20.

Tiba - tiba Sapto tertawa dengan keras.

Ha..ha..ha....

" Kalian percaya begitu saja , kalian jangan mau di bohongi sama Lurah cabul ini , aku yakin Pak Rt dan Pak Rw pasti sudah di suap sama Lurah ini ". Sapto tidak terima mendengar Aisyah sudah di nikahi oleh Mahesa.

Bagaimana nanti dengan dirinya....dia yang sudah lebih dahulu menjatuhkan pilihan pada gadis itu, sedangkan Mahesa hanya pendatang...ia orang baru di desanya, tidak mungkin ia kalah dengan Mahesa.

" Iya , enggak mungkin itu , apa Pak Lurah ngomong seperti itu hanya untuk menutupi kesalahan Pak Lurah saja ". tambah Lusi.

" Baiklah kalau kalian ingin bukti .." . " Sayanggg , tolong ambilkan laptop dan HP nya Mas ya !".

Melihat perlakuan Mahesa pada Aisyah yang begitu lembut bahkan memanggilnya dengan sebutan sayang, Sapto dan Lusi makin meradang.

" Sama aku ketus mulu....dasar Lurah enggak adil..." kata Lusi dalam hati.

Aisyah datang dengan membawa apa yang di suruh oleh suaminya.

" Ini Mas ".

" Terima kasih sayang ". ucap Mahesa sambil mengelus kepala Aisyah yang tertutup hijab.

Perlakuan manisnya Mahesa , mendapat perhatian dari para penduduk desa , melihat itu mereka pun ikut tersenyum . Tidak buat Sapto dan Lusi , mereka berdua makin panas hatinya.

Mahesa menyalakan laptopnya , lalu menyiarkan video acara pernikahan nya dengan Aisyah. Beruntung waktu itu Gema mengdokumentasikan semuanya.

Mahesa harus berterima kasih pada asisten sekaligus adik angkatnya itu.

Semua penduduk Desa menontonnya, dan mereka pun percaya, bahwa Pak Lurahnya itu sudah menikah dengan Aisyah, bahkan secara resmi bukan siri. Karena ada Pak Penghulu juga di video itu.

" Ternyata benar , Pak Lurah tidak bohong..."

" Iya , aku yakin ini karangan Sapto saja...aku sebenarnya sudah ragu tadi ".

" Aku juga, masa iya Pak Ustadz merelakan anaknya begitu saja tanpa adanya pernikahan..kan enggak mungkin itu"

" Apa mungkin Sapto menyukai Aisyah terus di tolak, makanya ia marah.."

" Bisa jadi itu....".

" Apa Sapto mau menjadikan Aisyah istri ke 3 nya , gila itu namanya...masih kurang saja , padahal isttinya sudah dua...masih mau menambah lagi ".

" Kalau aku jadi Aisyah , tentu saja lebih memilih Pak Lurah lah , biar Duda tapi kan tampannya bukan main , dari pada laki - laki yang sudah punya istri ".

" Iya kamu benar....Pak Lurah lebih kelihatan hot dari pada si Sapto..."

Suara - suara dari para ibu - ibu di sana , membuat amarah Sapto makin memuncak, apalagi ia di banding - bandingkan dengan Mahesa...ia makin kesal.

Brakkk....Sapto menendang pot Bunga yang ada di dekatnya, lalu pergi begitu saja....ia kalah dan merasa di permalukan.

" Kamu miliku Aisyah , tidak akan aku biarkan Lurah itu menjadi suami kamu , aku lah yang pantas menjadi suamimu.....akan kurebut kamu darinya Aisyah....apapun caranya akan aku lakukan...meski aku harus berbuat jahat ". tekad Sapto.....ia mungkin memang sudah benar - benar jatuh cinta pada Aisyah , tapi ia lupa ,bahwa cinta tidak harus memiliki dan tidak bisa di paksakan.

Lusi ikut pulang , ia mengejar Sapto." Bang...tunggu aku bang ".

" Pulanglah lah Lus...aku tidak mau di ganggu ".

" Apa Bang Sapto akan membiarkan Aisyah dengan Pak Lurah begitu saja ?".

" Bukan urusan kamu Lus , pergi sana !".

" Baiklah , tapi uang yang Abang berikan enggak boleh di minta lagi ya , ini sudah jadi milik aku ,meski rencana kita gagal ".

" Ambilah , uang itu tidak seberapa bagi ku ".

Namanya juga mata duitan..mendengar ucapan Sapto Lusi langsung berbinar matanya.

" Emmm...Bang Sapto mau di temani aku enggak malam ini ". Lusi tidak mau melewatkan kesempatan ini, siapa tau ia dapat uang lebih banyak lagi dari Sapto.

" Sorry Lus , aku enggak nafsu sama kamu ".

" Sialan...bukannya kedua istri kamu kalah seksi dengan aku ".

" Aku akui kamu memang seksi karena pakaian ketat kamu, tapi barang kamu banyak di pakai orang , aku takut terkena penyakit ".

" Aku sehat kok , kan rutin cek kesehatannya ". Lusi masih mencoba merayu Sapto.

" Tetap saja aku enggak mau ambil resiko , sudahlah Lus , aku mau pulang ".

" Kenapa , apa kamu masih mengharapkan Aisyah , Cih....kamu kira aku enggak tau kalau kamu menyukai Aisyah , sadar Bang Sapto , kamu enggak ada apa - apanya di banding sama Pak Lurah itu ". Lusi tidak terima kalau Sapto juga menolaknya.

" Diam kamu Lus , aku bilang tidak usah ikut campur , jangan salahkan aku kalau kamu masih tidak bisa menutup mulut embermu , meski kamu wanita, aku tidak akan segan melukaimu ".

" Kalian semua menyebalkan...dah ah , di tawari enggak mau ya sudah, aku cari mangsa baru...masih banyak kok yang mau sama aku ". Lusi mengibaskan rambutnya, lalu berjalan melenggak lenggok seakan mengejek Sapto.

Sampai di rumah , Sapto mengamuk , ia melempar beberapa barang , Murni sendiri tidak ambil pusing...ia malah mengunci kamarnya dan bersiap untuk tidur , inilah sifat Murni sebenarnya...bodo amat.

Tapi tidak dengan Ayu , ia sungguh merasa kasihan pada suaminya.

" Mas Sapto...berhenti Mas...".

" Jangan perdulikan aku Yu , jangan sampai kamu kena imbas kemarahan ku !".

Ayu.pun terpaksa menjauh ...tapi ia tetap tidak meninggalkan Sapto. Ia bersembunyi sambil terus memantau suaminya.

Kita kembali ke rumah Pak Lurah...

" Saya minta maaf karena sempat merahasiakan pernikahan kami , ada alasan di balik itu semua...dan saya belum bisa mengatakannya sekarang ".

" Iya Pak Lurah , tidak apa - apa ...justru kami minta maaf sudah menganggu istirahat Pak Lurah ". salah satu warga mewakili untuk meminta maaf.

" Iya , saya tau kalian juga hanya ikut - ikutan saja....". Perhatian Mahesa terpecah karena suara dari seorang pedagang.

Tek...tek...tek.....

" Nasi goreng "....seorang pedagang nasi goreng lewat di depan rumah Mahesa.

" Sebentar bapak - bapak , ibu - ibu...".

" Pak...Pak...Nasi goreng, kemarilah !". tukang nasi goreng pun mendekat.

" Saya borong nasi gorengnya , semuanya ...silahkan memesan pada tukang nasi goreng ini ".

Mereka semua bersorak.....lalu lewatlah tukang bakso dan somai.

Mahesa kembali menghentikan kedua pedagang itu , dan memborongnya lagi.

" Waahhh Pak Lurah , ini enggak bakalan habis dalam semalam , kalau kami bungkus boleh tidak ?".

" Kalian boleh membawa nya pulang buat anak dan istri kalian , habiskan saja , karena semuanya saya yang akan membayarnya ... ya anggaplah syukuran atas pernikahan kami ".

" Terima kasih Pak Lurah...terima kasih Bu Lurah ". ucap mereka bersamaan.

Aisyah tersipu , tak menyangka malam ini ia di panggil Bu Lurah oleh warga.

Mahesa menyenggol bahu istrinya..." Bu Lurah mau minta apa , biar Mas ambilkan ?".

" Boleh Mas , aku mau bakso saja ".

" Siap laksankan sayang ".

" Bapak mau apa ,biar sekalian saya pesankan ". Mahesa tidak lupa menawari sang mertua.

" Bapak tidak usah Nak , bapak mau pulang saja ".

" Kalau begitu saya minta di bungkuskan buat si kembar ya Pak ...tunggu sebentar ".

Malam ini di rumah Mahesa begitu ramai orang, para warga Desa mendapat rezeki tidak terduga...begitupun para pedagang yang tidak sengaja lewat di depan rumah Mahesa.

Mereka senang dagangan mereka habis bahkan Mahesa memberi uang lebih pada mereka.

" Sayanggg malam ini Mas minta bonus dari kamu....kita main sampai pagi ya ". bisik Mahesa pada Aisyah.

Bersambung...

Jangan Lupa....tinggalkan jempolnya...

Terpopuler

Comments

istrina onet

istrina onet

pak lurah bikin warga senang, gantian bu lurah yng bikin pak lurah senang 😊

2024-04-22

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

heleh.. modus kamu tuh pak lurah.. mesyumm

2024-04-28

0

Dandelion

Dandelion

ohhh bu lurah jd salting😁

2024-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!