Jubah hitam

"Duh, semakin tambah jelas terlihat wajah jelek adik kecil ku yang bandel ini."

Cap spidol kak Alfa menghiasi perban yang ada di dahi Rani dengan emoticon lidah menjulur.

"Terimakasih banyak kak Alfa yang baik!" sahutnya. Rani beranjak pergi berlalu meninggalkan kakaknya yang begitu jahil.

"Kenapa tidak istirahat saja di kamar?" Tanya ibu.

"Tidak bu, Rani sudah baikan. Bu kuali dan peralatan makan di dapur itu harus Rani cuci lagi", kata Rani sambil mengangkatnya satu persatu.

Dengan sigap Rani mengingat-ingat barang-barang mana saja yang di pinjam makhluk bunian itu tadi malam.

"Loh, kenapa mereka memakai semua barang-barang itu?" tanya ibu begitu heran.

"Para Makhluk bunian yang memakainya bu. Rani menyaksikan semuanya tadi malam", sahut Rani.

Semua demi kebaikan bersama karena bekas alat yang di pakai makhluk lain harus di cuci bersih agar menghindari hal yang tidak di inginkan. Rani berkali-kali mencuci hingga ibu tampak menggelengkan kepala.

...----------------...

Siang hari cuaca begitu panas angin berhembus kencang, Rerontokan dedaunan berserak di halaman. Rani memegang beberapa kuas dan menata alat-alat lukisnya itu di depan teras belakang rumah. Di sisi lain, Kak Alfa sedang membantu ayah membersihkan taman depan rumah. Sementara itu, Ibu duduk bersama seorang nenek tetangga depan rumah mereka.

Hari itu hanya satu lukisan saja yang Rani selesaikan. Berhubung hati dan pikiran tidak menyatu seakan berjalan melalang buana entah kemana. Lamunan panjang dan hati yang risau. Selesai menyusun alat lukis, Rani berjalan menghampiri ibu. Terlihat di sebelah ibu ada nenek tetangga rumah sedang duduk bersamanya.

"Cah ayu, kemari lah sebentar" ucap si nenek tersenyum ramah memandangi wajah Rani.

"Rani tidak ayu nek", sahutnya mendekati sang nenek sambil tersenyum kecut.

Nenek itu menunjukkan sebuah bambu kuning. Bambu yang berukuran kira-kira 60 cm. Kemudian dia memberikan bambu itu kepadanya.

"Terimakasih banyak nek" kata Rani meraih benda tersebut.

"Cah ayu, ini adalah salah satu senjata kalau kamu di ganggu makhluk lain, nenek mendengar semua cerita mu dari ibu mu. Walau itu hanya bambu biasa, tapi beberapa dari mereka atau makhluk halus sangat membenci benda tersebut. Pukul dengan bambu itu sekuat mungkin jika ada makhluk lain yang ingin berniat jahat padamu."

Pesan nenek dengan nasehat yang maksimal memberitahu Rani.

Berselang beberapa menit kemudian, nenek itu pamit pulang karena penyakit kakinya yang rematik mulai terasa sakit membuat dia sangat lemah untuk berjalan.

"Ijinkanlah anakku Alfa yang mengantarkan nenek pulang", kata ibu sambil menoleh ke arah tangan si nenek yang tampak mengurut kakinya sendiri.

"Tidak usah terimakasih. Nenek sudah terbiasa berjalan" jawabnya tersenyum lalu melambaikan tangan.

Angin sangat kencang menerbangkan seng rumah-rumah warga. Langit tiba-tiba gelap gulita seakan membawa kabar buruk di malam yang mencekam. Semua anggota keluarga berkumpul di ruang tamu. Hanya Rani yang berada di kamarnya sendirian sambil memandangi benda tersebut.

"Ah, aku terlihat seperti pendekar bambu kuning atau juga seperti dukun penghasil bambu kuning. Lebih tepatnya adalah orang aneh yang akan membawa bambu kuning kemana-mana. Apa jadinya kalau benda ini ku bawa keluar rumah? Pasti aku terlihat begitu aneh" gumamnya sangat rumit di dalam benak dengan lamunan panjang.

Semua keluarga sudah masuk ke kamar masing-masing. Rani masih sibuk memikirkan benda dan semua hal yang terjadi pada dirinya hingga dia tidak sadar Cahaya lampu yang padam. Rani pun tersadar dari lamunan ketika mendengar suara kak alfi.

Tok, tok, tok (Suara ketukan pintu)

"Rani, ini lilinnya dik!"

Teriak kak Alfa dari balik pintu kamarku.

"Terimakasih kak."

Dia bergegas menerima lilin dari kak Alfa.

Berselang lima belas menit berlalu jendela kamar terbuka lebar. Angin kencang dan lilin padam. Kemudian sesosok misterius masuk dari jendela kamar Rani.

"Aarghh, aggh!'' jerit Rani.

Di dalam gelap, Rani mencari Bambu yang dia letakkan di atas meja nakas. Dengan cepat Rani melempar makhluk itu dengan bambu.Tetapi makhluk itu malah menghilang begitu cepat. Tiba-tiba Ada seorang laki-laki mengangkat tubuh Rani membawa terbang untuk menghindarinya, terlihat wajahnya sangat pucat.

"Siapakah engkau?"

Rani bertanya dengan nafas yang terburu-buru. Dia hanya diam hanya menatap tajam ke arahnya.

Terpopuler

Comments

Mara Rn

Mara Rn

selamat ada perisai iaitu bambu kuning/Determined/

2024-04-21

0

Miskah Palpale

Miskah Palpale

tampan 😍😍😍

2022-10-10

0

Hanum Anindya

Hanum Anindya

makin seru kak. bikin penasaran juga ceritanya

2022-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 MUSIM PERTAMA: Pasar hantu bunian
2 Dua dunia dimensi
3 Barisan Makhluk bunian
4 Jubah hitam
5 Tamsi si kucing hitam
6 Misteri Petualangan
7 Wanita pembawa lampu tua
8 Negeri ghaib
9 Raksasa penjaga pintu fortal
10 Gubuk derita
11 Hari kepulangan
12 Rumah angker bangunan tua
13 Misteri darah hitam
14 Misteri
15 Keanehan nenek
16 Tamsi membunuh makhluk halus
17 Bulan darah
18 Malam mencekam
19 Penghuni bawah tanah
20 Korban itu Tante Ela
21 Surat dari Geri
22 Perjalanan mistis ke hutan sebelum mencapai Fortal
23 Perputaran waktu
24 Masih suasana rusuh nan mistis
25 Berbagai makhluk menyeramkan
26 Pulau misterius
27 Penyihir
28 Sulut api
29 Alur kematian Geri
30 Hukum penduduk bunian
31 Jejak Penduduk bunian
32 Membaca penghuni tak kasat mata
33 Menolong Mia
34 Makhluk jahat
35 Rani dan dimensi ghaib
36 Penghuni bangsa halus
37 Perjalanan menuju laut selatan
38 Tabu
39 Pertanda Aska
40 Tangis Rani
41 Tawaran para penghuni bunian
42 Bara
43 Duka
44 Kegundahan Rani
45 Catatan Rani
46 Pernyataan waktu
47 Jebakan iblis
48 Berteman dengan makhluk bunian
49 FLASH BACK TENTANG BARA DAN RANI KECIL
50 Serangan Makhluk ghaib
51 Perihal Makhluk
52 Tanda jalan perpisahan
53 Kediaman wilayah bunian lainnya
54 Tipuan berdarah
55 Obat hati
56 Gambaran flash back melalui mimpi
57 Kembali ke dua dunia
58 Tamsi kucing hitam penjaga
59 Petualangan Rani dan tamsi
60 Tragedi berdarah
61 Jurang
62 Ular berkepala dua
63 Bara Menebas buluh serumpun
64 Tentang waktu
65 Nimbus
66 SURAT PERTAMA RANI Perjalanan berpetualang menembus dimensi ghaib
67 Rani dan indera keenamnya
68 Serigala jadi-jadian selalu mengincar Rani
69 Area bunian
70 Bumerang
71 Alur berdarah
72 Kedatangan Cika
73 Dunia yang berdampingan dari penduduk bunian
74 Rintik sendu
75 Menembus dimensi ghaib
76 Hari-hari anak indigo
77 MUSIM KEDUA : Pintu Fortal yang menghilang
78 Tentang Luka lama
79 Pembatas dimensi
80 Sandiwara bulan merah
81 Balada misteri
82 Guratan waktu
83 Setitik darah hitam yang di minum Cika
84 Perseteruan
85 Komunikasi Bunian
86 Tuan thomas
87 Rani
88 Kartilago batu permata
89 Tanda kunci misteri
90 Penghalang
91 Masa yang terlupakan
92 Percikan api
93 Menembus jalan panjang
94 Keliru
95 SURAT KEDUA Penduduk bunian: Bara kembali
96 Amplop putih
97 Teror Bulan Merah
98 Perihal Isyarat Bulan merah
99 Anak indigo hanya manusia biasa #Sesi mata batin PB dua dimensi
100 Jalan panjang
101 Jalan panjang selipan ongkos kak Alfa
102 Lika-liku api abadi
103 Dunia
104 Darah lembayung
105 Tirai maut
106 Di tunda takdir atau pasir waktu?
107 Lembar berkas bulan merah
108 Guratan detik
109 Nenek ghaib
110 Penghianat itu orang yang paling kau percaya
111 Pertanda Misteri
112 Bulan merah pembawa sial
113 A n Q, PB Misteri
114 Penderitaan mata Ghaib
115 Ketulusan Api Bara
116 Maharani tertidur lebih lama
117 Bangkitnya gadis bermata biru
118 Seperempat pasir Waktu ghaib
119 Bunuh saja aku
120 Sekali lagi
121 Perseteruan penghianatan
122 Dunia persinggahan
123 Asteroid ghaib Bara
124 Detak dunia berpindah
125 Cerita dan Misteri air mata
126 Hari H (Segalanya tidaklah abadi)
127 Jejak Tamsi menghilang
Episodes

Updated 127 Episodes

1
MUSIM PERTAMA: Pasar hantu bunian
2
Dua dunia dimensi
3
Barisan Makhluk bunian
4
Jubah hitam
5
Tamsi si kucing hitam
6
Misteri Petualangan
7
Wanita pembawa lampu tua
8
Negeri ghaib
9
Raksasa penjaga pintu fortal
10
Gubuk derita
11
Hari kepulangan
12
Rumah angker bangunan tua
13
Misteri darah hitam
14
Misteri
15
Keanehan nenek
16
Tamsi membunuh makhluk halus
17
Bulan darah
18
Malam mencekam
19
Penghuni bawah tanah
20
Korban itu Tante Ela
21
Surat dari Geri
22
Perjalanan mistis ke hutan sebelum mencapai Fortal
23
Perputaran waktu
24
Masih suasana rusuh nan mistis
25
Berbagai makhluk menyeramkan
26
Pulau misterius
27
Penyihir
28
Sulut api
29
Alur kematian Geri
30
Hukum penduduk bunian
31
Jejak Penduduk bunian
32
Membaca penghuni tak kasat mata
33
Menolong Mia
34
Makhluk jahat
35
Rani dan dimensi ghaib
36
Penghuni bangsa halus
37
Perjalanan menuju laut selatan
38
Tabu
39
Pertanda Aska
40
Tangis Rani
41
Tawaran para penghuni bunian
42
Bara
43
Duka
44
Kegundahan Rani
45
Catatan Rani
46
Pernyataan waktu
47
Jebakan iblis
48
Berteman dengan makhluk bunian
49
FLASH BACK TENTANG BARA DAN RANI KECIL
50
Serangan Makhluk ghaib
51
Perihal Makhluk
52
Tanda jalan perpisahan
53
Kediaman wilayah bunian lainnya
54
Tipuan berdarah
55
Obat hati
56
Gambaran flash back melalui mimpi
57
Kembali ke dua dunia
58
Tamsi kucing hitam penjaga
59
Petualangan Rani dan tamsi
60
Tragedi berdarah
61
Jurang
62
Ular berkepala dua
63
Bara Menebas buluh serumpun
64
Tentang waktu
65
Nimbus
66
SURAT PERTAMA RANI Perjalanan berpetualang menembus dimensi ghaib
67
Rani dan indera keenamnya
68
Serigala jadi-jadian selalu mengincar Rani
69
Area bunian
70
Bumerang
71
Alur berdarah
72
Kedatangan Cika
73
Dunia yang berdampingan dari penduduk bunian
74
Rintik sendu
75
Menembus dimensi ghaib
76
Hari-hari anak indigo
77
MUSIM KEDUA : Pintu Fortal yang menghilang
78
Tentang Luka lama
79
Pembatas dimensi
80
Sandiwara bulan merah
81
Balada misteri
82
Guratan waktu
83
Setitik darah hitam yang di minum Cika
84
Perseteruan
85
Komunikasi Bunian
86
Tuan thomas
87
Rani
88
Kartilago batu permata
89
Tanda kunci misteri
90
Penghalang
91
Masa yang terlupakan
92
Percikan api
93
Menembus jalan panjang
94
Keliru
95
SURAT KEDUA Penduduk bunian: Bara kembali
96
Amplop putih
97
Teror Bulan Merah
98
Perihal Isyarat Bulan merah
99
Anak indigo hanya manusia biasa #Sesi mata batin PB dua dimensi
100
Jalan panjang
101
Jalan panjang selipan ongkos kak Alfa
102
Lika-liku api abadi
103
Dunia
104
Darah lembayung
105
Tirai maut
106
Di tunda takdir atau pasir waktu?
107
Lembar berkas bulan merah
108
Guratan detik
109
Nenek ghaib
110
Penghianat itu orang yang paling kau percaya
111
Pertanda Misteri
112
Bulan merah pembawa sial
113
A n Q, PB Misteri
114
Penderitaan mata Ghaib
115
Ketulusan Api Bara
116
Maharani tertidur lebih lama
117
Bangkitnya gadis bermata biru
118
Seperempat pasir Waktu ghaib
119
Bunuh saja aku
120
Sekali lagi
121
Perseteruan penghianatan
122
Dunia persinggahan
123
Asteroid ghaib Bara
124
Detak dunia berpindah
125
Cerita dan Misteri air mata
126
Hari H (Segalanya tidaklah abadi)
127
Jejak Tamsi menghilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!