08

Sudah sebulan Mahesa menjabat sebagai Lurah di desa Sukatani. Gema pun telah kembali ke kota mengurus bisnis Mahesa yang ia tinggalkan.

Entah hari ini mengapa perasaannya sungguh tidak enak. Mahesa sampai menelpon kedua orang tuanya dan juga putri semata wayangnya Raisya....yang biasa ia panggil Aca.

Bersyukur mereka baik - baik saja. Hingga ia pulang kerja , terasa ada yang kurang tapi ia tidak tahu apa .

Sampai ada ketukan pintu di pintu rumahnya. Bik Imah datang hanya untuk memasak dan membersihkan rumahnya...lalu ia akan pulang ke rumahnya sendiri. Makanya Mahesa sekarang sendirian di rumah sebesar itu.

" Loh Pak Ustadz , silahkan masuk !" .

" Assalamualaikum ". ucap Pak Umar.

" Waalaikumsalam, silahkan duduk Pak !".

" Maaf nak Mahesa , menganggu waktu istirahat anda ".

" Iya tidak apa - apa ,saya sedang santai kok ".

" Begini , apa Aisyah mendapat tugas tambahan dari nak Mahesa , sudah hampir magrib begini kok belum pulang Aisyah nya ".

" Apa Pak ?? Aisyah belum pulang, saya tidak memberi tugas tambahan apapun , bahkan ia pulang sejak siang tadi Pak Ustadz ".

" Kemana ya , Aisyah tidak pernah seperti ini , biasanya dia akan meminta ijin pada saya ".

" Pak Ustadz tenang dan tunggu saja di rumah , saya yang akan mencari Aisyah , saya juga akan meminta bantuan teman - teman saya di kepolisian, kalau perlu saya akan menyewa detektif supaya Aisyah cepat ketemu ".

" Terima kasih nak Mahesa atas bantuannya ".Tapi tetap saja Pak Umar hatinya tidak tenang, ia sudah kehilangan satu putri nya , ia tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya.

*

Aisyah mulai membuka matanya perlahan karena silau oleh cahaya lampu.

" Dimana aku , astagfirullahaladzim....Ya Allah apa aku di culik ?? Bapak...tolong Aisyah Pak..".ucapnya lirih.

" Pak Mahesa ....tolong aku...". Di saat seperti kenapa Aisyah malah mengingat Pak Lurahnya.

" Ya Allah semoga ada yang menyelamatkan aku ". Doanya .

Tak lama pintu terbuka , seorang laki - laki membawa makanan untuk Aisyah.

" Makanlah aku tidak mau kamu sakit, nanti merepotkan kami semua !".

Aisyah diam , setelah mengucap Basmallah ia memakan makanan itu , ia tidak khawatir kalaupun ada racun di makanan itu , karena mati ada di tangan Allah , kalau belum saatnya ya pasti akan selamat.

# Flasback on #

Aisyah pulang kerja , di jalan ia melihat wanita tua yang kesakitan. Ia pun tidak tega , Aisyah menghentikan motornya.

" Ibu , ibu kenapa sakit ya ?".

" Iya Nduk...sakit sekali perut ibu ".

" Ibu sendirian ?".

" Iya , Ibu enggak punya siapa - siapa Nduk ".

" Kalau begitu biar saya antar ke rumah sakit ya Bu ".

Ibu itu menggelengkan kepalanya , " Saya tidak punya uang untuk berobat ".

" Biar saya yang bayar ".

Aisyah memapah ibu tadi , tapi belum naik ke motor , sebuah mobil berhenti di dekat mereka berdua , lalu turun 2 orang yang langsung membekap Aisyah hingga tidak sadarkan diri.

Kemudian satu orang lagi keluar dan melemparkan amplop ke pada si ibu tadi.

" Nih upah kamu , dan jangan sampai kamu buka mulut atau kamu mati ".ucapnya mengancam, setelah itu komplotan itu pergi dengan membawa Aisyah.

# Flasback of #

" Siapa ya yang menculik aku , padahal aku enggak punya musuh ".

" Aku juga bukan pejabat penting , orang terkenal juga bukan, apalagi anak orang kaya , enggak mungkin kan mau minta tebusan sama Bapak ".

Aisyah meringkuk di atas kasur , beruntung ia tidak di ikat di kursi seperti selayaknya orang yang di culik .

Ia berada di dalam kamar yang cukup bagus dan bersih , kasur yang ia tiduri pun sangatlah empuk...hingga tidak terasa ia pun masuk ke dalam mimpi.

Sementara Mahesa tidak dapat tidur malam ini , dari sejak sore ia sudah berusaha mencari Aisyah dan juga mengerahkan bala bantuan , baik dari kepolisian maupun agen khusus yang ia bayar.

Memang agak susah, karena jalan yang Aisyah lewati belum ada cctv nya.

Tengah malam orang kepercayaan Mahesa menemukan titik terang setelah Mahesa memberikan foto motor Aisyah yang kebetulan ada di HP nya.

Menurut agen itu, motor Aisyah di bawa oleh seorang laki - laki menuju keluar desa dan itu cukup jauh.

Mereka semua dan para polisi langsung menuju ke tempat itu. Tapi sial, ternyata tempat itu tidak di jaga sama sekali .

Dengan cepat para Polisi menyisir tempat itu...lalu sebagian masuk ke rumah besar itu bersama dengan Mahesa.

Sepi....tidak ada siapa - siapa di sana , bahkan perabotan di rumah itu pun tidak ada sama sekali .

Satu per satu kamar di buka ,dan tidak ada yang di kunci , semua kamar di bawah kosong tak berpenghuni...Mahesa sendiri lebih memilih ke kamar yang ada di lantai atas.

Benar saja ada satu pintu yang di kunci dan anehnya kunci itu pun masih tergantung di sana.

Dengan perlahan Mahesa membuka pintu itu, terlihat olehnya seorang gadis meringkuk .

Mahesa mendekat, ia bisa melihat sisa air mata gadis itu. Ia memberi tanda pada para Polisi tidak mendekat.

Mahesa mengusap kepala Aisyah, ia tepuk pipinya perlahan.

" Fathiya....bangun...Aisyah....bangunlah ".

Aisyah memhuka matanya , tentu saja ia kaget ada seorang laki - laki di hadapannya , ia nyaris berteriak....setelah nyawanya kumpul barulah ia sadar kalau yang ada di depannya adalah Pak Lurahnya yang menyebalkan itu.

" Pak Mahe ". Hampir saja Aisyah memeluk Mahesa , beruntung kesadarannya kembali , ia pun urung memeluk Mahesa , ia mundur perlahan.

" Maaf Pak ".

" Kenapa enggak jadi meluk , padahal aku sudah siap loh ".

" Bapak ihhhh ".

" Tunggu Pak Mahe yang nolong saya apa jangan- jangan Pak Mahe lah yang nyulik saya ".

Pletak.....

" Sakit Pak ". Aisyah mengusap keningnya.

" Sudah sadar belum , jangan asal nuduh , fitnah itu namanya...lihat saja di luar banyak Polisi , kamu masih mau di sini apa mau ikut aku pulang ?".

" Ikut Bapak pulang lah , lalu motor saya bagaimana Pak ?".

" Kamu masih memikirkan motor kamu , selamat aja sudah untung kamu ".

" Yah namanya juga harta saya satu - satunya , beda sama Bapak yang uangnya banyak , jadi kehilangan motor juga enggak masalah tinggal beli lagi ".

" Iya , sudah jangan bicara lagi , bikin kepala ku pusing, motor kamu biar orang aku yang bawa , kamu ikut ke mobil ku , lumayan jauh soalnya ".

Aisyah menurut, ia juga sudah sangat lelah.

" Pak Mahesa " .

" Hemmm ".

" Terima kasih ya sudah menolong saya ".

" Hemmm iya , lain kali hati - hati Fathiya , jantung aku hampir copot mendengar kamu belum pulang ke rumah ".

" Iya Pak , Bapak saya pasti khawatir ".

" Tentu saja , karena beliau lah yang pertama kali mencari kamu ke rumah ku ".

" Mulai besok kamu berangkat dan pulang bersama saya Fathiya , tidak terima penolakann, aku tidak mau kejadian ini terulang lagi ".

Aisyah hanya mengangguk , urusan besok biarlah besok baru di pikirkan , yang penting sekarang ia harus pulang, Bapak nya pasti khawatir.

Bersambung.....

Tinggalkan jejak ya buat othor.....👍🏻🙏😘

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

para penculiknya gak ada yg ketangkap gitu..

2024-04-28

0

istrina onet

istrina onet

untung Ais ngga kenapa napa...

2024-04-20

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

ciehhh pak lurah bisa aja manfaatin kesempatan pepet terusss

2024-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!