Cantika tersandar di pintu kamar Apartemen milik suaminya. Entah masih pantas untuk disebut suami entah tidak. Kini Cantika masing memangku Malika di gendongan nya. Sesaat tubuh rapuh itu terduduk lemah di lantai dingin. Hatinya hancur, raganya lelah. pikirannya penuh dan sesak hingga terasa hendak meledak.
Cantika memejamkan matanya sejenak. Meredakan sesak dadanya yang bergemuruh. Air mata tak lagi Cantika tahan, hanya dirinya dan Malika yang ada di ruangan itu. Meski dia meratap pun tidak ada yang akan tahu.
Puas meratapi sialnya hidup yang dijalaninya, Cantika bangkit dengan susah payah. Luka bekas operasi masih sangat sakit dan sedikit basah. Lima hari paska operasi seharusnya Cantika tidak pulang sendiri. Jangankan untuk menarik koper, bahkan tubuh mungil di gendongan nya belum boleh untuk dia bawa terlalu lama.
Beruntung tadi ada security yang membantunya. Tapi untuk banyak bergerak dan membawa beban seharusnya tidak dia lakukan. Tapi apa daya, Cantika tidak ingin orang lain tahu kisruh rumah tangganya. Setidaknya Yuda masih suaminya dan Cantika tidak ingin orang memandang buruk terhadapnya.
Hingga tadi pagi Cantika masih menjaga nama baik suaminya. Menganggap Yuda hanya marah sesaat. Berharap melihat Malika yang lucu membuat hatinya hangat dan luluh. Harapan yang membuat Cantika merasa kuat dan semangat.
Tapi kini perutnya terasa perih, seperih hatinya yang terasa teriris tipis tipis. Suaminya membawa wanita lain dan bercumbu mesra di tempat yang sering mereka gunakan untuk bercinta. Adakah luka yang lebih sakit dari ini. Inikah yang Asha rasakan saat Rey bersama Kamila dulu.
Tapi Cantika bukan Asha yang akan meratap menangis dan lemah. Asha boleh melakukan semua itu, ada Umi yang akan menopang nya. Cantika tidak bisa melakukan hal yang sama sebab Cantika hanya sendiri. Menangis saat ini hanya untuk meredakan sesaknya saja. Setelah dia harus berdiri tegak untuk diri sendiri dan Malika.
Malika terlelap dengan nyenyak nya tanpa tahu betapa rumitnya hidup ke depannya. Cantika melangkah menuju kamar mandi sekedar menyegarkan wajahnya dari sisa sisa air mata. Tidak boleh ada yang tahu jika dia terluka hatinya. Tidak ada yang boleh melihat betapa rapuh dan menyedihkan nya dirinya.
Dengan pelan Cantika menaikkan pakaiannya membuka perban bekas operasi. Sesuai instruksi Dokter perbannya harus di ganti tiga kali sehari karena harus di olesi obat. Cantika harus menjaga dirinya sendiri. Dia tidak boleh sakit karena ada Malika yang membutuhkan dirinya.
Setelah selesai mengobati dan mengganti perban. Cantika meraih tasnya dan mengeluarkan sebungkus roti yang dia bawa dari rumah sakit. Cantika lapar tapi dia belum sanggup untuk keluar dari kamar. Dengan pelan Cantika memakan roti itu hingga habis.
Tidak lupa Cantika memakan obat yang tadi dia tebus di apotek rumah sakit. Tiga jenis tablet langsung Cantika telan sekaligus. Kemudian Cantika menegak air mineral yang memang tersedia di kamarnya.
Cantika merebahkan dirinya di samping Malika. Bayi merah itu masih tertidur pulas. Lama menatapnya Cantika ikut mengantuk. Berlahan mata yang mirip Lisa Black pink itu meredup dan tertutup. Cantika terlepas dari alam nyata yang menyakitinya. Karena lelah hati dan pengaruh obat Cantika berhasil masuk ke alam mimpinya.
Sementara Yuda terlihat gelisah di ruang kerja. Mengingat tatapan mata Cantika yang menyimpan banyak luka. Terlihat dingin dan menatap datar tapi tidak bisa dipungkiri penuh rasa sakit. Yuda memang brengsek, bahkan dia lupa jika hari ini istri dan anaknya pulang dari rumah sakit.
Jangankan untuk menjemput, bahkan Yuda mengabaikannya sejak kemarin. Melihat Cantika menggendong bayi mereka sambil membawa koper Yuda merasa menjadi pecundang yang tak punya hati. Yuda dapat melihat langkah yang berusaha tegap itu menahan rasa perih tapi gengsinya melarangnya untuk bangkit membantu.
Malah Yuda semakin menyakiti dengan terus memeluk Angel. Akh... mengingat Angel Yuda menyesali apa yang dia lakukan. Hampir saja Yuda menembus batas yang terakhir jika saja suara kecil bayi mungil itu tidak terdengar .
Hingga kini pesona Angel masih mampu menyesatkan Yuda. Entah sampai kapan Yuda sanggup untuk bertahan dengan komitmen pernikahan ini. Yang pasti Angel tidak akan menyerah begitu saja.
Yuda keluar dari ruang kerja menuju ruang makan, tempat yang menjadi saksi gairah yang tersulut api rindu yang terpendam. Sisa makan mereka tadi masih seperti semula. Angel pergi tanpa membereskan meja makan. Yuda segera merapikan ruangan yang berantakan itu. Cantika tidak pernah se berantakan ini.
Yuda kembali merasa bersalah melihat kursi tempatnya nyaris memasuki Angel. Masih terbayang apa yang mereka lakukan dan semua tertangkap sempurna oleh mata cantik Cantika. Yuda mendadak resah. Matanya menatap pintu kamar yang tertutup rapat sejak tadi. Bahkan seperti tak berpenghuni sebab tak terdengar suara apapun.
Dengan ragu ragu Yuda mendekati pintu dan mencuri dengar. Tak ada suara apapun. Dengan pelan Yuda membuka pintu itu yang ternyata tak terkunci. Mata Yuda menangkap sosok yang bergelung di atas ranjang dengan seorang bayi mungil yang berselimut berwarna peach.
Setelah meyakini keduanya tidur dan baik baik saja Yuda keluar tanpa berniat untuk mendekat. Menutup pintu pelan tanpa suara dan meninggalkan kamar itu menuju ruang kerjanya kembali.
Cantika membuka matanya setelah yakin orang yang membuka pintu itu telah pergi. Cantika hanya mendesah lelah. Tadinya Cantika berharap Yuda mendekat sekedar melihat Malika dari dekat. Nyatanya Cantika masih terlalu berharap pada suami yang kini memiliki sekat tak kasat mata dengannya. Hanya karena alasan yang tidak bisa Cantika terima.
" Aku akan bertahan, Mas. Bukan untuk mempertahankan tapi menunggu hingga hati ini benar-benar lelah. Jika selama pertahanan ini masih kokoh dan semua kembali seperti semula maka aku akan menerima. Tapi jika selama itu kamu semakin menjauh aku akan melepaskan. Aku Cantika... yang terbiasa dengan luka. Dan tak ada luka yang benar-benar menghabisi ku. "
*****
Seorang pria tiga puluh tahun duduk di kursi kebesaran nya. Nampak wajah tak senang tergambar di raut tampan itu. Matanya tidak sedetik pun melewatkan dari laptopnya. Entah apa yang dia lihat sehingga kening putihnya mengkerut dalam sambil terus menatap layar empat belas inchi itu.
Pria menatap laptopnya yang ternyata adalah rekaman CCTV sebuah Apartemen tempatnya tinggal. Puas melihat dan mengulangi di beberapa titik akhir pria itu menghubungi seseorang dengan ponselnya .
" Halo Man... kamu yakin Cantika pulang sendiri ? "
" Benar, Pak. Beliau naik taksi dan saya sendiri yang membantu membawakan kopernya sampai ke pintu unitnya. "
" Terus... wanita itu sudah keluar sekarang ? "
" Sudah, Pak. Dua puluh menit setelah Mbak Cantika datang . Dan wanita itu keluar dengan tersenyum seperti sedang bahagia. "
" Man, kira kira berapa lama wanita itu di dalam ? "
" Kurang lebih satu jam , Pak. "
" Terima kasih infonya, Man dan rekaman CCTV-nya . Saya boleh minta tolong awasi Cantika ya, Man. Siapa tahu dia butuh sesuatu. "
" Oh iya, Man. Kamu ada kenalan orang yang mau kerja rumah tangga. Wanita sekitar umur tiga puluh lima sampai empat puluh tahun. Yang bisa kerja part time saja. "
" Saya punya sepupu yang menyalurkan para PRT dari kampung, Pak. Coba nanti saya hubungi. Siapa tahu ada yang sesuai dengan Bapak. "
" Saya tunggu kabarnya sore ini. Kalau bisa, saya pulang nanti orangnya sudah ada. "
" Baik, Pak. Saya usahakan. "
Panggilan terputus , pria muda itu menarik napas dalam. Pikirannya tertuju pada sosok wanita yang kini sedikit mengusik nya. Rasa kasihan dengan kisah hidupnya dan rasa kagum dengan keteguhan dan kegigihannya. Semangat yang wanita itu tularkan padanya pernah membuatnya kembali memiliki harapan untuk hidup lebih baik.
" Jangan lakukan kesalahan yang pernah aku lakukan, Yuda. Jika kamu tidak ingin merasakan penderitaan berkepanjangan seperti aku. " Gumam pria itu.
" Aku akan melindunginya, jika kamu melukai perasaannya . Tidak akan aku biarkan dia terpuruk sendiri. Seperti dirinya membantu Asha untuk bangkit dulu. Semoga kamu lebih bijak dariku. "
Pria itu Reynal Amris. Mantan suami sahabat Cantika yang pernah Rey sakiti begitu parahnya. Hanya karena takut tidak mendapatkan warisan sang kakek. Penyesalan yang tak kunjung selesai meski kini Asha telah bahagia dengan kakaknya Roman. Wanita luar biasa yang pernah disia siakan nya. Yang berjuang sendiri untuk merawat anak mereka yang melawan penyakit berat.
Dewangga yang mengetahui hubungan anak dan menantunya tidak baik baik saja meminta Rey mengawasi mereka. Bukan Dewangga tidak mau turun tangan sendiri. Tapi keberadaan nya hanya akan memperburuk keadaan. Jadi dia memilih untuk mengawasi dari jauh.
Hal ini membuat Rey mengkhawatirkan kondisi Cantika. Apalagi kondisi kesehatan nya habis melahirkan tentu membuat masih lemah dan butuh bantuan. Dan kini ada wanita yang mencoba mencari kesempatan dalam kisruh rumah tangga mereka.
Rey masih ingat saat dulu dia pernah melamar Cantika . Berharap bisa sama sama mengobati luka, tapi Cantika menolaknya dengan cara yang bijaksana.
" Bagaimana kalau kita menikah ! " Ucap Rey tiba tiba membuat Cantika termangu.
" Kamu bicara apa Kak ? Jangan bercanda ! " Cantika membuang pandangannya ke luar jendela.
" Dari pada anakmu lahir tanpa ayah. Mungkin saja kita bisa jatuh cinta akhirnya. Hubungan saling menguntungkan. Aku juga ingin melupakan Asha. Bagaimana ? " Tanya Rey sambil berjalan mendekati Cantika.
" Aku tidak mau coba coba, Kak. Aku ingin menikah sekali seumur hidupku. Carilah seseorang yang kamu cintai dan aku juga begitu. Walaupun suatu saat kita gagal, setidaknya tidak ada penyesalan karena kita telah berusaha. Tapi kalau menikah karena alasan tertentu takutnya salah satu diantara kita akan menderita. Bagaimana kalau hanya salah satu yang mencintai. Jika sama sama tidak bisa mencintai sih, okelah. Kita bisa akhiri baik baik. Jika tidak salah satu akan menderita. "
" Kamu benar, kalau begitu jadi adikku saja. Biar aku tidak kesepian karena sebentar lagi aku akan punya keponakan. " Rey mengelus kepala Cantika .
" Itu lebih baik Kak.....
Rey mengingat semua ucapan Cantika saat itu. " Tapi jika dia membuang mu, aku yang akan menarik mu " Sebuah janji terucap hanya dalam hati Rey.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tetap stay tune mak , love you all 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Zainab Ddi
Rey Uda berubah Yuda siap2 seperti rey
2024-02-14
1
Uthie
Nahhh... gitu lebih baik dehhhh 😌
2024-01-14
1
guntur 1609
kau malah lrbih parah brengseknya dari rey ya yudha
2023-11-04
0