Rasa kehilangan

Saat sedang bertugas di UGD Angel melihat Yuda keluar dari lobi. Dengan bergegas Angel mengejar Yuda setelah izin sebentar dengan teman se profesi nya . Angel tidak akan membuang kesempatan untuk bertemu Yuda.

" Kak... tunggu. " Teriak Angel setelah berada beberapa langkah di belakang Yuda. Sontak Yuda menoleh ke belakang mendengar suara yang dikenalnya memanggil.

" Kamu... " Yuda tak meneruskan ucapannya. Hanya memandang pakaian Angel yang mengungkapkan profesinya .

" Iya, Kak. Seperti yang Kakak pikirkan aku memang Dokter di rumah sakit ini, meski masih Dokter umum yang menjaga UGD. " Wajah Angel terlihat sayu dan sedih.

" Kenapa, bukankah kamu jauh jauh menghindari aku untuk melanjutkan spesialis mu. " Ucap Yuda yang masih sinis namun masih ingin tahu.

" Maaf Kak. Kakak pasti tahu kalau aku tak berminat ambil spesialis Ortopedi. Itu keinginan orang tuaku, Kak. Itulah sebabnya aku gagal dan hanya bertahan setahun. Dan aku memilih untuk praktek dulu, baru nanti ambil Spesialis kecantikan atau estetika. " Terang Angel tanpa diminta.

" Ok, silahkan kembali bekerja, aku tak ingin mengganggu mu. " Yuda berbalik melanjutkan langkahnya.

" Tunggu, Kak. Apakah Kakak mau cari makan malam ? Bolehkah aku ikut, aku juga belum makan, Kak. " Angel menggunakan senjatanya untuk mendekati Yuda.

" Aku ingin sendiri. Jika mau makan silahkan pergi sendiri. " Yuda tidak mempedulikan Angel yang masih mengekorinya dengan susah payah.

" Tidak bisakah kita berteman, Kak. Aku sudah kehilangan banyak hal. Impian orang tuaku, waktuku dan dirimu. Aku hanya ingin berteman. " Ucap Angel yang terus mengikuti Yuda.

" Aku tidak bisa, kehadiran mu bisa menimbulkan masalah untukku. Jadi... menjauh lah dari ku. " Sarkas Yuda yang berbelok menuju kantin.

" Kamu berubah, Kak. " Ucap Angel bernada sedih. Dan tanpa Angel sadari Yuda menutup matanya membuang rasa yang tiba-tiba mengganggunya.

" Sudah banyak yang berubah, Angel. Baik diriku, waktu maupun status ku. Semua tak lagi sama. Jangan mencoba untuk mencari Yuda yang dulu. Kini aku seorang suami dan seorang ayah. " Yuda bicara untuk menyakinkan dirinya sendiri. Jika kini dia adalah seorang suami dan seorang ayah.

" Aku tahu, Kak. Aku hanya ingin berteman tak lebih. " Suara bergetar milik Angel mengusik hati Yuda. Tapi dia mencoba untuk tidak peduli.

Sesampainya di kantin Yuda memesan dua porsi nasi goreng untuknya dan Cantika. Angel merasa senang karena Yuda memesan basi goreng kesukaannya. Angel berpikir jika satu porsi akan Yuda berikan padanya. Tapi Angel kecewa saat Yuda berlalu begitu saja setelah selesai membayar.

" Kamu boleh menolak ku sekarang, Kak. Tapi akan aku pastikan kamu akan berbalik arah pada ku sebentar lagi. Sial... kenapa aku baru tahu kalau Kak Yuda pewaris tunggal PRA TECHNO. Jika aku tahu dari dulu tidak perlu mengikuti saran Mama untuk merayu pewaris Medistra Prana. Sekarang aku malah kehilangan Yuda. " Sungut Angel seorang diri.

Dengan menghentakkan kakinya dengan kesal Angel kembali ke UGD untuk bertugas. Biarlah malam ini dia gagal masih ada hari esok untuk mengejar mimpi. Kali ini Angel tidak akan menyerah, dia akan membuat Yuda kembali bertekuk lutut padanya seperti dulu.

*****

" Cantik... makanlah pasti kamu lapar, kan. Aku beli nasi goreng di kantin. " Yuda menyodorkan seporsi nasi goreng untuk Cantika yang masih duduk menyandar setelah selesai memberi asi untuk Malika.

" Kamu saja, Mas. Tadi aku sudah memakan nasi yang dari rumah sakit. " Elak Cantika.

" Sudah dua jam lalu, Cantik. Aku yakin kamu pasti lapar lagi setelah mengeluarkan asi untuk Baby Malika. " Yuda benar, Cantika memang lapar dan bermaksud untuk makan buah saja. Tapi ternyata Yuda peka juga dan membelikan nasi goreng untuknya.

" Baiklah, aku makan. " Cantika menerima bungkusan itu dari Yuda.

" Nggak mau aku suapi ? " Ucap Yuda menawarkan.

" Nggak usah, Mas. Aku bisa sendiri, kamu makan saja. " Lagi lagi Cantika menolah tawaran Yuda. Yuda menerima sikap dingin Cantika. Karena Yuda mengakui kesalahannya.

Sejak saat itu tidak ada lagi pembicaraan tentang masalah Angel. Cantika tidak lagi menanyakan atau membahasnya . Entah itu bagus atau tidak bagi Yuda. Di sisi lain Yuda ingin bicara dari hati ke hati. Tapi di sisi lain Yuda takut hal itu akan memancing pembicaraan tentang Angel. Yuda tidak siap.

Baik Cantika maupun Yuda menghabiskan makanan mereka dalam diam. Cantika hanya menunduk sembari menyuap nasi goreng itu hingga tandas. Berbeda dengan Yuda yang mencuri pandang beberapa kali ke arah Cantika. Wajah cantik itu sangat dingin dan membekukan.

Yuda bangkit untuk mengambil bekas makan milik Cantika dan membuangnya ke tempat sampah. Kemudian mengambilkan air putih untuk Cantika dan dirinya.

" Terima kasih, Mas. " Ucap Cantika.

" Sama sama Cantik . " Balas Yuda sambil duduk di kursi di samping brankar Cantika.

" Tidurlah selagi Malika tidur, kamu menyusui. Takut nanti keburu Bayi nya bangun. " Ucap Yuda yang menatap Cantika dengan lekat.

" Sebentar lagi Mas, aku baru habis makan. Biar agak turun makanannya. " Jawab Cantika yang enggan menatap Yuda.

" Cantik... kamu masih marah sama aku ? " Tanya Yuda tiba tiba . Cantika memberanikan diri untuk menatap Yuda tapi hanya sebentar. Kemudian dia menunduk meremas ujung selimutnya.

" Entahlah, aku nggak marah. Tapi ada rasa kecewa . Aku juga nggak ingin marah, Mas. Bagiku rasa marah hanya meracuni hati. Aku lebih memilih diam dan berpikir dari pada marah marah tak jelas. " Ucap Cantika seadanya.

" Tapi aku merasa kamu menyimpan amarah sehingga membuatmu begitu dingin dan kaku padaku. "

" Awalnya hubungan kita juga begini, Mas. Tapi kamu mampu mencairkan ku. Tapi berbulan bulan aku merasa hidup sendiri meski kita seatap. Membuatku sedikit demi sedikit kembali seperti dulu. Sendirian, tak punya keluarga dan tempat bersandar. Aku hanya belajar untuk tidak bergantung lagi. Karena disaat aku membutuhkan bahu dan punggung yang kuat untuk membagi beban sangat menyakitkan jika orang itu enggan membaginya dengan ku. Aku hanya berusaha untuk tidak membebani orang lain. Seperti dulu. "

Ucapan Cantika menusuk tepat sasaran. Cantika membentengi dirinya, karena Yuda tak lagi peduli padanya. Itulah yang tertanam dalam hati Cantika. Yuda meringis mengingat betapa bergantung nya Cantika padanya saat itu.

Tidur saja Cantika memilih membawa kemeja Yuda karena tak lagi bisa memeluk suaminya. Cantika jarang makan karena merasa tidak enak menyantap makanan seorang diri. Yuda tahu tapi tak peduli. Rasa benci menutupi mata hatinya.

" Maaf, aku mengabaikan mu. Walaupun aku tidak pantas untuk dimaafkan. Mulai sekarang aku akan belajar untuk lebih baik, Cantika. " Ucap Yuda sungguh sungguh.

" Aku sudah memaafkan mu, Mas . Tapi jangan paksa aku untuk kembali seperti dulu. Aku butuh waktu untuk meyakinkan diri dan belajar untuk mempercayai. " Cantika bicara tegas. Dia kembali pada Cantika yang dulu. sebelum menikah dengan Yuda. Wanita tegas dan mandiri. Dingin dan lembut secara bersamaan. Namun tak tersentuh.

Yuda menatap Cantika dengan tatapan sendu. Dia kecewa dengan dirinya sendiri. Tingkah tak dewasanya membuatnya menyiksa Cantika dan merubah istrinya kembali pada mode awal.

Yuda akhirnya mendesah berat. Butuh waktu untuk mengembalikan Cantika yang manja dan bergantung lagi padanya. Yuda kembali mengingat ucapannya yang dulu, saat mengajak Cantika pindah ke Jakarta.

" Cantik... nanti di Jakarta, kamu nggak usah kerja ya. Setidaknya sampai lahiran. " Pinta Yuda saat mereka bersantai di teras rumah.

" Koq gitu, Mas !! Aku kan sudah biasa kerja. Lagian aku punya tanggung jawab besar di panti. Mana mungkin aku nggak kerja. " Bantah Cantika tidak terima permintaan Yuda.

" Masalah panti jangan khawatir, aku sudah menjadi donatur tetap sejak aku ketemu Ibu Tiwi waktu mencari kamu waktu itu. " Ungkap Yuda.

" Tapi kan aku ingin bekerja. Kandungan aku baik baik saja dan waktu lahiran juga masih lama . "Ucap Cantika sedikit merengek .

" Aku tahu kamu biasa bekerja dan sanggup untuk mengerjakan apapun . Tapi aku tidak ingin kamu capek capek bekerja sementara aku sanggup untuk memenuhi semua yang kamu inginkan. Dengar Cantik... aku hanya ingin kamu menikmati semua yang aku punya. Aku tahu kamu pekerjaan keras dan kamu bahkan kuliah dengan hasil perjuangan kamu sendiri. Aku salut untuk itu. Tapi itu dulu, waktu tidak ada aku dalam cerita masa lalu kamu. Tapi saat ini ada aku di masa sekarang dan masa depan mu . Biarkan aku yang menjadi sandaran mu. Andalkan aku di setiap kesulitan mu. Aku ingin merasa berguna untuk mu dan anak kita , Cantik... "

Ternyata semua yang Yuda katakan saat itu hanya omong kosong . Dan kini Yuda hanya bisa memijit pangkal hidungnya untuk mengurangi rasa pening .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa like & comment 💕

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

rasain tuh

2024-02-13

0

Uthie

Uthie

sukurin 😝

2024-01-14

1

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

kok aku malah pengen Cantika pergi y biar Yuda sadar begitu berarti dan berharga nya seorang yg bergelar istri.. kesel aku tuh Thor masalah nya suamiku jg namanya Yuda...uhhh aku suka nama itu makanya aku kesel klo dia plin plan gitu serasa gimana gitu

2023-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Cantika, Yuda ,Dewangga
2 Niat Cantika
3 Misi baru Cantika
4 Kisah lama Dewangga
5 Amarah
6 Mari bicara...
7 Titik terang
8 Cantika yang menyerah
9 Salam dari Author
10 Kembalinya masa lalu
11 Putri cantik Cantika
12 Cantika yang membatu
13 Kedatangan Roman
14 Antara Benci dan Cinta
15 Rasa kehilangan
16 Darah pembunuh...?
17 Luka tak berdarah
18 Ketegaran
19 PRT kiriman
20 Pengkhianatan terbuka
21 Petaka cinta
22 Pergi...?
23 Cintakah ( Rasa bersalah kah)
24 Melelahkan...
25 Kalut
26 Pewaris PRA TECHNO
27 Menerima tawaran
28 Terasa jauh... ( Terlihat dekat)
29 Tak pernah menyerah
30 Luka lagi
31 Melemah...
32 Keteguhan hati
33 Kabar mengejutkan
34 Lorraine...
35 Tiga pria pewaris tahta
36 Ingin kembali...?
37 Reynal...
38 Satu kesempatan lagi
39 Sesuatu yang...
40 Last option
41 Kehilangan kesempatan
42 Tertangkap basah
43 Penyesalan tahap 1
44 Penyesalan tahap 2
45 Kantor baru
46 Mendekati hari sidang 1
47 Mulai curiga
48 Mari bercerai...
49 Perasaan aneh
50 Gelisah
51 Hati yang penuh harap
52 Menikah...
53 Memantapkan hati
54 Malika (operasi ? )
55 Sesal kemudian
56 Tiga hati
57 Jalan kembali...?
58 Kabar dari Author
59 Rey, Yuda... dilema
60 Kembalilah...
61 Menikahlah dengan ku...
62 Jangan menolak ku...
63 Setelah menikah
64 Kenapa Cantika...
65 Perasaan Mina
66 Malam yang panjang
67 Akhirnya...
68 Child free...?
69 Mencintaimu...
70 Semakin sulit
71 Angel...
72 Bertemu Angel
73 Lamaran
74 Kabar Author
75 Lamaran diterima
76 Wanita hebat
77 Gugup
78 Sisi yang berbeda
79 Malam panjang 1
80 Malam panjang 2
81 Rasa kehilangan
82 Perjalanan yang berliku
83 Kabar penting!!!
84 Perjalanan ( Berakhir)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Cantika, Yuda ,Dewangga
2
Niat Cantika
3
Misi baru Cantika
4
Kisah lama Dewangga
5
Amarah
6
Mari bicara...
7
Titik terang
8
Cantika yang menyerah
9
Salam dari Author
10
Kembalinya masa lalu
11
Putri cantik Cantika
12
Cantika yang membatu
13
Kedatangan Roman
14
Antara Benci dan Cinta
15
Rasa kehilangan
16
Darah pembunuh...?
17
Luka tak berdarah
18
Ketegaran
19
PRT kiriman
20
Pengkhianatan terbuka
21
Petaka cinta
22
Pergi...?
23
Cintakah ( Rasa bersalah kah)
24
Melelahkan...
25
Kalut
26
Pewaris PRA TECHNO
27
Menerima tawaran
28
Terasa jauh... ( Terlihat dekat)
29
Tak pernah menyerah
30
Luka lagi
31
Melemah...
32
Keteguhan hati
33
Kabar mengejutkan
34
Lorraine...
35
Tiga pria pewaris tahta
36
Ingin kembali...?
37
Reynal...
38
Satu kesempatan lagi
39
Sesuatu yang...
40
Last option
41
Kehilangan kesempatan
42
Tertangkap basah
43
Penyesalan tahap 1
44
Penyesalan tahap 2
45
Kantor baru
46
Mendekati hari sidang 1
47
Mulai curiga
48
Mari bercerai...
49
Perasaan aneh
50
Gelisah
51
Hati yang penuh harap
52
Menikah...
53
Memantapkan hati
54
Malika (operasi ? )
55
Sesal kemudian
56
Tiga hati
57
Jalan kembali...?
58
Kabar dari Author
59
Rey, Yuda... dilema
60
Kembalilah...
61
Menikahlah dengan ku...
62
Jangan menolak ku...
63
Setelah menikah
64
Kenapa Cantika...
65
Perasaan Mina
66
Malam yang panjang
67
Akhirnya...
68
Child free...?
69
Mencintaimu...
70
Semakin sulit
71
Angel...
72
Bertemu Angel
73
Lamaran
74
Kabar Author
75
Lamaran diterima
76
Wanita hebat
77
Gugup
78
Sisi yang berbeda
79
Malam panjang 1
80
Malam panjang 2
81
Rasa kehilangan
82
Perjalanan yang berliku
83
Kabar penting!!!
84
Perjalanan ( Berakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!