Gubuk derita

Rani mengulurkan tangan yang berisi bekal dari wanita tadi, dia perlahan membungkuk dan meletakkan di atas tanah. Tamsi dari kejauhan berlari dan mendorong pintu Fortal. Raksasa tua tampak enggan memperdulikan. Cahaya terik menembus mata mereka. Tamsi menarik ujung baju Rani sampai hampir robek dan Mia juga Aska ikut berlari menyusul mereka. Mereka berlari ke arah pantulan cahaya. Lalu semua terjatuh di rerumputan hijau yang sekeliling penuh pepohonan rindang, celah-celah matahari menembus dedaunan di samping Aska tercium aroma busuk. Aska melihat sesuatu yang mengejutkan.

"Astaga, aku pikir hantu ternyata tumbuhan bunga langka!" ujar Aska.

Secepatnya Aska mengambil parang dari ranselnya dan mengambilnya.

"Permisi ya kakek penjaga tempat ini, kami minta bunganya."

Sebenarnya Rani gelisah ingin melarang sahabatnya mengambil benda apapun yang ada di tempat mistis itu namun Rani menepis rasa gelisah. Rani tersenyum kepada seorang kakek tua dari balik pohon dekat tanaman.

Namun tidak ada jawaban apapun, hanya semilir angin bertiup. Mata Aska dan Mia mencari-cari kakek yang di sebut Rani namun mereka tidak melihatnya. Dengan gusar mereka mengambil bunga tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong plastik.

Tiba-tiba Mia menangis tersedu-sedu.

Dia teringat salah satu teman tidak bisa pulang. Aska dan Rani hanya terdiam membisu.

"Sudahlah pasti Geri bisa kembali jika dia benar-benar tidak berbuat salah", kata Rani.

"Aku mau jujur sama kalian", kata Mia.

"Sewaktu kami tersesat kami sebelumnya menemukan mayat-mayat yang berjejer di atas penyangga bambu-bambu tua.

Satu persatu mayat di letakkan di atas penyangga yang berbentuk bangunan bambu tingkat. Pertama kami tidak mengira di atas tempat itu ada mayat yang tergeletak, dan

_" Mia menghentikan perkataan.

"Dan apa? kenapa tidak memberitahu padaku Sebelumnya?"

"Dan Geri mengambil kalung berwarna hitam dari salah satu mayat tersebut, mayat itu langsung hidup dan berubah menjadi monster." Aska menjelaskan secara terperinci.

"kami berlari sampai terpisah dari Geri", tambah Mia.

"Astaga Geri!" Rani menggelengkan kepala.

Dari kejauhan mereka melihat sebuah gubuk. Hari hampir senja. Mereka berencana bermalam di gubuk itu dan membuat perapian.

Terdengar berbagai macam suara hewan liar di hutan menambah suasana mencekam. Tamsi berdiri di depan gubuk itu seolah seperti kucing penjaga. Bekal di ransel mereka telah habis, yang tersisa hanya air di botol minum mereka.

"Seperti nya semalaman kucing lu nggak tidur, Posisinya juga tetap sama", ujar Mia.

"Pasti kucing penjaga maksud kalian", sahut Rani sambil tersenyum sumringah.

Dari ufuk timur matahari kini telah menampakkan kemilau sinar. Aska, Mia dan Rani berpencar dan berencana kembali di satu titik atau tepatnya gubuk derita mereka.

Tamsi ikut bersama Rani. Mereka hanya berjalan berjarak kira-kira empat ratus meter dari asal mereka. Aska mendengar suara gemuruh deras air.

Seperti nya itu suara air, gumamnya.

Terlihat aliran air sungai yang mengalir amat jernih. Aska mendekati bebatuan dekat sungai itu dan secepat mengambil tempat minum dan mengisi. Dari kejauhan terdengar suara jeritan.

"Tolong, tolong."

Suara itu mirip sekali dengan suara Geri. Tapi Aska tidak melihatnya dari arah manapun.

Lalu dia bergegas berlari menuju arah gubuk.

 

...----------------...

Mia menyusuri hutan tropis dan lebat itu. Dia menemukan berbagai macam jamur langkah. Akan tetapi dia seolah sedang di ikuti sesuatu. Mia membungkukkan badan dan melihat dari kedua kaki.

"Sesosok anak perempuan! Akan tetapi dia seperti seorang manusia. Tetapi kenapa kakinya tidak terlihat ? tambahnya dalam hati."

Rani menoleh ke belakang dan berkata.

"Siapa kau? jangan ganggu aku!"

Mia cepat-cepat berjalan mundur dari anak itu.

"Kakak aku mau permen, berikanlah kepadaku."

Suara lirih sayup-sayup bergema di kesunyian hutan.

Kenapa dia tau aku membawa permen di dalam saku? batin Mia.

Dengan cepat Mia mengeluarkan sebungkus permen dari saku. Lalu dia memberikan dengan meletakkan di atas rerumputan secepatnya Mia pergi berlalu. Jamur-jamur di kantung plastik nya yang penuh itu berjatuhan satu persatu. Suara nafasnya terburu-buru ketakutan menatap sekitar.

"Argh, Rani tolong!" jerit Mia begitu histeris.

...----------------...

"Ayolah Geri lepaskan lah kalung itu!" jerit Rani.

"Rani..Tolong!"

Dari kejauhan terdengar suara Mia minta tolong. Rani sedang berusaha menarik tangan Geri dari pintu Fortal sementara Tamsi menggigit ujung baju Rani agar tidak terbawa lagi ke dalam kota gaib itu berubah menjadi bayangan pria berwajah pucat dan gigi lancip bertaring itu menarik tangan Rani dan tangan Geri.

Ternyata Tamsi benar-benar kucing ghaib, batinnya.

Terpopuler

Comments

V3

V3

bacanya deg degan , sampai nahan nafaas

2022-06-04

0

PGrI

PGrI

🌹🌹

2022-01-03

0

PgRi

PgRi

💖

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 MUSIM PERTAMA: Pasar hantu bunian
2 Dua dunia dimensi
3 Barisan Makhluk bunian
4 Jubah hitam
5 Tamsi si kucing hitam
6 Misteri Petualangan
7 Wanita pembawa lampu tua
8 Negeri ghaib
9 Raksasa penjaga pintu fortal
10 Gubuk derita
11 Hari kepulangan
12 Rumah angker bangunan tua
13 Misteri darah hitam
14 Misteri
15 Keanehan nenek
16 Tamsi membunuh makhluk halus
17 Bulan darah
18 Malam mencekam
19 Penghuni bawah tanah
20 Korban itu Tante Ela
21 Surat dari Geri
22 Perjalanan mistis ke hutan sebelum mencapai Fortal
23 Perputaran waktu
24 Masih suasana rusuh nan mistis
25 Berbagai makhluk menyeramkan
26 Pulau misterius
27 Penyihir
28 Sulut api
29 Alur kematian Geri
30 Hukum penduduk bunian
31 Jejak Penduduk bunian
32 Membaca penghuni tak kasat mata
33 Menolong Mia
34 Makhluk jahat
35 Rani dan dimensi ghaib
36 Penghuni bangsa halus
37 Perjalanan menuju laut selatan
38 Tabu
39 Pertanda Aska
40 Tangis Rani
41 Tawaran para penghuni bunian
42 Bara
43 Duka
44 Kegundahan Rani
45 Catatan Rani
46 Pernyataan waktu
47 Jebakan iblis
48 Berteman dengan makhluk bunian
49 FLASH BACK TENTANG BARA DAN RANI KECIL
50 Serangan Makhluk ghaib
51 Perihal Makhluk
52 Tanda jalan perpisahan
53 Kediaman wilayah bunian lainnya
54 Tipuan berdarah
55 Obat hati
56 Gambaran flash back melalui mimpi
57 Kembali ke dua dunia
58 Tamsi kucing hitam penjaga
59 Petualangan Rani dan tamsi
60 Tragedi berdarah
61 Jurang
62 Ular berkepala dua
63 Bara Menebas buluh serumpun
64 Tentang waktu
65 Nimbus
66 SURAT PERTAMA RANI Perjalanan berpetualang menembus dimensi ghaib
67 Rani dan indera keenamnya
68 Serigala jadi-jadian selalu mengincar Rani
69 Area bunian
70 Bumerang
71 Alur berdarah
72 Kedatangan Cika
73 Dunia yang berdampingan dari penduduk bunian
74 Rintik sendu
75 Menembus dimensi ghaib
76 Hari-hari anak indigo
77 MUSIM KEDUA : Pintu Fortal yang menghilang
78 Tentang Luka lama
79 Pembatas dimensi
80 Sandiwara bulan merah
81 Balada misteri
82 Guratan waktu
83 Setitik darah hitam yang di minum Cika
84 Perseteruan
85 Komunikasi Bunian
86 Tuan thomas
87 Rani
88 Kartilago batu permata
89 Tanda kunci misteri
90 Penghalang
91 Masa yang terlupakan
92 Percikan api
93 Menembus jalan panjang
94 Keliru
95 SURAT KEDUA Penduduk bunian: Bara kembali
96 Amplop putih
97 Teror Bulan Merah
98 Perihal Isyarat Bulan merah
99 Anak indigo hanya manusia biasa #Sesi mata batin PB dua dimensi
100 Jalan panjang
101 Jalan panjang selipan ongkos kak Alfa
102 Lika-liku api abadi
103 Dunia
104 Darah lembayung
105 Tirai maut
106 Di tunda takdir atau pasir waktu?
107 Lembar berkas bulan merah
108 Guratan detik
109 Nenek ghaib
110 Penghianat itu orang yang paling kau percaya
111 Pertanda Misteri
112 Bulan merah pembawa sial
113 A n Q, PB Misteri
114 Penderitaan mata Ghaib
115 Ketulusan Api Bara
116 Maharani tertidur lebih lama
117 Bangkitnya gadis bermata biru
118 Seperempat pasir Waktu ghaib
119 Bunuh saja aku
120 Sekali lagi
121 Perseteruan penghianatan
122 Dunia persinggahan
123 Asteroid ghaib Bara
124 Detak dunia berpindah
125 Cerita dan Misteri air mata
126 Hari H (Segalanya tidaklah abadi)
127 Jejak Tamsi menghilang
Episodes

Updated 127 Episodes

1
MUSIM PERTAMA: Pasar hantu bunian
2
Dua dunia dimensi
3
Barisan Makhluk bunian
4
Jubah hitam
5
Tamsi si kucing hitam
6
Misteri Petualangan
7
Wanita pembawa lampu tua
8
Negeri ghaib
9
Raksasa penjaga pintu fortal
10
Gubuk derita
11
Hari kepulangan
12
Rumah angker bangunan tua
13
Misteri darah hitam
14
Misteri
15
Keanehan nenek
16
Tamsi membunuh makhluk halus
17
Bulan darah
18
Malam mencekam
19
Penghuni bawah tanah
20
Korban itu Tante Ela
21
Surat dari Geri
22
Perjalanan mistis ke hutan sebelum mencapai Fortal
23
Perputaran waktu
24
Masih suasana rusuh nan mistis
25
Berbagai makhluk menyeramkan
26
Pulau misterius
27
Penyihir
28
Sulut api
29
Alur kematian Geri
30
Hukum penduduk bunian
31
Jejak Penduduk bunian
32
Membaca penghuni tak kasat mata
33
Menolong Mia
34
Makhluk jahat
35
Rani dan dimensi ghaib
36
Penghuni bangsa halus
37
Perjalanan menuju laut selatan
38
Tabu
39
Pertanda Aska
40
Tangis Rani
41
Tawaran para penghuni bunian
42
Bara
43
Duka
44
Kegundahan Rani
45
Catatan Rani
46
Pernyataan waktu
47
Jebakan iblis
48
Berteman dengan makhluk bunian
49
FLASH BACK TENTANG BARA DAN RANI KECIL
50
Serangan Makhluk ghaib
51
Perihal Makhluk
52
Tanda jalan perpisahan
53
Kediaman wilayah bunian lainnya
54
Tipuan berdarah
55
Obat hati
56
Gambaran flash back melalui mimpi
57
Kembali ke dua dunia
58
Tamsi kucing hitam penjaga
59
Petualangan Rani dan tamsi
60
Tragedi berdarah
61
Jurang
62
Ular berkepala dua
63
Bara Menebas buluh serumpun
64
Tentang waktu
65
Nimbus
66
SURAT PERTAMA RANI Perjalanan berpetualang menembus dimensi ghaib
67
Rani dan indera keenamnya
68
Serigala jadi-jadian selalu mengincar Rani
69
Area bunian
70
Bumerang
71
Alur berdarah
72
Kedatangan Cika
73
Dunia yang berdampingan dari penduduk bunian
74
Rintik sendu
75
Menembus dimensi ghaib
76
Hari-hari anak indigo
77
MUSIM KEDUA : Pintu Fortal yang menghilang
78
Tentang Luka lama
79
Pembatas dimensi
80
Sandiwara bulan merah
81
Balada misteri
82
Guratan waktu
83
Setitik darah hitam yang di minum Cika
84
Perseteruan
85
Komunikasi Bunian
86
Tuan thomas
87
Rani
88
Kartilago batu permata
89
Tanda kunci misteri
90
Penghalang
91
Masa yang terlupakan
92
Percikan api
93
Menembus jalan panjang
94
Keliru
95
SURAT KEDUA Penduduk bunian: Bara kembali
96
Amplop putih
97
Teror Bulan Merah
98
Perihal Isyarat Bulan merah
99
Anak indigo hanya manusia biasa #Sesi mata batin PB dua dimensi
100
Jalan panjang
101
Jalan panjang selipan ongkos kak Alfa
102
Lika-liku api abadi
103
Dunia
104
Darah lembayung
105
Tirai maut
106
Di tunda takdir atau pasir waktu?
107
Lembar berkas bulan merah
108
Guratan detik
109
Nenek ghaib
110
Penghianat itu orang yang paling kau percaya
111
Pertanda Misteri
112
Bulan merah pembawa sial
113
A n Q, PB Misteri
114
Penderitaan mata Ghaib
115
Ketulusan Api Bara
116
Maharani tertidur lebih lama
117
Bangkitnya gadis bermata biru
118
Seperempat pasir Waktu ghaib
119
Bunuh saja aku
120
Sekali lagi
121
Perseteruan penghianatan
122
Dunia persinggahan
123
Asteroid ghaib Bara
124
Detak dunia berpindah
125
Cerita dan Misteri air mata
126
Hari H (Segalanya tidaklah abadi)
127
Jejak Tamsi menghilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!