Niat Cantika

Cantika duduk termenung memikirkan semua ucapan pria yang mengaku Papa Yuda. Selama ini Yuda tidak pernah menyinggung soal orang tuanya. Sejauh ini Cantika hanya mengenal Dokter Wira dan Dokter Diah sebagai om dan tantenya Yuda. Tapi kini Cantika di pertemukan dengan kenyataan bahwa Papa Yuda masih hidup.

Cantika memutuskan untuk bertanya dulu pada Yuda nanti. Barulah nanti dia memutuskan untuk menemui pria bernama Dewangga itu atau tidak. Jika memang yang pria itu katakan, tentu Cantika mau membantu agar anak dan ayah itu akur kembali. Walau bagaimana pun juga berarti pria itu kakek dari anaknya.

Sementara itu Pak Budi baru saja bertemu dengan Yuda. Tidak ada yang begitu penting untuk dibahas, hanya saja Pak Budi punya beban moral untuk mengembalikan Yuda pada Dewangga. Apalagi Yuda membenci Dewa karena kesalahan pahaman yang berlarut larut .

 " Yud... bagaimana kabar Cantika . Apa dia betah di sini ? " Ucap Pak Budi membuka pembicaraan di luar urusan kantor.

" Cantika baik ,Om . Tapi dia terlihat mulai bosan , mungkin karena dia terbiasa bekerja. " Jawab Yuda sambil terkekeh.

" Biarkan saja sampai dia terbiasa, sebentar lagi juga lahiran. Setelah itu dia akan sibuk dengan bayinya. " Ucap Pak Budi menanggapi.

" Iya, Om. Cuma belakangan agak sedikit manja, oleh sebab itu aku tidak bisa terlalu lama di kantor apalagi lembur, Om. "

" Tidak apa apa, serahkan pada asisten mu sebagai pekerjaan agar tidak terlalu berat. Dan kamu tetap bisa mengandalkan Om disaat kamu butuh. " Pak Budi memukul pelan pundak Yuda .

" Baik, Om. Dan Terima kasih untuk semuanya. Om dan Kak Roman telah banyak membantu aku. " Ucap Yuda sungguh-sungguh.

" Tidak usah berlebihan, kamu itu yang Om butuhkan bukan sebaliknya. Padahal tanpa Om bantu juga kamu bisa lebih sukses. Perusahaan Papa kamu jauh lebih besar. " Yuda terdiam mendengar ucapan Pak Budi.

" Yud... kamu sudah menikah, dan sebentar lagi akan punya anak. Tidak adakah keinginan kamu untuk membawa Cantika pada Papa mu. Hentikan kesalahan pahaman mu. Beliau sudah cukup tua dan butuh kamu sebagai pengganti nya. " Pak Budi mencoba untuk menanyai hati Yuda.

" Tidak untuk saat ini, Om. Aku masih merasa sakit mengingat Mama meninggal karena dia. " Yuda masih tetap pada pendirian nya.

" Bukan dia penyebabnya Yuda, Mama kamu hanya salah paham. Jika saja dia mencari tahu dulu kebenarannya atau setidaknya bertanya mungkin kecelakaan itu bisa terhindari. Buka mata kamu, jangan terbawa emosi. Kamu bisa mencari tahu sekarang jika kamu mau. Tanyakan baik baik pada Papa kamu. " Pak Budi sedikit kesal dengan sifat keras kepala Yuda.

" Jika dia tidak berselingkuh kenapa dia menikahi wanita itu ! " Yuda tetap tidak menerima ucapan Pak Budi. Doktrin yang diterimanya dari Tantenya telah merusak Yuda terlalu dalam.

" Ada kisah masa lalu yang membuat Papa kamu harus bertanggung jawab. Itupun setelah Mama kamu meninggal. Cari tahulah Yuda, sebelum kamu menyesal. " Pak Budi kembali menepuk pundak Yuda beberapa kali dan akhirnya pergi meninggalkan Yuda sendiri di ruangan nya.

Ingatan Yuda kembali ke masa dimana dirinya menjadi anak yang paling bahagia. Memiliki seseorang ibu yang menyayangi nya dan seorang ayah yang selalu memanjakan nya. Yuda tidak bisa berbohong pada hatinya, kalau memang dia merindukan sang Papa. Lelaki yang menjadi kebanggaan nya di masa lalu. Heronya yang dia disebut dengan nama Papa.

Hingga suatu hari seorang supir menjemputnya di sekolah dan membawanya ke rumah sakit. Dan di sanalah Yuda tahu jika Mamanya telah meninggal dunia karena kecelakaan. Dan membawa serta adiknya yang masih di dalam kandungan sang Mama.

Yuda memejamkan matanya, menepis bayangan masa lalu yang mengusik pikiran nya. Tidak ingin larut dalam lamunan Yuda kembali mencoba untuk fokus pada pekerjaan nya . Yuda ingin cepat menyelesaikan tugas tugasnya. Agar cepat bisa bertemu dengan sang istri yang semakin membuat Yuda gemas.

*****

Sore telah menampakkan aura jingga di ufuk barat. Cantika telah selesai mandi setelah memasak makanan untuk suaminya. Tinggal menunggu Yuda pulang dari kantor seperti biasanya.

Tak lama kemudian orang yang ditunggu akhirnya tiba. Yuda pulang dengan wajah yang terlihat lelah. Dengan senyuman yang yang sedikit dipaksakan Yuda mengecup kening Cantika saat Cantika mengambil alih tas kerjanya.

" Mas terlihat sangat letih, apa banyak pekerjaan ? " Tanya Cantika sambil menggandeng tangan Yuda ke arah sofa.

" Hmm... begitulah. Mungkin karena belum terbiasa dengan posisi seorang CEO. Berbeda dengan saat aku jadi seorang assisten. " Yuda menoleh dengan senyuman melihat istrinya yang memperhatikan setiap ucapannya.

" Yang sabar ya, Mas. Nanti juga terbiasa. Mas mau mandi atau mau makan dulu ? " Tanya Cantika.

" Masak apa, Sayang. " Tanya Yuda.

" Ikan Gurami goreng sama sambal cabe hijau. Mau makan ? "

" Ok, kita makan dulu. Jadi lapar dengar sambal hijau. " Yuda menarik Cantika lembut untuk membantunya berdiri.

Keduanya menuju ruang makan. Cantika membuka tudung saji dan terlihatlah hidangan sudah tertata di sana. Dengan telaten Cantika melayani Yuda makan. dari mengambilkan nasi serta perlengkapan nya. Menyiapkan gelas berisi air putih dan menaruhnya di dekat Yuda.

" Tidak usah terlalu repot, Cantik. Mas bisa mengambil sendiri. Duduk sini kita makan. " Yuda menepuk kursi kosong di sisi kirinya. Cantika pun menuruti suaminya.

Niat hati Cantika ingin menanyakan tentang Papa Yuda, tapi melihat Yuda yang terlihat lelah Cantika mengurungkan niatnya. Biarlah nanti Cantika akan bicara disaat yang tepat. Akhirnya Cantika dan Yuda menghabiskan makanan mereka sambil berbincang ringan membunuh sepi.

" Bagaimana kabar Baby nya ? Apa dia jadi anak baik hari ini? " Tanya Yuda di sela suapan nya.

" Baik... dia baik hari ini. Hanya ada gerakan kecilnya yang menemani Mommy nya. " Jawab Cantika sumringah.

" Baby nya Daddy pintar, nanti kita beli pakaian, ya ? Bukankah ini sudah tujuh bulan, kita harus bersiap siap menyambutnya. " Yuda mengelus perut Cantika yang membuncit.

" Iya, Mas benar. Kita angsur beli nanti saat Mas libur. Aku juga ingin jalan jalan membunuh rasa bosan. Pasti menyenangkan ke Mall sambil hunting perlengkapan Baby. " Cantika terlihat antusias dengan mata berbinar membayangkan hal yang menyenangkan menurutnya .

Yuda tersenyum bahagia melihat Cantika begitu bersemangat hanya dengan hal kecil saja. Istrinya sangat sederhana, tidak perlu emas berlian, atau tas dan sepatu branded. Dengan jalan ke pusat perbelanjaan saja sekedar membeli perlengkapan bayi mereka sudah membuatnya bahagia .

Terbersit rasa syukur dalam hati Yuda, meski pernikahan mereka terjadi dengan cara tak biasa tapi Cantika tetap menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Memberinya banyak cinta yang tanpa banyak menuntut . Sungguh istri idaman setiap pria.

" Aku semakin mencintai mu, Sayang. Tetaplah seperti ini, untukku dan keluarga kita kelak. " Yuda mengusap pipi Chubby Cantika dengan lembut.

" Tapi keluarga kita tidak lengkap tanpa orang tua kita, Mas. Andai saja kita masih memilikinya. Bahkan aku sendiri tidak tahu siapa orang tua ku. " Ucap Cantika penuh maksud.

" Kita tak butuh mereka untuk bahagia. Aku hanya butuh kamu dan anak anak. " Wajah tampan Yuda terlihat mengeras seketika membuat Cantika urung untuk berkata lebih lanjut.

" Aku berniat untuk mencari orang tua ku, Mas. Selama ini aku terhalang biaya. Jika Mas izinkan aku ingin menggunakan sedikit uang untuk itu. " Ungkap Cantika hati hati.

" Tentu saja boleh, uang ku juga milikmu, Cantik. Lakukan apapun dengan uang itu. Jangan khawatir Mas masih punya banyak uang . Nanti Mas bantu kamu untuk mencari keberadaan mereka. " Ucapan Yuda menenangkan hati Cantika. Senyum indah mengukir di bibir ranum nya.

Yuda akan melakukan apapun yang bisa membuat istrinya bahagia. Apalagi hanya sekedar mencari orang tua Cantika Yuda pasti akan membantunya semaksimal mungkin. Agar bisa selalu melihat senyum manis milik Cantika.

Seperti hal nya Cantika yang ingin mencari tahu keberadaan orang tuanya. Yuda juga ingin mencari tahu tentang kebenaran orang tuanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Staytune always Readers 💕

Terpopuler

Comments

Tety Kurniati

Tety Kurniati

jangan2 cantika adik kakak sama angel

2024-02-22

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

siapa y kira2 orang tua Cantika

2024-02-13

0

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

dr awal aku mampir thor...smngt

2024-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Cantika, Yuda ,Dewangga
2 Niat Cantika
3 Misi baru Cantika
4 Kisah lama Dewangga
5 Amarah
6 Mari bicara...
7 Titik terang
8 Cantika yang menyerah
9 Salam dari Author
10 Kembalinya masa lalu
11 Putri cantik Cantika
12 Cantika yang membatu
13 Kedatangan Roman
14 Antara Benci dan Cinta
15 Rasa kehilangan
16 Darah pembunuh...?
17 Luka tak berdarah
18 Ketegaran
19 PRT kiriman
20 Pengkhianatan terbuka
21 Petaka cinta
22 Pergi...?
23 Cintakah ( Rasa bersalah kah)
24 Melelahkan...
25 Kalut
26 Pewaris PRA TECHNO
27 Menerima tawaran
28 Terasa jauh... ( Terlihat dekat)
29 Tak pernah menyerah
30 Luka lagi
31 Melemah...
32 Keteguhan hati
33 Kabar mengejutkan
34 Lorraine...
35 Tiga pria pewaris tahta
36 Ingin kembali...?
37 Reynal...
38 Satu kesempatan lagi
39 Sesuatu yang...
40 Last option
41 Kehilangan kesempatan
42 Tertangkap basah
43 Penyesalan tahap 1
44 Penyesalan tahap 2
45 Kantor baru
46 Mendekati hari sidang 1
47 Mulai curiga
48 Mari bercerai...
49 Perasaan aneh
50 Gelisah
51 Hati yang penuh harap
52 Menikah...
53 Memantapkan hati
54 Malika (operasi ? )
55 Sesal kemudian
56 Tiga hati
57 Jalan kembali...?
58 Kabar dari Author
59 Rey, Yuda... dilema
60 Kembalilah...
61 Menikahlah dengan ku...
62 Jangan menolak ku...
63 Setelah menikah
64 Kenapa Cantika...
65 Perasaan Mina
66 Malam yang panjang
67 Akhirnya...
68 Child free...?
69 Mencintaimu...
70 Semakin sulit
71 Angel...
72 Bertemu Angel
73 Lamaran
74 Kabar Author
75 Lamaran diterima
76 Wanita hebat
77 Gugup
78 Sisi yang berbeda
79 Malam panjang 1
80 Malam panjang 2
81 Rasa kehilangan
82 Perjalanan yang berliku
83 Kabar penting!!!
84 Perjalanan ( Berakhir)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Cantika, Yuda ,Dewangga
2
Niat Cantika
3
Misi baru Cantika
4
Kisah lama Dewangga
5
Amarah
6
Mari bicara...
7
Titik terang
8
Cantika yang menyerah
9
Salam dari Author
10
Kembalinya masa lalu
11
Putri cantik Cantika
12
Cantika yang membatu
13
Kedatangan Roman
14
Antara Benci dan Cinta
15
Rasa kehilangan
16
Darah pembunuh...?
17
Luka tak berdarah
18
Ketegaran
19
PRT kiriman
20
Pengkhianatan terbuka
21
Petaka cinta
22
Pergi...?
23
Cintakah ( Rasa bersalah kah)
24
Melelahkan...
25
Kalut
26
Pewaris PRA TECHNO
27
Menerima tawaran
28
Terasa jauh... ( Terlihat dekat)
29
Tak pernah menyerah
30
Luka lagi
31
Melemah...
32
Keteguhan hati
33
Kabar mengejutkan
34
Lorraine...
35
Tiga pria pewaris tahta
36
Ingin kembali...?
37
Reynal...
38
Satu kesempatan lagi
39
Sesuatu yang...
40
Last option
41
Kehilangan kesempatan
42
Tertangkap basah
43
Penyesalan tahap 1
44
Penyesalan tahap 2
45
Kantor baru
46
Mendekati hari sidang 1
47
Mulai curiga
48
Mari bercerai...
49
Perasaan aneh
50
Gelisah
51
Hati yang penuh harap
52
Menikah...
53
Memantapkan hati
54
Malika (operasi ? )
55
Sesal kemudian
56
Tiga hati
57
Jalan kembali...?
58
Kabar dari Author
59
Rey, Yuda... dilema
60
Kembalilah...
61
Menikahlah dengan ku...
62
Jangan menolak ku...
63
Setelah menikah
64
Kenapa Cantika...
65
Perasaan Mina
66
Malam yang panjang
67
Akhirnya...
68
Child free...?
69
Mencintaimu...
70
Semakin sulit
71
Angel...
72
Bertemu Angel
73
Lamaran
74
Kabar Author
75
Lamaran diterima
76
Wanita hebat
77
Gugup
78
Sisi yang berbeda
79
Malam panjang 1
80
Malam panjang 2
81
Rasa kehilangan
82
Perjalanan yang berliku
83
Kabar penting!!!
84
Perjalanan ( Berakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!