Darah pembunuh...?

Tiga hari berlalu, Cantika sudah belajar turun dari tempat tidur paska operasi SC. Sudah di perbolehkan berjalan meski pelan pelan. Cantika merasa bahagia bisa bebas dari tempat tidur yang menurutnya sangat membosankan. Bahkan buang air pun di tempat tidur membuat Cantika yang biasa lincah jadi seperti orang lumpuh.

Kini Cantika sudah bisa ke kamar mandi sendiri karena sudah lepas dari infus dan kateter. Setidaknya Cantika tidak terlalu bergantung pada suaminya, karena sekarang ada rasa canggung yang Cantika rasakan. Walaupun Yuda berusaha untuk kembali bersikap hangat dan penuh perhatian.

Cantika menerima semua perlakuan Yuda padanya. Dia sangat menghargai usaha Yuda untuk memperbaiki kesalahan. Tapi Cantika yang terbiasa terluka sejak masih kecil. Hidup di panti bukanlah hidup gampang dan nyaman. Cantika terbiasa dibully dan dihina. Sebab itulah Cantika tidak memiliki teman.

Cantika kecil lebih suka menyendiri dari pada bermain bersama anak sebaya nya dan akhirnya terluka. Benteng yang dia bangun untuk melindunginya dari rasa sakit dari hinaan terbentuk kokoh hingga dia dewasa. Hanya Asha satu satunya teman yang menerima nya apa adanya . Persamaan nasib dari orang tak mampu yang menerima beasiswa membuat mereka dekat hingga kini.

Jika Asha lebih cengeng dan terbuka , berbeda dengan Cantika yang lebih tangguh dan tertutup. Cantika lebih sering menyembunyikan lukanya dalam senyuman. Dan membungkus penderitaan nya dalam sikap dingin dan tak tersentuh. Cantika akan bersikap hangat hanya kepada orang orang terdekatnya saja. Dan itu tidaklah banyak. Salah satunya Yuda, setelah Yuda mampu meyakinkan Cantika jika Yuda selalu ada untuknya.

Nyatanya semua tidak berjalan sesuai harapan Cantika. Ditengah perjalanan Yuda melupakan tanggung jawabnya. Meninggalkan Cantika disaat dia benar-benar butuh dukungan . Yuda mengasari nya dengan ucapan dan tindakan. Hingga tembok kokoh yang pernah Cantika robohkan kini kembali terbangun dengan sendirinya.

Semua terbentuk karena sejak kecil itu adalah bentuk pertahanan diri yang terbentuk dalam dirinya. Cantika tidak ingin merasakan sakit yang membuatnya lemah. Jika ingin menangis pun Cantika lebih sering seorang diri. Karena baginya air mata di hadapan orang lain hanya akan membuat orang semakin merendahkan nya.

Dan seperti itulah kini hubungan Cantika dan Yuda. Dingin dan beku seperti saat Cantika masih bawahan Yuda. Dan hubungan mereka hanya seperti hubungan profesional. Dengan dialog yang kaku, juga sikap yang kaku. Yuda menjadi semakin merasa bersalah menyaksikan kebekuan hati Cantika yang terasa sulit untuk dia gapai kembali.

Hari beranjak sore, Yuda tadi izin pergi ke kantor sebentar. Karena ada rapat yang harus dia hadiri. Tiga hari ini Yuda bekerja dari rumah sakit, karena Cantika belum bisa bergerak bebas. Tapi sekarang Cantika sudah bisa berjalan, Yuda pun merasa lega untuk meninggalkan Cantika seorang diri.

Cantika sedang duduk bersandar sembari menonton TV. Malika baru saja diambil perawat untuk di mandikan. Sedangkan Cantika sudah selesai bersih bersih seorang diri. Karena pada dasarnya Cantika memang wanita mandiri. Dan dia sangat risih saat orang lain membantunya untuk urusan pribadi seperti urusan ke kamar mandi.

Tiba-tiba pintu ruangan Cantika diketuk dari luar, dan seseorang yang sangat Cantika tunggu muncul dari balik pintu. Dewangga datang dengan membawa sebuah buket bunga dan banyak kado untuk cucunya.

" Apakah Papa mengganggu mu, Nak ? " Tanya Dewangga setelah muncul dari balik pintu.

" Eh Papa sudah kembali. Tentu tidak Pa. Cantika malah senang Papa datang, Malika pasti senang ketemu Opanya. " Balas Cantika yang berusaha untuk turun.

" No... tetap disitu, biar Papa yang ke sana." Dewangga meletakkan semua bawanya di sofa dan mendekati Cantika dengan buket bunga Tulip oranye . Dewangga berikan pada Cantika secara langsung.

" Selamat , Nak. Bunga ini mewakili doa Papa. Semoga kelahiran cucu Papa merupakan keberuntungan buat kita semua. Ini juga melambangkan perasaan Papa yang sangat bahagia. " Ucap Dewangga sambil menyodorkan buket itu ke tangan Cantika.

" Terima kasih, Papa. Cantika jadi terharu. Papa yang terbaik. " Cantika nyaris menitikkan air mata, tapi dengan cepat Cantika bisa menguasai dirinya.

" Papa ada kabar bahagia untuk mu, tapi... Papa mau ketemu cucu Papa terlebih dahulu , dimana dia ? " Dewangga menoleh ke arah ranjang bayi sebelah Cantika.

" Masih dimandikan oleh perawat Pa, sebentar lagi mungkin datang. " Jawab Cantika.

" Baiklah, biar Papa sampaikan dulu berita penting dari Jerman untukmu. Papa harap kamu jangan Shock, karena selain berita bahagia tapi ini juga bisa jadi petaka untuk pernikahan mu." Dewangga mewanti wanti Cantika terlebih dahulu.

" Kenapa terdengar seram, sih Pa. " Cantika merasakan perasaan tak enak mendengar ucapan mertuanya.

" Memang seram jika kita tak menyikapinya dengan bijaksana. Tapi jika kita berpikir terbuka maka ini adalah jalan takdir yang mempertemukan kamu dan Yuda. Dan Papa berharap suami mu lebih bersikap dewasa menerima kenyataan ini. " Ucap Dewangga sangsi dengan keyakinan dalam dirinya.

" Katakan, Pa. Ada apa sebenarnya. " Sungguh Cantika penasaran dengan apa yang akan dia dengar.

" Cantika, Papa ketemu dengan Ayah kandung mu. Seperti yang kita duga dia adalah Edrion saudara kembar Evelyn. Tadinya Edrion tinggal di Indo bersama kakek mu. Tapi setelah kematian Ibumu dia kembali ke Jerman atas permintaan Nenekmu. " Dewangga menarik napas menghela sesak dadanya.

" Ibuku, bagaimana meninggalnya ? " Cantika tiba tiba merasa dadanya terhimpit benda berat.

" Semua karena Nenekmu yang berambisi untuk menguasai perusahaan keluarganya . Dan Ayahmu lah pewaris laki laki satu satunya. Tapi Ayahmu menolak karena tidak ingin terikat peraturan keluarga bangsawan seperti keluarga Nenekmu. Peraturan yang melarang menikah dengan seseorang yang bukan dari kalangan atas. Sementara Ibumu hanya karyawan Ayahmu sendiri. Mereka menolak, karena ingin memiliki keturunan yang berstrata teratas. "

" Tapi sayang, keserakahan membawa nenekmu nekat, dia menyuruh orang untuk membunuh Ibumu yang saat itu sedang hamil besar. Dengan taktik licik, Nenekmu berhasil menjauhkan Ayah dan Ibumu disaat dia hendak melahirkan. Dan di dalam perjalanan ke rumah sakit. Orang suruhan Nenekmu terus mengejar untuk menghabisi kalian. Tapi naas terjadi kecelakaan karena supir kepercayaan keluarga mu menggunakan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran sementara Ibumu sedang sakit hendak melahirkan. "

" Kejam sekali, begitu tingginya harga harta daripada nyawa. " Cantika bicara dengan air mata yang tak tertahankan.

" Begitulah, Nak. Ayahmu waktu itu dalam perjalanan bisnis mendadak. Tidak bisa mendampingi. Hanya seorang supir dan pembantu setia yang menemani Ibumu. Saat kecelakaan itu supir itu meninggal di tempat. Ibumu dan pembantunya sempat dibawa ke rumah sakit. Dari kabar terakhir yang diterima Ayahmu kamu dan Ibumu meninggal. Hanya pembantu itu yang selamat. Dan saat Ayahmu melihat fotomu dia yakin kamu adalah anaknya, karena wajahmu sangat mirip dengan mending Ibumu. " Dewangga berhenti sejenak.

" Apa Ayah mau menerima ku, Pa. Bagaimana dengan keluarganya ? " Tanya Cantika cemas.

" Tentu, Nak. Ayahmu sangat senang. Dia akan kesini menemui mu dan mencari pembantu itu. Menyelidiki bagaimana kamu lahir dan berakhir di panti asuhan. Tapi...

" Ada apa, Pa ? " Tanya Cantika.

" Kecelakaan itu juga yang merenggut nyawa Mama mertuamu. Saat Papa mengejarnya Papa melihat dia membanting stir ke kiri sebab menghindari sesuatu. Dan ternyata kecelakaan Ibumu dan Mama Yuda terjadi pada waktu dan tempat yang sama. " Ucap Dewangga dengan helaan napas berat.

" Ya ampun, Pa. Apakah kecelakaan Ibuku yang menyebabkan Mama kecelakaan juga ?"

" Lebih tepatnya Ibumu dan Mama mertuamu meninggal karena orang suruhan Nenekmu, Nak. " Jawab Dewangga.

" Wow... ternyata para pembunuh berkumpul di sini. Yang satu memprovokasi Mamaku , dan yang satu lagi cucu eksekutor . Sungguh kolaborasi yang pas. Mungkin itulah yang membuat kalian terlihat mudah sekali dekat. Ha... ha... "

" Angga...

" Mas...

" Jangan panggil aku Angga, dia telah mati bersama terkubur nya jasad Mamaku. Aku Yuda, yang tidak akan pernah berhenti membenci orang orang yang menyakiti Mamaku, termasuk keturunannya. " Mata Yuda nyalang menatap tajam pada dewangga dan kemudian Cantika.

Dewangga nampak sangat shock, sementara Cantika hanya bisa menatap suaminya dengan tatapan lelah. Wajah marah yang beberapa bulan lalu pernah Cantika lihat, namun parahnya ini menyangkut dirinya, tidak hanya Papa mertuanya.

" Kenapa kalian diam, ayo lanjutkan nostalgia lagi, bagaimana kalian bisa menjadi bagian dari kematian Mamaku. " Yuda duduk dengan angkuh di sofa singel.

" Jangan bawa bawa Cantika , dia tidak tahu menahu dengan kejadian itu. Bahkan nyawanya juga terancam saat itu. Jika kamu mau menyalahkan Papa hingga nyawa ini melayang, silahkan. Tapi jangan Cantika. Dia ibu dari anakmu, Yuda. " Dewangga bicara dengan suara gemetar. Bukan karena takut tapi menahan emosinya melihat tingkah anaknya yang telah keterlaluan.

" Tetap saja dia keturunan pembunuh !! " Yuda berdiri sambil bicara membentak.

" Deg"

Cantika merasa ngilu di hulu hatinya. Suaminya menatapnya penuh kebencian, lagi dan lagi. Hatinya menolak ucapan itu, tapi Cantika juga tak berdaya karena pada kenyataannya itu benar. Tapi bagaimana dengan dirinya. Dia juga korban di sini.

" Aku juga korban disini, Mas. Entah memang dia Nenekku, atau bukan. Tapi orang itu juga menginginkan nyawaku. Apakah tuduhan ini adil buatku, Mas ? " Cantika berusaha tetap tegar tanpa memperlihatkan kelemahan.

" Aku tak peduli, bagiku darah yang mengalir di tubuhmu adalah darah pembunuh ! " Yuda berdiri dengan wajah penuh kemurkaan dan tatapan kebencian. Cantika kehilangan harapan.

" Terus bagaimana dengan mu, dan Malika. Bukankah dia juga memiliki darah yang sama ? " Cantika tersenyum miring saat Yuda nampak tersentak meski samar. Dan kembali bersikap sangar.

" Aku tak sudi mengakuinya...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading 💕

jangan lupa semangatin Author guys🥰

Terpopuler

Comments

mbak i

mbak i

tunggu penyesalanmu Yuda kamu akan lebih menderita dari rey

2024-05-14

0

Tiasni Nellu

Tiasni Nellu

semoga saja kamu tidak menyesal yuda....

2024-05-08

0

Kartini Kartini

Kartini Kartini

idih pastiyesel tar looudahberbuat segitunya sama istri anak kamu yuda alias angga

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Cantika, Yuda ,Dewangga
2 Niat Cantika
3 Misi baru Cantika
4 Kisah lama Dewangga
5 Amarah
6 Mari bicara...
7 Titik terang
8 Cantika yang menyerah
9 Salam dari Author
10 Kembalinya masa lalu
11 Putri cantik Cantika
12 Cantika yang membatu
13 Kedatangan Roman
14 Antara Benci dan Cinta
15 Rasa kehilangan
16 Darah pembunuh...?
17 Luka tak berdarah
18 Ketegaran
19 PRT kiriman
20 Pengkhianatan terbuka
21 Petaka cinta
22 Pergi...?
23 Cintakah ( Rasa bersalah kah)
24 Melelahkan...
25 Kalut
26 Pewaris PRA TECHNO
27 Menerima tawaran
28 Terasa jauh... ( Terlihat dekat)
29 Tak pernah menyerah
30 Luka lagi
31 Melemah...
32 Keteguhan hati
33 Kabar mengejutkan
34 Lorraine...
35 Tiga pria pewaris tahta
36 Ingin kembali...?
37 Reynal...
38 Satu kesempatan lagi
39 Sesuatu yang...
40 Last option
41 Kehilangan kesempatan
42 Tertangkap basah
43 Penyesalan tahap 1
44 Penyesalan tahap 2
45 Kantor baru
46 Mendekati hari sidang 1
47 Mulai curiga
48 Mari bercerai...
49 Perasaan aneh
50 Gelisah
51 Hati yang penuh harap
52 Menikah...
53 Memantapkan hati
54 Malika (operasi ? )
55 Sesal kemudian
56 Tiga hati
57 Jalan kembali...?
58 Kabar dari Author
59 Rey, Yuda... dilema
60 Kembalilah...
61 Menikahlah dengan ku...
62 Jangan menolak ku...
63 Setelah menikah
64 Kenapa Cantika...
65 Perasaan Mina
66 Malam yang panjang
67 Akhirnya...
68 Child free...?
69 Mencintaimu...
70 Semakin sulit
71 Angel...
72 Bertemu Angel
73 Lamaran
74 Kabar Author
75 Lamaran diterima
76 Wanita hebat
77 Gugup
78 Sisi yang berbeda
79 Malam panjang 1
80 Malam panjang 2
81 Rasa kehilangan
82 Perjalanan yang berliku
83 Kabar penting!!!
84 Perjalanan ( Berakhir)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Cantika, Yuda ,Dewangga
2
Niat Cantika
3
Misi baru Cantika
4
Kisah lama Dewangga
5
Amarah
6
Mari bicara...
7
Titik terang
8
Cantika yang menyerah
9
Salam dari Author
10
Kembalinya masa lalu
11
Putri cantik Cantika
12
Cantika yang membatu
13
Kedatangan Roman
14
Antara Benci dan Cinta
15
Rasa kehilangan
16
Darah pembunuh...?
17
Luka tak berdarah
18
Ketegaran
19
PRT kiriman
20
Pengkhianatan terbuka
21
Petaka cinta
22
Pergi...?
23
Cintakah ( Rasa bersalah kah)
24
Melelahkan...
25
Kalut
26
Pewaris PRA TECHNO
27
Menerima tawaran
28
Terasa jauh... ( Terlihat dekat)
29
Tak pernah menyerah
30
Luka lagi
31
Melemah...
32
Keteguhan hati
33
Kabar mengejutkan
34
Lorraine...
35
Tiga pria pewaris tahta
36
Ingin kembali...?
37
Reynal...
38
Satu kesempatan lagi
39
Sesuatu yang...
40
Last option
41
Kehilangan kesempatan
42
Tertangkap basah
43
Penyesalan tahap 1
44
Penyesalan tahap 2
45
Kantor baru
46
Mendekati hari sidang 1
47
Mulai curiga
48
Mari bercerai...
49
Perasaan aneh
50
Gelisah
51
Hati yang penuh harap
52
Menikah...
53
Memantapkan hati
54
Malika (operasi ? )
55
Sesal kemudian
56
Tiga hati
57
Jalan kembali...?
58
Kabar dari Author
59
Rey, Yuda... dilema
60
Kembalilah...
61
Menikahlah dengan ku...
62
Jangan menolak ku...
63
Setelah menikah
64
Kenapa Cantika...
65
Perasaan Mina
66
Malam yang panjang
67
Akhirnya...
68
Child free...?
69
Mencintaimu...
70
Semakin sulit
71
Angel...
72
Bertemu Angel
73
Lamaran
74
Kabar Author
75
Lamaran diterima
76
Wanita hebat
77
Gugup
78
Sisi yang berbeda
79
Malam panjang 1
80
Malam panjang 2
81
Rasa kehilangan
82
Perjalanan yang berliku
83
Kabar penting!!!
84
Perjalanan ( Berakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!