ada hal yang ingin aku sampai kan pada mu " ucap bram , dan wina terdiam berfikir sejenak.
"Baiklah, hanya sebentar " ucap wina menuruti ajakan bram menuju ke taman.
🍁🍁🍁🍁
vote like komen
Terima kasih😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Humairah
haisssh bunga lagi mekar ni
2021-06-05
0
Iis Ajha
ceritanya kurang greget terlalu gimanaaaa??
2021-01-02
0
Mba Diyan
ceritanya lempeng aja, bisa langsung ke kua gak ada hambatan
2020-10-09
0