BAB 2 GELANG

sepanjang perjalanan pulang, Bram terus tersenyum sendiri di dalam mobil, sampai sang sopir, Dedi terheran melihat tuan mudanya tersebut. Tidak seperti saat baru keluar dari bandara, raut wajahnya yang kesal dan menunjukkan jika tidak senang pulang ke negaranya sendiri.

“Maaf tuan, sepertinya Anda begitu bahagia setelah bertemu gadis tadi?” Bram tertawa kecil

“Bapak bisa saja. Orangnya cantik ya, Pak!” balas Bram sambil melihat gelang milik Wina.

“Iya tuan. Nona tadi cantik, cocok sama tuan.” Bram tertawa kecil membayangkan wajah Wina.

Sesampainya di rumah Bram menemui sang Mama. Ia berjalan menuju ruang makan dengan senyum bahagia. Bram memeluk Mamanya dari belakang membuat Mamanya sedikit terkejut.

“Astaga, Nak. Mama terkejut!” Bram tertawa dan masih memeluk Mamanya.

“Bagaimana perjalananmu, sayang?” tanya Bu Mila.

“Ya begitu lah, Ma. Sebenarnya Bram malas pulang sudah nyaman di London. Tapi aku masih ingat Masih mempunyai Mama di sini. Mama yang selalu mendukung apa yang dilakukan anaknya.” Bram mencium pipi Mamanya.

“Ya sudah, temui ganti baju kamu, terus temui Papa kamu!" Bram mengangguk malas. Ia malas bertemu sang Ayah, sudah pasti jika nanti bertemu ada saja pembicaraan yang membuat dirinya bosan dan sudah pasti hanya membicarakan perusahaan.

“Iya, Ma. Nanti." Bram kemudian mengambil gelas lalu mengambil minum setelah itu ia menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Mila hanya memandang punggung sang anak dengan rasa iba. Melihat Bram yang nampak begitu letih. Mila tahu jika Bram tidak menyukai bertemu Papanya karena sudah pasti masalah pekerjaan yang selalu dibahas.

Pak Bima memang sangat keras dan tegas dalam mendidik sang anak, agar Bram terlihat sempurna di mata orang lain, bahkan di mata rekan bisnis Papanya agar disegani dan ditakuti.

Bram dibentuk dan didik Papanya ala Militer, disiplin, tegas, tanggung jawab, serta tidak takut pada siapapun, dan hasilnya ia juga tidak takut pada Pak Bima sendir, miris bukan.

Pak Bima melihat Bram menaiki tangga tanpa menyapanya yang sedang duduk di ruang santai. Ia hanya menghela nafas panjang kemudian meletakkan surat kabarnya di atas meja.

"Bram! Besok kau ikut papa ke

kantor!” seru Pak Bima pada Bram.

“Hm!” jawabnya singkat tanpa menoleh ke arah sang Papa.

Sesampainya di kamar ia menghela nafas panjang dan melemparkan tas ranselnya di atas tempat tidur. Ia duduk di tepi tempat tidur lalu melihat gelang milik Wina. Ia tersenyum mengingat wajah cantik Wina, walau Wina masih mengenakan helm, kecantikan Wina masih tetap terlihat.

“Wina,” gumamnya lalu ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tanpa terasa ia pun tertidur.

Pagi harinya Bram ke kantor bersama papanya. Ia begitu gagah berjalan sejajar bersama pak Bima memasukinya lobby. Aura Anak dan orang tua tersebut sangat disegani oleh semua karyawan.

Bram menjadi pusat perhatian banyak karyawan yang belum mengetahui jika pak Bima mempunyai putra yang gagah, tampan dan berwibawa seperti dirinya.

Sesampainya di lobby Mereka berdua disambut oleh Damar, sang asisten sekaligus sahabat Bram semasa remaja.

"Selamat pagi pak. Selamat datang!” sambut Damar dengan senyuman santun.

"Pagi! " jawab pak Bima. Damar beralih menyalami Bram yang sedari tadi diam dengan mengedarkan pandangan di area lobby.

“Selamat datang Bram!"

“Hm!” jawab Bram sekenanya.

Bram masih mengedarkan pandangannya dan tidak sengaja melihat seorang gadis yang kemarin ia tolong di jalan. Siapa lagi kalau bukan Wina Wijaya. Bram melepaskan kaca matanya dan melihat Wina sampai menghilang di balik lift.

“Dia kerja di sini?” batin Bram lalu mengenakan kaca mata hitamnya lambali.

Damar dan Pak Bima hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya. Mereka sudah yakin jika Bram melihat Wina, sudah pasti jatuh hati. Sebab Wina walau seorang office girl, ia adalah primadona di kantor. Mereka bertiga masuk ke dalam lift khusus dan menuju lantai 29.

Sesampainya di lantai 29. Pak Bima membawa Bram ke ruangannya, di ikuti Damar.

“Ini ruangan kamu,” ujar Pak Bima. Bram melihat sekeliling ruangan yang sepertinya sudah diperbarui sesuai keinginan Bram agar nyaman dalam bekerja.

“Baiklah. Papa pulang, mulai detik ini perusahaan ini tanggung jawabmu,“ ujar Pak Bima pada Bram.

“Iya!" Jawab Bram singkat.

“Damar nanti yang akan membantumu dan menjadi asistenmu.”

“Ok!“ lagi-lagi Bram hanya menjawab dengan singkat.

“Papa pulang. Dam kau bantu Bram!”

“Siap, Om!” Damar menyalami pak Bima lalu pak Bima keluar ruangan.

“Apa rencanamu kau selanjutnya, Bram?" tanya Damar saat Bram duduk di kursinya.

"Bekerja? Apalagi?” balas Bram tanpa ekspresi

“Ok baiklah, Aku kembali ke ruanganku, jika membutuhkan bantuanku. Aku ada di ruangan sebelah.”

“Hm!"

Bram dan Damar memang sudah berteman dari kecil bahkan sampai kuliah, dan Ayah Damar dulunya bekerja di perusahaan Sanjaya group. Tempat saat ini ia bekerja menggantikan posisi sang Ayah, ketika Ayahnya meninggal dunia.

Disisi lain Wina dan rekan kerjanya mengantarkan minuman untuk para staf dan dewan direksi, dan itu sudah pekerjaannya setiap pagi.

“Wina! Tolong kamu antar air putih ini ke ruangan pak Bima, tapi di ruangan pak Bima bukan pak Bima, tapi katanya bos baru. Kalau gak salah dengar tadi anak pak Bima.“ Tiyas memberikan nampan berisi segelas air pada Wina.

“Ya sudah antar sana! Kenapa harus aku.”

“Gak bisa, aku kebelet. Bye!“ Tiyas pergi begitu saja menuju toilet sedang Wina hanya tertawa kecil, kemudian Wina menuju ruangan Bram untuk mengantarkan air putih tersebut.

“Permisi!” salam Wina di ambang pintu.

“Masuk!” Wina berjalan masuk dan menuju meja Bram.

"Maaf Pak. Ini air minum untuk Bapak.” Bram terdiam mengingat suara yang pernah ia dengar tak lama ia memutar kursinya dan melihat Wina.

Wina terkejut rupanya bos barunya adalah orang yang menolongnya kemarin.

“Tuan? Tuan yang kemarin menolong saya?” Bram tersenyum tipis ia kecewa rupanya Wina hanya seorang office girl.

Wina meletakkan kopinya di meja dan tersenyum sopan. Wina men menunduk saat Bram melihatnya.

“Kalau begitu saya permisi pak!"

“Hm!” Wina lalu berjalan keluar,

"Tunggu! Buatkan saya kopi!" pinta Bram sebelum Wina menarik knop pintu. Wina membalikkan badannya dan melihat Bram.

"Baik tuan, " balas Wina lalu membalikkan badannya kembali

"Jangan terlalu manis,” pinta Bram lagi. Terpaksa Wina membalikkan badannya lagi.

"Baik tuan!”.

''Kopinya jangan terlalu banyak.'' Lagi-lagi Wina harus memutar badannya lagi

''Baik tuan,'' jawabnya yang masih sabar, dan tersenyum sopan lalu membalikkan badannya.

''Airnya harus benar-benar panas!''

''Astaga!'' geram Wina dan ia terpaksa membalikkan badannya lagi.

'Baik tuan! Ada lagi, mungkin sarapan nasi goreng, nasi uduk atau yang lainnya?” jawab Wina sopan namun di buat-buat. seraya mengeratkan giginya. Ingin sekali Wina menimpuk Wajah tampannya itu dengan nampan.

"Tidak itu saja,” jawab Bram menahan tawa melihat ekspresi Wina yang menahan kesal.

"Mohon di tunggu tuan ,permisi .." pamit Wina lalu tersenyum.

“Tunggu!“

“Astagfirullah!!” batin Wina. Wina menghela nafas panjang kemudian membalikkan badannya lagi.

“Ada lagi, Tuan. Apa mau pesan nasi kebuli, biryani?“ kesal Wina, Bram hanya menahan tawa sambil mengeluarkan sesuatu di saku jasnya.

Bram berjalan mendekati Wina, tanpa ekspresi Bram meraih tangan Wina lalu meletakkan gelang tersebut di telapak tangan Wina.

“Gelang kamu kemarin terjatuh,“ Wina masih melihat melongo dengan sikap Bram lalu melihat Pergelangan tangannya. Ia juga baru sadar jika gelangnya hilang.

Terpopuler

Comments

Asma Dian

Asma Dian

ceritanya seru

2021-07-06

0

Utamy

Utamy

lanjut

2021-06-10

1

Humairah

Humairah

ikut baca ya thor

2021-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 WINA WIJAYA
2 BAB 2 GELANG
3 BAB 3 PENDAMPING
4 BAB 4 PENASARAN
5 BAB 5 DIJODOHKAN
6 BAB 6 SEMAKIN PENASARAN
7 BAB 7 JANDA JUGA MANUSIA.
8 BAB 8 SYARAT KEDUA
9 BAB 9 TAHU KEWAJIBAN
10 BAB 10 HANYA KAMU
11 BAB 11 KESINISAN RATIH
12 BAB 12 MENGUNGKAP JATI DIRI
13 BAB 13 MENCOBA SALING MENCINTAI
14 BAB 14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15 BAB 15 NEGOSIASI
16 16. Mengundurkan diri
17 17.panggil aku mas
18 18.Menikahlah dengan ku
19 19.Jangan diteruskan
20 20.Lebih menggoda
21 21.Calon istri ku
22 22.Keraguan Wina
23 23.Fitting kebaya
24 24.Ziarah
25 25.Lima anak
26 26.Hari pernikahan
27 27.Malam pertama
28 28.Minta kado
29 29.Pulang
30 30. Wartawan
31 31. Rencana bulan madu
32 32.Bulan madu
33 33. Janji
34 34. Demam
35 35.Morning kiss
36 36. Gagal jalan jalan
37 37. Lanjut
38 berpisah
39 aku harap
40 lebih tampan
41 di dekat mu
42 manis
43 sosis goreng
44 Pizza
45 tidak bisa
46 hamil
47 bonus
48 kembar
49 kesempatan
50 yang pasti
51 astaga
52 selalu ada untuk ku
53 Lamaran ( damar dan tiyas)
54 Mona
55 istri ku hebat
56 siapa yang menjebak
57 cantik
58 masa lalu
59 pernikahan ( damar dan tiyas )
60 60.Hanya berdua
61 61. Wanita lain
62 62.Malam pertama ( tiyas - damar)
63 63.Janji selamanya
64 64.Dermawan
65 empat bulanan
66 wina dalam bahaya
67 mila hospital
68 satu ruangan
69 Aku merindukan mu mas
70 siuman
71 sekarang aja
72 laki laki dan perempuan
73 masa depan ( damar - tiyas)
74 anak muda
75 temani istirahat
76 klik
77 flashback boy ~ Arin
78 boy ~ Arin
79 Konsep
80 will you merry me (boy -Arin)
81 episode 81
82 syasa demam
83 lima hari
84 kiss dulu
85 I love you
86 NO
87 Lepas
88 bermuka dua
89 good job boy
90 bodoh !
91 pendarahan
92 Episode 92
93 pernikahan boy -Arin
94 omelet
95 Lahiran
96 tiyas hamil,
97 keturunan sanjaya
98 poligami ?
99 tiga bulan
100 Linda
101 pemimpin
102 khawatir
103 Burhan joker
104 Asisten?
105 om satya
106 Reni
107 kakak kelas
108 makan siang
109 bete
110 ketemu ibu
111 flashback satya
112 kesedihan doni
113 gendong
114 nyatakan perasaan mu
115 ren.. will you merry me
116 cari mami
117 hot daddy
118 Baper
119 parfum
120 es kelapa muda
121 punya adik
122 manja
123 pernikahan doni - reni
124 ganas
125 pengantin baru
126 model ?
127 terlihat manis
128 Tuan putri
129 Gani
130 bella dan Daniel
131 aku berharga
132 puas banget
133 papa brewok
134 candaan
135 beda rasa
136 kandidat
137 ketagihan
138 Oh.. no..
139 siapa dia
140 em.. ?
141 reni, nindi hamil
142 wina hilang
143 membunuh
144 Bunglon
145 bakso
146 belanja
147 pura pura
148 gertakan
149 selidiki
150 wanita ku
151 malaikat tak bersayap
152 melahirkan
153 Abimanyu sanjaya
154 jamu
155 meeting
156 meredam emosi
157 Terima kasih
158 mengerikan
159 masih sanggup
160 program
161 lima tahun kemudian
162 hamil lagi
163 kelilingi dunia
164 merindukan mu
165 menjaga ( TAMAT)
166 pengumuman
167 pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
BAB 1 WINA WIJAYA
2
BAB 2 GELANG
3
BAB 3 PENDAMPING
4
BAB 4 PENASARAN
5
BAB 5 DIJODOHKAN
6
BAB 6 SEMAKIN PENASARAN
7
BAB 7 JANDA JUGA MANUSIA.
8
BAB 8 SYARAT KEDUA
9
BAB 9 TAHU KEWAJIBAN
10
BAB 10 HANYA KAMU
11
BAB 11 KESINISAN RATIH
12
BAB 12 MENGUNGKAP JATI DIRI
13
BAB 13 MENCOBA SALING MENCINTAI
14
BAB 14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15
BAB 15 NEGOSIASI
16
16. Mengundurkan diri
17
17.panggil aku mas
18
18.Menikahlah dengan ku
19
19.Jangan diteruskan
20
20.Lebih menggoda
21
21.Calon istri ku
22
22.Keraguan Wina
23
23.Fitting kebaya
24
24.Ziarah
25
25.Lima anak
26
26.Hari pernikahan
27
27.Malam pertama
28
28.Minta kado
29
29.Pulang
30
30. Wartawan
31
31. Rencana bulan madu
32
32.Bulan madu
33
33. Janji
34
34. Demam
35
35.Morning kiss
36
36. Gagal jalan jalan
37
37. Lanjut
38
berpisah
39
aku harap
40
lebih tampan
41
di dekat mu
42
manis
43
sosis goreng
44
Pizza
45
tidak bisa
46
hamil
47
bonus
48
kembar
49
kesempatan
50
yang pasti
51
astaga
52
selalu ada untuk ku
53
Lamaran ( damar dan tiyas)
54
Mona
55
istri ku hebat
56
siapa yang menjebak
57
cantik
58
masa lalu
59
pernikahan ( damar dan tiyas )
60
60.Hanya berdua
61
61. Wanita lain
62
62.Malam pertama ( tiyas - damar)
63
63.Janji selamanya
64
64.Dermawan
65
empat bulanan
66
wina dalam bahaya
67
mila hospital
68
satu ruangan
69
Aku merindukan mu mas
70
siuman
71
sekarang aja
72
laki laki dan perempuan
73
masa depan ( damar - tiyas)
74
anak muda
75
temani istirahat
76
klik
77
flashback boy ~ Arin
78
boy ~ Arin
79
Konsep
80
will you merry me (boy -Arin)
81
episode 81
82
syasa demam
83
lima hari
84
kiss dulu
85
I love you
86
NO
87
Lepas
88
bermuka dua
89
good job boy
90
bodoh !
91
pendarahan
92
Episode 92
93
pernikahan boy -Arin
94
omelet
95
Lahiran
96
tiyas hamil,
97
keturunan sanjaya
98
poligami ?
99
tiga bulan
100
Linda
101
pemimpin
102
khawatir
103
Burhan joker
104
Asisten?
105
om satya
106
Reni
107
kakak kelas
108
makan siang
109
bete
110
ketemu ibu
111
flashback satya
112
kesedihan doni
113
gendong
114
nyatakan perasaan mu
115
ren.. will you merry me
116
cari mami
117
hot daddy
118
Baper
119
parfum
120
es kelapa muda
121
punya adik
122
manja
123
pernikahan doni - reni
124
ganas
125
pengantin baru
126
model ?
127
terlihat manis
128
Tuan putri
129
Gani
130
bella dan Daniel
131
aku berharga
132
puas banget
133
papa brewok
134
candaan
135
beda rasa
136
kandidat
137
ketagihan
138
Oh.. no..
139
siapa dia
140
em.. ?
141
reni, nindi hamil
142
wina hilang
143
membunuh
144
Bunglon
145
bakso
146
belanja
147
pura pura
148
gertakan
149
selidiki
150
wanita ku
151
malaikat tak bersayap
152
melahirkan
153
Abimanyu sanjaya
154
jamu
155
meeting
156
meredam emosi
157
Terima kasih
158
mengerikan
159
masih sanggup
160
program
161
lima tahun kemudian
162
hamil lagi
163
kelilingi dunia
164
merindukan mu
165
menjaga ( TAMAT)
166
pengumuman
167
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!