Kedatangan Mbak Mur membuat Cantika sedikit teralihkan dari Yuda. Memiliki teman ngobrol dan belajar banyak hal tentang bayi dengan Mbak Mur. Pekerjaan rumah di handle oleh Mbak Mur semuanya. Dari mencuci dan menggosok pakaian, bersih rumah dan memasak. Bahkan Mbak Mur tidak membiarkan Cantika untuk memandikan Malika.
Cantika benar-benar terbantu dan merasa lebih cepat pulih. Mbak Mur akan datang pukul tujuh pagi dan pulang pukul empat sore. Meski pekerjaannya sudah selesai Mbak Mur memilih tetap di unit Cantika dengan alasan majikannya yang lain baru pulang pukul empat sore.
Sampai saat ini Cantika belum mengabari Ibu Tiwi. Ada rasa takut dengan kehadiran sang ibu asuhnya itu. Wanita itu sangat peka dan tidak bisa Cantika bohongi. Dan Cantika tidak mau kondisi rumah tangganya mengganggu ibunya. Biarkan saja waktu yang menjawab apa yang akan terjadi ke depannya. Cantika hanya bisa berharap semua baik baik saja.
Yuda jarang pulang, sekali pulang juga tidak pernah bertatap muka dengan Cantika. Entah memang Yuda sengaja menghindari nya atau memang tidak ingin bertemu dengannya. Cantika tidak lagi ambil pusing. Meski tidak bisa dia pungkiri , Yuda masih bertahta dalam hatinya. Rasa rindu kadang begitu saja muncul menyerbu hatinya. Tapi Cantika hanya bisa menelan rasa kecewa.
Hingga kini Cantika masih berharap Yuda bersedia membuka hati untuk menerimanya meski berasal dari keluarga yang Yuda benci Memaafkan apa yang terjadi dan memulai hidup baru dengannya. Tanpa rasa benci marah bahkan dendam. Tapi mungkinkah... ?
Entahlah..... Tapi hingga saat ini Yuda masih menafkahi Cantika. Terbukti dari kartu ATM yang pernah Yuda berikan untuk kebutuhan rumah selalu terisi di akhir bulan. Cantika juga selalu menggunakan uang itu untuk rumah dan kebutuhan Malika.
Meski memiliki tabungan sendiri, tapi sedikit demi sedikit telah berkurang untuk keperluannya pribadi. Cantika tidak mau menggunakan uang Yuda, bukan karena marah ataupun untuk pembuktian diri. Melainkan Cantika tidak enak hati memakai uang orang yang membencinya .
"Jika nanti Malika sudah dua bulan, aku akan bekerja lagi. Tidak bisa bergantung sepenuhnya pada Mas Yuda."' Entah apa yang akan terjadi di kemudian hari, yang pasti Cantika harus siap dengan kemungkinan yang diluar kuasanya.
" Mungkin aku bisa minta tolong Kak Rey atau Mas Roman. Semoga mereka bisa membantu ku. " Gumam Cantika seorang diri sambil menyusui Malika.
Sebulan sudah usia Malika, dan selama itu tidak sekalipun Yuda datang melihatnya. Bahkan bobot tubuh Malika sudah bertambah dan semakin menggemaskan. Sesekali terdengar gumaman kecil di mulutnya membuat Cantika tersenyum sendiri.
Yuda semakin jarang terlihat, entah dimana dia bermalam. Kadang Cantika merasa ngilu saat membayangkan Yuda bersama Angel bermalam. Cantika bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka bersama. Pria dewasa bersama mantan terindah yang masih berharap dan rela memberikan tubuhnya.
Cantika mengeleng gelengkan kepalanya, agar pikiran buruk itu hilang dari benaknya. Namun itu sia sia. Ingatan Cantika kembali pada hari kepulangannya dari rumah sakit. Yuda berani melakukannya di rumah mereka, bagaimana jika mereka diluar sana. Cantika tidak sanggup lagi membayangkan.
Hubungan mereka terasa sulit untuk diperbaiki jika itu bukan dimulai dari Yuda. Cantika masih bisa memaafkan untuk satu kesalahan Yuda, asalkan matanya tidak lagi melihat sesuatu yang lebih dari itu. Tapi hingga saat ini tidak ada sedikitpun Yuda berusaha untuk memberikan sedikit perhatian nya meski untuk Malika.
*****
Hari ini Cantika dan Mbak Mur pergi ke rumah sakit. Rencananya Malika hendak di imunisasi dan sekalian Cantika ingin kontrol. Setelahnya mereka berencana hendak berbelanja bulanan.
" Nanti seandainya dedeknya panas jangan khawatir ya, Bu. Itu gejala biasa setelah di imunisasi. Nanti saya berikan resep obat penurun panas. " Ucap dokter anak yang menyuntik Malika.
Sementara Malika sedang ditenangkan oleh Mbak Mur. Bayi mungil itu masih terlihat tersedu akibat jarum yang menembus paha kecilnya.
" Baik, Dok. Terima kasih. " Setelah menerima resep dari Dokter Cantika langsung meraih Malika dan memberinya asi agar Malika teralihkan dari rasa sakit.
Cantika sudah kontrol dan tidak ada masalah dengan luka bekas operasinya. Hanya diberi resep salep untuk menyamarkan bekas luka agar tidak ada keloid. Setelah selesai dengan urusan rumah sakit Cantika dan Mbak Mur menunggu taksi online yang Cantika pesan lewat aplikasi.
Tanpa disangka Cantika bertemu dengan Angel yang juga berada di lobi seperti menunggu seseorang. Dan sepertinya Angel tidak menyadari jika Cantika berada tak jauh darinya. Sebuah mobil berwana silver memasuki tempat pemberhentian di depan lobi. Dan Cantika sangat hafal mobil itu milik siapa, tapi mustahil rasanya jika pemilik mobil itu menjemputnya.
Pertanyaan yang timbul di benak Cantika terjawab seketika. Angel tersenyum melihat seseorang membuka kaca mobil itu. Dan benar saja, itu Yuda dan bukan menjemput Cantika melainkan Angel. Angel masuk ke mobil itu di sambut senyum oleh Yuda. Senyum yang sudah lama tidak lagi Cantika lihat .
Sesaat kemudian keberadaan Cantika tertangkap oleh Yuda. Meski tersentak namun Yuda berusaha untuk tenang dan tidak peduli. Yuda pura pura sibuk meladeni Angel bicara. Tidak dapat dipungkiri hati Yuda bergemuruh antara takut Cantika mempermalukan nya dan kaget Cantika memergokinya lagi.
Jangan ditanya hati Cantika, meski tatapannya datar seperti tidak terpengaruh tapi nyeri hatinya terasa tertusuk ribuan jarum. Dengan menekan dirinya sendiri untuk tidak terlihat lemah dan membuat manusia manusia munafik itu tersenyum menang. Tidak sedikitpun Cantika mengalihkan tatapan datarnya hingga mobil kesayangan suaminya itu berlalu begitu saja.
" Yang sabar, Non. Semua pasti ada hikmahnya. Jangan biarkan non Cantika larut dalam kesedihan takut bermasalah dengan asinya. Kasihan dedeknya. " Nasehat Mbak Mur mengalihkan Cantika pada pembantunya itu.
" Mbak tahu kalau itu suami saya ? " Cantika terkejut menyadari jika Mbak Mur tahu sedangkan dia tidak pernah cerita masalah keluarganya.
" Tanpa non cerita saya sudah tahu, awalnya menerka saja. Karena saya bertemu suami non beberapa kali. Waktu Non Cantika di kamar istirahat siang.Tapi hanya mandi dan ganti baju terus pergi lagi. Dan wanita tadi selalu ikut dan menunggu di ruang tamu. Saya tidak ingin memberi tahu karena takut non Cantika banyak pikiran. Tapi ini sudah non Cantika lihat sendiri makanya saya berani. Maafkan saya, non. "
Ucapan Mbak Mur membuat Cantika terperangah. Kenyataan yang menyakitkan harus dia dengar dan lihat di hari yang sama. Sesaat kaki Cantika melemah dan terduduk di undakan tangga lobi. Dadanya bergemuruh menahan sakit dan kecewa yang berlebihan. Mata cantiknya kini telah menggenang.
Beruntung mobil yang Cantika tunggu akhirnya datang. Mereka naik ke taksi itu setelah sang supir membantu melipat dan memasukkan stroller bayi ke bagasi. Tetap dengan tujuan awal. Mereka menuju pusat perbelanjaan karena banyak stock kebutuhan yang telah habis. Dengan susah payah Cantika mengalihkan rasa sakitnya dengan memandang wajah Malika yang terlelap setelah lelah menangis.
*****
Sore harinya Mbak Mur telah pulang sesuai jadwal biasanya. Pikiran Cantika kembali pada Yuda. Ternyata selama ini Yuda bersama Angel. Haruskah Cantika memperjuangkan pernikahannya. Membiarkan Yuda sesuka hatinya dan menunggu Yuda puas setelah itu kembali padanya. Bukankah itu terlalu bodoh untuk dilakukan. Atau haruskah Cantika pergi membawa luka ini seperti dulu.
Semua berkecamuk dalam benaknya. Tapi tidak satupun jalan terbaik yang terlihat olehnya. Di samping Malika yang masih terlalu kecil, juga ada Papa mertuanya yang masih begitu memperhatikan hingga kini. Malah Dewangga tak berpikir panjang mengirimi Cantika uang dalam jumlah besar ke rekening pribadinya. Dengan mengatasnamakan untuk Malika sehingga tak bisa Cantika tolak.
Apalagi Cantika sedang menunggu ayah kandungnya yang akan menemui nya tapi terhalang beberapa masalah yang tidak dia ketahui. Jadi tidak ada jalan selain menunggu. Entah itu ayahnya ataupun Yuda, Cantika hanya bisa menunggu sampai takdir menjawab dengan caranya.
Entah itu dengan cara yang menyakitkan ataupun dengan sebuah kebahagiaan yang datang setelah badai.
ENTAHLAH...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading 💕
Jangan lupa dukungannya Untuk mak ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Mytha🕊
pergi yg jauh cantika , tinggalin laki2 bodoh kaya yuda... biar dia menyesal jgn di maafkan 😠
2024-04-27
1
Kartini Kartini
udah ngapain nunggu suami yang udah ter tutup mata gati nya mending lupakan pergi yang jauh buka lebaran baru bersama buah hati
2024-03-16
0
Nia Siti Fatimah
cantika lebih menderita daripada asha lebih baik cerai saja 😭😭
2024-02-19
1