19

" Dasar wanita tidak tau malu, di obral sampai gratisan pun aku enggak sudi, janda gatel gila ". Mahesa terus saja mengomel.

" Ada apa sih Mas...memangnya siapa sih yang datang sampai kesal begitu?".

" Tuh tetangga kamu yang sok kecantikan itu, Lusi si janda bolong ". Ketus Mahesa.

" Ha..ha..ha...kamu lucu banget sih Mas , tau dari mana istilah seperti itu Mas , ada - ada saja ".

" Lah kan benar dia memang sudah bolong, kata kamu di sudah empat kali menikah....nah kalau kamu bolong nya karena Mas yang pertama nyoblos ".

" Ih Mas Bian, kalai ngomong sekarang enggak di rem gitu ".

" Tapi Mas benar kan ?".

" Mas mau kemana itu?".

" Mau makan ".

" Enggak jadi nerusin yang tadi nih ?". Goda Aisyah.

" Berani menggoda tanggung akibatnya ya ".

Mahesa berhasil menangkap istrinya yang tadi berlari menghindarinya.

" Mau berapa ronde hah ?".

" Enggak Mas , bercanda aku...ayo kita makan dulu, aku juga sudah sangat lapar ".

Mahesa pun melepaskan Aisyah...dia juga sudah merasakan lapar sedari tadi. Mereka makan dengan sesekali meyuapi.

" Jangan tidur dulu...kita nonton tv ya ".

" Duduk di sini sayang!". Mahesa menepuk pahanya.

Aisyah menggeleng , tapi ia tetap menuruti keinginan suaminya.

" Ini bukan nonton TV namanya Mas ".

" Memang , soalnya kamu lebih menarik dari pada acara di TV ".

" Pak Lurah modus nih ".

" Sayang, kamu tau enggak kapan pertama kali kita bertemu ?".

" Bukannya di Balai Desa ya ?".

" Bukan sayang , kamu ingat enggak pernah menabrak seseorang di kampus kamu ?".

" Hemmmm....ingat deh , waktu itu aku buru - buru karena sudah telat , Jangan bilang Mas yang aku tabrak waktu itu?".

" Tebakan kamu benar sayang , tunggu sebentar ". Mahesa mengeluarkan sebuah kalung berliontin love, di dalamnya ada foto Aisyah.

" Ini kan punya aku Mas , aku sampai nangis loh waktu kehilangan ini ...soalnya ini pemberian ibu , kenapa Mas enggak langsung balikin aja waktu itu ".

" Gimana mau balikin ,orang kamu nya langsung ngacir gitu aja , Mas panggil juga enggak nengok kamunya ".

" Ya maklumlah, namanya juga sudah telat , makanya aku buru - buru ,takut kena hukuman ".

" Tapi kan kita ketemu lagi di Balai Desa Mas ".

" Mas mau pastikan dulu itu kamu apa bukan ".

" Ohhh makanya itu Mas suka ngerjain aku ya".

" Iya , lagi pula Mas kesal , ada pemuda tampan kok di cueki , padahal biasanya kalo tabrakan sama cowok ganteng kayak Mas , si cewek nya minta kenalan , tapi kamu kok enggak , malah kamu lupa kejadian itu ".

" Aku tuh memang enggak mikirin cowok dulu Mas waktu itu, mendapat bea siswa aku harus belajar sungguh - sungguh...tapi kalau jodoh kan enggak kemana ".

Mahesa mulai mencium tengkuk Aisyah...tapi ...

Tok...tok...tok...

" Apaan lagi sih...ganggu aja terus, awas aja kalau si janda boling itu datang lagi .....benar - benar aku pecat jadi warga tuh orang ".

Mahesa membuka pintu rumahnya ...Ceklek...

" Ap....pa ....?". Mahesa langsung terdiam ketika melihat banyak orang berada di depan rumahnya. Bapak - bapak dan ada ibu - ibunya juga meski hanya beberapa....ada Pak Rt dan Pak Rw yang datang dalam acara pernikahan Mahesa dengan Aisyah.

" Maaf Pak Lurah , kalau kedatangan kami menganggu Bapak". Pak Rt mewakili penduduk desa yang telah Sapto dan Lusi kumpulkan.

" Enggak masalah Pak Rt , lalu ada apa ini ramai - ramai datang ke rumah saya ?". Mahesa sempat melirik ke arah Sapto dan Lusi.

Rupanya mereka yang mau cari gara - gara dengan ku , sudah aku duga....oke aku akan lihat

sampai di mana kemampuan kamu Sapto... ucap Mahesa dalam hati.

Mahesa sudah mengkode anak buahnya untuk tidak mendekat, ia menggelengkan kepalanya tanda ia masih mampu menghadapi masalah ini.

" Enggak usah kelamaan basa basi Pak Rt , langsung saja kita usir Lurah bejat itu!". teriak Sapto...rupanya ia yang paling bersemangat, sedangkan warga yang lain seperti kebingungan.

Apalagi pak Rt dan Pak Rw , mereka sudah mencegah nya tadi , tapi kalah karena Sapto terus mendesak.

" Maafkan saya Pak Lurah , saya tidak kuasa mencegah nya Pak ". pak Rt sungguh tidak enak.

" Tidak apa - apa Pak Rt , saya mau lihat apa maunya Sapto ".

Pak Umar yang mendengar ada keributan pun ikut keluar rumah.

" Nak , ada apa ini ?" tanyanya khawatir.

" Bapak tenang ya , biar saya selesaikan ini ".

" Nah mumpung Pak Ustadz juga sudah datang , panggil Aisyah nya , saya yakin dia masih di rumah Pak Lurah , biar Pak Ustadz tau kelakuan putrinya ". ucap Lusi lantang.

Aisyah yang sedari tadi mendengarkan dari dalam pun akhirnya keluar setelah namanya ikut di sebut....merasa tidak bersalah , Aisyah tentu saja tidak gentar sedikitpun.

" Mas ".

" Tuh dia orangnya , akhirnya keluar juga...saya tidak bohong kan bapak - bapak ibu - ibu...begini kelakuan Pak Lurah kita ". Lusi merasa menang, Sapto pun tersenyum miring.

Sebentar lagi kamu akan angkat kaki dari desa ku Pak Lurah....selamat tinggal... batin Sapto bersorak, rencananya kali ini pasti berjalan mulus.

Mahesa dan Aisyah tentu saja dengan tenang menikmati drama yang sedang di perankan Sapto dan Lusi.

Warga pun mulai kasak kusuk....

" Lihatlah kelakuan Pak Lurah kita sungguh tidak pantas bukan...hari ini Aisyah , nanti semua gadis di desa ini akan di renggutnya , apa Bapak - bapak dan ibu -ibu mau di pimpin sama Lurah brengsek kayak dia ".

" Cukup Sapto , kamu sudah terlalu banyak bicara !". ucap Pak Rw.

" Lihatlah , mereka malah mendukung kebejatan Pak Lurah ". Sapto kembali berorasi, ia puas sekali kali ini bisa menguliti borok Lurah yang amat di bencinya.

" Sudah selesai Pak Sapto , kalau belum silahkan bicara lagi , saya akan menunggunya ". balas Mahesa tenang.

" Sombong sekali kamu....ayo Bapak- bapak dan Ibu - ibu kita usir Lurah itu dari desa kita ".

" Berhenti !". Mahesa kini terlihat sangat garang.

" Kamu maju kesini Pak Sapto !". Sapto maju dengan senyum mengejek ke arah Mahesa .

" Kamu sepertinya bernafsu sekali mau mengusir saya , atas dasar apa , karena Aisyah ada di rumah saya begitu ?".

" Tentu saja , anda sudah tidak bisa menutupi kelakuan bejat anda Pak Lurah....menyerah saja , lalu angkat kaki dari desa ini !".

" Semua nya , dengarkan baik - baik apa yang akan saya ucapkan...... Saya dan Aisyah sudah menikah.... Pak Umar sendirilah yang menikahkan kami , bahkan Pak Rt dan Pak Rw juga datang sebagi saksi , semua perangkat desa juga mengetahuinya....maaf bila saya belum mengumumkan berita bahagia inin, karena saya menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya...".

" Kami pasti akan merayakannya tapi tidak sekarang, dan tentunya semua warga desa akan saya undang di acara resepsi pernikahan kami ".

" Aisyah sendiri akan resign dari pekerjaannya, tapi ia akan menyelesaikan dulu tanggung jawab nya sebagai sekertaris desa , sekalian menunggu penggantinya ".

" Jadi tidak ada salahnya kan jika suami istri tinggal serumah ?". penjelasan Mahesa membuat dua orang yang tadi bersemangat 45 langsung lemas.

" Tidak pak Lurah ". jawab semua warga serentak.

Bersambung.....

Tinggalkan jejak ya...👍🏻😘

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

langsung kicep gak tuh si Sapto dan janda bolong lusi

2024-04-28

1

istrina onet

istrina onet

ada yng malu nihhh

2024-04-22

0

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

untung tidak pingsan si Sapto

2024-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!