BAB 12 MENGUNGKAP JATI DIRI

Wina dan Bram keluar dari ruangan rahasia, Wina sempat panik karena rambutnya masih basah. Namun Bram justru bersikap santai dan tertawa melihat kepanikan sang istri.

“Mas ... Giman aku keluarnya,” rengek Wina.

“Disini saja. Ngapain keluar.” Bram santai berjalan menuju pintu untuk membuka kunci pintunya.

“Mas ...,” rengek Wina lalu berlari dan bersembunyi di bawah kolong meja kerja suaminya. Karena ada seseorang yang masuk. Bram tertawa melihat istrinya yang panik.

“Kau kenapa ketawa?” tanya Damar saat Bram membuka pintunya.

“Gak ada.”

“Mana Wina?” Wina melebarnya matanya di bawah kolong meja lalu perlahan menampakkan kepalanya.

“Halo pak Damar. Anda mencari saya.” Wina hanya bisa menyunggingkan senyumnya.

Damar mengerutkan dahinya lalu mendekati Wina. Kenapa ia ada di kolong meja.

“Kami ngapain ngumpet?”

“Gak pak!” jawab Wina canggung.

Bram berjalan ke arah Wina dan mengulurkan tangannya agar Wina keluar.

“Gak perlu bersembunyi!” tegas Bram yang sudah tidak tahan melihat Wina kucing-kucingan dengan semua karyawannya.

Bram memeluk Wina di depan Damar, lalu mencium keningnya.

“Sudah. Tidak perlu bersembunyi. Kamu istriku, istri sah ku. Siapa yang berani menghinamu. Dia berhadapan denganku.” Wina menatap Bram penuh haru lalu memeluknya.

“Terima kasih, Mas.”

“Sudah, gak usah banyak Drama. Ini pesanan buat istrimu!” Damar memberikan paper bag pada Bram.

“Terima kasih.” Bram mengambilnya dari tangan Damar lalu memberikannya pada Wina.

“Ini, ganti baju kamu. keringkan rambut kamu, selesai makan siang kita ada meeting. Hem. Gak mungkin dong kamu meeting pakai baju kayak gini.”

“Tapi, Mas ...,” balas Wina masih ragu untuk mengungkap siapa dirinya yang sebenarnya.

“Sayang ....”

Bram mengusap Pipi Wina, meyakinkan Wina jika semuanya baik-baik saja.

“Baiklah ...,” balas Wina hanya menuruti saja. Mungkin sudah saatnya ia membuka jati dirinya di depan orang banyak.

Wina sekilas melihat Damar dan Hanya memberikan dua jempol padanya. Wina tersenyum tipis lalu menuju toilet di ruangan suaminya.

Ada rasa gugup di hati Wina akan tetapi ia juga harus menurut suaminya dan menghargai keputusannya. Sebagai suami dan pemimpinan, Bram sudah pasti tahu yang terbaik untuk dirinya.

Wina mengganti bajunya lalu sedikit berhias. Semua yang dibutuhkanya sudah Bram sediakan

Ia keluar dari toilet dan sudah rapih dengan setelan jas berwarna biru dan rok dibatas lutut.

Wina keluar menghampiri suaminya. Wina tersenyum, ia sudah yakin dengan keputusan suaminya menunjukkan dirinya yang sebenarnya.

“Cantik,” puji Bram mengusap pipi Wina.

Damar yang melihat hanya membuang pandangannya. Ia juga kagum melihat kecantikan istri sahabatnya sekaligus bosnya.

“Dam, antur meeting hari ini, kumpulkan semua staf penting, karena hati ini Papa Herman juga akan datang.” Bram. berbicara dengan Damar namun matanya tidak pernah lepas dari wajah cantik Wina.

“Ok. Tapi kita makan siang dulu.”

“Ok.” Mereka bertiga keluar dari ruangan. Damar berjalan di depan di ikuti Wina dan Bram. Bram merangkul pinggang Wina dan terus berjalan.

Tidak banyak orang melihat mereka, karena sebagian karyawan sudah banyak yang turun. Mereka yang melihat Wina hanya bisa melongo melihat penampilannya berubah dari yang memakai seragam OG, saat ini memakai baju orang kantoran dan begitu dekat dengan Bosnya.

Mereka bertiga masuk ke dalam lift dan mengabaikan tatapan bingung karyawannya. Mereka menuju kantin dan masih mengabaikan tatapan semuanya. Mereka memasuki kantin dengan langkah pasti terlebih Wina yang harus melawan rasa gugupnya dan bersikap biasa seperti saat bekerja di perusahaan Pak Herman sewaktu masih lajang.

Mereka bertiga duduk di sudut kantin setelah mengambil makanan masing-masing. Mereka makan bertiga sambil membahas meeting yang akan di adakan setelah makan siang.

“Oh ... jadi meeting kali ini bukan membahas proyek kemarin?” tanya Damar.

“Bukan pak, kalau proyek kemarin saya tidak terlibat. Ini proyek baru yang di gagas Mas Bram dan Papa, Karena papa tidak mungkin bolak balik Jakarta-Surabaya jadi proyek ini saya yang pegang. Tapi nanti Papa Herman juga hadir kok.”

“Yah ... semoga proyek ini berjalan lancar ya. Saya harap kalian jangan pacaran terus.” Bram dan Bram tertawa melihat wajah Damar yang sedikit kesal.

“Tenang saja pak. Kami profesional.” Wina tersenyum melihat suaminya begitu sebaliknya.

Tiga sahabat Wina hanya bisa melongo melihat Wina yang tiba-tiba berubah drastis. Tanpa memberitahu Wina sudah seperti pemimpin perusahaan dan saat ini sangat akrab dengan Bos dan Asistennya. Siapa Wina sebenarnya? pikir ketiga temennya.

Wina melihat temen-temennya. Ia tahu pasti ketiga temannya itu bertanya-tanya dalam hati. Wina tersenyum lalu bangkit untuk menghampiri mereka.

“Mas ... sebentar ya.”

“Mau kemana?”

“Gak kemana-mana.” Wina kemudian melangkah menghampiri ketiganya.

“Hai ...! Kalian ngapain lihat aku kayak gitu?” Wina duduk di samping Tiyas lalu merangkulnya. Namun, ketiganya masih melongo.

“Kok pada diam?”

“Kau siapa sebenarnya Win?” tanya Tiyas.

“Aku Wina Wijaya. Temen kalian.”

“Terus baju kamu, kenapa berubah begini?”

“Aku gak berubah, Hanya saja sekarang sudah waktunya...,”

“Mengungkap jati diri yang sebenarnya!” sambung Bram duduk di samping Wina.

“Jati diri?” tanya mereka bertiga. Wina tersenyum lalu masuk ke pelukan Bram.

“Kami sudah menikah, sesuai keinginan kalian, kan. Aku menjadi Nyonya. ” Wina dan Bram tertawa kecil

“Kalian kalau mau mesra nanti saja. Pak Herman dan orang-orangnya sudah datang.”

“Ok baiklah. Tiyas ... aku duluan ya.”

“I-Iya!” balas mereka serentak.

Wina dan Bram bangkit lalu mereka berjalan keluar kantin menuju lobby. Sesampainya di lobby rupanya bertemu dengan pak Herman, lalu Wina memeluk sekilas Papa mertuanya dari suami pertamanya itu.

“Pa ...,” sapa Wina.

Pak Herman melihat Wina Dan tersenyum. Ia tersenyum dan teringat saat pertama kali bertemu dengan Wina saat pertama bekerja di perusahaannya ya ada di Jakarta. Tidak ada yang berubah dalam diri Wina. Sikap tegas, anggun dan kecerdasannya tampak terlihat jelas.

“Selamat datang, Pa.” Wina tersenyum di samping Bram.

“Iya ..., Papa senang kamu sudah menunjukkan dirimu yang sebenarnya.” Wina tersenyum lalu sekilas melihat kearah suaminya yang kini meraih pinggangnya dengan begitu posesif.

“Iya, Pa. mungkin sudah waktunya. Oh ya ... Papa sudah makan siang?”

“Sudah tadi di pesawat. Kamu itu tidak berubah selalu menayangkan sudah makan atau belum.”

“Karena Wina tidak mau papa sakit,” balas Wina di iringi tawa mereka.

“Baiklah, Ayo kita ke atas. Papa ingin melihat dirimu menyampaikan projek baru kita.”

“Baiklah. Mari, Pa.” Wina dan Bram, Damar serta pak Herman dan juga orang-orangnya masuk kedalam lift dan mengabaikan tatapan bengong karyawannya yang ada di lobby. bukan saatnya untuk menjelaskan siapa dirinya pada banyak orang.

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

kayaknya disetujui hubungan Wina dan Bram

2021-02-19

0

Hesti Sulistianingrum

Hesti Sulistianingrum

maju teruss pantang mundur Bram..., 😄

2021-01-19

0

Jhonny Nitron Missa

Jhonny Nitron Missa

kata" nya jadi benar ingin dapat janda😅

2021-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 WINA WIJAYA
2 BAB 2 GELANG
3 BAB 3 PENDAMPING
4 BAB 4 PENASARAN
5 BAB 5 DIJODOHKAN
6 BAB 6 SEMAKIN PENASARAN
7 BAB 7 JANDA JUGA MANUSIA.
8 BAB 8 SYARAT KEDUA
9 BAB 9 TAHU KEWAJIBAN
10 BAB 10 HANYA KAMU
11 BAB 11 KESINISAN RATIH
12 BAB 12 MENGUNGKAP JATI DIRI
13 BAB 13 MENCOBA SALING MENCINTAI
14 BAB 14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15 BAB 15 NEGOSIASI
16 16. Mengundurkan diri
17 17.panggil aku mas
18 18.Menikahlah dengan ku
19 19.Jangan diteruskan
20 20.Lebih menggoda
21 21.Calon istri ku
22 22.Keraguan Wina
23 23.Fitting kebaya
24 24.Ziarah
25 25.Lima anak
26 26.Hari pernikahan
27 27.Malam pertama
28 28.Minta kado
29 29.Pulang
30 30. Wartawan
31 31. Rencana bulan madu
32 32.Bulan madu
33 33. Janji
34 34. Demam
35 35.Morning kiss
36 36. Gagal jalan jalan
37 37. Lanjut
38 berpisah
39 aku harap
40 lebih tampan
41 di dekat mu
42 manis
43 sosis goreng
44 Pizza
45 tidak bisa
46 hamil
47 bonus
48 kembar
49 kesempatan
50 yang pasti
51 astaga
52 selalu ada untuk ku
53 Lamaran ( damar dan tiyas)
54 Mona
55 istri ku hebat
56 siapa yang menjebak
57 cantik
58 masa lalu
59 pernikahan ( damar dan tiyas )
60 60.Hanya berdua
61 61. Wanita lain
62 62.Malam pertama ( tiyas - damar)
63 63.Janji selamanya
64 64.Dermawan
65 empat bulanan
66 wina dalam bahaya
67 mila hospital
68 satu ruangan
69 Aku merindukan mu mas
70 siuman
71 sekarang aja
72 laki laki dan perempuan
73 masa depan ( damar - tiyas)
74 anak muda
75 temani istirahat
76 klik
77 flashback boy ~ Arin
78 boy ~ Arin
79 Konsep
80 will you merry me (boy -Arin)
81 episode 81
82 syasa demam
83 lima hari
84 kiss dulu
85 I love you
86 NO
87 Lepas
88 bermuka dua
89 good job boy
90 bodoh !
91 pendarahan
92 Episode 92
93 pernikahan boy -Arin
94 omelet
95 Lahiran
96 tiyas hamil,
97 keturunan sanjaya
98 poligami ?
99 tiga bulan
100 Linda
101 pemimpin
102 khawatir
103 Burhan joker
104 Asisten?
105 om satya
106 Reni
107 kakak kelas
108 makan siang
109 bete
110 ketemu ibu
111 flashback satya
112 kesedihan doni
113 gendong
114 nyatakan perasaan mu
115 ren.. will you merry me
116 cari mami
117 hot daddy
118 Baper
119 parfum
120 es kelapa muda
121 punya adik
122 manja
123 pernikahan doni - reni
124 ganas
125 pengantin baru
126 model ?
127 terlihat manis
128 Tuan putri
129 Gani
130 bella dan Daniel
131 aku berharga
132 puas banget
133 papa brewok
134 candaan
135 beda rasa
136 kandidat
137 ketagihan
138 Oh.. no..
139 siapa dia
140 em.. ?
141 reni, nindi hamil
142 wina hilang
143 membunuh
144 Bunglon
145 bakso
146 belanja
147 pura pura
148 gertakan
149 selidiki
150 wanita ku
151 malaikat tak bersayap
152 melahirkan
153 Abimanyu sanjaya
154 jamu
155 meeting
156 meredam emosi
157 Terima kasih
158 mengerikan
159 masih sanggup
160 program
161 lima tahun kemudian
162 hamil lagi
163 kelilingi dunia
164 merindukan mu
165 menjaga ( TAMAT)
166 pengumuman
167 pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
BAB 1 WINA WIJAYA
2
BAB 2 GELANG
3
BAB 3 PENDAMPING
4
BAB 4 PENASARAN
5
BAB 5 DIJODOHKAN
6
BAB 6 SEMAKIN PENASARAN
7
BAB 7 JANDA JUGA MANUSIA.
8
BAB 8 SYARAT KEDUA
9
BAB 9 TAHU KEWAJIBAN
10
BAB 10 HANYA KAMU
11
BAB 11 KESINISAN RATIH
12
BAB 12 MENGUNGKAP JATI DIRI
13
BAB 13 MENCOBA SALING MENCINTAI
14
BAB 14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15
BAB 15 NEGOSIASI
16
16. Mengundurkan diri
17
17.panggil aku mas
18
18.Menikahlah dengan ku
19
19.Jangan diteruskan
20
20.Lebih menggoda
21
21.Calon istri ku
22
22.Keraguan Wina
23
23.Fitting kebaya
24
24.Ziarah
25
25.Lima anak
26
26.Hari pernikahan
27
27.Malam pertama
28
28.Minta kado
29
29.Pulang
30
30. Wartawan
31
31. Rencana bulan madu
32
32.Bulan madu
33
33. Janji
34
34. Demam
35
35.Morning kiss
36
36. Gagal jalan jalan
37
37. Lanjut
38
berpisah
39
aku harap
40
lebih tampan
41
di dekat mu
42
manis
43
sosis goreng
44
Pizza
45
tidak bisa
46
hamil
47
bonus
48
kembar
49
kesempatan
50
yang pasti
51
astaga
52
selalu ada untuk ku
53
Lamaran ( damar dan tiyas)
54
Mona
55
istri ku hebat
56
siapa yang menjebak
57
cantik
58
masa lalu
59
pernikahan ( damar dan tiyas )
60
60.Hanya berdua
61
61. Wanita lain
62
62.Malam pertama ( tiyas - damar)
63
63.Janji selamanya
64
64.Dermawan
65
empat bulanan
66
wina dalam bahaya
67
mila hospital
68
satu ruangan
69
Aku merindukan mu mas
70
siuman
71
sekarang aja
72
laki laki dan perempuan
73
masa depan ( damar - tiyas)
74
anak muda
75
temani istirahat
76
klik
77
flashback boy ~ Arin
78
boy ~ Arin
79
Konsep
80
will you merry me (boy -Arin)
81
episode 81
82
syasa demam
83
lima hari
84
kiss dulu
85
I love you
86
NO
87
Lepas
88
bermuka dua
89
good job boy
90
bodoh !
91
pendarahan
92
Episode 92
93
pernikahan boy -Arin
94
omelet
95
Lahiran
96
tiyas hamil,
97
keturunan sanjaya
98
poligami ?
99
tiga bulan
100
Linda
101
pemimpin
102
khawatir
103
Burhan joker
104
Asisten?
105
om satya
106
Reni
107
kakak kelas
108
makan siang
109
bete
110
ketemu ibu
111
flashback satya
112
kesedihan doni
113
gendong
114
nyatakan perasaan mu
115
ren.. will you merry me
116
cari mami
117
hot daddy
118
Baper
119
parfum
120
es kelapa muda
121
punya adik
122
manja
123
pernikahan doni - reni
124
ganas
125
pengantin baru
126
model ?
127
terlihat manis
128
Tuan putri
129
Gani
130
bella dan Daniel
131
aku berharga
132
puas banget
133
papa brewok
134
candaan
135
beda rasa
136
kandidat
137
ketagihan
138
Oh.. no..
139
siapa dia
140
em.. ?
141
reni, nindi hamil
142
wina hilang
143
membunuh
144
Bunglon
145
bakso
146
belanja
147
pura pura
148
gertakan
149
selidiki
150
wanita ku
151
malaikat tak bersayap
152
melahirkan
153
Abimanyu sanjaya
154
jamu
155
meeting
156
meredam emosi
157
Terima kasih
158
mengerikan
159
masih sanggup
160
program
161
lima tahun kemudian
162
hamil lagi
163
kelilingi dunia
164
merindukan mu
165
menjaga ( TAMAT)
166
pengumuman
167
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!