Rey berkunjung ke Romansha Corporation milik Roman kakaknya. Mendengar kedatangan Roman membuat Rey ingin bertemu dan bertukar pikiran. Banyak hal yang ingin Rey tanyakan menyangkut kabar Asha dan anak anaknya termasuk Resha putri semata wayangnya.
" Hai Kak, bagaimana kabar mu. " Sapa Rey ketika masuk ke ruangan Roman.
" Hai Rey, baik. Bagaimana denganmu . Duduklah dulu, aku siapkan ini dulu . " Ucap Roman yang kembali ke tumpukan kertas di depannya.
" Aku baik Kak, hanya sedikit lelah. Banyak pekerjaan belakangan ini. " Rey duduk menuju sofa. Dan menghempaskan punggungnya yang terasa letih.
" Jangan lupa istirahat Rey. Uang bisa dicari jika kita tetap fit. Tapi kalau kita tumbang malah tidak bisa menikmati uang sebanyak apapun. " Ucap Roman tanpa memalingkan wajahnya dari kertas di hadapan nya.
" Iya, Kak. Terima kasih nasehat nya. " Balas Rey.
" Carilah istri Rey, Asha telah aku bahagiakan. Kini carilah kebahagiaan mu. Tak baik lama lama menduda. " Roman tersenyum kecil melihat Rey mendelik matanya malas.
" Nggak Papa, kamu, Om Dewa semua sama saja. Selalu menekan ku untuk menikah. Dikira gampang cari wanita yang baik jaman sekarang ini. Aku tidak mau salah pilih lagi. " Ucap Rey sewot sendiri.
" Itu karena kamu sayang padamu. Mau sampai kapan kamu hidup sendiri. Selagi masih muda jangan kalah sama Papa. " Roman meninggalkan mejanya dan menyusul Rey duduk di sofa.
" Yaa... baiklah. Nanti aku pikirin. Oh iya Kak Cantika telah lahiran anaknya cewek. Cantik mirip Cantika. Tapi... sepertinya hubungan mereka tidak baik baik saja, Kak. " Rey mengalihkan pembicaraan tentang nya.
" Saling mencintai saja kita sulit untuk bisa saling memahami. Apalagi mereka menikah karena kejadian luar biasa. Tapi aku bisa melihat Cantika menyukai Yuda. " Ucap Roman.
" Iya... kamu benar Kak. Bahkan mengenal lama saja tidak jaminan untuk bisa menebak hati seseorang. " Rey kembali teringat kisah hidupnya yang penuh problematika. Mengenal Kamila lama tak membuat Rey mengenali kepalsuan yang wanita itu suguhkan padanya.
" Begitulah hidup Rey, tak selamanya sesuai yang kita inginkan. " Timpal Roman.
" Tapi aku menyayangkan sikap Yuda yang plin plan , Kak. Bisa bisanya dia bermesraan dengan wanita lain sementara Cantika terbaring di rumah sakit. Kamu tahu, Kak. Cantika dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan dan kurang asupan. Tekanan darahnya sangat rendah yang menyebabkan dia tidak sadarkan diri. Tapi setelah Yuda dan seorang wanita keluar dari ruangan Cantika, tiba-tiba tekanan darah nya meningkat . Menurutmu apa yang membuatnya seperti itu. Yuda keterlaluan. Kurang asupan dan kekelahan... bukan kah itu menimbulkan banyak pertanyaan. "
Roman meresapi setiap informasi yang Rey sampaikan. Ada rasa tidak percaya jika Yuda berbuat seperti yang Rey utarakan. Tapi Rey tidak mungkin menyampaikan berita yang tidak jelas kebenarannya. Roman mengingat satu nama yang melintas di kepalanya.
" Angel ! Pasti wanita itu mantan terindahnya Yuda . Yuda memang lemah jika berhadapan dengannya. Bodoh jika Yuda kembali pada ular itu. Dia bisa dikatakan Kamila kedua. Sebelas dua belas. " Roman sangat ingat betapa hancurnya Yuda saat ditinggalkan oleh Angel.
" Kamu benar, Kak. Wanita itu yang mengejar Julian hingga California. "
" Julian Prana maksudmu ? " Rey mengangguk. " Dia meninggalkan Yuda gara gara ambisinya untuk menjadi istri pewaris tunggal rumah sakit Medistra Prana. Berarti dia kembali karena misinya tidak berhasil. " Roman terkekeh kecil di ujung kalimatnya.
" Kalau gitu kita harus mengingatkan Yuda, Kak. Kasihan Cantika, jika terabaikan begitu saja. Hidupnya tak lebih baik dari Asha dulu nya. " Ucap Rey memelan.
" Jangan bersimpati pada istri orang, bahaya itu. " Sindir Roman.
" Aku mengenalnya bersamaan dengan mengenal Asha, Kak. Aku tahu semua liku liku hidupnya. Aku hanya kasihan. " Rey mencoba meluruskan. " Tapi jika suatu saat Yuda membuangnya, aku tidak keberatan menampungnya. Dia Asha kedua, Kak. Susah mencari wanita seperti mereka di saat sekarang. Yang tulus dan jujur. " Tambah Rey.
Roman hanya manggut manggut mendengar ucapan Rey. Kenyataannya memang begitu, terlalu banyak wanita yang manipulatif jaman sekarang. Meski terlahir dari keluarga terpandang namun minim akhlak. Bahkan anak orang kaya tapi matre. Sekolah tinggi tinggi tapi tidak beretika. Roman sangat setuju dengan Rey. Jarang wanita seperti istrinya.
" Ya, udah ,Kak . Aku pamit dulu mau ke rumah sakit jenguk Cantika. Kemarin aku ke sana dia belum sadar. " Rey bangkit dari duduknya.
" Aku ikut, Rey. Sekalian ingin jumpa Yuda, semoga saja dia masih bisa tertolong. " Roman mengambil ponsel dan kunci mobilnya . Dan berjalan beriringan dengan Rey. Kedua anak Pak Budi itu berjalan dengan gagah meninggalkan ruang kerja Roman.
*****
Di rumah sakit Yuda masih berusaha sabar menghadapi Cantika. Meski Yuda membantu dan melayani Cantika dengan sepenuh hati nyatanya tak juga mampu menghangatkan Cantika kembali. Hanya tatapan datar dan suara dinginnya yang Yuda dapatkan . Tapi Yuda masih bersyukur karena Cantika masih mau bicara meski sekenanya saja.
Saat ini Cantika sedang menyusui Malika. Sejak kemarin Cantika telah belajar agar bisa memberikan asi ekslusif untuk bayinya. Beruntung hari ini asi nya sudah mengeluarkan cairan ajaib itu meski masih sedikit.
Tapi ketukan yang terdengar dari luar membuat Cantika segera menyudahi kegiatannya berhubung Malika juga sudah tertidur. Setelah memastikan Cantika selesai merapikan pakaiannya barulah Yuda membuka pintu.
" Apa kami mengganggu ? " Suara berat milik Roman terdengar oleh Cantika.
" Eh Kak... masuklah, Rey ... silahkan masuk. " Yuda mempersilahkan para tamunya masuk.
Roman dan Rey masuk dan langsung menatap ke arah brankar. Mendapati Cantika duduk bersandar dengan bayinya di dekapan. Cantika tersenyum mengetahui siapa yang datang mengunjunginya.
" Wah, Kak Rey... Mas Roman...
" Selamat Cantika, sudah jadi seorang ibu. " Sapa Roman mendekati Cantika.
" Terima kasih, Mas sudah datang . "
" Ini untuk si kecil. " Rey menyerahkan bingkisan dan parsel buah kepada Yuda.
" Terima kasih Rey. Kamu jadi repot begini. "
" Tidak repot hanya hadiah kecil, jangan berlebihan. " Rey menonjok pelan bahu Yuda.
" Bagaimana kabar Asha dan anak anak, Mas. Ah... aku malah lupa memberi kabar padanya. " Cantika baru ingat jika belum memberi tahu siapapun tentang kelahiran bayinya.
" Mereka baik. Dan bersiaplah kamu diomeli oleh Asha sebentar lagi. " Roman malah menakuti Cantika yang baru saja menyadari kelalaiannya.
" Bayimu cantik sekali. " Rey yang tadi bersama Yuda kini mendekati Cantika dari arah berlawanan dengan Roman. " Kamu bakalan tidak kesepian Yuda , karena ada dua orang akan mengomeli mu setiap hari. " Ucap Rey sambil terkekeh.
" Maaf aku nggak suka ngomel, ya. " Balas Cantika tak terima.
" Ah... masak ? Aku nggak percaya. " Rey malah semakin menggoda Cantika yang telah cemberut.
" Ya sudah, kalau tidak percaya, aku nggak maksa juga. " Ucap Cantika sebel.
Roman dan Yuda ikut tersenyum melihat interaksi kedua orang itu. Namun Yuda merasa cemburu melihat Cantika bisa berkomunikasi dengan lancar dengan Rey. Tapi dengannya Cantika seperti enggan untuk sekedar menatap saja.
Roman yang menyadari arah pandang Yuda, tersenyum tipis. Ada cinta disorot mata itu yang kini terbalut cemburu. Tapi siapa yang menyangka jika tatapan penuh cinta itu bisa berubah menjadi benci.
" Ikut aku sebentar, ada yang ingin aku bicarakan. " Bisik Roman pada Yuda.
Tanpa bertanya Yuda pun mengikuti langkah Roman keluar ruang rawat Cantika setelah minta izin pada istrinya. Keduanya menuju kantin yang berada di lantai satu. Roman memesan es kopi yang menjadi favorit mereka berdua.
Sejak remaja kedua sering bersama. Masalah keluarga yang hampir mirip membuat mereka mudah saling bercerita dan saling menguatkan. Tapi Roman lebih dulu memaafkan Ayahnya karena ada alasan dibalik keputusan Ayahnya meninggalkan dirinya dan Bunda. Berbeda dengan Yuda yang hingga kini tidak bisa menerima alasan apapun dari Papanya.
Tumbuh bersama sebagai sesama anak tunggal yang kesepian menjadikan mereka layaknya saudara. Itulah maksud Roman bicara dengan Yuda, sebagai seorang yang terdekat Roman ingin menasehati Yuda agar tidak tergelincir dan tersesat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Kartini Kartini
terlalu memupuk penyakit gati gk baik gk sehat juga buat tubuh
2024-03-16
0
Zainab Ddi
dia Uda tersesat Krn egois
2024-02-13
0
Uthie
bikin cemburu Rey si Yuda 👍
2024-01-14
1