Yuda masih terpaku menatap punggung Cantika yang telah menghilang. Yuda tidak buta sekedar melihat tatapan lelah Cantika yang terlihat pasrah. Sungguh Yuda kasihan. Tapi hatinya kembali memanas saat mencari keberadaan Cantika.
Setelah rapat Yuda mendapatkan banyak notifikasi dari Cantika. Yuda bukannya lupa, melainkan benar benar sibuk. Tapi egonya melarang nya untuk bicara dengan Cantika. Yang akhirnya Cantika memilih belanja sendiri. Setelah mendapatkan pesan Yuda mengecek keberadaan Cantika , karena Yuda berniat untuk menyusul jika masih sempat.
Tapi Yuda kembali naik darah melihat titik keberadaan Cantika. Lama Yuda menunggu titik itu tak kunjung beranjak . Dengan rasa marah Yuda memilih pulang dan menunggu Cantika. Ingin rasanya Yuda melampiaskan kekecewaan nya dengan menghancurkan seisi rumah. Tapi melihat titik GPS milik Cantika mulai bergerak ke arah Apartemen Yuda telah siap menunggunya dengan segala amarahnya.
Kini saat Cantika menerima semua ucapan kasar Yuda dengan tatapan lelahnya membuat Yuda menciut. Kadang dia bertanya pada hatinya, apakah dia telah keterlaluan. Tapi Yuda tidak bisa membuang begitu saja rasa bencinya. Dan kini Cantika menjadi salah satu sasaran luapan kebenciannya.
Suara bel Apartemen mengagetkan Yuda. Dengan segera Yuda membuka pintu. Alangkah terkejutnya Yuda melihat tiga orang kurir dari mall ternama yang datang. Dengan membawa berbagai macam perlengkapan bayi.
" Permisi, Pak. Benar ini unitnya Ibu Cantika . "
" Benar, saya suaminya. "
" Kami mengantarkan pesanan, Pak. Di mana bisa kami bisa menaruhnya. ? "
" Silahkan masuk, taruh di ruang tamu saja. Biar nanti saya yang susun.
Ketiga orang itu membawa sebuah troli yang penuh dengan barang pesanan Cantika tadi. Yuda menatap satu persatu saat para kurir itu menurunkan barang pesanan. Hati Yuda berdenyut nyeri melihat barang barang itu. Cantika benar, dia belanja sendirian tanpa ditemani oleh Yuda Dengan belanja sebanyak ini sendiri dengan membawa perut yang nyaris sepuluh kilo.
Yuda memijit kepalanya pusing. Ada rasa sesal menggelayut di hati Yuda . Sekarang dirinya benar benar pecundang sejati. Layak rasanya Cantika terlihat pasrah dan putus asa dengan ucapan yang Yuda lontarkan. Tidak hanya tubuhnya, bisa dipastikan Cantika juga lelah hati menghadapi sikap dingin Yuda.
Bahkan Yuda sudah mendiamkan istrinya yang tengah mengandung itu lebih dari satu bulan. Tanpa terasa waktu kelahiran tak lama lagi . Yuda juga tidak tahu jenis kelamin anaknya karena Yuda telah melewati dua kali jadwal kontrol Cantika.
Larut dalam rasa bersalahnya Yuda terduduk lemas di ruang tamu setelah ketiga kurir itu undur diri . Sudah banyak hal yang telah Yuda lewati. Bahkan Yuda dan Cantika belum membicarakan tentang kamar anak mereka Apartemen yang hanya memiliki tiga kamar. Satu kamar utama dan satu ruang kerja. Sementara yang lainnya adalah kamar yang terdapat di dekat dapur dengan ukuran kecil. Mungkin lebih cocok untuk pembantu.
Saat ini barulah Yuda merasa membutuhkan rumah. Jika saja hubungan nya dengan Cantika baik baik saja pasti kini mereka bisa membicarakan nya . Merencanakan apa yang harus mereka lakukan. Ini semua karena Papanya. Ya... Yuda menyalahkan Dewangga dalam hal ini. Andai saja Papanya tidak melibatkan Cantika dalam urusan mereka. Pasti hubungan nya dengan Cantika tidak seperti sekarang ini.
Lelah berpikir yang tidak ada penyelesaian nya, Yuda berjalan menuju kamarnya. Sudah saatnya Yuda menekan egonya. Cantika butuh dirinya saat ini. Apalagi mengingat usia kandungan Cantika yang mendekati waktu bersalin.
Tapi Yuda hanya bisa menelan rasa kecewa. Kamarnya terkunci dari dalam. Bahkan dengan ketukan pun tidak membuat Cantika kunjung membukanya. Apa benar Cantika lelah. Bagaimana jika dia menyerah untuk bertahan dalam rumah tangga yang Yuda berikan untuknya.
Rasa takut Yuda akan kenyataan itu membuatnya menggedor dengan lebih keras. Yuda tidak mau Cantika meninggalkan nya. Yuda mencintai Cantika itulah kenyataan nya,. Tapi sikap berlebihan Yuda bisa saja membuat Cantika jenuh dengannya.
" Cantik, buka pintunya ? " Suara Yuda menggema memenuhi unit Apartemen miliknya.
Sudah beberapa waktu Yuda melakukan namun Cantika tidak merespon. Rasa takut akan hal buruk merasuki Yuda. Dengan cepat Yuda masuk ke ruang kerja mencari kotak penyimpanan kunci cadangan. Dan kembali ke pintu kamar utama. Dan setelah mencoba beberapa kunci akhirnya Yuda menemukan yang cocok.
" Ceklek " Berhasil. Pintu pun terbuka. Cantika tidur meringkuk di ranjang dengan posisi miring.
Yuda mendekati Cantika dengan segera. Terlihat wajah Cantika mengkilap karena keringat. Dengan cepat Yuda meraba kening istrinya yang terlihat tidak baik baik saja. Dan benar, ternyata suhu badan Cantika sangat panas . Cantika demam tinggi.
Yuda bergegas keluar kamar dan kembali beberapa saat dengan baskom berisikan air hangat dam sebuah handuk kecil. Dengan telaten Yuda mengompres kening Cantika dengan handuk yang telah dibasahi terlebih dahulu.
' Cantika, apa kamu mendengarkan ku ? " Yuda membangunkan Cantika. dengan mengelus pipi hangat istrinya .
Hati Yuda kembali dilingkupi rasa bersalah pada wanita yang kini tengah mengandung anaknya. Dengan sabar Yuda menjaga Cantika yang terlihat menggigil kedinginan akibat demam . Setelah menunggu beberapa saat Cantika tak kunjung sadar dan panasnya tidak turun sama sekali. Bahkan sesekali terdengar Cantika bergumam tak jelas seperti sedang mengigau .
Tanpa berpikir panjang Yuda membopong Cantika dengan hati hati. Cantika harus ditangani dokter. Yuda tidak boleh gegabah, ada bayi yang harus dipertimbangkan di perut istrinya. Yuda tidak ingin sesuatu terjadi pada kedua orang tersayang nya ini.
Dengan bantuan seorang security, akhirnya Yuda berhasil membawa Cantika sampai ke mobil. Dengan kecepatan penuh Yuda membelah jalan yang sedikit macet karena sudah memasuki jam pulang kerja. Tapi Yuda tidak lagi peduli istrinya harus segera mendapatkan pertolongan.
Jarak tempuh yang hanya lima belas menit menjadi empat puluh lima menit. Dan akhirnya Yuda sampai di sebuah rumah sakit swasta yang terbesar di kota ini. Medistra Prana adalah rumah sakit yang merupakan cabang dari rumah sakit Medistra Healthcare California.
Yuda kembali membopong istrinya dari parkiran menuju UGD. Seorang perawatan laki laki segera menyusul Yuda yang kepayahan dengan sebuah streicher. Dan Cantika segera di dorong ke ruang UGD.
" Tolong istri saya, Dok. Suhu tubuhnya sangat tinggi. " Ucap Yuda setelah sampai.
" Baik, Pak. Bisa Bapak tunggu di luar biarkan kami bekerja. " Dengan lunglai Yuda melangkah ke bangku ruang tunggu.
Jantungnya berdetak kencang menunggu kepastian kondisi istrinya. Banyak hal yang Yuda pikiran. Yang lebih menyesakkan adalah penyesalan Yuda yang telah mengabaikan Cantika. Kini baru Yuda berpikir, apakah Cantika makan dengan benar belakangan ini. Yuda sering menemukan makanan banyak yang tersisa. Tapi Yuda tidak peduli.
Hingga lamunannya terhenti saat mendengar panggilan dari seorang suster.
" Ya, Dok bagaimana kondisi istri saya. " Tanya Yuda tak sabar.
" Istri anda harus dirawat, Pak. Beruntung kandungan nya baik baik saja. Sepertinya istri anda kelelahan dan kurang asupan. Terlihat berat janin tidak sesuai dengan usia kandungannya. Tapi masih ada waktu untuk meningkatkan nya. Jadi untuk beberapa waktu ke depan Ibu Cantika harus dirawat intensif. " Terang Dokter itu panjang lebar. Menampar Yuda secara tak kasat mata.
" Lakukan yang terbaik Dokter. "
" Baik, Pak. Silakan urus administrasi dan tipe ruang rawatnya. Kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk Ibu Cantika. " Yuda melangkah menuju meja kasir. Untuk mengurus Administrasi untuk Cantika.
Perasaan campur aduk memenuhi hati Yuda. Menyesal pun tak ada lagi gunanya . Kini yang bisa Yuda lakukan hanyalah memberikan perawatan yang terbaik untuk Cantika . Dan setelah menyelesaikan urusan administrasi Yuda kembali ke UGD. Tapi langkahnya terhenti kala bertemu dengan orang yang tidak dia sangka.
" Kak...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Zainab Ddi
jangan2 angel
2024-02-13
0
Totoy Suhaya
psti angel deh
2024-01-24
0
Uthie
biar nyesel tuhhh laki begitu 😡
2024-01-14
1